Target kuat tekan beton pada umur 28 hari Menetapkan faktor air semen WC :
Sedangkan menurut EFNARC Jumlah air yang diperlukan dibatasi sampai 200 kgm
3
c Persentase kandungan pasir dari dari total volume agregat penuh = 40
d C.F=0,9 diambil WC= 0,5
Kandungan air per meter kubik beton = 200 + 2100 x 200 = 204 lm
3
Presentase kadungan pasir dari dari total volume Agregat penuh P = 40
– 2 = 38 4
Penentuan kadar semen
Watercement = 0,48 Water
= 204 1m3 Banyaknya semen = 204 0.48 = 425 kg m
3
5 Penentuan jumlah agregat kasar maksimum ukuran 20 mm yang terperangkap
udara seperti yang ditentukan yaitu 2 tabel-3 IS 10262 – 1982. Total volume
kekosongan campuran per meter kubik beton yang dirancang = 0,98 m
3
.
V=[WSW+CSC+fapSFA]11000;V=[WSW+CSC+Ca 1-pSCA]11000;
0,98= [204+ 425
3.15 +
fa 0,382,59]
x 1
1000 0,98= 204 + 134,92 +
fa 0,9842
x 0,001 0,98 =
200,77+132,78 0,9842
+ fa
0,9842
x 0,001 0,98 = 0,338905 +
fa 0,9842
0,641095 =
fa 0,9842
0,630966 = 0,001 fa
Change in condition
Water content percent Peresentase pasir dari
total agregat WC 0.6-0.48=0.12
-2 C.F 0.9-0.8= 0.1
+ 2 Sand zone Zone-II
Total 2
- 2
fa = 0,630966
0,001 fa = 630,966 kgm
3
0,98= [204+ 425
3.15 +
fa 1-0,382,63]
x 1
1000 0,98= 204 + 134,92 +
fa 1,63
x 0,001
0,98 = 332,52+219,92
1,63 +
fa
1,63
x 0,001 0,98 = 0,338920 +
fa 1,63
0,64108 =
fa 1,63
1,044960 = 0,001 fa Ca =
1,044960 0,001
Ca = 1044,96 kgm
3
Proporsi campuran beton Semen
Air Agregat halus
Agregat kasar 425 kg m
3
204 lit 630,966 kgm
3
1044,96 kgm
3
Proporsi campuran beton per meter kubik beton tercantum di bawah ini : Semen
= 425 kgm
3
Agregat halus = 630,966 kgm
3
Agregat kasar = 1044,96 kgm
3
Water = 204
kgm
3
6 Konversi ke proporsi SCC
proporsi campuran beton normal yang dimodifikasi sesuai spesifikasi EFNARC dan campuran uji coba yang berbeda. Dengan mempertimbangkan sifat segar dan sifat mengeras dari campuran akhirnya di
peroleh proporsi campuran SCC sebagai berikut : Semen
= 425 kgm
3
Agregat halus = 630,966 kgm
3
Agregat kasar = 1044,96 kgm
3
Total agregat T.A = 630,966 + 1044,96 = 1675,93 Diambil 40 dari T.A dari F.A
F.A = 1675,93 x 0.40 = 670,37 Kgm
3
C.A = 1005,56 Kgm
3
Proporsi campuran beton yang dimodifikasi Semen kgm
3
Air liter Agregat halus kgm
3
Agregat kasar kgm
3
425 204
670,37 1005,56
7 Volume Campuran Benda Uji
Benda uji berbentuk silinder pertama dengan diameter 150 mm; tinggi 300 mm. Volume benda uji 1 = luas alas x tinggi
=
1 4
x π x 0,15
2
x 0,3 =
0,00530 m
3
Proporsi campuran benda uji beton yang akan digunakan yaitu : a. Air
= 204 x 0,0053 = 1,08 Liter b. Semen
= 425 x 0,0053 = 2,25 Kg c. Agregat halus = 670,37 x 0,0053 = 3,55 Kg
d. Agregat kasar = 1005,5 x 0,0053 = 5,33 Kg e. Berat beton
= 2304,8 x 0,0053 = 12,2 Kg Contoh perhitungan pengurangan semen untuk benda uji beton variasi abu ampas tebu :
a. Variasi abu ampas tebu 5
Semen = 2,25 x 5 = 0,1125 Kg
Maka kebutuhan semen = 2,25
– 0,1125 = 2,1375 Kg b.
Variasi abu ampas tebu 10 Semen = 2,25 x 10
= 0,225 Kg Maka kebutuhan semen = 2,25
– 0,225 = 2.025 Kg c.
Variasi abu ampas tebu 15 Semen = 2,25 x 15
= 0,3165 Kg Maka kebutuhan semen = 2,25
– 0,3375 = 1,9125 Kg Contoh perhitungan Penambahan Superplasticizer Viscocrete-1003 sebagai bahan tambah :
a. superplasticizer viscocrete-1003 1,2 = 0,012 x 2,1375 + 0,1125 = 0,027 kg
b. superplasticizer viscocrete-1003 1,4 = 0,014 x 2,025 + 0,225 = 0,0315 kg
c. superplasticizer viscocrete-1003 1,6 = 0,016 x 1,9125 + 0,3165 =0,0356 kg
Oleh karena mix design beton SCC tidak diperoleh dari standar yang sudah baku, maka setelah mix design
digunakan untuk membuat benda uji, mix design tersebut diterapkan pada trial mix. Dari trial mix yang dibuat, setelah dilakukan pengujian workabilitas diperoleh kesimpulan bahwa mix design yang
dibuat memenuhi persyaratan beton SCC. Artinya mix design tersebut dapat digunakan untuk membuat campuran dan benda uji beton SCC. Setelah pengujian workabilitas selesai,
campuran beton segar tersebut selanjutnya digunakan untuk membuat benda uji untuk pengujian kuat tekan beton.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Mei 2016
PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP FLOWABILITY DAN KUAT TEKAN PADA SELF COMPACTING CONCRETE
The Effect of Adding Baggase Ash to Flowability and Compressive Strength on Self Compacting Concrete
Dhany Setyawan
1
Fadillawaty Saleh
2
ABSTRAK
Penggunaan beton konvensional pada daerah yang rapat tulangan dirasa sudah tidak memadai lagi, karena seringnya terjadi keropos pada beton. Penggunaan vibrator pada daerah yang rapat tulangan juga tidak dapat menjamin
menghasilkan beton yang baik. Self compacting concrete memanfaatkan berat sendirinya untuk dapat mengalir mengisi ruangan tanpa ada proses mpemadatan sama sekali. Penggunaan abu ampas tebu sebagai pengganti sebagian semen
dalam beton yang cukup tinggi mampu memperkecil ruang antar agregat sehingga beton yang dihasilkan lebih padat dan dapat meningkatkan sifat workability dan kemampuan alir beton. Pada umumnya Self compacting concrete
memerlukan penggunaan superplasticizer untuk meningkatkan workabilitas dan daya alir beton . Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui penggaruh penambahan abu ampas tebu sebgai pengganti sebagian dari semen pada
sifat Self compacting concrete. Pembuatan benda uji menggunakan silinder berukuran diameter 15cm dan tinggi 30 cm dengan jumlah benda uji sebanyak 18 benda uji segar dengan 3 variasi abu ampas tebu sebesar 5 , 10, dan 15
dan penambahan viscocrete dengan dosis yang berbeda yaitu 1,2, 1,4, dan 1,6 dari berat semen dan diuji pada umur 28 hari. Penambahan abu ampas tebu terhadap pengujian beton pada kondisi segar fresh properties dari variasi
3 ; 5 dan 15 telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh EFNARC. Pada
pengujian
J-Ring T50 cm dan slump flow campuran beton SCC dengan abu ampas tebu 5 memiliki sifat passingability yang baik yaitu 2,38 detik,
pengujian V-Funnel menunjukkan bahwa campuran beton SCC paling optimum adalah 7,15 detik dengan abu ampas tebu 10 . Sedangkan pada uji L-Box campuran SCC menggunakan abu ampas tebu paling optimum untuk persentase
10 yaitu sebesar 1,66. Untuk pengujian kuat tekan rata-rata maksimal terjadi pada variasi abu ampas tebu 5 dan superplasticizer 1,2 sebesar 21,50 MPa, dan kuat tekan rata-rata minimal terjadi pada variasi 15 sebesar 16,06
MPa. Pada variasi penambahan abu ampas tebu 5 ke 10 mengalami penurunan kuat tekan rata-rata sebesar 6,96 sedangkan pada variasi 10 ke 15 mengalami penurunan kuat tekan rata-rata sebesar 25,1 .
Kata kunci :
Self Compacting Concrete
, Abu Ampas Tebu, S uperplasticizer
1. Mahasiswa 20120110004, Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2. Dosen Pembimbing I, Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta