PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

(1)

(Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, INSTITUTIONAL OWNERSHIP, LEVERAGE AND FIRM SIZE TO FIRM VALUE WITH DIVIDEND

POLICY AS INTERVENING VARIABLE

(Manufacture Companies Listed in Indonesia Stock Exchange Periode 2010-2014)

Oleh

ELLEN D. OKTANTI IRIANTO 20130410013

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

i

(Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, INSTITUTIONAL OWNERSHIP, LEVERAGE AND FIRM SIZE TO FIRM VALUE WITH DIVIDEND

POLICY AS INTERVENING VARIABLE

(Manufacture Companies Listed in Indonesia Stock Exchange Periode 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

ELLEN D. OKTANTI IRIANTO 20130410013

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

Dengan ini saya,

Nama : Ellen D. Oktanti Irianto Nomor Mahasiswa : 20130410013

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “PENGARUH PROFITABILITAS,

KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG DAN

UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN

KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI 2010-2014)” tidak hasil dari karya ilmiah lain dalam guna memperoleh gelar sarjana. Penulisan skripsi ini dibuat oleh saya sendiri dengan adanya beberapa acuan kutipan teori dan penelitian terdahulu yang diterbitkan oleh orang lain untuk digunakan sebagai acuan dalam penelitian karya ilmiah skripsi ini dan tercantum dalam daftar pustaka. Saya bersedia membatalkan penelitian skripsi ini apabila terdapat ditemukannya karya orang lain.

Yogyakarta, 23 Desember 2016

Ellen D. Oktanti Irianto


(4)

MOTTO

“Jadilah bintang disetiap levelmu”

“Tak ada yang sia-sia ketika kita mau memperjuangkan sesuatu, karna hasil tak pernah mengkhianati proses”

(Perjalananku, diperankan oleh aku dan waktuku. Membawa semua mimpi-mimpiku hingga dipenghujung waktu.kepercayaanku atau prasangkaku menentukan langkahku bahwa tak ada yang sia-sia ketika kita mau, mau untuk memperjuangkan sesuatu, karena sebuah hasil

tak pernah mengkhianati proses).

“Bukan karna kebetulan, aku berada sampai sejauh ini karna sebuah alasan” (Allah menciptakan sesuatu tanpa sia-sia. Sebagaimana Al-Qur’an diturunkan karna sebab, sebagaimana bumi dibentuk karena sebab, dan sebagaimana manusia diciptakan karena sebab. Maka semua ini punya alasan. Al-Qur’an ada untuk pedoman hidup di bumi yang diperankan

manusia, lantas itulah sebab aku berdiri disini bukan karna sebuah kebetulan tapi karna sebuh alasan).


(5)

PERSEMBAHAN

Segala Puji Syukur Kepada Allah SWT, yang telah memberi petunjuk dan kemudahan kepada saya sehingga mampu untuk menyelesaikan skripsi ini dengan mengerahkan segala

kemampuan, waktu,dan kesabaran saya. Alhamdulillah.

Sholawat beserta salam tak lupa saya haturkan ke junjungan besar nabi kita Muhammada SAW yang telah menunjukkan benderangnya ilmu sampai saat ini.

Pertama, saya ingin mempersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua saya yang telah mencurahkan kasih sayang dan pengorbanannya, selalu memberi semangat, tak henti mengingatkan saya untuk tak meninggalkan sholat dhuha dan selalu mendoakan anaknya agar sukses.

Kedua, kepada adik saya dan seluruh keluarga saya yang selalu mendukung dan turut mendoakan saya untuk selalu sukses dan diperlancar dalam segala hal urusan.

Ketiga, kepada teman-teman dan sahabat baik saya Ela, Upa, Putri, Dinda, Ufi dimana kita dipertemukan untuk berjuang bersama, canda tawa dan suka duka terlalui bersama, disitulah proses pendewasaan kita.

Kepada seluruh keluarga besar UNIRES UMY, yang sampai saat ini telah merubah banyak hal dari diri saya sehingga menjadi lebih baik.

Kepada sahabat seperjuanganku UNIRES 2013, Ukhti Hima, Aning, Anis, Aisyah, Karti, Ipin, Mustika, Fau, Uge, Lele, Zula


(6)

Kepada Ukhti Kusumaning Dwi Nuraini sebagai konco ngguyu, teman curhat, teman mikir, teman mbolang, teman dengan seribu ide konyol, teman g kenal lelah, teman jalan masih banyak yang ga bisa disebutkan

Kepada ade-adeku tercinta Usroh Ummu Salamh Hindun Unires 2014

Kepada ade-adeku tersayang dan terbaik Usroh Shofiyyah Binti Huyai 2015. Cimplo yang menggemaskan, Cindy yang dewasa, Embem yang lucu, Nawang yang rajin hapalan, Pitri ibunya usroh, Amirah si tukang cerewet, Ray yang paling cool, Ulfa cantik, Tami si cantik, Sena ketua usroh dan debaters sampe Srnya didebat terus, Ucing meow, Laila yang stay cool, Mb Naili, Mb Maya, dan ASRku Rara yang super sekali.

Kepada ade-adeku terkonyol Usroh Zainab Binti Jahsyi 2016, Woro yang suka bilang dede emes, Ulfa yang suka dibecandain, Nova meow, Faras cibi cimit-cimit, Indah tukang bobo, Eka si penagih uang, Izza yang suka bilang “jangan”, Syifa yang stay cool, Hani, Dinda yg suka bilang “iya mb ell”, Nurul apa ya, Widi si cerewet, Mb Laili dan Mb Ayu, dan ASR ku si Bu Dokter cantik Dr. Kang uhuy.

Kepada SENAT FEB UMY 2014/2015

Kepada Kosema FEB UMY 2013/2014

Kepada KKN 60 Klepu Lor 2016

Kepada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah


(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulias panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat, nikmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sebagai mahasiswa yaitu menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Pada penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2010-2014” tidak terlepas dari bimbingan, dukungan serta doa dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat serta petunjuk-Nya

kepada hambanya.

2. Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan yang baik kepada umatnya.

3. Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Bapak Prof. Dr. Bambang Cipto, MA.

4. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Bapak Dr Nano Prawoto, SE., M.Si.

5. Kepala Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ibu Retno Widowati PA, Ph.D.


(8)

6. Dosen Pembimbing skripsi, Bapak Drs. Wihandaru SP. M.Si.

7. Kepala Pusat Pengembangan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ibu Minjiati Munawaroh, S.E., M.Si.

8. Bapak Taufik Akbar, S.E., MBA. yang telah membantu dan membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi.

9. Semua dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen. 10. Teman-teman manajemen angkatan 2013.

11. Almamaterku.

Sebagai kata akhir , tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu , kritik, saran dan pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.

Yogyakarta, Desember 2016


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... .... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. RUMUSAN MASALAH ... 10

C. TUJUAN PENELITIAN ... 11

D. MANFAAT PENELITIAN ... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

A. LANDASAN TEORI ... 13

B. KAJIAN EMPIRIS ... 30


(10)

D. MODEL PENELITIAN ... 48

BAB III METODE PENELITIAN... 50

A. OBYEK PENELITIAN ... 50

B. JENIS DATA ... 50

C. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ... 50

D. METODE PENGUMPULAN DATA ... 51

E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN ... 51

F. METODE DAN ANALISIS DATA ... 54

G. UJI HIPOTESIS ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61

A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN DAN DATA ... 61

B. UJI KUALITAS INSTRUMEN DATA ... 65

C. HASIL PENELITIAN (UJI HIPOTESIS) ... 73

D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 83

BAB V KESEIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 102

A. KESIMPULAN ... 102

B. SARAN ... 103

C. KETERBATASAN ... 104 DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR TABEL

2.1 Kajian Empiris ... 30

4.1 Perincian Pemilihan Sampel tahun 2010-2014 ... 62

4.2 Statistik Deskriptif Persamaan 1 ... 63

4.3 Statistik Deskriptif Persamaan 2 ... 64

4.4 Uji Heteroskedastisitas Persamaan 1 ... 66

4.5 Uji Heteroskedastisitas Sesudah Transformasi ... 66

4.6 Uji Heteroskedastisitas Persamaan 2 ... 67

4.7 Uji Heteroskedastisitas Sesudah Trabsformasi ... 68

4.8 Uji Multikolinearitas Persamaan 1 ... 69

4.9 Uji Multikolinearitas Persamaan 2 ... 69

4.10 Uji Autokorelasi Persamaan 1 ... 70

4.11 Uji Autokorelasi Persamaan 2 ... 71

4.12 Koefisien Determinasi Persamaan 1 ... 73

4.13 Koefisien Determinasi Persamaan 2 ... 74

4.14 Uji F Persamaan 1 ... 75

4.15 Uji F Persamaan 2 ... 75

4.16 Uji T Persamaan 1 ... 76

4.17 Uji T Persamaan 2 ... 78

4.18 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ... 83


(12)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Model Penelitian ... 49


(13)

NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, INSTITUTIONAL OWNERSHIP, LEVERAGE AND FIRM SIZE TO FIRM VALUE WITH DIVIDEND

POLICY AS INTERVENING VARIABLE

(Manufacture Companies Listed in Indonesia Stock Exchange Periode 2010-2014)

Diajukan oleh Ellen D. Oktanti Irianto

20130410013

Telah disetujui Dosen Pembimbing Pembimbing

Drs. Wihandaru SP. M.Si. Tanggal... Nik.


(14)

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING

(Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, INSTITUTIONAL OWNERSHIP, LEVERAGE AND FIRM SIZE TO FIRM VALUE WITH DIVIDEND

POLICY AS INTERVENING VARIABLE

(Manufacture Companies Sector in Indonesia Stock Exchange Periode 2010-2014)

Diajukan oleh Ellen D. Oktanti Irianto

20130410013

Skripsi ini Telah Dipertahankan dan Disahkan di Depan Dewan Penguji Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi


(15)

(16)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, kepemilikan institusional, kebijakan hutang dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel intervening. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014. Pada penelitian ini diperoleh sampel sebesar 169, dengan periode pengamatan selama 5 tahun. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan eviews 7.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa profitabilitas, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan institusional, ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Kebjiakan hutang berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen, sehingga kebijakan dividen mampu menjadi mediasi pengaruh kepemilikan institusional, kebjiakan hutang dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci: Profitabilitas, kepemilikan institusional, kebijakan hutang, ukuran perusahaan, nilai perusahaan, kebijakan dividen.


(17)

This research aims to test the influence of profitability,institutional ownership, leverage, and firm size against the firm value with dividend policy as intervening variable. The object in this research is the manufacture companies listed on the Indonesia stock exchange in the period 2010-2014. On this research obtained a sample of 169 with a period of observation for 5 years. Data analysis techniques that is used in this research is multiple linear regression analysis by using eviews 7.

The results of this research show that the profitability, institutional ownership and firm size significantly positive affect againts the firm value, while leverage does not affect the firm value, Institutional ownership and firm size significantly positive affect against dividend policy while the leverage of significant negative effect against the dividend policy and profitability does not affect the dividend policy, so that it can be concluded that dividend policy can be used as mediator variable of institutional ownership, leverage and firm size has influence the firm value.

Keywords: Firm Value, Dividend Policy, Profitability, Institutional Ownership, Leverage, Firm Size


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Perkembangan dunia bisnis sekarang ini sangatlah pesat. Kemajuan perekonomian dunia dan semakin pesatnya perkembangan teknologi di segala bidang yang berkembang, menjadikan dunia usaha semakin bersifat kompetitif disertai eliminasi bagi perusahaan yang tidak mampu bertahan. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki pendapatan kompetitif yang baik. Banyaknya kompetitor-kompetitor bisnis yang muncul mengakibatkan dinamika bisnis yang berubah-ubah. Naik turunnya harga saham di pasar modal menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dibicarakan berkaitan dengan isu naik turunnya nilai perusahaan itu sendiri. Bagi investor, harga saham merupakan cerminan bagaimana nilai perusahaan tersebut. Dalam berbagai kondisi, harga saham yang tinggi belum tentu mencerminkan nilai perusahaan yang tinggi juga (Dewi dan Wirajaya, 2013).

Persaingan dalam dunia bisnis merupakan sebuah pemicu untuk meningkatkan prestasi suatu perusahaan. Semakin ketat persaingan yang terjadi dalam dunia bisnis, mampu memicu perusahaan untuk terus memaksimumkan nilai perusahaan. Tujuan perusahaan dalam perspektif


(19)

manajemen keuangan pada dasarnya adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan sesuai dengan keiinginan pemiliknya. Nilai Perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kesejahteraan para pemilik perusahaan. Dalam persaingan yang terjadi, perusahaan dituntut untuk memperoleh dan mempertahankan keuntungan kompetitif dengan memberikan perhatian penuh pada faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dimana kebijakan dividen mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap nilai perusahaan.

Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai pasar dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimal apabila harga saham perusahaan meningkat. Berbagai kebijakan yang diambil dalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui kemakmuran pemilik dan para pemegang saham yang tercermin pada harga saham (Brigham & Houston, 2006). Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham .

Nilai perusahaan menunjukkan nilai dari seluruh aset yang dimiliki perusahaan, termasuk surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan. Selain ditunjukkan dari total asetnya, nilai dari perusahaan yang go public

juga dapat dilihat dari nilai pasar atau nilai sahamnya, sehingga semakin tinggi harga saham suatu perusahaan menunjukkan semakin tinggi nilai perusahaan tersebut. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Bagi investor, harga saham merupakan cerminan bagaimana nilai perusahaan dan prospek perusahaan untuk kedepannya.


(20)

Dalam hal ini manajer keuangan berperan sangat penting dalam pengambilan keputusan yang tujuannya meningkatkan nilai perusahaan yang berpengaruh terhadap pemiliknya.

Pengambilan keputusan mengenai kebijakan dividen merupakan salah satu fungsi dari pada manajer keuangan. Kebijakan yang ditetapkan perusahaan dalam pembayaraan dividen merupakan suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kebijakan melibatkan dua pihak yang mempunyai kepentingan yang sangat berbeda yaitu perusahaan itu sendiri dan para pemegang saham. Disisi lain kebijakan dividen mempunyai daya tarik tersendiri terhadap kreditor, pemegang saham dan pihak eksternal yang memiliki kepentingan dari informasi yang dimiliki perusahaan. Kebijakan dividen pada dasarnya adalah penentuan besarnya porsi keuntungan yang akan diberikan kepada pemegang saham. Kebijakan pembayaran dividen adalah hal yang penting yang menyangkut apakah laba yang diperoleh akan dibayarkan kepada para investor atau akan ditahan untuk diinvestasikan kembali oleh perusahaan (Brigham, 2001). Setiap perubahan keputusan terkait dengan kebijakan dividen akan sangat mempengaruhi tindakan yang diambil oleh para investor untuk menginvestasikan dananya keperusahaan tersebut ataukah menginvestasikannya ke perusahaan lainnya. Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar dividen. Besarnya dividen dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayarkan tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi.


(21)

Perusahaan yang memiliki penjualan yang tinggi dibandingkan dengan beban perusahaan yang rendah merupakan sebuah prestasi yang dimiliki perusahaan. Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang dilihat bagi calon investor untuk menentukan investasi sahamnya. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal tertentu. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka akan berpengaruh pada meningkatnya harga saham karena profit atau laba yang dimiliki perusahaan akan dialokasikan untuk menutupi investasi yang digunakan sehingga harga saham meningkat. Profitabilitas yang tinggi memberikan gambaran untuk para pemegang saham atas kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividen dan perolehan dividen yang akan diterima oleh pemegang saham. Perusahaan yang mempunyai aliran kas yang baik dapat membayar dividen atau meningkatkan dividen. Meningkatnya harga saham akan menarik calon investor untuk berinvestasi pada perusahaan dengan harapan perusahaan mempunyai prospek yang baik sehingga akan memberikan keuntungan bagi para investor.

Dalam menentukan keputusan investasi, maka investor harus mengumpulkan informasi yang akurat dan lengkap terhadap perusahaan yang akan dijadikan objek atau tujuan investasinya. Keuntungan perusahaan merupakan harapan bagi para investor, maka dari itu investor harus mempertimbangkan dengan matang perusahaan mana yang memiliki profit yang tinggi dan mampu membayarkan dividen yang tinggi kepada para


(22)

investornya sehingga investor akan merespon sinyal tersebut dengan positif. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen kepada para investornya maupun pemegang saham dimana sinyal positif daripada dividen yang dibagikan kepada para investor karna tingginya profit yang dimiliki perusahaan, maka akan mempengaruhi nilai perusahaan.

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pihak institusi ataupun perusahaan lain. Pemisahan kepemilikan dan pengelolaan menjadi argumentasi dan perdebatan besar dalam teori keagenan yang besar kaitannya dengan struktur kepemilikan. Konflik keagenan yang terjadi dalam perusahaan menyebabkan penurunan akan nilai perusahaan. Para pemilik dan pemegang saham mempekerjakan tenaga ahli sebagai manajer dengan tujuan menjalankan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dengan memaksimumkan kemakmuran kepemilikan institusional. Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif yang besar kaitannya dengan nilai perusahaan. Dalam tujuannya untuk memaksimumkan tujuan dari pada pemililk dan pemegang saham perusahaan, manajer harus memilih kebijakan yang tepat dalam setiap pengambilan keputusan dividen yang akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan suatu perusahaan. Karna semakin besar keuntungan yang didapatkan oleh pemilik dan pemegang saham maka akan memberikan sinyal positif terhadap nial perusahaan dimana sinyal ini


(23)

akan mempengaruhi pertimbangan investor lain untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan.

Dalam dunia bisnis, perusahaan tidak lepas dari hutang. Hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Dalam pengambilan keputusan akan penggunaan hutang harus mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang muncul dari hutang berupa bunga yang akan menyebabkan semakin meningkatnya leverage keuangan dan semakin tidak pastinya pengembalian bagi para pemegang saham. Maka kebijakan hutang sangat berpengaruh terhadap naik turunnya nilai perusahaan, karena hutang akan mempengaruhi tingkat pengembalian bagi para investor.

Besar kecilnya ukuran sebuah perusahaan sangat berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas perusahaan atau laba perusahaan dimana profitabilitas akan berpengaruh pada harga saham perusahaan. Perusahaan yang memiliki ukuran besar biasanya memiliki total aktiva dengan jumlah besar atau disebut dengan perusahaan besar akan mendapatkan perhatian dari investor, kreditor maupun para pencari informasi keuangan lainnya dan memiliki koneksi terhadap pelaku ekonomi yang lebih luas dibandingakan dengan perusahaan kecil. Sehingga perusahaan yang mempunyai ukuran perusahaan besar lebih mudah mengendalikan pasar dalam hubungannya dengan harga saham dan berdampak pada nilai perusahaan.


(24)

Dalam menjaga reputasi suatu perusahaan di mata para investor, perusahaan besar cenderung membayarkan dividen lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Keuntungan yang diperoleh perusahaan kecil cenderung dialokasikan untuk pengembangan perusahaan atau reinvestasi perusahaan. Dengan begitu perusahaan kecil akan membagikan dividen dengan jumlah yang rendah. Besar kecilnya ukuran perusahaan mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan dimana dividen ini sangat besar pengarunya terhadap naik turunnya nilai perusahaan.

Penelitian tentang nilai perusahaan telah banyak dilakukan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan karena adanya research gap atau ketidak konsistenan hasil dari penelitian sebelumnya. Penelitian Sumanti (2015), Priyastuty (2014), Sujoko dan Subiantoro (2007).

Penelitian Bansaleng (2014), Sunarya (2013) dan Juniastina menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Sedangkan penelitian Nuringsih (2015), Dewi (2008) dan Sari (2010) menyatakan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen, namun dari beberapa penelitian Andriyanti dan Wirakusuma (2014) dan Ridho (2014) profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Penelitian Setyawan (2015) dan Sukirni (2012) menyatakan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian Sujoko dan Soebiantoro (2007) menyatakan kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.


(25)

Penelitian Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) menyatakan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Penelitian Prabowo dan Salim, (2013) menyatakan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Penelitian Dewi (2008) menyatakan kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Sedangkan penelitian Ridho (2014) menyatakan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Penelitian Sukirni (2012) menyatakan kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian Sujoko dan Soebiantoro (2007) menyatakan kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Sumanti (2015), Priyastuty (2014), dan Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) menyatakan bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Penelitian Nuringsih (2005), Bansaleng (2014), Dewi (2008), Putri (2012), Sunarya (2013), Devi (2014), Sari (2010), Juniastina dan Ridho (2014) menyatakan kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Namun dari penelitian Andriyanti dan Wirakusuma (2014) memnyatakan kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Maka penelitian ini menguji kembali hasil dari pada penelitian sebelumnya.

Penelitian Sujoko dan Soebiantoro (2007), Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) dan Setyawan (2015) menyatakan ukuran perusahaan


(26)

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun dari penelitian Priyastuty (2014) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Maka penelitian ini menguji kembali hasil dari pada penelitian yang dilakukan sebelumnya.

Penelitian Nuringsih (2005) menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh secara positif terhadap kebijakan dividen. Sebaliknya, penelitian Sari (2010) dan Putri (2012) menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Penelitian Juniastina dan Sujoko dan Soebiantoro (2007) menyatakan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun dari penelitian Sumanti (2015), Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) dan Sukirni (2012) kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Maka penelitian ini menguji kembali hasil dari pada penelitian yang dilakukan sebelumnya.

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh profitabilitas, kepemilikan institusional, kebijakan hutang , dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel intervening yaitu sebagai kelanjutan dari penelitian sebelumya. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi ekstensi dari penelitian Harning Priyastuty (2014) yang menguji pengaruh ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan dan penelitian Jorenza Chiquita Sumanti (2015) yang


(27)

menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen dan nilai perusahaan.

Hal penting yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dengan mengganti variabel independen yaitu kepemilikan manajerial dengan kepemilikan institusional dan menjadikan kebijakan dividen sebagai variabel intervening, penelitian ini mengintegrasikan variabel yang telah diteliti ke dalam sebuah analisis regresi linear berganda. Sehingga judul yang diambil pada penelitian ini adalah “Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening”.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen?

3. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah kepemilikan Institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen?

5. Apakah kebijakan hutang berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan?


(28)

6. Apakah kebijakan hutang berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen?

7. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan?

8. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen?

9. Apakah kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 2. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen.

3. Menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan.

4. Menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap kebijakan dividen.

5. Menganalisis pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan. 6. Menganalisis pengaruh kebijakan hutang terhadap kebijakan dividen. 7. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. 8. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. 9. Menganalisis pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.


(29)

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan akan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya sebagai berikut :

1.Bidang Teoritis

a. Sebagai bahan referensi atau data tambahan bagi peneliti-peneliti lainnya yang tertarik pada bidang kajian ini dan dapat menambah pendaharaan atas pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu ekonomi.

b. Dapat menjadi bukti empiris serta memberikan kontribusi tambahan terhadap penelitian-penelitian yang telah ada.

2.Bidang Praktis

a. Bagi investor, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan investasi sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan. Bagi pihak manajemen, dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuang faktor-faktor yang memperngaruhi nilai perusahaan. b. Bagi emiten, hasil temuan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan

dalam meningkatkan nilai perusahaan. Bagi para akademisi hasil studi ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap isu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan publik di Indonesia.


(30)

(31)

A. LANDASAN TEORI 1. Nilai Perusahaan

Tujuan perusahaan ialah memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan bagi para pemegang saham atau pemilik perusahaan. Nilai perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimilik, karna pemilik perusahaan menyukai peningkatan perusahaan dipergunakan sebagai tujuan normatif. Nilai perusahaan yang sudah go public tercermin pada harga pasar saham perusahaan, sedangkan nilai perusahaan yang belum go public terealisasi apabila perusahaan akan dijual yang dilihat dari total aktiva dan prospek perusahaan, resiko usaha, lingkungan usaha dan lain-lain (Margaretha, 2014).

Memaksimumkan nilai perusahaan memiliki arti yang lebih luas daripada memaksimumkan laba perusahaan karena tiga alasan pokok berikut :

a. Waktu

Memaksimumkan laba tidak memperhatikan waktu dan lama keuntungan yang diharapkan akan diperoleh.

b. Arus kas masuk yang akan diterima pemegang saham

Angka-angka laba dapat bervariasi yang sangat bergantung pada ketentuan-ketentuan dan kebiasaan akuntansi yang digunakan, tetapi


(32)

pada pendekatan cash flow tidak bergantung pada bentuk pengukuran laba.

c. Risiko

Pendekatan laba belum memperhitungkan tingkat risiko atau ketidak pastian dari keuntungan-keuntungan di masa yang akan datang.

Nilai perusahaan menurut Brigham (2001) adalah “value is determined by reasults as reaveable in financial statement. Value of firm is stockholder wealth maximization, which translates into maximing the price of firm’s common stock”. Yang artinya nilai perusahaan penentuan dari perbandingan hasil sebagai kinerja keuangan yang terlihat dari laporan keuangan. Nilai perusahaan terlihat dari maksimalisasi kekayaan pemegang saham yang dimaksudkan ke dalam memaksimumkan harga saham biasa perusahaan. Menurut terdapat bebrapa jenis nilai perusahaan yang terdiri dari:

a. Nilai Likuiditas

Nilai likuiditas adalah jumlah uang yang dapat direalisasikan jika sebuah aktiva atau sekelompok aktiva dijual secara terpisah dari organisasi yang menjalankannya.


(33)

b. Nilai kelangsungan usaha adalah nilai perusahaan jika dijual sebagai operasi usaha yang berlanjut.

c. Nilai Buku

Nilai buku suatu perusahaan adalah total aktiva dikurangi kewajiban dan saham preferen seperti tercantum di neraca.

d. Nilai Pasar

Nilai pasar adalah harga pasar yang digunakan untuk memperdagangkan aktiva.

e. Nilai Intrinsik

Nilai intrinsik adalah harga saham-sahamnya berdasarkan pada faktor yang dapat mempengaruhi penilaian.

Menurut Weston dan Copeland (2008) pengukuran nilai perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio penilaian atau rasio pasar. Rasio penilain merupaka ukuran kinerja yang paling menyeluruh untuk suatu perusahaan, rasio tersebut terdiri dari :

a. Price to Book Value (PBV) yaitu perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham.

b. Price Earning Ratio (PER) yaitu harga yang bersedia dibayar oleh pembeli apabila perusahaan itu dijual .

c. Thobin’s Q yaitu nilai pasar dari suatu perusahaan dengan membandingkan nilai pasar suatu perusahaan terdaftar di pasar


(34)

keuangan dengan nilai penggantian aset (asset replacement value) perusahaan.

2. Teori Kebijakan Dividen

Dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham, disamping capital gain (Hanafi, 2014). Ada beberapa macam teori tentang kebijakan dividen. Berikut ini adalah teori tentang kebijakan dividen :

a. Signalling Theory

Ada kecenderungan harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen, dan harga saham akan turun jika ada pengumuman penurunan dividen. Sebagai contoh, penelitian, dengan data di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa harga saham naik sebesar 3% setelah pengumuman kenaikan dividen, dan harga saham turun sekitar 7% setelah pengumuman penurunan dividen.

Sekilas fenomena tersebut nampaknya konsisten dengan argumen bahwa dividen meningkatkan nilai perusahaan. Menurut argumen tersebut, dividen itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan (penurunan) harga, tetapi prospek perusahaan, yang ditunjukkan oleh meningkatnya (menurunnya) dividen yang dibayarkan, yang menyebabkan perubahan harga saham. Teori tersebut kemudian dikenal sebagai teori signal atau isi informasi dari dividen.

Menurut teori signaling, dividen dipakai sebagai signal oleh perusahaan. Jika perusahaan merasa bahwa prospek di masa


(35)

mendatang baik, pendapatan, aliran kas diharapkan meningkat atau diperoleh pada tingkat dimana dividen yang meningkat tersebut bisa dibayarkan, maka perusahaan akan meningkatkan dividen. Pasar akan merespon positif pengumuman kenaikan dividen tersebut. Hal sebaliknya akan terjadi, jika perusahaan merasa prospek di masa mendatang menurun, perusahaan akan menurunkan pembayaran dividennya. Pasar akan merespon negatif pengumuman tersebut. Menurut teori tersebut, dividen mempunyai kandungan informasi, yaitu prospek perusahaan di masa mendatang.

b. Dividend Irrelevance Theory

Dividend irrelevance theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya.Teori ini mengikuti pendapat Modigliani dan Miller (M-M) yang menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba dan resiko bisnisnya. Dengan perkataan lain, MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan tergantung semata-mata pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya, bukan bagaimana pendapatan tersebut dibagi diantara dividen dan laba yang ditahan (Brigham, 2001)


(36)

c. Teori Dividen Residual

Menurut teori dividen residual, perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah semua investasi menguntungkan habis dibiayai. Dengan kata lain, dividen yang dibayarkan merupakan sisa (residual) setelah semua usulan investasi yang menguntungkan habis dibiayai (Hanafi, 2014).

3. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2014). Laporan Keuangan perusahaan bertujuan meringkas kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut untuk jangka waktu tertentu. Ada 3 jenis laporan keuangan yang paling sering dilaporkan: neraca keuangan, laporan laba-rugi, dan laporan aliran kas. Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan input (informasi) yang bisa dipakai untuk pengambilan keputusan. Banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, mulai dari investor atau calon investor, pihak pemberi dana atau calon pemberi dana, sampai pada manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuaangan diharapkan memberikan informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing dari aliran kas yang dihasilkan perusahaan. Informasi tersebut akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan , dan pada giliran selanjutnya akan mempengaruhi nilai perusahaan.


(37)

Analisis rasio keuangan melihat teknik analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan dihitung dengan menggabungkan angka-angka di neraca dengan atau angka-angka pada laporan laba rugi. Ada lima jenis rasio keuangan yang sering digunakan (Hanafi, 2014):

a. Rasio Hutang

Rasio utang adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total utangnya lebih besar dibandingkan dengan total asetnya. Rasio ini memfokuskan pada sisi kanan atau kewajiban perusahaan. Ada beberapa rasio leverage yang bisa dihitung (Hanafi, 2014):

1) Rasio utang terhadap total aset dimana apabila rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan utang yang tinggi. Penggunaan hutang yang tinggi akan meningkatkan profitabilitas, di lain pihak utang yang tinggi juga akan meningkatkan resiko.

2) Times Interest Earned (TIE) adalah rasio yang menghitung seberapa besar laba sebelum bunga dan pajak yang tersedia untuk menutupi beban tetap bunga.


(38)

b. Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset , dan modal saham tertentu. Menurut (Hanafi, 2014) ada 3 rasio yang sering digunakan yaitu :

1) Profit margin adalah rasio yang digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih.

2) Return on asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu.

3) Return on equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu.

c. Rasio Likuiditas

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat besarnya aktiva lancar relatif suatu perusahaan terhadap utang lancarnya. Utang merupakan kewajiban perusahaan yang harus dilunasi. Ada beberapa rasio likuiditas (Hanafi, 2014) :

1) Rasio lancar adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka


(39)

pendeknya (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dengan menggunakan aktiva lancar.

2) Rasio quick adalah rasio yang digunakan untuk mengeluarkan persediaan dari komponen aktiva lancar. Dari ketiga komponen aktiva lancar (kas, piutang dagang, dan persediaan), persediaan biasannya dianggap sebagai asset yang paling tidak likuid. Untuk menjual persediaan waktu yang dibutuhkan lebih lama. Disamping itu tingkat ketidak pastiannya, termasuk kemungkinan nilai persediaan turun karena produk rusak atau kualitas yang menurun, juga lebih tinggi. Dengan alasan semacam itu, persediaan dikeluarkan dari perhitungan rasio lancar.

d. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang melihat seberapa besar efisiensi penggunaan aset oleh perusahaan. Rasio aktivitas melihat seberapa besar dana tertanam pada aset sebuah perusahaan. Apabila dana yang tertanam pada aset perusahaan cukup besar, sementara dana tersebut dapat dipakai untuk investasi pada aset lain yang lebih produktif dan lebih banyak menguntungkan, maka profitabilitas sebuah perusahaan tidak sebaik yang seharusnya. Ada beberapa rasio aktivitas yang dibicarakan(Hanafi, 2014) :


(40)

1) Rata-rata umur piutang adalah rasio yang melihat berapa lama waktu yang diperlukan untuk melunasi piutang yang dipunyai oleh perusahaan

2) Perputaran persediaan.

3) Perputaran aktiva tetap menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. 4) Perputaran total aktiva .

e. Rasio Pasar

Rasio pasar adalah rasio yang mengukur harga pasar saham suatu perusahaan, relatif terhadap nilai bukunya. Sudut pandang rasio pasar lebih banyak berdasar pada sudut pandang investor, meskipun pihak manajemen juga banyak berkepentingan terhadap rasio-rasio ini (Hanafi, 2014). Ada beberapa rasio yang bisa dihitung :

1) PER (Price Earning Ratio) yaitu rasio yang melihat harga saham relatif terhadap earningnya.

2) Dividend Yield merupakan sebagian dari total return yang akan diperoleh investor

3) Rasio pembayaran dividen adalah rasio yang melihat bagian earning (pendapatan) yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor. Bagian lain yang tidak diinvestasikan akan diinvestasikan kembali ke perusahaan.


(41)

4. Struktur Kepemilikan

Struktutr kepemilikan (ownership structure) adalah komposisi kepemilikan dalam perusahaan yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Struktur kepemilikan merupakan sebuahbentuk komitmen dari pemegang saham untuk mendelegasikan dan mempercayakan pengendalian dengan tingkat tertentu pada para manajer. Istilah struktur kepemilikan digunakan untuk menunjukkan variabel-variabel penting dalam struktur modal tidak hanya ditentukan oleh ekuitas dan hutang saja melainkan juga ditentukan oleh presentase kepemilikan saham oleh manajemen dan institusi yang ada.

Struktur kepemilikan adalah struktur kepemilikan saham yaitu perbandingan jumlah saham yang dilmiliki oleh orang dalam (insider)

dengan jumlah saham yang dimiliki investor. Atau dengan kata lain struktur kepemilikan saham adalah proporsi kepemilikan institusional dan kepemilikan manajemen dalam kepemilikan saham perusahaan. Dalam menajalankan kegiatannya, suatu perusahaan diwakili oleh direksi (agents)

yang ditunjuk oleh pemegang saham (principals) (Sugiarto, 2009).

Menurut Sadana (2011) struktur kepemilikan merupakan pemisahan antara pemilik perusahaan dan manajer perusahaan. Pemilik atau pemegang saham adalah pihak yang menyertakan modal atau mendanai perusahaan, sedangkan manajer adalah pihak yang ditunjuk dan diberi kewenangan


(42)

mengambil keputusan dalam mengelola perusahaan, dengan harapan manajer bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik (repositori widyatama).

Struktur kepemilikan terbagi ke dalam beberapa jenis. Adapun jenis-jenis struktur kepemilikan yang dapat dibedakan menjadi 3 yaitu kepemilikaninstitusional, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan publik (Jansen dan Mackling, 1976 dalam Sukirni, 2012).

a. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pihak institusi lain yaitu kepemilikan oleh perusahaan atau lembaga lain. Kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang terbentuk institusi seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Kepemilikan institusional merupakan satu alat untuk mengurangi agency conflict. Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif. Kepemilikan institusional dibagi menjadi dua (Connelly et al., 2010):

1) Dedicated Institutional Ownership

Kepemilikan saham dedicated merupakan kepimilkan saham oleh pihak institusi dimana kepemilikan saham dedicated menanamkan sahamnya pada suatu perusahaan dalam jangka waktu yang panjang atau lama. Dalam hal ini kepemilikan saham dedicated sangatlah memantau dan mengawasi bagaimana pertumbuhan suatu


(43)

perusahaan dan mengharapkan perusahaan tersebut berkembang sehingga perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik.

2) Transient Institutional Ownership

Kepemilikan saham transient merupakan kepemilikan saham oleh pihak institusi dengan jangka waktu yang pendek (sementara) dimana para pemilik saham lebih mementingkan keuntungan yang didapatkan dari harga saham yang meningkat, sehingga pemilik saham transient dapat menjual, mendapatkan keuntungan dan menginvestasikan kembali sahamnya ke perusahaan atau institusi lain. Dalam hal ini pemilik saham transient cenderung tidak mengawasi bagaimana pertumbuhan perusahaan secara penuh, karna tujuan kepemilikan saham transient adalah mendapatkan keuntungan ketika saham naik dan menjualnya.

b.Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan. Kepemilikan saham manajerial dapat mensesjajarkan antara kepentingan pemegang saham dengan manajer, karena manajer ikut merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan manajer yang menanggung resiko apabila ada kerugian


(44)

yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Kepemilikan manajerial memberikan kesempatan manajer terlibat dalam kepemilikan saham sehingga dengan keterlibatan ini kedudukan manajer sajajar dengan pemegang saham. Manajer diperlakukan bukan semata sebagai pihak eksternal yang digaji untuk kepentingan perusahaan tetapi diperlakukan sebagai pemegang saham. Sehingga diharapkan adanya keterlibatan manajer pada kepemilikan saham dapat efektif untuk meningkatkan kinerja manajer (repository widyatama).

c. Kepemilikan Publik

Kepemilikan publik merupakan presentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak luar (outsider ownership). Tujuan perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan maka diperlukan pendanaan yang diperoleh baik melalui pendanaan internal maupun pendanaan eksternal. Sumber pendanaan eksternal diperoleh dari saham masyarakat (publik).

5. Teori Struktur Modal

Modigliani-Miller dalam Hanafi (2014) merevolusikan teori struktur modal ketika mereka berargumentasi bahwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Kemudian mereka memasukkan pajak dan berpendapat bahwa nilai perusahaan dengan utang bisa dihitung sebagai nilai


(45)

perusahaan tanpa utang ditambah dengan penghematan pajak akibat penggunaan utang tersebut. Prediksi dari teori tersebut adalah perusahaan sebaiknya menggunakan utang 100%. Tetapi dalam kenyataannya tidak ada perusahaan yang menggunakan utang 100%. Teori trade-off dikembangkan untuk memasukkan ketidaksempurnaan pasar dan menjelaskan utang yang tidak mencapai 100% dalam dunia nyata. Bagian akhir membicarakan teori-teori lain yang berusaha menjelaskan struktur modal.

Meskipun sudah banyak teori yang membicarakan struktur modal, tetapi belum ada penjelasan yang memuaskan mengenai seberapa besar utang yang ideal. Kondisi tersebut berbeda dengan topik lain seperti penganggaran modal. Dalam penganggaran modal, salah satu kesimpulan yang cukup jelas adalah NPV merupakan metode yang paling baik. Sayangnya dalam teori struktur modal, belum ada pernyataan yang sedefinitif pernyataan mengenai

NPV tersebut (Hanafi, 2014).

a. Teori Trade-Off dalam Struktur Modal

Dalam kenyataan, ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan utang sebanyak-banyaknya. Satu hal yang terpenting adalah dengan semakin tingginya utang, akan semakin tinggi kemungkinan (probabilitas) kebangkrutan. Sebagai contoh, semakin tinggi utang, semakin besar bunga yang harus dibayarkan. Kemungkinan tidak membayar bunga yang tinggi akan semakin besar. Pemberi pinjaman bisa membangkrutkan perusahaan jika perusahaan tidak bisa membayar utang.


(46)

Biaya kebangkrutan tersebut bisa cukup signifikan. Penelitian di luar negeri menunjukkan biaya kebangkrutan bisa mencapai 20% dari nilai perusahaan. Biaya tersebut mencakup dua hal :

1) Biaya langsung : biaya yang dikeluarkan untuk membayar biaya administrasi, biaya pengacara, biaya akuntan, dan biaya lainnya yang sejenis.

2) Biaya tidak langsung : biaya yang terjadi karena dalam kondisi kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain tidak mau berhubungan dengan perusahaan secara normal. Misal, supplier barangkali tidak akan mau memasok barang karena mengkhawatirkan kemungkinan tidak terbayar.

Gabungan antara teori struktur modal Modigliani-Miller dengan memasukkan biaya kebangkrutan dan biaya keagenan mengindikasikan adanya trade-off antara penghematan pajak dari utang dengan biaya kebangkrutan. Teori tersebut kemudian dikenal dengan teori trade-off struktur modal. Meskipun teori trade-off dalam struktur modal memberikan pandangan baru dalam struktur modal, tetapi teori tersebut tidak memberikan formula yang pasti yang bisa memberikan petunjuk berapa tingkat utang yang optimal (Hanafi, 2014).


(47)

b. Signalling Theory (Ross,1977)

Ross (1977) dalam Hanafi (2014) mengembangkan model dimana struktur modal (penggunaan utang) merupakan signal yang disampaikan manajer ke pasar. Jika manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar harga saham meningkat ia ingin mengkomunikasikan hal tersebut kepada investor. Manajer bisa menggunakan utang lebih banyak, sebagai signal yang lebih creadible.


(48)

B. KAJIAN EMPIRIS

Tabel 2.1

NO JUDUL JENIS VARIABEL METODOLOGI HASIL

DEPENDEN INDEPENDEN INTERVENING 1 Analisis

Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Leverage, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Harning Priyastuty 2014 Nilai perusahaan Ukuran perusahaan Leverage Profitabilitas Obyek

:Perusahaan food and beverage yang listing di BEI 2010-2013 Teknik sampling: Purposive sampling Alat analisis: Regresi Linear berganda

H1:Ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H2:leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H3:

profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 2 Analisis

Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Jorenza Chiquita Sumanti1 2015 Nilai perusahaan Kepemilikan manajerial Kebijakan hutang Profitabilitas Kebijakan dividen Obyek : Perusahaan manufaktur yang listing di BEI 2008 – 2012 Teknik sampling: Purposive sampling Alat analisis : Path Analisis

H1: kepemilikan manajerial

berpengaruh positif terhadap kebijakan

dividen

H2: kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap

kebijakan dividen H3: profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen

H4: kepemilikan manajerial tidak berpengaruh nilai perusahaan H5:kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan


(49)

H6: profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan H7: kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

3 Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden Dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan Dwi Sukirni 2012 Nilai perusahaan Kepemilikan manajerial Kepemilikan institusional Kebijakan hutang Kebijakan dividen Obyek :

Perusahaan yang listing di BEI 2008-2010 Teknik sampling: Purposive sampling Alat analisis: Regresi linear berganda

H1: kep manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan H2:kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan H3:kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H4:kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan H5: bersama diterima

4 Pengaruh Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai

Perusahaan

I Wayan

Juniastina Putra1 Nilai perusahaan Leverage Profitabilitas Kebijakan dividen Obyek :

Industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2008 -2011 Teknik sampling: Purposive sampling Alat analisis: Analisis jalur H1:leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan H2:leverage berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen H3:profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen


(50)

H4:leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H5:profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan H6: Kebijakan Dividen

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 5 Pengaruh

Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Bhekti Fitri Prasetyorini 2013 Nilai perusahaan Ukuran perusahaan Leverage Price earning ratio

Profitabilitas

Obyek : perusahaan industri

dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011 Teknik sampling: Purposive sampling Alat analisis: Regrsi linear berganda

H1:ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan H2:leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H3:PER berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan H4: profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 6 Analisis

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Utang, Roa Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Kartika Kebijakan dividen Kepemilikan manajerial Kebijakan hutang ROA ukuran perusahaan Obyek : Perusahaan manufaktur ICMB 1995-1996 Teknik sampling: Purposive sampling Alat analisis: Regrsi linear berganda

H1:kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen H2:kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen H3:ROA


(51)

Nuringsih 2005 berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen H4:ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen 7 Pengaruh

kepemilikan manajerial, kepemilikan institutional, kebijakan hutang, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen (Sisca Cristiyanti Dewi, 2008) Kebijakan dividen Kepemilikan manajerial Kepemilikan institusional Kebijakan hutang Profitabilitas Ukuran perusahaan Obyek : Seluruh

perusahaan go public yang terdaftar di BEJ periode 2002-2005 Teknik sampling: Purposive sampling Alat analisis: Regrsi linear berganda

H1:kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kebijakn dividen H2:kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen H3:kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen H4:profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen H5: ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen 8 Pengaruh IOS,

Kebijakan hutang, dan Ukuran

Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar Di Bursa Efek

Kebijakan dividen IOS Kebijakan hutang Ukuran perusahaan Obyek : perusahaan manufaktur yang terdaftar Di Bursa Efek Teknik sampling: Purposive sampling Alat analisis: Regrsi linear

H1:IOS tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen

H2:kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen H3:ukuran


(52)

(Dithi Amanda Putri, 2012)

berganda berpengaruh terhadap kebijakan dividen

9 Pengaruh kebijakan hutang, profitabilitas, dan likuiditas terhadap

kebijakan dividen dengan size sebagai variabel

moderasipada sektor

manufaktur periode 2008-2011

Devi Hoe

Sunarya, 2013 Kebijakan dividen Kebijakan hutang Profitabilitas Likuiditas Size (moderasi) Obyek : perusahaan manufaktur yang terdaftar Di Bursa Efek 2008-2011 Teknik sampling: Purposive sampling Alat analisis: Regrsi linear berganda

H1: kebijakan hutang

berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen H2: profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen H3: likuiditas berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen H4:bersama-sama ditolak

10 Analisis pengaruh kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, profitabilitas, ukuran

perusahaan, dan kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen

Ratih Fitria sari, 2010 Kebijakan dividen Kepemilikan manajerial Kebijakan hutang Profitabilitas Ukuran perusahaan Ios Obyek : ICMD 2004-2008 Teknik sampling: Purposive sampling Alat analisis: Regrsi linear berganda

H1:kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen

H2: kebijakan hutang

berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen H3:profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen H4;ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen

H5: ios tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen

11 Struktur kepemilikan, Niali perusahaan Struktur kepemilikan Obyek : Perusahaan H1:kepemilikan manajerial


(53)

kebijakan dividen,

kebijakan utang, dan nilai perusahaan Sri sofyaningsih, 2011 Kebijakan dividen Kebijakan utang

manufaktur di BEI 2007-2009 Teknik sampling: Purposive sampling Alat analisis: Regrsi linear berganda

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan H2:kepemilkan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan H3; kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan H4: kebijakan utang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan 12 Pengaruh

struktur kepemilikan, leverage , faktor intern dan faktor ekstern terhadap nilai perusahaan Sujoko dan Ugy Subiantoro 2007 Nilai perusahaan Struktur kepemilikan Leverage Faktor intern Faktor ekstern Obyek : Perusahaan publik BEJ Teknik sampling: Purposive sampling Alat analisis: Regrsi linear berganda

H1:kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap leverage

H2:kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap leverage H3:suku bunga berpengaruh negatif terhadap leverage

H4:keadaan pasar modal tidak berpengaruh terhadap leverage H5:pertumbuhan pasar berpengaruh positif terhadap leverage

H6:profitabilitas berpengaruh negatif terhadap leverage

H7:dividen berpengaruh positif terhadap H8:ukuran


(54)

perusahaan berpengaruh positif terhadap leverage

H9:pangsa pasar tidak berpengaruh terhadap leverage H10:kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan H11:kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H12:suku bunga berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan H13:keadaan pasar modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H14:pertumbuhan pasar berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan H15:profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan H16:divden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan H17:Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan H18:pangsa pasar relatif berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan H19:leverage berpengaruh negatif terhadap


(55)

nilai perusahaan Pengaruh

Kepemilikan Unstitusional, Arus Kas Bebas terhadap

Kebijakan Dividen dan Volatilitas Harga Saham (Satriya Candra Bondan

Prabowo dan Ubud Salim) 2013

Volatilitas Harga Saham

Kepemilikan Institusional Arus Kas Bebas

Kebijakan Dividen Obyek : Perusahaan Manufaktur BEI Teknik sampling: Purposive sampling Alat analisis: Regrsi linear berganda

H1 : kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen H2: Arus kas bebas berpengaruh positif signifikan H3:kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham H4: arus kas bebas berpengaruh positif signifikan terhadap volatilitas harga saham H5: kebijakan dividen

berpengaruh positif signifikan terhadap

volaitilitas harga saham

H6: kebijakan dividen mampu menjadi mediasi kepemilikan institusional dan volatilitas harga saham

H7: kebijakan dividen mampu memediasi arus kas bebas dan volatilitas harga saham


(56)

C. PENURUNAN HIPOTESIS

1. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

Dari beberapa hasil penelitian diketahui bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut menunjukkan semakin besar profitabilitas maka semakin tinggi nilai perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Tujuan investor menginvestasikan dananya ke perusahaan yaitu dengan mengharapkan return. Ketika perusahaan menjanjikan return yang tinggi itu akan meningkatkan apresiasi investor terhadap perusahaan untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Dengan begitu di mata investor perusahaan itu akan menjadi sangat menarik sehingga investor akan lebih percaya lagi dan akan menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut. Semakin banyak investor membeli sahamnya atau dengan cara menanamkan sahamnya otomatis permintaan terhadap saham akan naik. Permintaan saham yang naik itu juga akan meningkatkan harga sahamnya karna dalam hal ini hukum ekonomi berlaku yaitu semakin banyaknya permintaan maka harga akan naik. Harga saham yang semakin naik itu mencerminkan nilai perusahaan yang tinggi. Dengan demikian profitabilitas mampu menjadi mekanisme untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Priyastuty (2014) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian dari Sumanti


(57)

(2015), dan Sujoko dan Soebiantoro (2007). Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H1 : profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen

Dari beberapa hasil penelitian terdahulu diketahui bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Hal tersebut menunjukkan semakin besar profitabilitas maka semakin tinggi dividen yang dibayarkan. Ketika perusahaan menghasilkan laba atau return, maka return

akan dibagi menjadi dua yaitu laba ditahan untuk ekspansi maupun pertumbuhan perusahaan dan sebagian diwujudkan sebagai dividen . ketika

return perusahaan semakin tinggi maka kemampuan perusahaan untuk memutuskan apakan laba akan digunakan sebagai reinvestasi kembali ataukan

return yang dibagikan sebagai dividen semakin meningkat. Maka semakin tinggi profitabiltas semakin tinggi juga nilai dividen yang dibagikan. Dengan demikian profitabilitas mampu menjadi mekanisme untuk meningkatkan pembayaran dividen. Hal ini didukung dengan signalling theory.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Bansaleng (2014) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian dari Juniastina dan Sunarya (2013). Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :


(58)

H2 : profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.

3. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan

Dari beberapa hasil penelitian terdahulu diketahui bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut menunjukkan semakin besar kepemilikan Institusional maka semakin besar nilai perusahaan. Kepemilikan institusional adalah sejumlah proporsi saham yang dimiliki oleh pihak institusi. Kepemilikan institusional yang tinggi mampu mengendalikan manajer dalam meningkatkan kinerja yang baik dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Semakin besar kepemilikan saham oleh pihak institusi, maka akan semakin efektif dan efisien penggunaan aktiva perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin besar kepemilikan saham oleh pihak institusi, semakin besar pengaruh pengendalian kepemilikan institusional sebuh institusi terhadap manajer perusahaan dimana dalam pengawasan dan monitoring oleh pihak institusi, manajer tidak dapat semena-mena menggunakan dana yang dimiliki perusahaan. Kepemilikan institusional menginginkan prospek perusahaan yang baik. Ketika kepemilikan institusi mampu mengawasi menejer perusahaan dalam menghasilkan return maka manajer akan berusaha mengingkatkan return perusahaan. Dengan begitu di mata investor perusahaan itu akan menjadi sangat menarik sehingga investor akan lebih percaya lagi dan akan menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut.


(59)

Semakin banyak investor membeli sahamnya atau dengan cara menanamkan sahamnya otomatis permintaan terhadap saham akan naik. Permintaan saham yang naik itu juga akan meningkatkan harga sahamnya karna dalam hal ini hukum ekonomi berlaku yaitu semakin banyaknya permintaan maka harga akan naik. Harga saham yang semakin naik itu mencerminkan nilai perusahaan yang tinggi.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Setyawan (2015) menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian dari Sukirni (2012). Bedasarkan uraian tersebut, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H3 : Kepemilikan Institusional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

4. Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen.

Dari hasil penelitian terdahulu diketahui bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Hal ini mengartikan bahwa semakin tinggi saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi maka akan semakin tinggi nilai dividen yang dibagikan. Dalam hal ini kepemilikan institusional tidak berperan aktif dalam memonitoring perusahaan. Para pemilik saham institusional mempercayakan pengendalian perusahaan terhadap pihak manajer. Manajer mempunyai tanggung jawab yang tinggi dalam mengelola dan mengambil keputusan perusahaan dikarenakan pihak institusi memberikan kepercayaan kepada pihak manajer.


(60)

Untuk mempertahankan para pemilik saham institusi agar terus menginvestasikan dananya pada perusahaan, maka manajer mengelola perusahaan dengan baik dan memberikan dividen tinggi sebagai imbal keuntungan yang didapatkan para pemegang saham atas saham yang ditanamkan pada perusahaan. Disisi lain hal ini dikarenakan untuk menjaga reputasi perusahaan dikalangan para investor, sehingga investor tetap menanamkan sahamnya pada perusahaan.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Prabowo dan Salim (2013) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H4 :kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen

5. Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan.

Dari hasil penelitian terdahulu diketahui bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut menunjukkan semakin besar hutang yang dimiliki perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan. Tujuan perusahaan menggunakan hutang untuk meningkatkan kapasitasnya, sehingga ketika perusahaan hutang, operasional lebih banyak, kapasitas produksi lebih banyak dan kemampuan perusahaan lebih tinggi maka akan meningkatkan penjualan perusahaan dan laba perusahaan naik. Tujuan investor menginvestasikan dananya ke perusahaan


(61)

yaitu dengan mengharapkan return. Ketika perusahaan menjanjikan return

yang tinggi itu akan meningkatkan apresiasi investor terhadap perusahaan untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Dengan begitu di mata investor perusahaan itu akan menjadi sangat menarik sehingga investor akan lebih percaya lagi dan akan menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut. Semakin banyak investor membeli sahamnya atau dengan cara menanamkan sahamnya otomatis permintaan terhadap saham akan naik. Permintaan saham yang naik itu juga akan meningkatkan harga sahamnya karna dalam hal ini hukum ekonomi berlaku yaitu semakin banyaknya permintaan maka harga akan naik. Harga saham yang semakin naik itu mencerminkan nilai perusahaan yang tinggi. Hal ini didukung dengan teori trade off .

Penelitian ini didukung oleh penelitian Sukirni (2012) menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian dari Juniastina. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H5 :kebijakan hutang berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

6. Pengaruh kebijakan hutang terhadap kebijakan dividen

Dari hasil penelitian terdahulu diketahui bahwa kebijakan hutang berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen. Hal tersebut menunjukkan semakin besar hutang yang dimiliki perusahaan maka semakin rendah dividen yang akan dibayarkan. Ketika perusahaan memiliki hutang


(62)

atau hutang perusahaan meningkat otomatis beban perusahaan untuk membayar pokok hutang dan bunga hutang semakin meningkat. Sehingga

return perusahaan yang seharusnya dialokasikan untuk laba ditahan ataupun dibagikan sebagai dividen dialokasikan terlebih dahulu untuk membayar beban-beban perusahaan termasuk untuk bunga hutang. Ketika hutang meningkat, bunga meningkat maka kebijakan pembagian dividen akan menurun karna return yang dimiliki perusahaan digunakan untuk membayar bunga perusahaan. Pengurangan hutang dapat dilakukan dengan menggunakan laba yang dimiliki oleh perusahaan untuk membayar hutang sehingga pemegang saham akan merelakan dividennya untuk membiayai hutangnya dibandingkan untuk dibagikan sebagai dividen.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Nuringsih (2005) menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian dari. Bansaleng (2014), Sunarya (2013), Juniastina, Dewi (2008), Putri (2012), Ridho (2014) dan Sari (2010). Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H6 : kebijakan hutang berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen.

7. Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Dari hasil penelitian terdahulu diketahui bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut


(63)

menunjukkan semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan. Perusahaan dengan pertumbuhan besar akan memperoleh kemudahan untuk memasuki pasar modal karena investor menangkap sinyal yang positif terhadap perusahaan yang memiliki pertumbuhan besar sehingga respon yang positif tersebut mencerminkan meningkatnya nilai perusahaan. Besar kecilnya perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan return. Dalam tujuannya untuk menghasilkan return, perusahaan harus meningkatkan penjualannya. Maka ketika penjualan perusahaan naik atau tinggi akan mempengaruhi laba perusahaan yang semakin tinggi. Ketika return perusahaan tinggi maka investor akan tertarik untuk menananmkan sahamnya ke perusahaan, karna tujuan investor yang utama adalah mengharapkan tingkat return yang tinggi. Ketika investor tertarik terhadap saham perusahaan maka permintaan saham akan naik dan ketika permintaaan saham naik maka harga saham akan naik dimana ketika harga saham naik maka mencerminkan nilai perusahaan yang tinggi. Hal Ini dikarenakan perusahaan besar memiliki kontrol yang lebih baik terhadap kondisi pasar, sehingga mereka mampu menghadapi persaingan ekonomi. Ukuran perusahaan turut menentukan tingkat kepercayaan investor. Semakin besar perusahaan maka semakin dikenal oleh masyarakat yang artinya semakin mudah untuk mendapatkan informasi yang akan meningkatkan nilai perusahaan.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Sujoko dan Soebiantoro (2007) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan


(1)

PERSAMAAN 1 (Nilai Perusahaan Sebagai Variabel Dependen)

Statistik Deskriptif

B_PBV C_DPR D_ROA E_INST F_LEV G_SALES

Mean 4.157952 32.47074 13.01104 72.42276 41.01777 6.623396 Median 2.022434 29.70297 10.15707 75.10000 41.64091 6.438957 Maximum 47.26924 111.5023 66.90909 99.00000 90.53999 8.304708 Minimum 0.098028 0.069706 0.223433 22.07000 4.959136 5.317066 Std. Dev. 6.990031 23.04917 10.79959 16.56592 18.50119 0.674772 Skewness 4.352455 0.890248 1.688032 -0.410515 0.271069 0.357137 Kurtosis 24.06387 3.752695 6.720075 2.582312 2.319607 2.352843 Jarque-Bera 3528.014 25.37851 171.3997 5.763095 5.140267 6.309457 Probability 0.000000 0.000003 0.000000 0.056048 0.076525 0.042650 Sum 677.7461 5292.731 2120.799 11804.91 6685.897 1079.614 Sum Sq. Dev. 7915.406 86064.82 18894.23 44457.60 55451.62 73.76131

Sample 169 169 169 169 169 169

Observations 163 163 163 163 163 163

Heteroskedasticity Test: Harvey

F-statistic 1.250124 Prob. F(4,158) 0.2921 Obs*R-squared 5.000482 Prob. Chi-Square(4) 0.2872 Scaled explained SS 6.149241 Prob. Chi-Square(4) 0.1883

Uji Multikolinearitas Variance Inflation Factors Date: 12/03/16 Time: 06:28 Sample: 1 169

Included observations: 163

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF

C 0.410811 312.5966 NA C_DPR 2.79E-06 12.81736 2.510265 D_ROA 0.000492 1.563857 1.264385 E_INST 1.16E-05 56.37473 1.524421 F_LEV 1.05E-05 28.64649 1.384859 G_SALES 0.010776 352.8901 1.874271


(2)

Uji Autokorelasi

Date: 12/03/16 Time: 06:29 Sample: 1 169

Included observations: 163

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob .|* | .|* | 1 0.108 0.108 1.9464 0.163 .|* | .|* | 2 0.151 0.141 5.7680 0.056 .|. | .|. | 3 -0.005 -0.035 5.7715 0.123 .|. | .|. | 4 0.039 0.022 6.0325 0.197 .|. | .|. | 5 -0.001 -0.001 6.0326 0.303 .|. | .|. | 6 -0.033 -0.043 6.2182 0.399 .|. | .|. | 7 -0.042 -0.034 6.5165 0.481 .|. | .|. | 8 -0.010 0.008 6.5322 0.588 .|. | .|. | 9 0.009 0.019 6.5458 0.684 .|. | .|. | 10 -0.031 -0.034 6.7202 0.752 .|. | .|. | 11 0.051 0.058 7.1793 0.784 .|. | .|. | 12 -0.057 -0.061 7.7600 0.804 .|** | .|** | 13 0.227 0.228 17.038 0.198 .|. | .|. | 14 -0.008 -0.041 17.051 0.253 .|. | .|. | 15 0.032 -0.032 17.238 0.305 .|. | .|. | 16 -0.039 -0.024 17.522 0.353 .|. | .|. | 17 -0.049 -0.062 17.969 0.391 .|. | .|. | 18 -0.052 -0.035 18.480 0.424 .|. | .|. | 19 -0.049 -0.017 18.932 0.461 .|. | .|. | 20 -0.054 -0.023 19.482 0.491 .|. | .|. | 21 -0.026 -0.005 19.607 0.546 .|. | .|. | 22 -0.054 -0.055 20.167 0.573 .|. | .|. | 23 -0.052 -0.023 20.677 0.601 .|. | .|. | 24 -0.036 -0.047 20.929 0.643 .|. | .|. | 25 -0.055 -0.008 21.514 0.664 .|. | .|. | 26 0.043 0.002 21.871 0.696 .|. | .|. | 27 -0.052 -0.044 22.405 0.717 .|. | .|. | 28 -0.028 -0.032 22.561 0.755 .|. | .|. | 29 -0.064 -0.044 23.383 0.759 .|. | .|. | 30 -0.053 -0.026 23.952 0.774 .|. | .|. | 31 -0.027 0.008 24.101 0.806 .|. | .|. | 32 -0.056 -0.043 24.741 0.816 .|. | .|. | 33 -0.038 -0.012 25.034 0.839 .|. | .|. | 34 -0.025 -0.021 25.160 0.864 .|. | .|. | 35 -0.051 -0.039 25.699 0.874 .|. | .|. | 36 -0.047 -0.035 26.170 0.886


(3)

Uji Hipotesis

Dependent Variable: B_PBV Method: Least Squares Date: 12/03/16 Time: 06:30 Sample: 1 169

Included observations: 163 Weighting series: D_ROA

Weight type: Standard deviation (average scaling)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -3.250276 0.640946 -5.071062 0.0000 C_DPR 0.008418 0.001671 5.036274 0.0000 D_ROA 0.244971 0.022183 11.04306 0.0000 E_INST 0.007505 0.003406 2.203223 0.0290 F_LEV 0.005336 0.003237 1.648499 0.1013 G_SALES 0.384903 0.103808 3.707824 0.0003

Weighted Statistics

R-squared 0.477852 Mean dependent var 0.699473 Adjusted R-squared 0.461223 S.D. dependent var 0.930267 S.E. of regression 0.462831 Akaike info criterion 1.333208 Sum squared resid 33.63144 Schwarz criterion 1.447088 Log likelihood -102.6564 Hannan-Quinn criter. 1.379442 F-statistic 28.73618 Durbin-Watson stat 1.529630 Prob(F-statistic) 0.000000 Weighted mean dep. 0.976830

Unweighted Statistics

R-squared 0.416347 Mean dependent var 4.157952 Adjusted R-squared 0.397759 S.D. dependent var 6.990031 S.E. of regression 5.424556 Sum squared resid 4619.852 Durbin-Watson stat 1.043880


(4)

PERSAMAAN 2 (Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Dependen)

Statistik Deskriptif

C_DPR D_ROA E_INST F_LEV G_SALES

Mean 32.47074 13.01104 72.42276 41.01777 6.623396 Median 29.70297 10.15707 75.10000 41.64091 6.438957 Maximum 111.5023 66.90909 99.00000 90.53999 8.304708 Minimum 0.069706 0.223433 22.07000 4.959136 5.317066 Std. Dev. 23.04917 10.79959 16.56592 18.50119 0.674772 Skewness 0.890248 1.688032 -0.410515 0.271069 0.357137 Kurtosis 3.752695 6.720075 2.582312 2.319607 2.352843 Jarque-Bera 25.37851 171.3997 5.763095 5.140267 6.309457 Probability 0.000003 0.000000 0.056048 0.076525 0.042650 Sum 5292.731 2120.799 11804.91 6685.897 1079.614 Sum Sq. Dev. 86064.82 18894.23 44457.60 55451.62 73.76131

Sample 169 169 169 169 169

Observations 163 163 163 163 163

Uji Heteroskedatisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.713760 Prob. F(14,148) 0.0584 Obs*R-squared 22.73819 Prob. Chi-Square(14) 0.0647 Scaled explained SS 24.09795 Prob. Chi-Square(14) 0.0446

Uji Multikolinearitas

Variance Inflation Factors

Date: 12/03/16 Time: 06:31 Sample: 1 169

Included observations: 163

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF

C 241.2147 104.9416 NA D_ROA 0.032993 3.155294 1.264239 E_INST 0.006778 12.29109 1.108902 F_LEV 0.008752 8.001247 1.184943 G_SALES 4.608391 90.51675 1.041539


(5)

Uji Autokorelasi

Date: 12/03/16 Time: 06:31 Sample: 1 169

Included observations: 163

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob .|* | .|* | 1 0.082 0.082 1.1190 0.290 .|. | .|. | 2 -0.011 -0.018 1.1407 0.565 .|. | .|. | 3 -0.011 -0.009 1.1609 0.762 .|* | .|* | 4 0.125 0.128 3.8118 0.432 .|. | *|. | 5 -0.059 -0.082 4.4062 0.493 .|. | .|. | 6 -0.019 -0.003 4.4652 0.614 .|* | .|* | 7 0.129 0.137 7.3265 0.396 .|. | *|. | 8 -0.021 -0.069 7.4063 0.493 *|. | *|. | 9 -0.124 -0.101 10.101 0.342 .|. | .|* | 10 0.044 0.077 10.436 0.403 .|. | *|. | 11 -0.023 -0.081 10.532 0.483 .|. | .|. | 12 -0.034 -0.005 10.736 0.552 *|. | .|. | 13 -0.090 -0.052 12.182 0.513 *|. | *|. | 14 -0.093 -0.145 13.731 0.470 .|. | .|. | 15 -0.014 0.039 13.768 0.543 *|. | *|. | 16 -0.094 -0.075 15.370 0.498 .|. | .|. | 17 -0.022 -0.036 15.461 0.562 *|. | *|. | 18 -0.148 -0.124 19.538 0.359 .|. | .|. | 19 0.028 0.047 19.689 0.414 .|. | .|. | 20 -0.060 -0.060 20.358 0.436 .|. | .|. | 21 -0.026 -0.005 20.489 0.491 .|. | .|. | 22 -0.047 -0.043 20.911 0.526 .|. | .|. | 23 -0.016 -0.046 20.958 0.584 *|. | *|. | 24 -0.084 -0.068 22.314 0.561 .|. | .|. | 25 -0.034 -0.022 22.533 0.605 .|. | *|. | 26 -0.047 -0.079 22.962 0.635 .|. | .|. | 27 -0.010 -0.050 22.981 0.686 .|. | .|. | 28 0.012 0.043 23.011 0.732 .|. | .|. | 29 0.047 -0.012 23.454 0.755 .|. | .|. | 30 0.025 0.009 23.577 0.791 .|. | .|. | 31 -0.008 -0.031 23.590 0.827 .|. | .|. | 32 0.021 -0.028 23.681 0.856 .|. | .|. | 33 0.043 0.036 24.066 0.872 .|* | .|* | 34 0.139 0.113 28.092 0.752 .|. | .|. | 35 0.061 0.007 28.883 0.757 .|. | .|. | 36 0.023 -0.029 28.995 0.790


(6)

Uji Hipotesis

Dependent Variable: C_DPR Method: Least Squares Date: 12/03/16 Time: 06:32 Sample: 1 169

Included observations: 163 Weighting series: E_INST

Weight type: Standard deviation (average scaling)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -14.60289 15.53109 -0.940236 0.3485 D_ROA 0.089754 0.181641 0.494129 0.6219 E_INST 0.341046 0.082331 4.142374 0.0001 F_LEV -0.220566 0.093551 -2.357702 0.0196 G_SALES 4.593037 2.146716 2.139564 0.0339

Weighted Statistics

R-squared 0.171809 Mean dependent var 29.57120 Adjusted R-squared 0.150843 S.D. dependent var 19.86799 S.E. of regression 19.35628 Akaike info criterion 8.794105 Sum squared resid 59197.13 Schwarz criterion 8.889005 Log likelihood -711.7196 Hannan-Quinn criter. 8.832633 F-statistic 8.194340 Durbin-Watson stat 1.496058 Prob(F-statistic) 0.000005 Weighted mean dep. 28.77947

Unweighted Statistics

R-squared 0.051671 Mean dependent var 32.47074 Adjusted R-squared 0.027662 S.D. dependent var 23.04917 S.E. of regression 22.72814 Sum squared resid 81617.81 Durbin-Watson stat 1.500907


Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

3 23 19

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 5 25

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN CASH POSITION TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014)

0 4 142

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

2 8 124

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

6 24 116

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

2 22 163

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 13 140

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 131

Pengaruh Profitabilitas Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 | Aditya | Jurnal Manajemen Bisnis 35

0 4 20

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19