PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

(1)

YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, LEVERAGE, INSTITUSIONAL OWNERSHIP, AND INVESTMENT OPPORTUNITY SET TO FIRM VALUE

WITH DIVIDEND POLICY AS INTERVENING VARIABLE OF MANUFACTURE COMPANIES WHICH ARE LISTED ON THE

INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2010-2014

Disusun Oleh: ULFA SRIWAHYUNI

20130410033

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, LEVERAGE, INSTITUSIONAL OWNERSHIP, AND INVESTMENT OPPORTUNITY SET TO FIRM VALUE

WITH DIVIDEND POLICY AS INTERVENING VARIABLE OF MANUFACTURE COMPANIES WHICH ARE LISTED ON THE

INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2010-2014 SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh: ULFA SRIWAHYUNI

20130410033

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

Nomor Mahasiswa : 20130410033

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diiterbitkan oleh orang lain, melainkan secara tertulis diacu dalam naskah ini dan tercantum dalam daftar pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 23 Desember 2016


(4)

“ Man Jadda Wa Jadda “

Barang siapa yang bersungguh - sungguh akan mendapatkannya.

Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemmudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain.

(Q.S Al-Insyiroh: 6-7)

Jangan pernah menyerah! Kamu lebih berani daripada yang kamu percaya, dan lebih kuat daripada yang kamu pikirkan.

Memulai dengan penuh keyakinan. Menjalankan dengan penuh keikhlasan. Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan.

Semua perjuangan pasti ada pengorbanan.

“ Dothe best, be good, then you will be the best “


(5)

anugerah untukku. Izinkanlah hamba menjadi kekasihmu, meskipun hamba orang

yang penuh dosa, namun kehendakilah. Kuasamu yang dapat menggerakkan semua

yang tidak mungkin menjadi mungkin.

“B

a a a a ”

Karya kecil ini, melalui proses panjang dan proses belajarku, aku persembahkan dengan penuh berganda laksa terimakasih untuk orang-orang tercinta :

My Parents

Terimakasih untuk setiap untaian doa, semangat, pengorbanan, cinta dan kasih sayang yang kalian berikan untukku., yang tiada henti kau curahkan dalam tiap detik langkah hidupku. Terimakasih untuk motivasi yang telah kalian berikan, yang menjadikan aku berdiri tegak, membuka mata, jiwa, pikiran dan hati untuk bertahan dalam kerasnya mengarungi hidup. Kalian adalah malaikat dalam hidupku.

Bapak Lala Suarla, S.Pd dan Ibu Dedeh, S.Pd, terimakasih, Aku sayang kalian.

My Sister, Tika Ardiani, A.Md. Kep.

Kehadiranmu memberikan semangat untukku, kebersamaan kita adalah yang terpenting bagi keluarga.


(6)

membimbingku dan perjalanan hidup yang beliau gambarkan dalam keseharianmu, yang perlu kami teladani. Dan terimakasih atas segala pengalaman dan ilmunya yang telah diberikan.

Dosen-dosen dan asisten dosen yang lain, terimakasih atas bimbingan, saran, pengalaman dan ilmu yang kalian berikan, Pak Taufik, A Hilman, Mas Luthfi, dan Mas Dony.

Keluarga besarku, yang telah mendoakan dan selalu memberi semangat.

Grup rame, Ufi, Dinda, Mbak Ellen, Mbak Ela, dan Belatung (Putri), kalian teman seperjuangan sekaligus keluarga dari semester I sampai sekarang bareng-bareng terus, semangat ya buat kita semoga kita sama-sama sukses.

Saudara-saudaraku, Baraya Sunda, Sindy, Dewi Kudew, Ririn, Melyta terimakasih atas dukungannya, terimakasih sarannya, terimakasih atas semangat yang kalian berikan.

Teman-teman angkatanku Manajemen A, Alwi, Aura (Melysa), Popy, dll, terimakasih semuanya…….

Teman-teman satu bimbingan yang sama, terutama Mbok Dita, Agustin, Arum, dan Zahra. Terimakasih dukungannya.


(7)

KKN 61, Terimakasih dukungannya. We are Family……

Teman-teman Magang BSM Katamso, Teh Siti, Atika, dan yang

lainnya….Terimakasih dukungannya.

Yogyakarta, kota penuh kenangan. I Love You, Jogja….

Almamaterku,


(8)

dan Rahmat-Nya dalam penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas,

Leverage, Kepemilikan Institusional, Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2014”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Retno Widowati, P.A., M.Si., Ph. selaku pimpinan Prodi Manajemen.

3. Bapak Drs. Wihandaru SP, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan dan memberikan masukan demi terselesaikannya skripsi ini.

4. Semua Bapak dan Ibu Dosen Prodi Manajemen yang telah mendidik

penulis selama menjalani proses pendidikan di Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

5. Almamaterku.

Sebagai kata akhir, tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran, dan pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.

Yogyakarta, 23 Desember 2016


(9)

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Nilai Perusahaan... 8

2. Kinerja Keuangan... 10

3. Struktur Modal ... 14

4. Struktur Kepemilikan ... 16

5. Investment Opportunity Set (IOS) ... 19

6. Kebijakan Dividen ... 22

B. Kajian Empiris ... 25

C. Hipotesis ... 32


(10)

D. Teknik Pengumpulan Data ... 42

E. Definisi Operasional... 42

F. Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 53

B. Analisis Faktor ... 54

C. Statistik Deskriptif ... 55

D. Uji Kualitas Instrumen Data ... 58

E. Uji Hipotesis ... 65

F. Pembahasan ... 73

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

C. Keterbatasan Penelitian ... 88 DAFTAR PUSTAKA


(11)

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 53

4.2 Analisis Faktor ... 54

4.3 Analisis Statistik Deskriptif Persamaan 1 ... 56

4.4 Analisis Statistik Deskriptif Persamaan 2 ... 57

4.5 Uji Heteroskedastisitas Persamaan 1 ... 58

4.6 Uji Heteroskedastisitas Sesudah Transformasi ... 59

4.7 Uji Heteroskedastisitas Persamaan 2 ... 59

4.8 Uji Heteroskedastisitas Sesudah Transformasi ... 60

4.9 Uji Multikolinieritas Persamaan 1 ... 61

4.10 Uji Multikolinieritas Persamaan 2 ... 61

4.11 Uji Autokorelasi Persamaan 1 ... 63

4.12 Uji Autokorelasi Persamaan 2 ... 64

4.13 Uji Koefisien Determinasi Persamaan 1 ... 65

4.14 Uji Koefisien Determinasi Persamaan 2 ... 66

4.15 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Persamaan 1... 66

4.16 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Persamaan 2... 67

4.17 Uji Parsial (t-test) Persamaan 1 ... 68

4.18 Uji Parsial (t-Test) Persamaan 2 ... 71

4.19 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ... 73


(12)

(13)

(14)

(15)

ix

leverage, kepemilikan institusional, dan investment opportunity set (IOS) terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel intervening. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak periode 2010-2014 dan dipilih dengan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis pengujian data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji heteroskedastisitas, uji multikolonieritas, dan uji autokorelasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-statistik, uji F-statistik, dan Uji koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, leverage, investment opportunity set (IOS) dan kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas, kepemilikan institusional, dan investment opportunity set (IOS) berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Kebijakan dividen mampu menjadi variabel intervening dari variabel profitabilitas, kepemilikan institusional, dan investment opportunity set (IOS).

Kata kunci : Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Institusional, Investment Opportunity Set (IOS), Nilai Perusahaan, dan Kebijakan Dividen.


(16)

x

ownership, and the investment opportunity set (IOS) toward firm value with dividend policy as an intervening variable. The sample is taken from the manufacture companies listed on Indonesia Stock Market or Bursa Efek Indonesia (BEI) during 2010-2014. This study used purposive sampling method. The data analysis technique in this research was conducted using multiple linear regression. The analysis method used classical assumption test, composed from; heteroskedasticity test, multicollinearity test, and autocorrelation test. The hypothesis used T-Test, F-Test, and Determinant Coefficient Test.

The result shows that profitability, leverage, investment opportunity set (IOS) and dividend policy are significantly influence on firm value. Meanwhile institutional ownership is not significantly influence on firm value. Profitability, institutional ownership, and investment opportunity set (IOS) are significantly influenced on dividend policy. Leverage is not significantly influenced on dividend policy. Lastly, dividend policy can be an intervening variable from profitability, institutional ownership, and investment opportunity set (IOS)

Keywords: Profitability, Leverage, Institutional Ownership, Investment Opportunity Set (IOS), Firm Value, and Dividend Policy.


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan pada dasarnya adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai pasar dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimal apabila harga saham perusahaan tersebut meningkat. Berbagai kebijakan yang diambil oleh manajemen dalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui kemakmuran pemilik dan para pemegang saham yang tercermin pada harga saham (Brigham dan Houston, 2006).

Fenomena yang terjadi di BEI menunjukkan bahwa nilai perusahaan seringkali mengalami perubahan meskipun tidak ada kebijakan keuangan yang dilakukan perusahaan. Misalnya, dividen dibagikan setiap satu tahun sekali, kegiatan investasi dan pendanaan juga tidak setiap saat dilakukan, namun nilai perusahaan yang digambarkan dengan harga saham berubah setiap saat. Nilai perusahaan bisa berubah disebabkan oleh informasi lain seperti situasi perekonomian dunia ketika aliran dana asing yang terus membanjiri pasar

financial menjadi bahan bakar utama penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Dalam peningkatan nilai perusahaan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dengan baik yaitu profitabilitas, leverage, kepemilikan


(18)

institusional, investment opportunity set (IOS) dan kebijakan dividen. Profitabilitas adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Return On Asset (ROA).

ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan

total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut. ROA yang secara konsisten terus bertambah merupakan tanda bahwa manajemen berjalan efektif (Hanafi, 2014). Beberapa penelitian terdahulu yang menguji tentang profitabilitas terdapat perbedaan hasil penelitian yang berbeda yaitu penelitian dari Nofrita (2013), Nurhayati (2013), Hardiyanti (2012), dan Prapaska dan Siti (2012) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian dari Astriani (2014) dan Wibowo dan Aisjah (2013) menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Menurut Kasmir (2015) rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauhmana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa hasil penelitian yang menguji tentang leverage yaitu penelitian dari Astuti (2016), Sukirni (2012), dan Senda (2013) menyatakan bahwa leverage

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian dari Ernawati (2016), Wibowo dan Aisjah (2013), dan Hardiyanti (2012) menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai


(19)

perusahaan. Tetapi penelitian dari Astriani (2014) dan Herawati (2013) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu kepemilikan institusional. Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pihak institusi lain (kepemilikan oleh perusahaan atau lembaga lain). Kepemilikan institusional merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengurangi

agency conflict. Beberapa hasil penelitian menguji tentang kepemilikan institusional yaitu penelitian dari Sukirni (2012), Nuraina (2012), dan Pasaribu dan Sulasmiyati (2016) menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian dari Hariyanto dan Lestari (2016) dan Senda (2013) menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan dan penelitian dari Permanasari (2010) menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Myers (1977) dalam Astuti (2016) menguraikan tentang pengertian perusahaan yang terdiri dari suatu kombinasi antara aset yang dimiliki oleh perusahaan dengan pilihan investasi di masa yang akan datang. Investment opportunity Set (IOS) memberikan petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan sebagai tujuan utama tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Beberapa hasil penelitian dari Astuti (2016), Astriani (2014), Hariyanto dan Lestari (2016), Senda (2013), dan Wijaya dan Sedana (2015) menyatakan bahwa IOS berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.


(20)

Selain beberapa faktor diatas yang menjadi signal bagi investor dalam menilai baik buruknya perusahaan adalah kebijakan dividen. Kebijakan dividen merupakan penentuan besarnya porsi keuntungan yang akan diberikan kepada pemegang saham. Pada dasarnya, laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk di investasikan kembali di dalam perusahaan dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham dan meningkatkan nilai perusahaan. Beberapa hasil penelitian menguji tentang kebijakan dividen yaitu penelitian dari Sukirni (2012), Hardiyanti (2012), Senda (2013), Prapaska dan Siti (2012), dan Rahmiati (2013) menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian dari Astuti (2016), Nurhayati (2013), dan Wibowo dan Aisjah (2013) menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini merupakan penelitian replikasi ekstensi dari penelitian Nofrita (2013) dengan judul “Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening”. Peneliti menambahkan variabel independen yaitu leverage, kepemilikan institusional dan Investment Opportunity Set (IOS), maka judul yang ditarik oleh peneliti yaitu “Pengaruh

Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Institusional, Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening”.


(21)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah leverage berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan?

5. Apakah profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap

kebijakan dividen?

6. Apakah leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap

kebijakan dividen?

7. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen?

8. Apakah Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen?

9. Apakah kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan?


(22)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk menguji pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan. 3. Untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai

perusahaan.

4. Untuk menguji pengaruh Investment Opportunity Set (IOS)

terhadap nilai perusahaan.

5. Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen. 6. Untuk menguji pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen.

7. Untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap

kebijakan dividen.

8. Untuk menguji pengaruh Investment Opportunity Set (IOS)

terhadap kebijakan dividen.

9. Untuk menguji pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai

perusahaan.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

a. Bagi Investor

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan investasi sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan.


(23)

b. Bagi Emiten

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi kemajuan akademis dan dapat dijadikan acuan atau referensi untuk penelitian berikutnya.

2. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan referensi atau data tambahan bagi peneliti-peneliti lainnya yang tertarik pada bidang kajian ini dan dapat menambah pendaharaan atas pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu ekonomi.

b. Dapat menjadi bukti empiris serta memberikan kontribusi


(24)

8 A. Kajian Teori

1. Nilai Perusahaan

a. Pengertian Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai pasar dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimal apabila harga saham perusahaan meningkat. Berbagai kebijakan yang diambil oleh manajemen dalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui kemakmuran pemilik dan para pemegang saham yang

tercermin pada harga saham (Brigham dan Houston, 2006).

Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi suatu perusahaan,

karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan juga berarti

memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan.

Menurut Husnan (2004) nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Sedangkan menurut Keown (2004) dalam Astuti (2016) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi mencerminkan nilai perusahaannya juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya bukan


(25)

hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan.

b. Pengukuran Nilai Perusahaan

Menurut Weston dan Copeland (2008) dalam Pratiwi (2013) pengukuran nilai perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio penilaian atau rasio-rasio pasar. Rasio penilaian merupakan ukuran kinerja yang paling menyeluruh untuk suatu perusahaan, rasio penilaian tersebut terdiri dari :

(1) Price to Book Value (PBV) yaitu perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham.

(2) Market to Book Ratio (MBR) yaitu perbandingan antara harga pasar saham dengan nilai buku saham.

(3) Market to Book Assets Ratio yaitu ekpektasi pasar tentang nilai dari peluang investasi dan pertumbuhan perusahaan yaitu perbandingan antara nilai pasar aset dengan nilai buku aset.

(4) Market Value of Equity (MVE) yaitu nilai pasar ekuitas perusahaan menurut penilaian para pelaku pasar. Nilai pasar ekuitas adalah jumlah ekuitas (saham beredar) dikali dengan harga per lembar ekuitas

(5) Enterprise value (EV) yaitu nilai kapitalisasi market yang dihitung sebagai nilai kapitalisasi pasar ditambah total kewajiban ditambah

minority interest dan saham preferen dikurangi total kas dan ekuivalen kas.


(26)

(6) Price Earnings Ratio (PER) yaitu harga yang bersedia dibayar oleh pembeli apabila perusahaan itu dijual.

(7) Tobin’s Q yaitu nilai pasar dari suatu perusahaan dengan

membandingkan nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai penggantian aset (asset replacement value) perusahaan.

2. Kinerja Keuangan

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Fahmi (2014) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

b. Ukuran Kinerja Keuangan

Menurut Hanafi (2014), analisis rasio bisa dikelompokkan ke dalam lima macam kategori, yaitu :

(1) Rasio Likuiditas

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

(2) Rasio Aktivitas

Rasio yang mengukur sejauh mana efektifitas penggunaan asset dengan melihat tingkat aktivitas aset.


(27)

(3) Rasio Pasar

Rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku perusahaan.

(4) Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan kas, modal dan sebagainya.

(5) Rasio Solvabilitas atau Leverage

Rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

1.1. Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba atau keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.

Menurut Hanafi (2014), jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah :

a. Return On Assets (ROA)

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang terpenting di antara rasio profitabilitas yang ada karena rasio ini mengukur kemampuan


(28)

perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut (Hanafi, 2014).

b. Return On Equity (ROE)

Menurut Hanafi (2014) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu, selain itu ROE merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pemegang saham.

c. Earning per Share (EPS)

Earning per Share (EPS) atau laba per lembar saham merupakan rasio keuangan yang digunakan oleh investor untuk saham untuk menganalisis kemampuan perusahaan mencetak laba berdasarkan saham yang dipunyai.

1.2. Solvabilitas atau Leverage

Rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Artinya berapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Menurut Kasmir (2015) jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara lain:


(29)

a. Rasio Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

Debt Ratio merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Rasio tinggi artinya pendanaan dengan hutang semakin banyak maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi hutang-hutangnya. Sedangkan, rasio rendah artinya semakin kecil perusahaan dibiayai dengan hutang.

b. Rasio Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam atau kreditor dengan pemilik perusahaan. Semakin besar rasio ini akan semakin tidak menuntungkan karena akan semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Sebaliknya dengan rasio yang rendah semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan dan semakin besar batas pengaman bagi peminjam jika terjadi kerugian terhadap nilai aktiva. c. Rasio Time Interest Earned (TIE)

Time Interest Earned (TIE) merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan bunga. Secara umum semakin tinggi rasio, semakin besar kemungkinan perusahaan dapat membayar bunga pinjaman dan dapat menjadi ukuran untuk memperoleh tambahan pinjaman baru dari kreditur.


(30)

Demikian pula sebaliknya, apabila rasionya rendah semakin rendah pula kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan biaya lainnya.

d. Rasio Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)

Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) merupakan rasio antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka panjang dengan cara membandingkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.

2. Struktur Modal

Teori struktur modal bertujuan memberikan landasan berfikir untuk mengetahui struktur modal yang optimal. Menurut Hanafi (2014), beberapa teori yang menjelaskan mengenai struktur modal diantaranya : a. Signalling (Ross, 1977)

Menurut Hanafi (2014) signalling theory adalah informasi mengenai perusahaan merupakan sinyal bagi investor, dalam keputusan berinvestasi. Sinyal dapat berupa informasi bersifat financial maupun

non-financial yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Pada signalling theory, manajemen berharap dapat memberikan sinyal kemakmuran kepada pemilik ataupun pemegang saham dalam menyajikan informasi keuangan.

Ross (1977) dalam Hanafi (2014) mengembangkan model di mana struktur modal (penggunaan hutang) merupakan signal yang disampaikan


(31)

oleh manajer ke pasar. Jika manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, ia ingin mengkomunikasikan hal tersebut ke investor. Salah satu cara yang paling sederhana adalah mengatakan secara langsung bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik. Tentu saja investor tidak akan percaya akan hal tersebut. Maka dari itu, manajer ingin memberikan signal yang lebih dipercaya (credible). Manajer bisa menggunakan hutang lebih banyak, sebagai signal yang lebih credible.

Jika hutang meningkat, maka kemungkinan bangkrut akan semakin meningkat. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka reputasi manajer akan hancur dan tidak bisa dipercaya menjadi manajer lagi. Karena itu, perusahaan yang meningkatkan hutang, bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Karena cukup yakin, maka manajer perusahaan tersebut berani menggunakan hutang yang lebih besar. Investor diharapkan akan menangkap signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. b. Trade-Off Theory

Menurut Hanafi (2014), trade off theory menjelaskan hubungan antara pajak, resiko kebangkrutan dan penggunaan hutang yang disebabkan oleh keputusan struktur modal yang diambil perusahaan. Kerugian atas penggunaan hutang dapat disebabkan karena adanya biaya kebangkrutan (bankruptcy cost) dan biaya keagenan (agency cost). Semakin tingginya hutang, akan semakin tinggi kemungkinan


(32)

(probabilitas) kebangkrutan. Biaya lain dari peningkatan hutang adalah meningkatnya biaya keagenan hutang (agency cost of debt). Teori keagenan mengatakan bahwa di perusahaan terjadi konflik antar pihak-pihak yang terlibat, seperti pihak-pihak pemegang hutang dengan pemegang saham. Jika hutang meningkat, maka konflik antara keduanya akan semakin meningkat, karena potensi kerugian yang dialami oleh pemegang hutang akan semakin meningkat. Dalam situasi tersebut, pemegang hutang

akan semakin meningkatkan pengawasan (monitoring) terhadap

perusahaan.

3. Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan adalah komposisi kepemilikan dalam perusahaan yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Istilah struktur kepemilikan digunakan untuk menunjukkan bahwa variabel-variabel yang penting dalam struktur modal tidak hanya ditentukan oleh hutang dan ekuitas saja tetapi juga ditentukan oleh presentase kepemilikan saham oleh manajemen dan institusi.

Menurut Sugiarto (2009), struktur kepemilikan adalah struktur kepemilikan saham yaitu perbandingan jumlah saham yang dimiliki oleh orang dalam (insider) dengan jumlah saham yang dimiliki oleh investor. Atau dengan kata lain struktur kepemilikan saham adalah proporsi kepemilikan institusional dan kepemilikan manajemen dalam kepemilikan saham perusahaan. Dalam menjalankan kegiatannya suatu perusahaan


(33)

diwakili oleh direksi (agents) yang ditunjuk oleh pemegang saham (principals).

Menurut Jensen and Meckling (1976) dalam Sukirni (2012) struktur kepemilikan dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

a. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pihak institusi lain yaitu kepemilikan oleh perusahaan atau lembaga lain. Kepemilikan institusional merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengurangi agency conflict.

Jensen dan Meckling (1976) dalam Sukirni (2012) menyatakan bahwa kepemilikan institusional memiliki peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham. Keberadaan investor institusional dianggap mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil oleh manajer. Hal ini disebabkan investor institusional terlibat dalam pengambilan yang strategis sehingga tidak mudah percaya terhadap tindakan manipulasi laba.

Menurut Yan dan Zhang (2009) dalam Connelly et al., (2010) menyatakan bahwa investor institusi mengadopsi strategi investasi yang berbeda. Porter (1992) dalam Connelly et al., (2010) menjelaskan

perbedaan antara kepemilikan instituisonal yang bersifat “dedicated” dan “transient”.


(34)

Dedicated Institusional Ownership adalah kepemilikan institusional yang memiliki tingkat monitoring yang tinggi yang menyebabkan perusahaan mampu berkembang dalam jangka waktu yang panjang. Kepemilikan institusi jangka panjang memiliki wewenang secara aktif untuk mengawasi manajer dengan mengurangi manipulasi oportunistik.

(2) Transient Institusional Ownership

Kepemilikan institusional yang bersifat transient (sementara) yaitu kepemilikan institusional yang memiliki tingkat pengawasan yang rendah sehingga tidak menjadikan perusahaan untuk berkembang atau dengan kata lain kepemilikan intitusional yang memiliki jangka waktu yang pendek. Kepemilikan institusi jangka pendek memungkinkan para manajer untuk mengejar akuisisi dan nilai merger yang menurun. Kepemilikan institusional yang bersifat transient, tidak mengawasi tindakan yang dilakukan manajer, karena memiliki capital gain, sehingga tidak berpengaruh terhadap pembayaran dividen.

b. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh pihak

manajemen perusahaan. Kepemilikan saham manajerial dapat

mensejajarkan antara kepentingan pemegang saham dengan manajer, karena manajer ikut merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan manajer yang menanggung resiko apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah.


(35)

Menurut Jansen (1986) dalam Sukirni (2012) menyatakan bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajemen pada perusahaan maka akan dapat menyeimbangkan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham.

c. Kepemilikan Publik

Kepemilikan publik merupakan presentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak luar (outsider ownership). Tujuan utama perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan maka diperlukan pendanaan yang diperoleh baik melalui pendanaan internal maupun pendanaan eksternal. Sumber pendanaan eksternal diperoleh dari saham masyarakat (publik).

4. Investment Opportunity Set atau Set Kesempatan Investasi

a. Pengertian Investement Opportunity Set (IOS)

Myers (1977) dalam Astuti (2016) memperkenalkan Investment Opportunity Set (IOS) untuk pertama kalinya dalam kaitannya untuk

mencapai tujuan perusahaan. Myers (1977) dalam Astuti (2016)

menguraikan tentang pengertian perusahaan yang terdiri dari suatu kombinasi antara aset yang dimiliki oleh perusahaan dengan pilihan investasi masa depan perusahaan. Menurut Myers (1977) dalam Astuti (2016) Investment Opportunity Set (IOS) memberikan petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan sebagai tujuan utama tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang.

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan suatu keputusan investasi yang merupakan bentuk kombinasi antara aktiva yang dimiliki


(36)

(assets in place) dan pilihan investasi dimasa yang akan datang. Pilihan investasi merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun seringkali perusahaan tidak selalu dapat melaksanakan semua kesempatan investasi di masa mendatang. Bagi perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan investasi tersebut akan mengalami suatu pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan nilai kesempatan yang hilang. Nilai kesempatan investasi merupakan nilai sekarang dari pilihan-pilihan perusahaan untuk membuat investasi di masa mendatang (Hartono, 1999 dalam Prapaska, 2012).

Nilai pilihan investasi sangat bergantung pada nilai aset yang dimiliki oleh perusahaan. Kesempatan investasi tak selalu berwujud secara fisik tetapi dapat berupa kesempatan yang bersifat intangible namun memiliki peluang yang memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa Investment Opportunity Set

(IOS) menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung pada pilihan expenditure

perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang. Kallapur dan

Trombley (2001) dalam Rachmawati dan Hanung (2007) menyatakan bahwa kesempatan investasi perusahaan merupakan komponen penting dari nilai pasar. Hal ini disebabkan Investment Opportunity Set (IOS) atau set kesempatan investasi dari suatu perusahaan mempengaruhi cara pandang manajer, pemilik, investor dan kreditor terhadap perusahaan. Namun, IOS tidak dapat diamati karena berhubungan dengan pengeluaran


(37)

diskresioner dan faktor spesifik perusahaan seperti modal fisik dan manusia di tempat dan industri-spesifik dan faktor makroekonomi.

Kallapur dan Trombley (1999) dalam Hutchinson dan Gul (2004) menyatakan bahwa proksi berbasis harga didasarkan pada asumsi bahwa pertumbuhan perusahaan akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi dibandingkan dengan aset yang dimiliki karena prospek pertumbuhan sebagian dari harga saham. Artinya, sebagian bahan dari nilai pasar ekuitas dicatat oleh peluang pertumbuhan. Menurut Hutchinson dan Gul (2004) tiga variabel yang digunakan sebagai ukuran proksi pertumbuhan diantaranya :

(1) Market to Book Value of Asset Ratio (MBVA)

Market to book value of asset ratio didasari bahwa prospek pertumbuhan perusahaan terefleksi dalam harga saham, pasar menilai perusahaan bertumbuh lebih besar dari nilai bukunya (Kallapur dan

Trombley, 1999 dalam Hutchinson dan Gul, 2004). Rasio ini diharapkan dapat mencerminkan peluang investasi yang dimiliki perusahaan melalui aset yang dimiliki perusahaan dimana prospek pertumbuhan perusahaan terefleksi dalam harga saham yang mengalami perubahan dikarenakan penilaian investor terhadap nilai dari aktiva perusahaan.

(2) Ratio Market to Book Value Equity (MBVE)

Rasio Market to book value equity yaitu proksi yang berbasis pada harga. Proksi ini dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan dimasa yang akan datang dapat melebihi


(38)

return dari ekuitas yang diinginkan. Proksi ini mencerminkan bahwa pasar menilai return dari investasi perusahaan dimasa depan dari return yang diharapkan dari ekuitasnya.

(3) Ratio of Property, Plant and Equipment to Firm Value (PPMVA).

5. Kebijakan Deviden

Menurut Hanafi (2014) dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham, disamping capital gain. Menurut Sartono (2001) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa mendatang.

a. Teori-teori Kebiajakan Dividen

Adapun teori-teori kebijakan dividen menurut Hanafi (2014), diantaranya :

(1) Teori Dividen Residual

Menurut teori dividen residual, perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Dengan kata lain, dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham merupakan sisa (residual) setelah semua usulan investasi yang menguntungkan habis dibiayai.

(2) Signalling Theory

Pada signaling theory terdapat fenomena yang menyebutkan bahwa dividen meningkatkan nilai perusahaan. Tetapi ada argumen lain yang


(39)

menyebutkan bahwa dividen itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan atau penurunan harga, tetapi prospek perusahaan, yang ditunjukkan oleh meningkatnya atau menurunnya dividen yang dibayarkan, yang menyebabkan perubahan harga saham.

Menurut teori signalling tersebut, dividen dipakai sebagai signal oleh perusahaan. Jika perusahaan merasa prospek di masa mendatang baik, pendapatan, aliran kas diharapkan meningkat atau diperoleh pada tingkat dimana dividen yang meningkat tersebut bisa dibayarkan, maka perusahaan akan meningkatkan dividen. Pasar akan merespon positif dari kenaikan dividen tersebut. Sebaliknya, jika perusahaan merasa prospek perusahaan di masa yang akan datang menurun, maka perusahaan akan menurunkan pembayaran dividennya. Pasar akan merespon negatif pengumuman tersebut. Berdasarkan teori tersebut, dividen mempunyai kandungan informasi, yaitu prospek perusahaan di masa yang akan datang.

b. Pengukuran Kebijakan Dividen

Menurut Tatang (2013) pengukuran kebijakan dividen terbagi menjadi dua, yaitu :

(1) Dividen Yield

Dividen yield mengaitkan besaran dividen dengan harga saham perusahaan. Dividen yield menjadi penting untuk dipahami karena menyiratkan ukuran bahwa komponen dari return total disumbang oleh dividen. Artinya, dalam menghitung return total, investor harus


(40)

memasukkan unsur besarnya dividen yang diterima selain selisih harga saham antara awal dan akhir kepemilikan.

Return harapan atas saham adalah penjumlahan dari imbal hasil dividen dengan perubahan harga saham selama periode kepemilikan saham. Imbal hasil dividen juga dapat dijadikan sebagai ukuran risiko dan juga sebagai patokan penilaian investasi. Ada investor yang menggunakan besaran dividend yield sebagai patokan dalam berinvestasi, yaitu mereka akan memilih saham-saham yang memiliki dividend yield yang tinggi. Bukti empiris yang ada menunjukkan dukungan bahwa saham dengan

dividend yield tinggi mampu menghasilkan return total lebih tinggi dari pada pasar setelah disesuaikan dengan risiko.

(2) Dividen Payout Ratio (DPR)

Ukuran kedua yang sering digunakan dalam mengukur kebijakan dividen adalah rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio

(DPR). Rasio pembayaran dividen diukur dengan cara membagi besarnya

dividen per lembar saham dengan laba bersih per lembar saham.

Rasio pembayaran dividen digunakan dalam berbagai situasi. Misalnya, rasio tersebut digunakan dalam penilaian sebagai suatu cara untuk menduga besarnya dividen di tahun mendatang, karena kebanyakan analisis menggunakan pertumbuhan dalam laba daripada dividen. Kedua, rasio penahanan laba yaitu rasio yang menunjukkan besarnya bagian laba bersih yang ditanamkan kembali atau ditahan di perusahaan diyakini berguna dalam mengestimasi pertumbuhan laba tahun mendatang.


(41)

B. Kajian Empiris No Judul &

Pengarang

Jenis Variabel

Hasil Independen Dependen Intervening

1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Intervening.

( Ria Nofrita, 2013).

Nilai Perusahaan Proksi :

PBV = market price per share / book value per share.

Profitabilitas ROA Proksi : ROA = Laba bersih / Total Aktiva Kebijakan Deviden Proksi : DPR = Deviden tunai per saham / Laba per saham x 100%

- ROA berpengaruh negatif sig. terhadap Nilai Perusahaan. -ROA tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. -Kebijakan Dividen berpengaruh positif sig. terhadap nilai perusahaan. 2 Pengaruh

Kepemilikan Manajerial, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan. (Eno Fuji Astriani, 2014). Nilai Perusahaan Q= EMV+D / EBV+D

-Leverage DER= Total Hutang / Total Modal Sendiri -Profitabilitas ROA= laba setelah pajak/total asset -IOS MVE/BE = jumlah saham beredar x closing price / total ekuitas. -Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. -Leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. -ROA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. -Size tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. -IOS berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan.


(42)

3 Pengaruh Struktur Kepemilikan, IOS, dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Food And Beverage. (Marina Suzuki Hariyanto dan Putu Vivi Lestari, 2016). Nilai Perusahaan PBV= Harga Saham/Book Value x 1kali

-Struktur Kepemilikan Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Institusional. jumlah saham pihak institusional / total saham beredar x 100% -IOS PER=Harga saham/EPS x 1kali -Profitabilitas ROE

-ROE = Laba bersih / Modal sendiri x 100%.

-Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif sig.terhadap nilai perusahaan. -Kepemilikan institusional berpengaruh negatif sig.tehadap nilai perusahaan. -IOS berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan. -ROE berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan.

4 Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa.

(Mafizatun Nurhayati, 2013). Nilai Perusahaan PBV= Harga saham/ Nilai buku persaham -Profitabilitas ROA=Laba bersih/Total aktiva -Likuiditas -Ukuran Perusahaan Size Kebijakan Deviden DPR= Dividend payout ratio/laba perlembar saham -ROA berpengaruh positif sig.terhadap kebijakan dividen. -Likuiditas berpengaruh negatif sig.terhadap kebijakan dividen. -Size berpengaruh negatif sig.terhadap kebijakan dividen. -ROA berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan. -Likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.


(43)

-Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 5 Pengaruh

Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen. (Sisca Christiani Dewi, 2008). Kebijakan Dividen -Kepemilikan Manajerial -Kepemilikan Institusional -Kebijakan hutang -Profitabilitas -Ukuran Perusahaan. -K.Manajerial berpengaruh negatif sig.terhadap kebijakan dividen. -K.Institusional berpengaruh negatif sig.terhadap kebijakan dividen. -Kebijakan hutang berpengaruh negatif sig.terhadap kebijakan dividen. -Profitabilitas berpengaruh negatif sig.terhadap kebijakan dividen. 6 Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden Dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan. (Dwi Sukirni,2012). Nilai Perusahaan PBV= harga saham / Nilai buku saham -Kepemilikan Manajerial = indikator jumlah presentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak manajemen dari seluruh jumlah modal saham yang beredar. -Kepemilikan Institusional= indikator jumlah presentase kepemilikan -K.manajerial berpengaruhh negatif sig.terhadap nilai perusahaan. -K.Institusional berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan. -Kebijakan dividen berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan. -Kebijakan hutang berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan.


(44)

saham yang dimiliki oleh pihak institusi dari seluruh jumlah modal saham yang beredar. -Kebijakan Dividen DPR= DPS / EPS -Kebijakan Hutang DER= Total hutang/Total Ekuitas. 7 Analisis

Pengaruh Insider Ownership, Leverage, Profitabilitas, Firm Size Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan. (Nia Hardiyanti, 2012). -Nilai Perusahaan PBV=Harga saham perlembar saham/Nilai buku perlembar saham -INSD -Leverage =Total hutang/Total Aktiva -Profitabilitas ROA= Laba bersih/Total Aset -Ukuran Perusahaan= log(total asset) -Kebijakan Dividen DPR= DPS/EPS -K.manajerial berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan. -Leverage berpengaruh negatif sig. terhadap nilai perusahaan. -Profitabilitas berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan. -DPR berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan. 8 Pengaruh

Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow

-Kebijakan Dividen DPR= DPS/EPS -Kepemilikan Manajerial -Kepemilikan Institusional= saham yang -Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.


(45)

Dan

Profitabilitas Pada

Kebijakan Dividen. (Ni Komang Ayu Purnama Sari dan I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, 2016) dimiliki institusional/ total saham perusahaan x 100% -Free cash flow -Profitabilitas ROA= EAT/Total aktiva x 100%. -FCF tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen -Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakakn dividen.

9 Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden, Profitabilitas, Leverage Financial, Dan Investment Oppurtunity Set Terhadap Nilai Perusahaan. (Fransiska Dhoru Senda, 2013) -Nilai Perusahaan NPV= Harga pasar perlembar saham/Nilai buku perlembar saham -Kepemilikan Manajerial= kepemilikan saham manajerial/ jumlah saham beredar -Kepemilikan Institusional= Kepemilikan saham institusional/ jumlah saham beredar -Kebijakan Dividen DPR= DPS/EPS Profitabilitas ROE= Laba bersih/Modal sendiri -Leverage DAR -IOS -K.Institusional berpengaruh positif sig. terhadap nilai perusahaan. -DPR berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan. -Profitabilitas berpengaruh positif sig. terhadap nilai perusahaan. -Leverage berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan. -IOS berpengaruh positif sig. terhadap nilai perusahaan.


(46)

CAONS= Aktiva lancar/Net sales. 10 Pengaruh

Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2014. (Mirry Yuniyanti Pasaribu, dkk, 2016). -Nilai Perusahaan PBV= Closing price/Nilai buku saham -Struktur Modal DER= Hutang jangka panjang/ modal sendiri -Struktur kepemilikan .Kepemilikan Institusional= kepemilikan saham oleh institusi/total saham perusahaan .Kepemilikan manajerial -Profitabilitas ROE= Laba bersih/Modal sendiri. -Struktur modal berpengaruh negatif sig.terhadap nilai perusahaan. -K.Institusional berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan. -K.Manajerial berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan. -ROE berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan.

11 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan Dividen Dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Mediasi). (Bayu Irfandi Wijaya dan I.B. Panji Sedana, 2015. -Nilai Perusahaan PBV -Profitabilitas -ROI -Kebijakan Dividen DPR -Kesempatan Investasi PER -Profitabilitas berpengaruh negatif sig. terhadap kebijakan dividen. -Profitabilitas berpengaruh positif sig.terhadap IOS. -Profitabilitas berpengaruh positif sig. terhadap nilai perusahaan. -Kebijakan dividen berpengaruh positif


(47)

sig.terhadap nilai perusahaan. -IOS berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan. 12 Analisis

Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei Tahun 2009-2010. (Johan Ruth Prapaska, 2012). -Nilai Perusahaan PBV=Harga saham/nilai buku perlembar saham -Profitabilitas ROA= Laba Bersih/Total asset ROE=Laba bersih/modal sendiri -Keputusan Investasi MBVA -Kebijakan Dividen DPR= Deviden perlembar saham/ Laba perlembar saham. -Profitabilitas berpengaruh positif sig. terhadap nilai perusahaan. -IOS berpengaruh positif sig.tehadap nilai perusahaan. -Kebijakan dividen berpengaruh positif sig.terhadap nilai perusahaan.


(48)

C. Hipotesis

1. Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas merupakan rasio yang melihat kemampuan

perusahaan menghasilkan laba atau keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan (Hanafi, 2014).

Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut menunjukkan semakin baik pertumbuhan profitabilitas perusahaan maka prospek perusahaan di masa yang akan datang dinilai semakin baik. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka investor akan tertarik berinvestasi di perusahaan yang mempunyai laba yang tinggi, sehingga akan meningkatkan jumlah saham. Peningkatan jumlah saham mengakibatkan harga saham tersebut meningkat. Dengan meningkatnya harga saham maka akan semakin baik posisi perusahaan untuk menutupi investasi yang digunakan, sehingga akan menjadi sinyal positif bagi para investor dan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Uraian tersebut didukung oleh penelitian dari Nofrita (2013), Nurhayati (2013), Hardiyanti (2012), dan Prapaska dan Siti (2012). yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : H1 : Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.


(49)

2. Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Artinya berapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan

aktivanya. Rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang (Hanafi, 2014).

Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan leverage akan

meningkatkan harga saham apabila perusahaan memiliki kesempatan investasi yang tinggi. Hal ini sesuai dengan signaling theory yang dikemukakan oleh Ross (1977) dalam Hanafi (2014). Dengan kesempatan investasi yang tinggi, investor akan tertarik pada perusahaan yang tumbuh walaupun dibiayai oleh hutang, karena hutang yang dimiliki oleh perusahaan tersebut masih dalam kondisi under leverage, sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan.

Uraian tersebut didukung oleh penelitian dari Senda (2013), Sukirni (2012), dan Astuti dan Efni (2015) menyatakan bahwa leverage

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : H2 : Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.


(50)

3. Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pihak institusi lain yaitu kepemilikan oleh perusahaan atau lembaga lain.

Jensen dan Meckling (1976) dalam Sukirni (2012) menyatakan bahwa kepemilikan institusional memiliki peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham. Keberadaan investor institusional dianggap mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil oleh manajer.

Kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar saham yang dimiliki oleh pihak institusional memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan nilai perusahaan. Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen karena dengan adanya kepemilikan oleh institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Semakin tinggi tingkat kepemilikan institusional maka akan semakin kuat tingkat pengendalian yang dilakukan oleh pihak eksternal terhadap perusahaan sehingga agency cost yang terjadi di dalam perusahaan semakin berkurang dan nilai perusahaan juga akan meningkat.

Uraian tersebut didukung oleh penelitian dari Sukirni (2012), Nuraina (2012), dan Pasaribu dan Sulasmiyati (2016) menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.


(51)

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : H3 : Kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan.

4. Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan Investment Opportunity Set (IOS) memberikan petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan sebagai tujuan utama tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang (Myers, 1977 dalam Astuti, 2016).

Investment Opportunity Set (IOS) atau set kesempatan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Peluang investasi memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga akan meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan. IOS merupakan bentuk investasi yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan nilai bagi perusahaan di masa yang akan datang. Semakin tinggi IOS, maka nilai perusahaan akan semakin meningkat. Hal tersebut sesuai dengan signaling theory.

Uraian tersebut didukung oleh penelitian dari Astuti (2016), Astriani (2014), Hariyanto dan Lestari (2016), Senda (2013), dan Wijaya dan Sedana (2015), menyatakan bahwa Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : H4 : Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh positif signifikan


(52)

5. Profitabilitas terhadap Kebijakan Deviden

Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh negatif

signifikan terhadap kebijakan dividen. ROA merupakan kemampuan

perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut (Hanafi, 2014). Peningkatan ROA menyebabkan kebijakan dividen menurun. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dalam ekspansi menggunakan hutang maka perusahaan dibebani oleh biaya bunga dan pelunasan hutang tersebut. Oleh karena itu, laba yang diperoleh perusahaan lebih banyak digunakan untuk melunasi kewajiban tersebut, sehingga dividen yang dibagikan rendah.

Uraian tersebut didukung oleh penelitian dari Dewi (2008), Wijaya dan Sedana (2015), dan Sari dan Budiasih (2016) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : H5 : Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan

dividen.

6. Leverage terhadap Kebijakan Deviden

Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai rasio hutang lebih besar maka dividen yang dibagikan kepada pemegang saham akan berkurang. Apabila hutang tersebut telah jatuh tempo, maka perusahaan akan mengeluarkan kas untuk melunasi hutang yang telah


(53)

jatuh tempo tersebut sehingga laba yang dihasilkan perusahaan akan berkurang dan dividen yang dibagikan rendah.

Uraian tersebut didukung oleh penelitian dari Mawarni dan Ratnadi (2014), Dewi (2008), Yudiana dan Yadnyana (2016), Rachmad dan Muid (2013), dan Andriyani (2008) meyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : H6 : Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen. 7. Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Deviden

Kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Peningkatan kepemilikan institusional menyebabkan peningkatan dividen. Hal ini disebabkan karena kepemilikan institusional lebih menyetujui terhadap kebijakan yang dilakukan oleh manajemen, sebab kepemilikan institusional tersebut berinvestasi ke beberapa perusahaan, sehingga tidak berperan aktif dalam memonitoring kegiatan manajerial. Karena tidak mampu memonitoring, pihak manajer mempunyai tanggung jawab untuk membagikan dividen kepada pemegang saham, sehingga pihak manajer harus bisa meningkatkan laba agar dividen yang dibagikan kepada para investor institusional tinggi, sebab investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk dividen. Oleh sebab itu, kepemilikan institusional akan mempertahankan sahamnya di perusahaan yang membagikan dividen yang tinggi. Hal tersebut sesuai


(54)

dengan teori Dedicated Institusional Ownership yang dikemukakan oleh

Porter (1992) dalam Connellyet al., (2010).

Uraian tersebut didukung oleh penelitian dari Harmawan (2015) dan Wisty (2016) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif signifkan terhadap kebijakan dividen.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : H7 : Kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap

kebijakan dividen.

8. Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Kebijakan Deviden Investment Opportunity Set (IOS) atau set kesempatan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Investment Opportunity Set (IOS) atau set kesempatan investasi menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan. Peningkatan kesempatan investasi menyebabkan dividen yang dibagikan tinggi. Hal tersebut sesuai dengan signalling theory, dimana investor diharapkan akan menangkap signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik dan investor akan berinvestasi diperusahaan tersebut. Investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk dividen yang tinggi.

Uraian tersebut didukung oleh penelitian dari Sunarto (2004) dan Fistyarini (2015) yang menyatakan bahwa Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.


(55)

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : H8 : Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh positif signifikan

terhadap kebijakan dividen.

9. Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan

Dari beberapa hasil penelitian diketahui bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Dividen adalah pembagian laba kepada para pemegang saham oleh perusahaan, apabila perusahaan membayarkan lebih banyak dividen maka hal tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan karena dengan banyaknya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham maka calon investor akan tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan signaling theory dan bird in the hand theory.

Uraian tersebut didukung oleh penelitian dari Nofrita (2013), Hardiyanti (2012), Senda (2013), Prapaska dan Siti (2012), Rahmiati (2013), dan Wijaya dan Sedana (2015) yang menyatakan bahwa kebiajakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : H9 : Kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai


(56)

D. Model Penelitan

H2 = (+) H1 = (+)

H9 = (+)

Sumber : Gambar 2.1 Profitabilitas (X1)

Leverage (X2)

Kepemilikan Institusional (X3)

Investment Opportunity Set

(X4)

Kebijakan Dividen

(X5)

Nilai Perusahaan

(Y)

H5 = (-)

H7 = (+)

H8 = (+) H6 = (-)

H4 = (+)


(57)

41 A. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2010-2014. Alasan pemilihan perusahaan manufaktur, supaya sampel dari penelitian terpenuhi dan perusahaan manufaktur merupakan sektor industri terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

B. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data kuantitatif. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan yang dipublikasikan setiap tahun pada periode 2010-2014. Data didapat dari laporan tahunan perusahaan yang diperoleh di Bursa Efek Indonesia.

C. Teknik Pengambilan Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling. Menurut Jogiyanto (2014) purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan (judgment) atau kriteria tertentu. Adapun kriteria sampel yang akan digunakan adalah:

1. Perusahaan manufaktur yang membagikan laba pada periode 2010-2014.

2. Perusahaan manufaktur yang melaporkan kepemilikan institusional pada periode 2010-2014.

3. Perusahaan manufaktur yang melaporkan kewajiban tidak lancar pada


(58)

4. Perusahaan manufaktur yang membagikan dividen pada periode 2010-2014.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini didapatkan dengan cara dokumentasi. Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber data dokumenter seperti laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel penelitian, yaitu dengan mengambil data sekunder yang telah ada di Bursa Efek Indonesia.

E. Definisi Operasional 1. Variabel Dependen

a. Nilai Perusahaan

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar. Dalam hal ini pengukuran nilai perusahaan menggunakan rasio PBV.

Rumusnya sebagai berikut (Weston dan Brigham, 2001):

PBV = Nilai pasar per lembar saham

Nilai buku per lembar saham

2. Variabel Independen

a. Profitabilitas

Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Return On Asset (ROA) menunjukkan kemampuan


(59)

perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Untuk memperoleh nilai ROA, dihitung dengan rumus (Hanafi, 2014 ) : ROA = Laba Bersih

Total Aktiva

b. Leverage

Menurut Hanafi (2009), leverage mengukur besarnya hutang jangka panjang dalam struktur modal suatu perusahaan. Adapun perhitungan dalam leverage, yaitu :

Leverage = Total Hutang

Total Aset

c. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pihak institusi lain yaitu kepemilikan oleh perusahaan atau lembaga lain. Kepemilikan institusional diukur dengan membagi jumlah saham yang dimiliki oleh institusi dengan jumlah saham yang beredar (Sukirni, 2012). Adapun perhitungan kepemilikan institusional yaitu

INST = Kepemilikan Saham Institusional

Jumlah Saham Beredar

d. Investment Opportunity Set (IOS) atau Set Kesempatan Investasi Menurut Hutchinson dan Gul (2004) tiga variabel yang digunakan sebagai ukuran proksi pertumbuhan diantaranya :


(60)

(1) Market to Book Value Asset (MBVA)

Market to book value of asset ratio didasari bahwa prospek pertumbuhan perusahaan terefleksi dalam harga saham, pasar menilai perusahaan bertumbuh lebih besar dari nilai bukunya (Kallapur dan

Trombley, 1999 dalam Hutchinson dan Gul, 2004). Rasio Market to Book Value Asset dihitung dengan rumus :

MBVA = Total Aset−Total Ekuitas + (Jumlah saham yang beredar x closing price )

Total Aktiva

(2) Market to Book Value Equity (MBVE)

Proksi ini mencerminkan bahwa pasar menilai return dari investasi perusahaan dimasa depan dari return yang diharapkan dari ekuitasnya.

RasioMarket to Book Value Equity dihitung dengan rumus :

MBVE =jumla h sa ham beredar x closing price

total ekuitas

(3) Ratio of Property, Plant and Equipment to Firm Value (PPMVA). Rasio dari aset tetap dengan nilai pasar dari perusahaan dihitung dengan rumus :

PPMVA = Properti kotor ,pabrik ,dan peralatan

(Jumlah saham yang beredar x closing price )+kewajiban tidak lancar

Dari ketiga variabel diatas, dicomposite menggunakan analisis faktor agar menjadi satu variabel IOS.


(1)

keputusan pendanaan dalam membagikan dividen. Besar kecilnya pembagian dividen tidak akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dikarenakan investor hanya ingin mengambil keuntungan dalam jangka waktu yang pendek dengan cara memperoleh capital gain.

Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan melalui Kebijakan Dividen

Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis tujuh menyatakan kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Hipotesis sembilan menyatakan kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebijakan dividen mampu memediasi pengaruh antara kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa pihak institusional lebih menyetujui terhadap kebijakan yang dilakukan oleh manajer, sehingga pihak institusional tidak mampu memonitoring kegiatan manajer dikarenakan pihak institusional percaya kepada manajer untuk mengambil keputusan dan pihak manajer bertanggung jawab untuk mebagikan dividen kepada pemegang saham, sehingga pihak manajer harus bisa meningkatkan laba agar dividen yang dibagikan kepada para investor institusional tinggi. Karena pembagian dividen tinggi, maka investor institusional akan menambahkan sahamnya di perusahaan tersebut sehingga akan menaikan nilai perusahaan.

Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan melalui Kebijakan Dividen

Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis delapan menyatakan bahwa investment opportunity set (IOS) berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Hipotesis sembilan menyatakan kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu kebijakan dividen mampu memediasi pengaruh antara investment opportunity set (IOS) terhadap nilai perusahaan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa peningkatan kesempatan investasi akan menyebabkan dividen yang dibagikan tinggi, sebab perusahaan memberikan signal yang baik kepada investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik, maka investor akan berinvestasi di perusahaan tersebut, dan akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk dividen. Karena dividen yang dibagikan tinggi, maka investor akan menambahkan sahamnya di perusahaan tersebut, sehingga akan menaikan nilai perusahaan.

PENUTUP

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Institusional dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai variabel intervening. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 166 sampel dari 63 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014.


(2)

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hipotesis satu diterima, menunjukkan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Hipotesis dua diterima, menunjukkan leverage berpengaruh posittif signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. Hipotesis tiga ditolak, menunjukkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

4. Hipotesis empat diterima, menunjukkan investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

5. Hipotesis lima diterima, menunjukkan profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen.

6. Hipotesis enam ditolak, menunjukkan leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

7. Hipotesis tujuh diterima, menunjukkan kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.

8. Hipotesis delapan diterima, menunjukkan investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.

9. Hipotesis Sembilan diterima, menunjukkan kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

10.Kebijakan dividen mampu menjadi variabel intervening dari variabel profitabilitas, kepemilikan institusional, dan investment opportunity set (IOS).

Berdasarkan pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian ini, maka diberikan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu pertama, menambah jumlah sampel perusahaan (tidak hanya terbatas pada perusahaan manufaktur), sehingga diharapkan memberikan hasil yang dapat digeneralisasi ke seluruh perusahaan di Indonesia. Kedua, penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menambah atau mengubah variabel lain yang belum terdapat pada penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian. Pertama, penelitian ini hanya memfokuskan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2010-2014. Kedua, penelitian ini hanya menggunakan perusahaan yang memiliki kriteria penelitian sesuai dengan purposive sampling sehingga hanya diperoleh jumlah total sampel yang kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, M. 2008. “Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Insider Ownership, Investment Opportunity Set (IOS), dan Profitability terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Automotive di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2006.” Doctoral dissertation, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.


(3)

Astriani, Eno Fuji. 2014. "Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan." Jurnal Akuntansi 2.1.

Brigham, Eugene F and Joel F.Houston. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi sepuluh. Buku satu. Jakarta: PT. Salemba Empat.

Damodar N. Gujarati and Dawn C. Porter. 2012. Dasar–dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.

Dewi, S. C. 2008. “Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 10(1), 47-58.

Ernawati, Dewi. 2016. "Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan." Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi 4.4.

Fistyarini, Riskilia. 2015. “Pengaruh Profitabilitas, Kesempatan Investasi Dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen Tunai Dengan Likuiditassebagai Variabel Moderating” (Studi Kasus Pada Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010–2013). Diss. Universitas Negeri Semarang.

Ghozali, Imam. 2013. Analisis Multivariat dan Ekonometrika : Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Eviews 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hardiyanti, N. 2012. “Analisis Pengaruh Insider Ownership, Leverage, Profitabilitas, Firm Size dan Dividen Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan.” Unpublished Undergraduate thesis, Universitas Diponogoro, Semarang.

Harmawan, Hadi. 2015. “Pengaruh Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Kebijakan Hutang Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen (Studi pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013)”. Diss. Fakultas Ekonomi.

Hariyanto, M. S., dan Lestari, P. V. 2016. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, IOS, dan

ROE terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Food and Beverage.”

E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5(3).

Herawati, Titin. 2013. "Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusa-haan." Jurnal Manajemen 2.2, 113-125.

Indahningrum, R. P., dan Handayani, R. 2009. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional, Dividen, Pertumbuhan Perusahaan, Free Cash Flow dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 11(3), 189-207.


(4)

Mamduh M. Hanafi. 2014. Manajemen Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: Bpfe.

Marpaung, E. I., dan Hadianto, B. 2011. “Pengaruh Profitabilitas dan Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen: Studi Empirik pada Emiten Pembentuk Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Akuntansi, 1(1), p-70.

Martin, John D., William Petty, Arthur J. Keown and David F. Scott Jr., 2004. Manajemen Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Edisi Kesembilan. Jakarta: PT Indeks.

Mawarni, L. F. I., dan Ratnadi, N. M. D. (2014). “Pengaruh Kesempatan Investasi, Leverage, dan Likuiditas pada Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.” E-Jurnal Akuntansi, 9(1), 200-208.

Natalia, D. 2013. “Pengaruh Profitabilitas dan Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.” Jurnal Akuntansi, 1(1).

Nurraiman, Rialdi. 2014. "Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia."

Nuraina, E. 2012. “Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).” Jurnal akrual, 4(1).

Nurhayati, M. 2013. “Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa.” Jurnal Keuangan dan Bisnis, 5(2), 144-153.

Nofrita, Ria. 2013. "Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Deviden sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)." Jurnal Akuntansi 1.1.

Pasaribu, M. Y., dan Sulasmiyati, S. 2016. “Pengaruh Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2014.” Jurnal Administrasi Bisnis, 35(1), 154-164.

Permanasari, Wien Ika, dan Warsito, Kawedar. 2010. “Pengaruh Kepemilikan manajemen, Kepemilikan Institusional, dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan”. Diss. Universitas Diponegoro.

Prabowo, Satriya Candra Bondan, dan Ubud Salim. 2014. "Pengaruh Kepemilikan Institusional, Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Dividen dan Volatilitas


(5)

Harga Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)." Jurnal Aplikasi Manajemen 11.3 : 417-426.

Prapaska, J. R., dan Siti, M. 2012. “Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bei Tahun 2009-2010.” (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Purnama Sari, N. K. A., dan Budiasih, I. 2016. “Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow Dan Profitabilitas Pada Kebijakan Dividen.” E-Jurnal Akuntansi, 15(3), 2439-2466.

Rahmiati, Y. 2013. “Pengaruh Profitabilitas Dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Likuiditas Sebagai Variabel Moderat.” Manajemen S-1, 1(1).

Rahmawati, Alni, dkk. 2014. Statistika. Edisi ke-2. Yogyakarta: Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Rahmawati, T., dan Heti, C. 2012. “Pengaruh Insider Ownership, Institutional Ownership, Dispersion Of Ownership, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, Dan Risiko Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2006.” Widya Warta, 35(01). Rachmad, A. N., dan Muid, D. 2013. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Leverage,

Dan Return On Asset (ROA) Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris Pada Perusahaan Nonkeuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Doctoral Dissertation, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis.

Sari, R. R., Muharam, H., dan Sufian, S. 2016. “Analisis Pengaruh Investment Opportunities, Leverage, Risiko Pasar Dan Firm Size Terhadap Dividend Policy (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011–2014).” Doctoral dissertation, Diponegoro University.

Senda, Fransiska Dhoru. 2013. "Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden, Profitabilitas, Leverage Financial, Dan Investment Oppurtunity Set Terhadap Nilai Perusahaan." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen 2.3.

Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan Keagenan dan Informasi Asimetri. Edisi Permata .Yogyakarta : Graha Ilmu. Sumarni, I., dan Yusniar, M. W. 2016. “Pengaruh Investment Opportunity Set


(6)

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Sukirni, D. (2012). “Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan.” Accounting Analysis Journal, 1(2).

Weston, J.F dan Copeland. 2008. Dasar–Dasar Manajemen Keuangan Jilid II. Jakarta : Erlangga.

Wibowo, R., dan Aisjah, S. 2013. “Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen, Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009–2011).” Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 2(1).

Wijaya, B. I., dan Sedana, I. B. 2015. “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan Dividen Dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Mediasi).” E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 4(12).

Yudiana, I., dan Yadnyana, I. K. 2016. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage, Investment Opportunity Set Dan Profitabilitas Pada Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur.” E-Jurnal Akuntansi, 15(1), 111-141.


Dokumen yang terkait

PENGARUH LEVERAGE, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN

1 32 136

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

3 23 19

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 5 25

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE , DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

0 3 30

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

6 24 116

PENGARUH PROFITABILITAS, GROWTH, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 8 127

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

2 12 143

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Deviden, Investment Opportunity Set, Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

3 14 103

this PDF file Pengaruh , Leverageepemilikan Institusional, Dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 20102014 | Sriwahyuni | Jurn

0 0 27

this PDF file Pengaruh , Leverageepemilikan Institusional, Dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 20102014 | Sriwahyuni | Jurn

0 1 26