Latar Belakang Analisis Kinerja Algoritma Rabin dan Rivest Shamir Adleman ( RSA ) pada Kriptografi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan teknologi, teknik dan metode penyampaian pesan rahasia pun semakin beragam. Penggunaan alat komunikasi sebagai alat pengiriman pesan teks menjadi suatu hal yang banyak dilakukan mengingat waktu dan keamanan data yang diperlukan untuk melakukan proses pengiriman menjadi lebih cepat dan biaya yang dikeluarkan lebih murah dibanding dengan penyampaian secara lisan.Pengamanan pesan teks dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik kriptografi. Salah satunya adalah pengamanan pesan teks menggunakan kriptografi kunci asimetris. Kriptografi kunci asimetris terdiri dari dua kunci, yaitu kunci publik dan kunci privat. Dalam kriptografi kunci asimetris, kunci publik berfungsi untuk mengenkripsi suatu pesan dan kunci privat berfungsi untuk mendekripsi suatu pesan. Sehingga tingkat keamanan suatu pesan lebih baik dibandingkan menggunakan kriptografi kunci simetris yang hanya memiliki satu kunci privat saja.Pada penelitian ini penulis menggunakan algoritma kriptografi asimetris. Terdapat berbagai macam metode kriptografi kunci asimetris yang telah digunakan, Seperti algoritma Rabin Public Key. Algoritma Rabin Public Key diperkenalkan oleh Michael O. Rabin pada tahun 1979. Algoritma Rabin menggunakan pemfaktoran bilangan untuk melakukan pengamanan. Metode pemfaktoran bilangan secara cepat sampai saat ini belum terpecahkan. Selain itu, Rabin Public Key ini akan menghasilkan empat kemungkinan hasil pendekripsian yang mengharuskan si penerima pesan menentukan hasil dekripsi yang benar. Kemudian algoritma Algortima RSA dijabarkan pada tahun 1977 oleh Ron Rivest, Adi Shamir dan Len Adleman dari MIT. Huruf RSA itu sendiri juga berasal dari inisial nama mereka Rivest —Shamir— Adleman. RSA mendasarkan proses enkripsi dan dekripsinya pada konsep bilangan prima dan aritmetika modulo.Baik kunci enkripsi maupun dekripsi keduanya merupakan bilangan bulat. Kunci enkripsi tidak dirahasiakan dan diberikan kepada umum sehingga disebut dengan kunci publik, namun kunci untuk dekripsi bersifat rahasia kunci privat. Universitas Sumatera Utara Kunci privat dibangkitkan dari beberapa buah bilangan prima bersama-sama dengan kunci enkripsi. Untuk menemukan kunci dekripsi, orang harus memfaktorkan suatu bilangan non prima menjadi faktor primanya. Kenyataannya, memfaktorkan bilangan non prima menjadi faktor primanya bukanlah pekerjaan yang mudah. Belum ada algoritma yang mangkus efisien yang ditemukan untuk pemfaktoran itu. Semakin besar bilangan non primanya, tentu semakin sulit pula pemfaktorannya. Semakin sulit pemfaktorannya, semakin kuat pula algoritma RSA. Dari algoritma Rabin dan Rivest Shamir Adleman, sama – sama menggunakan konsep pemfaktoran bilangan prima.Pada algoritma Rabin dan Rivest Shamir Adleman akan ada pembangkitan dua bilangan prima yang cukup besar,sehingga disini penulis akan mencoba menggunakan algoritma Rabin Miller dalam proses pembangkitan bilangan prima. Algoritma Rabin Miller merupakan sebuah algoritma teracak yang dapat menentukan dengan cepat namun dengan sedikit kemungkinan akan terjadi kesalahan apakah sebuah bilangan adalah bilangan prima atau tidak. Penentuan bilangan prima yang dapat dilakukan dengan cepat ini merupakan salah satu kunci sukses dalam implementasi sebagian besar kriptografi berbasis public-key Rabin, 1975 . Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menganalisis algoritma Rabin dan Rivest Shamir Adleman RSA yang masing – masing pada proses enkripsi dan dekripsi.Sehingga penelitian ini berjudul ― ANALISIS ALGORITMA RABIN DAN RIVEST SHAMIR ADLEMAN RSA PADA KR IPTOGRAFI‖.

1.2 Perumusan Masalah