PENGARUH PROFITABILITAS, GROWTH, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

(1)

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, GROWTH, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TO FIRM VALUE WITH LEVERAGE AS AN

INTERVENING VARIABLE

(Study on Manufactured Companies Which Are Listed on The Indonesian Stock Exchange)

Disusun Oleh:

ERMA FEBY FEBRIANY 20130410294

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(2)

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, GROWTH, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TO FIRM VALUE WITH LEVERAGE AS AN

INTERVENING VARIABLE

(Study on Manufactured Companies Which Are Listed on Indonesian Stock Exchange)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:

ERMA FEBY FEBRIANY 20130410294

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(3)

(4)

(5)

(6)

v

Keberhasilan itu akan memberimu kebahagiaan tak ternilai”

“Apabila anda berbuat kebaikan terhadap orang lain, maka Anda telah

berbuat baik terhadap diri sendiri” -(Benyamin Franklin)-

“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru

yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik”

–(Evelyn Underhill)-

“Janganlah takut untuk melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dengan


(7)

vi

Dengan segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT. dan atas

dukungan dan do’a dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat dirampungkan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya persembahkan skripsi saya ini kepada :

1. Allah SWT. karena hanya atas izin dan karunia-Nyalah maka skripsi ini dapat

dibuat dan selesai pada waktunya. puji syukur yang tak terhingga pada Allah penguasa alam yang meridhoi dan mengabulkan segala doa.

2. Bapakku tercinta Bapak Herman Pratikto dan Ibuku tersayang Ibu Tubiatul Maniah, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil, serta doa yang tiada henti untuk kesuksesan saya. Karena tiada kata seindah lantunan doa dan tiada doa yang paling khusyuk selain doa yang terucap dari orang tua. Ucapan terima kasih saja tidak pernah cukup untuk membalas kebaikan, ketulusan, cinta kasih orang tua. Karena itu, terimalah persembahan bakti dan cinta ku untuk kalian Bapak dan Ibuku.

3. Bapak Wihandaru SP, Drs., M.Si. selaku pembimbing, penguji, dan pengajar

yang selama ini telah meluangkan waktunya dengan tulus dan ikhlas untuk menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai harganya agar saya menjadi lebih baik.

4. Adik ku Lia Indriani, yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, senyum dan doanya untuk keberhasilan ini. Terima kasih dan sayangku untukmu.


(8)

vii

untuk canda tawa, tangis, jalan-jalannya, cita-cita dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terima kasih untuk kenangan manis yang telah mengukir selama ini. Dengan perjuangan dan kebersamaan kita pasti bisa. Semangaaaaaat!!

6. Sahabat tersayang Rika Kumala Wardani teman seperjuangan dari mataf, teman curhat, teman makan es krim, teman nyasar. Terima kasih untuk dukungan dan semangat yang tiada henti.

7. Moodbooster ku Rizza Eri Heripratomo, yang senantiasa memberi dukungan,

semangat, kesabaran, dan waktu untukku. Terima kasih sudah menjagaku di Jogja dan sudah selalu mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi ini sesegera mungkin. Akhirnya aku wisudaaaa!!!

8. Tim horee kontrakan, Adira, Balquisa, dan Selfi.

9. Bapak dan Ibu kontrakan yang sudah menjagaku selama ngontrak disini.

10.Kelompok KKN 051 yang sudah memberikan pengalaman baru. We are

family!!

Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, Akhir kata saya persembahkan skripsi ini untuk kalian semua, orang-orang yang sangat saya sayangi. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang. Aamiiin..


(9)

viii

leverage sebagai variabel intervening studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014. Dalam penelitian ini sampel sebanyak 262 sampel dan 74 perusahaan yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah SPSS 16 dan Eviews 7.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil profitabilitas,

growth, dan Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas positif namun tidak signifikan terhadap leverage, growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap leverage,

Investment Opportunity Set (IOS) negatif tidak signifikan terhadap leverage.

Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : Profitabilitas, Growth, Investment Opportunity Set (IOS), Nilai Perusahaan, dan Leverage.


(10)

ix

Stock Exchange period 2010-2014. In this study, samples of 262 sample and 74 companies were selected using purposive sampling. Analysis tool used in this study is SPSS 16 and Eviews 7.

Based on the analysis that have been made the result are profitability, growth, and Investment Opportunity Set has positive significant effect to firm value, profitability has positive but no significant effect on leverage, growth has positive significant on leverage, Investment Opportunity Set has negative no significant on leverage. Leverage could significant mediating profitability, growth, and investment opportunity set on firm value.

Keyword : Profitability, Growth, Investment Opportunity Set, Firm Value, and Leverage.


(11)

x

dan rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “PENGARUH

PROFITABILITAS, GROWTH, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS)

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN LEVERAGE SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan ide pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Dr. Nano Prawoto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah

memberikan petunjuk, bimbingan, dan kemudahan selama penulis menyelesaikan studi.

2. Ibu Retno Widowati P.A., M.Si., Ph.D. selaku Kepala Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universaitas

Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, dan kemudahan selama penulis menyelesaikan studi.


(12)

xi

4. Semua Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu selama berada di bangku perkuliahan.

5. Ayah dan Ibu serta saudara-saudaraku yang senantiasa memberikan dukungan, dorongan, dan perhatian hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman dan sahabatku terima kasih atas dukungan, semangat dan bantuannya.

Sebagai kata akhir tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran, dan pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.

Yogyakarta, 01 April 2017 Penulis


(13)

xii

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... viii

ABSTRACK ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Landasan teori ... 8

B. Teori ... 13

C. Penurunan Hipotesis ... 14

D. Model Penelitian ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 23

A. Obyek/Subyek Penelitian ... 23

B. Jenis Data ... 23


(14)

xiii

A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian ... 33

B. Analisis Faktor ... 34

C. Statistik Deskriptif... 35

D. Uji Analisis Data ... 37

E. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 44

F. Pembahasan ... 51

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 61

A. Simpulan ... 61

B. Saran ... 62

C. Keterbatasan ... 63 DAFTAR PUSTAKA


(15)

xiv

4.2 Nilai Communalities ... 34

4.3 Statistik Deskriptif Persamaan 1 ... 36

4.4 Statistik Deskriptif Persamaan 2 ... 37

4.5 Uji Multikolonieritas Persamaan 1 ... 39

4.6 Uji Multikolonieritas Persamaan 2 ... 39

4.7 Uji Heteroskedastisitas Persamaan 1 ... 40

4.8 Uji Heteroskedastisitas Persamaan 2 ... 41

4.9 Uji Autokorelasi Persamaan 1 ... 42

4.10 Uji Autokorelasi Persamaan 2 ... 43

4.11 Uji Koefisien Determinasi Persamaan 1 ... 44

4.12 Uji Koefisien Determinasi Persamaan 2 ... 45

4.13 Uji Statistik F Persamaan 1 ... 46

4.14 Uji Statistik F Persamaan 2 ... 46

4.15 Uji Statistik T Persamaan 1 ... 47

4.16 Uji Statistik T Persamaan 2 ... 48


(16)

xv


(17)

(18)

(19)

(20)

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014. Dalam penelitian ini sampel sebanyak 262 sampel dan 74 perusahaan yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah SPSS 16 dan Eviews 7.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil profitabilitas,

growth, dan Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas positif namun tidak signifikan terhadap leverage, growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap leverage,

Investment Opportunity Set (IOS) negatif tidak signifikan terhadap leverage.

Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : Profitabilitas, Growth, Investment Opportunity Set (IOS), Nilai Perusahaan, dan Leverage.


(21)

Stock Exchange period 2010-2014. In this study, samples of 262 sample and 74 companies were selected using purposive sampling. Analysis tool used in this study is SPSS 16 and Eviews 7.

Based on the analysis that have been made the result are profitability, growth, and Investment Opportunity Set has positive significant effect to firm value, profitability has positive but no significant effect on leverage, growth has positive significant on leverage, Investment Opportunity Set has negative no significant on leverage. Leverage could significant mediating profitability, growth, and investment opportunity set on firm value.

Keywords : Profitability, Growth, Investment Opportunity Set, Firm Value, and Leverage.


(22)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Tujuan jangka pendek perusahaan salah satunya adalah meningkatkan laba dengan cara memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki, sedangkan tujuan jangka panjang perusahaan salah satunya adalah meningkatkan

nilai perusahaan. Untuk perusahaan yang sudah go public pada umumnya

memiliki tujuan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang sahamnya. Kemakmuran para pemegang saham akan maksimal apabila harga saham perusahaan tersebut meningkat. Mardiyati et al (2012) dalam Wulandari (2013) berpendapat bahwa nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

dalam harga saham perusahaan, sedangkan nilai perusahaan yang belum go public

nilainya terealisasi apabila perusahaan akan dijual, prospek perusahaan, risiko usaha, lingkungan usaha, dan lain-lain. Sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi nilai perusahaan.

Tiga faktor utama yang menentukan harga saham sebagai representasi dari nilai perusahaan yaitu faktor internal perusahaan, faktor eksternal perusahaan dan faktor teknikal (Bambang dan Elen, 2010). Faktor internal perusahaan dapat berupa pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti pengumuman pendanaan yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang. Sedangkan faktor eksternal yang menentukan harga saham dapat disebabkan berbagai isu baik dari


(23)

dalam maupun luar negeri. Serta faktor teknikal yang lebih bersifat teknis seperti kecenderungan naik turunnya harga saham.

Profitabilitas adalah salah satu faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Syafri, 2008:304). Menurut Suharli (2006) apabila profitabilitas perusahaan baik maka para stakeholders yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga investor melihat sejauh mana laba yang diperoleh perusahaan baik dari kinerja keuangannya maupun investasi perusahaan. Nilai perusahaan akan meningkat apabila kinerja keuangannya baik.

Dari hasil penelitian yang di telah dilakukan oleh Sri (2012) mendapati hasil bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Gusaptono (2010) bahwa profitabilitas tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Tingkat pertumbuhan (growth) merupakan indicator yang mempengaruhi nilai perusahaan, dimana growth mencerminkan tingkat produktivitas perusahaan dan merupakan harapan dari pihak internal maupun eksternal perusahaan. Penelitian yang telah dilakukan oleh Verawati dan Juniarti (2014) mendapati hasil bahwa sales growth tidak berpengaruh terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian Dewi, dkk (2014) mendapati hasil bahwa


(24)

tingkat pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Menurut Smith dan Watts (1992) dalam Dadri (2011) peluang pertumbuhan perusahaan tersebut terlihat pada kesempatan investasi yang di

proksikan dengan berbagai macam kombinasi set kesempatan (Investment

Opportunity Set). Investment opportunity set (IOS) memiliki peranan penting bagi perusahaan, karena Investment Opportunity Set merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi dari aktiva yang dimiliki dan opsi investasi di masa yang akan datang dimana Investment Opportunity Set tersebut mempengaruhi nilai suatu perusahaan (Pagalung, 2003). Investment Opportunity Set juga memiliki peranan penting dari nilai pasar. Ini disebabkan karena Investment Opportunity Set mempengaruhi cara pandang manajer, pemilik, kreditor maupun investor terhadap perusahaan.

Menurut Weston dan Copeland (1992) dalam Verawati dan Juniarti (2014)

leverage digambarkan sebagai alat untuk melihat sejauh mana asset perusahaan di biayai oleh hutang dibanding dengan modal sendiri. Nilai perusahaan di pengaruhi oleh striktur modal, dimana struktur modal merupakan struktur pembiayaan yang dimiliki perusahaan. Struktur pembiayaan ini bisa berbentuk pembiyaan dari internal maupun eksternal perusahaan. Perusahaan biasanya menggunakan pembiayaan eksternal yaitu dengan hutang. Namun perusahaan yang banyak melakukan pembiayaan dengan hutang, tidaklah sehat. Kelebihan hutang yang besar akan memberikan dampak negatif pada nilai perusahaan. Sehingga pertumbuhan perusahaan sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan


(25)

yang tumbuh cepat juga menikmati keuntungan dari citra positif yang diperoleh, akan tetapi perusahaan harus ekstra hati-hati, karena kesuksesan yang diperoleh menyebabkan perusahaan menjadi rentan terhadap adanya isu negatif, (Ogolmagi, 2013).

Berdasarkan hasil yang berbeda yang telah didapatkan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, maka hal tersebut yang mendasari peneliti-penelitian ini, ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penurunan dan peningkatan dari nilai perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Profitabilitas, Growth, Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan dengan Leverage sebagai

Variabel Intervening”. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Sri Hermuningsih pada tahun 2013 dalam penelitiannya

yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal

Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik Di Indonesia”. Dengan

menambahkan variabel leverage yang merupakan variabel intervening.

B. Rumusan Masalah

Dari hasil penelitian yang sudah ada diperoleh adanya perbedaan hasil penelitian (research gap) yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dijadikan permasalahan dalam rumusan masalah ini. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan?


(26)

3. Apakah investment opportunity set berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap leverage?

5. Apakah growth berpengaruh terhadap leverage?

6. Apakah investment opportunity set berpengaruh terhadap leverage?

7. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan

leverage sebagai variabel intervening?

8. Apakah growth berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan

leverage sebagai variabel intervening?

9. Apakah investment opportunity set berpengaruh terhadap nilai

perusahaan dengan leverage sebagai variabel intervening?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

2. Untuk menganalisis pengaruh growth terhadap nilai perusahaan.

3. Untuk menganalisis pengaruh investment opportunity set terhadap nilai perusahaan.

4. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap leverage.


(27)

6. Untuk menganalisis pengaruh investment opportunity set terhadap

leverage.

7. Untuk menganalisis peran leverage dalam menentukan pengaruh

profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

8. Untuk menganalisis peran leverage dalam menentukan pengaruh

growth terhadap nilai perusahaan.

9. Untuk menganalisis peran leverage dalam menentukan pengaruh

investment opportunity set terhadap nilai perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Investor

Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi investor untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi.

2. Perusahaan

Sebagai acuan dalam memilih strategi untuk memaksimalkan nilai perusahaannya.


(28)

Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan topiK yang sama.


(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Syafri, 2008:304). Laba perusahaan merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan dimasa mendatang.

Berdasarkan signaling theory, apabila ROE perusahaan mengalami

peningkatan respon positif diberikan investor atas keadaan tersebut yang menyebabkan peningkatan harga saham sehingga terjadi kenaikan nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Sri (2012) mendapati hasil bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap nilai perusahaan, penelitian ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan Ria (2013) yang memperoleh hasil bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut berarti bahwa apabila profitabilitas semakin meningkat, maka nilai perusahaan tersebut juga akan meningkat.

Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu. Terdapat tiga


(30)

rasio yang yang kerap kali digunakan, yaitu profit margin, Return On Assets

(ROA), dan Return On Equity (ROE), (Mamduh 2014:42).

Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa juga diinterpretasikan sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu. Return on asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu. ROA sering juga disebut sebagai ROI (Return on investment). Return on equity mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu. rasio ROE tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk pemegang saham. ROE dipengaruhi oleh ROA dan tingkat penggunaan hutang (leverage keuangan).

2. Growth

Secara keuangan tingkat pertumbuhan dapat ditentukan dengan

mendasarkan pada kemampuan perusahaan. Pertumbuhan penjualan

mencerminkan keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan pada masa yang akan datang. Menurut Barton et al (1989) pertumbuhan penjualan merupakan indicator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri. Apabila pertumbuhan penjualan tinggi, maka akan mencerminkan pendapatan meningkat sehingga pembayaran dividen cenderung meningkat. Pertumbuhan perusahaan akan menimbulkan konsekuensi pada peningkatan investasi atas aktiva perusahaan dan akhirnya membutuhkan


(31)

penyediaan dana untuk membeli aktiva. Home dan Machowicz (2005) mengemukakan teori bahwa tingkat pertumbuhan penjualan adalah hasil perbandingan antara selisih penjualan tahun berjalan dan penjualan di tahun sebelumnya dengan penjualan di tahun sebelumnya.

Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari beberapa cara yaitu dengan melihat pertumbuhan penjualannya, pertumbuhan laba operasi perusahaan, pertumbuhan laba bersih, dan pertumbuhan modal sendiri.

3. Investment Opportunity Set

Investment opportunity set adalah sebuah pilihan investasi di masa depan yang mempunyai return yang cukup tinggi sehingga mampu membuat nilai perusahaan ikut terdongkrak. Hal ini dikarenakan besarnya nilai perusahaan tergantung pada berbagai pengeluaran yang ditetapkan oleh pihak manajemen perusahaan di masa depan (Gaver dan Gaver, 1993). Investment opportunity set

adalah tersedianya alternative investasi di masa mendatang perusahaan (Hartono, 1999). Menurut Myers (1977), investment opportunity set memberikan petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan sebagai tujuan utama tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang.

Investment opportunity set merupakan proksi kombinasi dari pertumbuhan perusahaan yang digambarkan sebagai nilai pasar (Smith dan Watts, 1986). Kombinasi antara asset in place (aktiva riil) dengan alternatif investasi di masa depan yang mempunyai nilai bersih sekarang positif (Wardani dan Siregar, 2009).


(32)

diperlukan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi pula. Sedangkan untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan, perusahaan tentunya memerlukan biaya yang besar. Biaya ini dapat diperoleh dari internal maupun eksternal Investment Opportunity Set perusahaan. Untuk mengukur dapat dilakukan dengan Market Book Value Of Assets, Market Book Value Of Equity, dan Price Earning Ratio.

4. Leverage

Leverage secara harfiah adalah pengungkit. Dalam keuangan, leverage

dikatakan sebagai pengungkit. Ini dikarenakan leverage bisa digunakan untuk meningkatkan tingkat keuntungan yang diharapkan (Mamduh, 2014:327).

Sedangkan menurut Bambang (2001:375) leverage diartikan sebagai penggunaan

aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap.

Kebijakan leverage timbul jika perusahaan dalam mempunyai kegiatan operasionalnya menggunakan dana pinjaman atau dana yang mempunyai beban tetap. Perusahaan mengambil kebijakan leverage dengan tujuan yaitu meningkatkan atau memaksimalkan kekayaan dari pemilik perusahaan.

Leverage merupakan rasio hutang yang menunjukkan proporsi hutang perusahaan terhadap total asset. Terdapat dua jenis leverage yaitu operating leverage dan financial leverage.

Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan

menggunakan beban tetap operasionalnya. Beban tetap operasional biasanya berasal dari biaya depresiasi, biaya produksi dan pemasaran yang bersifat tetap.


(33)

Operating leverage biasa dihitung menggunaka Degree of operating leverage

(DOL), (Mamduh, 2014:329).

Financial leverage diartikan sebagai besarnya beban tetap keuangan yang digunakan oleh perusahaan. Beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk hutang yang digunakan oleh perusahaan. Financial leverage biasa dihitung dengan menggunakan Degree of financial leverage

(DFL), (Mamduh, 2014:332).

5. Nilai perusahaan

Nilai Perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan (Nurlela dan Ishaluddin 2008). Menurut Soliha dan Taswan (2002) dalam Kusuma dan Sri (2011) menjelaskan bahwa nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price to book value, yang merupakan tingkat kepercayaan pasar pada prospek perusahaan ke depan.

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan maka kesejahteraan pemiliknya juga akan meningkat.

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai


(34)

perusahaan juga tinggi. Indicator-indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan diantaranya Price Earning Ratio (PER), dan Price Book Value (PBV).

PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham (Sutrisno, 2000). PBV yaitu rasio untuk mengukur nilai yang diberikan pasar keuanagn kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham, 1999:92).

B. Teori

1. Signalling (Ross, 1977)

Ross (1977) dalam (Mamduh, 2014:316) mengembangkan model di mana struktur modal (penggunaan utang) merupakan signal yang disampaikan oleh manajer ke pasar. Jika manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar saham meningkat, ia ingin mengkomunikasikan hal tersebut ke investor. Salah satu cara yang paling sederhana adalah dengan

mengatakan secara langsung ‘perusahaan kami mempunyai prospek yang baik’.

Tentu saja investor tidak akan percaya begitu saja. Di samping itu, manajer ingin memberikan signal yang lebih di percaya (credible). Manajer bisa menggunakan hutang lebih banyak, sebagai signal yang lebih credible.

Perusahaan yang meningkatkan hutang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang. Karena cukup yakin, maka manajer perusahaan berani menggunakan hutang yang lebih besar. Investor


(35)

diharapkan akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Dengan demikian hutang merupakan tanda atau signal positif.

2. Modigliani dan Miller (MM) dengan Pajak

Dengan memasukkan pajak, MM menambah dimensi baru ke dalam analisis. Pajak dibayarkan kepada pemerintah, yang berarti merupakan aliran kas keluar. Hutang bisa digunakan untuk menghemat pajak, karena bungan bisa dipakai sebagai pengurang pajak. Nilai perusahaan dengan hutang meningkat proporsional dengan penggunaan hutang, (Mamduh, 2014:305).

Perusahaan yang memiliki tingkat laba yang tinggi, berusaha untuk menghemat pengeluaran pajak, dengan cara meningkatkan rasio hutangnya. Sehingga tambahan hutang tersebut akan mengurangi pajak.

C. Penurunan Hipotesis

1. Hubungan Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2014) mendapati hasil bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan profitabilitas merupakan patokan penilaian investor terhadap perusahaan, yang bisa dilihat dari seberapa besar laba yang dihasilkan perusahaan. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mahendra et al (2012) yang juga mendapati hasil profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.


(36)

Sesuai dengan konsep signalling theory, profitabilitas akan menjadi sinyal dari manajemen yang menggambarkan prospek perusahaan berdasarkan tingkat profitabilitas yang terbentuk, dan secara tidak langsung akan mempengaruhi nilai perusahaan yang dicerminkan dari tingkat harga saham dipasaran.

Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang prospek. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan investor dalam menanamkan sahamnya di perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi. Sehingga profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dari uraian tersebut, maka hipotesis yang dapat diajukan diajukan adalah sebagai berikut :

H1 : Profitabilitas Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan

2. Hubungan Growth dengan Nilai Perusahaan

Pertumbuhan merupakan salah satu faktor yang menentukan struktur modal perusahaan (Pandey, 2001). Pertumbuhan perusahaan dilihat dengan semakin tinggi tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, maka semakin baik pula nilai perusahaan tersebut. Kallapur dan Trombley (2001) menjelaskan bahwa pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan ukuran perusahaan melalui peningkatan aktiva.

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dkk (2014) mendapati hasil bahwa tingkat pertumbuhan (growth) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai


(37)

perusahaan. Penelitian ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Cheng et al (2010) mendapati hasil bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat pertumbuhan penjualan dengan nilai perusahaan.

Dengan tingginya tingkat penjualan perusahaan, berarti perusahaan tersebut tumbuh dengan baik. Pertumbuhan perusahaan yang baik ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut juga baik. Dengan semakin tinggi kemampuan perusahaan memperoleh laba, maka semakin besar return yang di harapkan oleh para investor. Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang tinggi akan diminati sahamnya oleh para investor. Dengan demikian pertumbuhan dapat mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang dapat diajukan yaitu :

H2 : Growth Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan. 3. Hubungan Investment Opportunity Set dengan Nilai Perusahaan

Investment opportunity set (IOS) merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang di tetapkan manajemen di masa mendatang, yang pada saat ini masih merupakan pilihan-pilihan investasi yang di harapkan akan menghasilkan return yang lebih besar (Gaver dan Gaver, 1993) dalam Nurul (2015).

Penelitian yang dilakukan oleh Prastika (2012) yang mendapati hasil bahwa investment opportunity set memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini di dukung oleh Kadek dan Putu


(38)

(2016) Investment opportunity set memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Dengan demikian Investment Opportunity Set melihat pertumbuhan

perusahaan dari kemampuan perusahaan mendapatkan mdan mengelola modalnya sendiri. Perusahaan yang memiliki kesempatan investasi yang besar maka pasar sahamnya akan di minati oleh investor. Karena investor akan beranggapan bahwa perusahaan tersebut memiliki return yang menjanjikan di masa yang akan datang. Ini menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis yang dapat diajukan yaitu :

H3 : Investment Opportunity Set Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan

4. Hubungan Profitabilitas dengan Leverage

Teori signaling menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung menggunakan hutang lebih besar. Hal ini dikarenakan pihak manajemen perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi yakin bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik. Karena cukup yakin maka manajemen perusahaan menggunakan hutang lebih besar. Investor diharapkan menangkap signal tersebut. Signal bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2009) mendapati hasil bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap leverage. Penelitian


(39)

ini diikuti oleh penelitian yang dilakukan oleh Yahya (2011) yang juga mendapati hasil bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap leverage.

Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi, maka secara otomatis akan mampu melunasi hutang-hutangnya, sehingga lembaga-lembaga yang memberikan pinjaman berupa hutang percaya memberikan hutang kepada perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi. Berdasakan uraian tersebut, maka hipotesis yang dapat diajukan yaitu :

H4 : Profitabilitas Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Leverage 5. Hubungan Growth dengan Leverage

Menurut Brigham dan Houston (2006) dalam Bayu (2001) Perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal. Semakin cepat pertumbuhan perusahaan, maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang, maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba (Sartono, 2001).

Penelitian yang dilakukan oleh Lina (2010) mendapati hasil bahwa growth

berpengaruh positif terhadap struktur modal, penelitian ini diikuti oleh Maharmya (2010) yang juga mendapati hasil bahwa growth berpengaruh positif terhadap

leverage.

Perusahaan dengan pertumbuhan yang baik, tentunya memiliki sumber daya yang baik pula. Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari bagaimana


(40)

pertumbuhan penjualan perusahaan tersebut dari tahun ke tahun. Perusahaan dengan nilai perusahaan yang baik cenderung akan menggunakan dana eksternal sebagai acuan dalam menajalankan kegiatan operasionalnya. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang dapat diajukan yaitu :

H5 : Growth Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Leverage 6. Hubungan Investment Opportunity Set dengan Leverage

Peningkatan pertumbuhan perusahaan mencerminkan adanya peningkatan peluang investasi karena perusahaan yang mengalami peningkatan pertumbuhan memerlukan dana dalam jumlah besar untuk membiayai investasinya sehingga dapat mempertahankan pertumbuhannya. Perusahan juga cenderung ingin menghemat pajak dengan cara meningkatkan rasio hutangnya. Karena perusahaan memerlukan dana yang cukup besar tersebut maka perusahaan cenderung untuk melakukan utang daripada menggunakan dana internal (retained earning) hal ini sesuai dengan Teori Modigliani dan Miller (MM).

Penelitian yang telah dilakukan oleh Saidi (2004) mendapati hasil bahwa

investment opportunity set memiliki pengaruh yang yang positif terhadap

leverage. Penelitian ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan Tirsono (2008) yang juga mendapati hasil bahwa Investment Opportunity Set berpengaruh positif terhadap leverage.

Investment Opportunity Set dapat dikatakan bagaimana luasnya

kesempatan atau peluang investasi suatu perusahaan. Hal ini tergantung bagaimana perusahaan menggunakan pilihan perusahaan dalam melakukan


(41)

pengeluaran untuk masa yang akan datang. Dari uraian tersebut, maka hipotesis yang dapat diajukan yaitu :

H6 : Investment Opportunity Set Berpengaruh Positif dan Sigifikan Terhadap Leverage.

7. Hubungan Leverage dengan Nilai Perusahaan

Leverage menunjukkan kemampuan dari suatu perusahaan untuk

memenuhi segala kewajiban financial dari perusahaan tersebut seandainya perusahaan tersebut di likuidasi (Agnes, 2004). Penggunaan hutang yang semakin besar maka pajak yang dibayarkan semakin keci, yang berarti perusahaan bisa menghemat aliran kas keluar (Mamduh, 2014).

Penelitian yang dilakukan oleh Siahaan (2011) yang mendapati hasil bahwa leverage memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini diikuti oleh Rustendi dan Jimmy (2013) yang juga mendapati hasil bahwa leverage memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penggunaan hutang mampu meningkatkan nilai perusahaan. Karena dalam perhitungan pajak,bunga yang dikenakan akibat penggunaan hutang dikurangkan dahulu, sehingga mengakibatkan perusahaan memperoleh keringanan pajak. Perusahaan menggunakan hutang dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya asset dan sumber dananya. Dengan demikian akan meningkatkan keuntungan pemegang saham. Hal tersebut dapat mempengaruhi


(42)

nilai dari sebuah perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang dapat diajukan yaitu:

H7 : Leverage Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan


(43)

D. Model Penelitian

(+)

Gambar 1

Profitabilitas

Growth

Investment opportunity set

leverage Nilai perusahaan

H5 (+)

H1 (+)

H4 (+)

H6 (+)

H2 (+)

H3 (+)


(44)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek/Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang dilakukan secara non probability sampling, yaitu dengan pendekatan purposive samplingdengan kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang berakhir pada Desember 2014.

2. Perusahaan menggunakan rupiah sebagai mata uang pelaporan.

3. Perusahaan tidak menunjukkan adanya ekuitas yang negatif selama

periode penelitian.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang meliputi :

1. Daftar perusahaan yang di tetapkan sebagai sampel beserta metode pembayaran.


(45)

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode studi pustaka. Berkaitan dengan data-data yang digunakan dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan terdiri dari data sekunder. Data mengenai rasio keuangan, daftar perusahaan, dan jenis perusahaan target yang diperoleh dari

IDX statistic dan Bursa Efek Indonesia.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana variabel diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik atau buruk pengukuran tersebut. Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, growth, dan investment opportunity set (IOS) merupakan variabel bebas (X). sedangkan variabel dependen atau variabel terikat (Y) adalah nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan leverage sebagai variabel intervening yang memediasi hubungan keduanya.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan, nilain perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut di jual (Husnan, 2004).


(46)

2. Variabel Independen

1. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan hasil bersih dari serangkaian kebijakan atau keputusan (Brigham dan Houston, 2001:89). Pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return on Equity (ROE), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dilihat dari sudut pandang pemegang saham (Mamduh, 2014:42).

ROE

=

2. Growth

Pertumbuhan dalam manajemen keuangan diukur berdasar perubahan penjualan, bahkan secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya dengan melihat keselarasan keputusan investasi dan pembiayaan (Devic, 2003).

Growth of sales =

Keterangan :

Sales t = total current sales (total penjualan selama periode berjalan).


(47)

3. Investment Opportunity Set (IOS)

Investment opportunity set (IOS) merupakan variabel laten yaitu variabel yang tidak dapat di observasi, oleh karena itu diperlukan proksi. Kallapur dan Trombley (2001) dalam Utami (2007) menyatakan bahwa set kesempatan investasi perusahaan tidak dapat diobservasi oleh pihak-pihak diluar perusahaan.

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan proksi kombinasi dari pertumbuhan perusahaan yang digambarkan sebagai nilai pasar (Smith dan Watts, 1986). Investment Opportunity Set (IOS), merupakan pilihan-pilihan investasi yang tersedia bagi individu atau perusahaan yang dapat dilakukan perusahaan.

MBVA =

MBVE =

PPMVA

=

Dari ketiga proksi diatas tersebut, lalu di composite menjadi satu menjadi variabel IOS.


(48)

3. Variabel Intervening

Variabel intervening dalam penelitian ini adalah leverage. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan dengan total asernya. Rasio ini memfokuskan pada sisi kanan atau kewajiban perusahaan.

Leverage

=

E. Analisis Data

1. Regresi Linier Berganda

Penelitian ini dalam pengujian hipotesisnya menggunakan regresi berganda. Model ini dipilih karena dalam penelitian ini terdapat lebih dari satu variabel bebas. Menurut Alni, dkk (2014) pada penelitian yang memerlukan kajian berbagai macam variabel yang bisa mempengaruhi satu variabel lain, maka pilihan analisis regresi berganda akan bermanfaat. Tujuannya yaitu untuk menganalisis pengaruh variabel independen yaitu profitabilitas, growth, dan

investment opportunity set terhadap nilai perusahaan serta leverage sebagai variabel yang memediasi. Pengujian akan dilakukan dengan model regresi linier berganda sebagai berikut :

Persamaan regresi linier berganda:


(49)

Keterangan :

Y = variabel tergantung

b0 = konstanta regresi/titik potong dengan sumbu Y

b1 b2 b3 = koefisien regresi

X1 X2 X3 = variabel bebas/pengaruh

X4 = variabel intervening

e = 0

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel– variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:

a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.


(50)

b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90) maka tidak adanya korelasi yang tinggi

antar variabel independen tidak berarti bebas dari

multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.

c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya, (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cuttof yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas 0,95.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke


(51)

pengamatan yang lain. Jika variance residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar) (Ghozali, 2011:139).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering

ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada

seseorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada

individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya.

Pada data corrections (silang waktu), masalah autokorelasi relative jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu/kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.


(52)

F. Pengujian Hipotesis

a. Uji T parsial

Uji t parsial bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel (Y). jika nilai nilai Sig. <0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

b. Uji F simultan

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen atau terikat (Alni dkk, 2014:212). Penggunaan tingkat signifikansinya beragam yaitu 0,01 (1%), 0,5 (5%), dan 0,10 (10%).


(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah padaperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 dan mempublikasi laporan keuangan tahunan pada periode 2010-2014. Data diperoleh dari laporan keuangan yang bersumber dari laporan keuangan tahunan yang diakses dari idx.co.id. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan metode purposive samplingyaitu

pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. dari metode purposive

samplingmaka jumlah sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 262 sampel dan 74 perusahaan. Adapun proses pemilihan sampel dapat dilihat dalam tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Pemilihan Sampel

Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014

Perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

128 130 132 135 141

Perusahaan manufaktur

yang berturut-turut tercatat selama periode 2010-2014 di BEI

126 126 126 126 126

Perusahaan yang

menggunakan dolar

sebagai mata uang

pelaporan


(54)

Perusahaan yang

menunjukkan adanya

ekuitas yang negative

(2) (2) (2) (2) (2)

Sampel penelitian sebelum

outlier 262 262 262 261 262

Data outlier 24 24 24 24 24

Total sampel penelitian 238 238 238 238 238

Sumber : Hasil Analisis Data, disajikan di lampiran 2

B. Analisis Faktor

Analisis faktor merupakansalah satu cara untuk meringkas informasi yang ada dalam variabel asli menjadi satu set dimensi baru atau variate

(faktor). Dalam penelitian ini analisis faktor dilakukan dengan menggunakan software spss 16 yang digunakan untuk membentuk proksi gabungan dari ketiga proksi yaitu market to book value (MBVA), market to book value of equity (MBVE), dan property, plant, and equipment to firm value (PPMVA). Analisis faktor yang digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan variabel IOS. Untuk menentukan variabel IOS dapat dilihat dari nilai

communalities dari setiap proksi dan jumlah dari semua nilai communalities

sebagai penyebut, lalu hitung masing-masing dari setiap proksi. Setelah menghitung dari setiap proksi dengan menggunakan nilai communalities, lalu jumlahkan semua proksi sehingga menjadi variabel IOS (Hutchinson dan gul, 2004).

Tabel 4.2 Nilai Communalities

Proksi Initial Extraction

MBVA 1,000 0.939

MBVE 1,000 0.931

PPMVA 1,000 0.117


(55)

Dari tabel 4.2 diketahui bahwa nilai communalities untuk proksi MBVA sebesar 0,939, proksi MBVE 0,931, dan proksi PPMVA 0,117. Dari ketiga proksi tersebut dapat diketahui jumlah nilai communalities sebesar 1,987. Untuk menentukan nilai variabel IOS dapat ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut:

1. MBVA =

2. MBVE =

3. PPMVA =

Ketiga hasil dari setiap proksi tersebut dijumlahkan sehingga akan menjadi satu variabel yaitu Investment Opportunity Set.

C. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata–rata (mean), nilai standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum dari masing-masing variabel yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur yang menjadi objek penelitian. Penelitian ini hendak menguji pengaruh variabel independen profitabilitas, growth, IOS terhadap nilai perusahaan sebagai variabel dependen dengan leverage sebagai variabel intervening. Statistik deskriptif yang digunakan merupakan hasil dari data yang sudah dihilangkan outliernya. Outlier merupakan data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Ghozali, 2011). Pada penelitian ini data outlier menggunakan batas z-score 3. Data yang memiliki nilai


(56)

z-score -3 > z > 3 akan dihilangkan karena termasuk data outlier. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif adalah sebagai berikut ini:

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Persamaan 1

ROE Growth IOS Leverage PBV

Mean 0.161780 0.139053 2.051389 0.417312 2.439009

Maximum 0.703190 0.385420 9.139930 0.978730 12.07792

Minimum 0.002980 0.001940 0.304460 0.073820 0.000960

Std. Dev. 0.108326 0.082712 1.669847 0.192149 2.200824

Observation 237 237 237 237 237

Sumber : Hasil Analisis Data, disajikan dilampiran 4

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat jumlah observation sebanyak 237. Variabel profitabilitas yang di proksikan dengan ROE memiliki nilai mean sebesar 0,161780, nilai maksimum sebesar 0,703190, nilai minimum sebesar 0,002980, dan nilai standar deviasi sebesar 0,108326. Variabel growth memiliki nilai mean sebesar 0,139053, nilai maksimum sebesar 0,385420, nilai minimum sebesar 0,001940, dan nilai standar deviasi sebesar 0,082712. Variabel IOS memiliki nilai mean sebesar 2.051389, nilai maksimum sebesar 9.139930, nilai minimum sebesar 0.304460, dan nilai standar deviasi sebesar 1.669847. Variabel

leverage memiliki nilai mean sebesar 0.417312, nilai maksimum sebesar 0.978730, nilai minimum sebesar 0.073820, dan nilai standar deviasi sebesar 0.192149. Variabel nilai perusahaan memiliki nilai mean sebesar 2.439009, nilai maksimum sebesar 12.07792, nilai minimum sebesar 0.000960, dan nilai standar deviasi sebesar 2.200824.


(57)

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Persamaan 2

ROE Growth IOS Leverage

Mean 0.162484 0.139279 2.047275 0.420441

Maximum 0.703190 0.385420 9.139930 1.161990

Minimum 0.002980 0.001940 0.304460 0.073820

Std. Dev. 0.108642 0.082611 1.667529 0.197725

Observation 238 238 238 238

Sumber : Hasil Analisis Data, disajikan di lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah observation sebanyak 238. Variabel profitabilitas memiliki nilai mean sebesar 0.162484, nilai maksimum sebesar 0.703190, nilai minimum sebesar 0.002980, dan nilai standar deviasi sebesar 0.108642. Variabel Growth memiliki nilai mean sebesar 0.139279, nilai maksimum sebesar 0.385420, nilai minimum sebesar 0.001940, dan nilai standar deviasi sebesar 0.082611. Variabel IOS memiliki nilai mean sebesar 2.047275, nilai maksimum sebesar 9.139930, nilai minimum sebesar 0.304460, dan nilai standar deviasi sebesar 1.667529. Variabel Leverage memiliki nilai mean sebesar 0.420441, nilai maksimum sebesar 1.161990, nilai minimum sebesar 0.073820, dan nilai standar deviasi sebesar 0.197725.

D. Uji Analisis Data

1. Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda adalah statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Regresi linear berganda dilakukan untuk melihat pengaruh kualitas variabel independen terhadap variabel dependen melalui


(58)

variabel intervening. Uji regresi dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 persamaan, yaitu persamaan pertama merupakan pengaruh variabel independen dan variabel intervening terhadap variabel dependen. Persamaan kedua merupakan pengaruh variabel independen terhadap variabel intervening. Adapapun persamaan regresi kedua persamaan tersebut adalah sebagai berikut :

Persamaan 1

PBV = -1,028606 + 0,485385ROE + 1,236924Growth + 1,272273IOS +

1,531446Leverage + e

Persamaan 2

Leverage = 0,0374042 + 0,123885ROE + 0,462345Growth

0,018622IOS + e

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Hasil uji multikolonieritas di dalam model regresi dapat diketahui dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF), yaitu faktor pertambahan ragam. Apabila VIF kurang dari atau sama dengan 10 maka tidak terjadi gejala multikolonieritas, tetapi jika VIF melebihi 10 maka terjadi multikolonieritas. Hasil uji multikolonieritas ditunjukkan pada tabel berikut :


(59)

Tabel 4.5

Uji Multikolonieritas Persamaan 1

Variabel Centered VIF Keterangan

ROE 2,829768 Tidak terjadi multikolonieritas

Growth 1,919262 Tidak terjadi multikolonieritas

IOS 2,924479 Tidak terjadi multikolonieritas

Leverage 1,668221 Tidak terjadi multikolonieritas

Sumber : Hasil Analisis Data, disajikan di lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa centered VIF dari setiap variabel yaitu variabel ROE sebesar 2,829768, variabel pertumbuhan perusahaan sebesar 1,919262, variabel IOS sebesar 2,924479, dan variabel leverage sebesar 1,668221. Dari hasil nilai centered VIF setiap variabel menunjukkan tidak ada yang melebihi 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas pada model regresi tersebut.

Tabel 4.6

Uji Multikolonieritas Persamaan 2

Variabel Centered VIF Keterangan

ROE 1,593508 Tidak terjadi multikolonieritas

Growth 1,018388 Tidak terjadi multikolonieritas

IOS 1,581580 Tidak terjadi multikolonieritas

Sumber : Hasil Analisis Data, disajikan di lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa centered VIF dari setiap variabel yaitu variabel ROE sebesar 1,593508, variabel pertumbuhan perusahaan sebesar 1,018388, dan variabel IOS sebesar 1,581580. Dari hasil nilai centered VIF setiap variabel menunjukkan tidak ada yang melebihi 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas pada model regresi tersebut.


(60)

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika variance residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokesdatisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitasnya tinggi atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Apabila nilai probabilitas < 0,05 maka berarti terjadi heteroskedastisitas, dan apabila nilai probabilitasnya > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini menggunakan uji Harvey untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas atau tidak. Hasil pengujian heteroskedastisitas ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Uji Heteroskedastisitas Persamaan 1

Obs*R-squared Prob. Chi-square Keterangan

8,003083 0,0915 Tidak terjadi

heteroskedastisitas Sumber : Hasil Analisis Data, disajikan di lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.7 dengan menggunakan uji Harvey dapat diketahui bahwa nilai obs*R-squared sebesar 8,003083 dengan nilai probabilitas chi-square sebesar 0,0915 > 0,05. Maka dapat disimpulkan model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.


(61)

Tabel 4.8

Uji Heteroskedastisitas Persamaan 2

Obs*R-squared Prob. Chi-square Keterangan

2,847336 0,4158 Tidak terjadi

heteroskedastisitas Sumber : Hasil Analisis Data, disajikan di lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.8 dengan menggunakan uji Harvey dapat diketahui bahwa nilai obs*R-squared sebesar 2,847336 dengan nilai prob. Chi-square sebesar 0,4158 > 0,05. Maka dapat disimpulkan model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi maka dapat dikatakan adanya autokorelasi. Apabila probabilitas > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Dalam penelitian ini menguji autokorelasi dengan menggunakan metode collegram squared residuals atau ljung box. Hasil pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut :


(62)

Tabel 4.9

Uji Autokorelasi persamaan 1

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob .|. | .|. | 1 -0.004 -0.004 0.0048 0.945 .|. | .|. | 2 0.010 0.010 0.0273 0.986 .|* | .|* | 3 0.135 0.135 4.4493 0.217 .|. | .|. | 4 0.001 0.002 4.4494 0.349 .|. | .|. | 5 0.058 0.057 5.2792 0.383 .|* | .|* | 6 0.094 0.078 7.4252 0.283 .|. | .|. | 7 0.003 0.003 7.4269 0.386 .|. | .|. | 8 0.025 0.010 7.5874 0.475 .|. | .|. | 9 -0.000 -0.023 7.5874 0.576 .|. | .|. | 10 0.014 0.009 7.6330 0.665 .|. | .|. | 11 0.032 0.019 7.8901 0.723 .|. | .|. | 12 0.010 0.006 7.9141 0.792 .|* | .|* | 13 0.205 0.205 18.503 0.139 .|. | .|. | 14 0.039 0.038 18.894 0.169 .|. | .|. | 15 0.007 0.008 18.908 0.218 .|. | *|. | 16 -0.034 -0.095 19.203 0.258 .|. | .|. | 17 0.010 -0.009 19.229 0.316 .|. | .|. | 18 0.005 -0.022 19.236 0.377 .|. | .|. | 19 -0.001 -0.026 19.237 0.442 .|. | .|. | 20 -0.014 -0.020 19.290 0.503 .|. | .|. | 21 -0.016 -0.013 19.357 0.562 .|. | .|. | 22 -0.004 0.016 19.361 0.623 .|. | .|. | 23 0.006 0.013 19.372 0.679 .|. | .|. | 24 -0.024 -0.027 19.522 0.724 .|. | .|. | 25 0.044 0.043 20.029 0.745 .|. | .|. | 26 0.035 -0.007 20.352 0.775 .|. | .|. | 27 -0.002 -0.007 20.354 0.816 .|. | .|. | 28 0.014 -0.004 20.409 0.849 .|. | .|. | 29 -0.022 0.001 20.538 0.875 .|. | .|. | 30 -0.009 -0.005 20.560 0.901 .|. | .|. | 31 -0.037 -0.048 20.942 0.913 .|. | .|. | 32 -0.014 -0.010 20.997 0.932 .|. | .|. | 33 -0.010 0.000 21.025 0.947 .|. | .|. | 34 -0.003 0.018 21.027 0.960 .|. | .|. | 35 0.018 0.029 21.121 0.969 .|. | .|. | 36 0.017 0.019 21.199 0.976


(63)

Berdasarkan tabel 4.9 untuk menguji autokorelasi pada persamaan ke-1 menggunakan metode correlogram squared residuals dan dapat dilihat bahwa nilai probabilitas > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.

Tabel 4.10

Uji Autokorelasi Persamaan 2

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob .|. | .|. | 1 -0.025 -0.025 0.1517 0.697 .|. | .|. | 2 0.025 0.024 0.2988 0.861 .|. | .|. | 3 -0.018 -0.016 0.3743 0.946 .|* | .|* | 4 0.118 0.117 3.7736 0.438 .|. | .|. | 5 0.018 0.025 3.8550 0.570 .|. | .|. | 6 -0.042 -0.047 4.2790 0.639 *|. | *|. | 7 -0.069 -0.070 5.4721 0.603 .|. | .|. | 8 0.043 0.029 5.9373 0.654 .|. | .|. | 9 -0.042 -0.043 6.3676 0.703 .|. | .|. | 10 -0.030 -0.027 6.5972 0.763 .|. | .|. | 11 -0.042 -0.023 7.0375 0.796 .|. | .|. | 12 0.069 0.062 8.2238 0.767 .|. | .|. | 13 -0.050 -0.045 8.8568 0.784 .|. | .|. | 14 -0.039 -0.039 9.2387 0.815 .|. | .|. | 15 -0.039 -0.028 9.6265 0.843 .|* | .|* | 16 0.128 0.109 13.852 0.610 .|. | .|. | 17 0.005 0.015 13.858 0.677 .|* | .|* | 18 0.101 0.112 16.507 0.557 .|. | .|. | 19 0.025 0.047 16.665 0.613 *|. | *|. | 20 -0.068 -0.118 17.867 0.596 .|. | .|. | 21 -0.034 -0.055 18.172 0.638 .|. | .|. | 22 -0.036 -0.053 18.511 0.675 .|. | .|. | 23 -0.050 -0.052 19.180 0.691 .|. | .|. | 24 -0.064 -0.058 20.261 0.682 .|. | .|. | 25 -0.014 0.030 20.317 0.730 .|. | .|. | 26 -0.045 -0.032 20.862 0.749 .|* | .|* | 27 0.093 0.110 23.207 0.674 .|. | .|. | 28 -0.030 -0.021 23.459 0.710 .|. | .|. | 29 -0.002 -0.002 23.460 0.755 .|. | .|. | 30 0.018 0.013 23.547 0.792


(64)

.|. | *|. | 31 -0.044 -0.070 24.083 0.807 .|. | .|. | 32 0.035 0.037 24.429 0.828 .|. | .|. | 33 0.024 0.031 24.587 0.854 .|. | .|. | 34 0.005 -0.027 24.594 0.882 .|. | .|. | 35 0.030 0.005 24.840 0.899 .|. | .|. | 36 -0.037 -0.029 25.218 0.911

Sumber : Hasil Analisis Data, disajikan di lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.10 untuk menguji autokorelasi pada persamaan ke-2 menggunakan metode correlogram squared residuals dan dapat dilihat bahwa nilai probabilitas > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi tersebut.

E. Hasil Penelitian ( Uji Hipotesis )

Setelah dilakukan uji asumsi klasik selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.

1. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai adjusted R square ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 4.11

Uji Koefisien Determinasi Persamaan 1

Adjusted R square 0,989989


(65)

Berdasarkan tabel 4.11 nilai koefisien determinasi (adjusted R square) diperoleh sebesar 0,989989 atau 98,9989%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen yaitu profitabilitas, growth, IOS, dan leverage secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan sebesar 98,9989% sedangkan sisanya (100% - 98,9989%) = 1,0011% dijelaskan variabel lain yang tidak masuk dalam model regresi.

Tabel 4.12

Uji Koefisien Determinasi Persamaan 2

Adjusted R Square 0,038890

Sumber : Hasil Analisis Data, disajikan di lampiran 6

Berdasarkan tabel 4.12 nilai koefisien determinasi (adjusted R square) diperoleh sebesarr 0,038890 atau 3,8890%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen yaitu profitabilitas, growth, dan IOS secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap leverage sebesar 3,8890%, sedangkan sisanya (100% - 3,8890%) = 96,111% dijelaskan variabel lain yang tidak masuk dalam model regresiUji signifikan simultan (uji statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Apabila nilai probabilitas < 0,05 maka terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan apabila nilai probabilitas > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh secara


(66)

bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji statistik F ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 4.13

Uji Statistik F Persamaan 1

F-statistik 5853,417

Prob (F-statistik) 0,000000

Sumber : Hasil Analisis Data, disajikan di lampiran 6

Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh F-statistik sebesar 5853,417 dengan nilai probabilitas F-statistik sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen yaitu profitabilitas, growth, IOS, dan leverage terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan.

Tabel 4.14

Uji statistik F persamaan 2

F-statistik 4,196649

Prob (F-statistik) 0,006456

Sumber : Hasil Analisis Data, disajikan di lampiran 6

Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh f-statistik sebesar 4,196649 dengan nilai probabilitas f-statistik sebesar 0,006456 < 0,05 yang berarti bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen yaitu profitabilitas, growth, dan IOS terhadap variabel dependen yaitu leverage. 2. Uji signifikan parameter individual (uji statistik T)

Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Apabila nilai probabilitas < 0,05 maka terdapat pengaruh individual variabel independen terhadap variabel


(67)

dependen. Apabila nilai probabilitas > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh individual variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji statistik t ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 4.15

Uji statistik T persamaan 1

Variabel Coefficient t-statistik Prob.

C -1.028606 -9.096721 0.0000

ROE 0.485384 2.029685 0.0435

Growth 1.236924 2.460471 0.0146

IOS 1.272273 71.73961 0.0000

Leverage 1.531446 12.01694 0.0000

Sumber : Hasil Analisis Data, disajikan di lampiran 6

Berdasarkan tabel 4.15 dapat dirumuskan persamaan regresi untuk persamaan 1 adalah :

PBV = -1,028606 + 0,485385ROE + 1,236924Growth + 1,272273IOS +

1,531446Leverage + e Keterangan :

PBV = Nilai Perusahaan

ROE = Profitabilitas

Growth = Pertumbuhan Perusahaan

IOS = Investment Opportunity Set atau Kesempatan Investasi


(68)

Tabel 4.16

Uji Statistik T Persamaan 2

Variabel Coefficient t-statistik Prob.

C 0,374042 12.52901 0.0000

ROE 0.123885 0.846767 0.3980

Growth 0.462345 3.005885 0.0029

IOS -0.018622 -1.961049 0.0511

Sumber : Hasil Analisis Data, disajikan di lampiran 6

Berdasarkan tabel 4.16 dapat dirumuskan persamaan regresi untuk persamaan 2 adalah sebagai berikut :

Leverage = 0,0374042 + 0,123885ROE + 0,462345Growth

0,018622IOS + e Keterangan :

PBV = Nilai Perusahaan

ROE = Profitabilitas

Growth = Pertumbuhan Perusahaan

IOS = Investment Opportunity Set atau Kesempatan Investasi

a. Pengujian Hipotesis Pertama

Berdasarkan tabel 4.15 profitabilitas yang di proksikan dengan ROE memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0435 < 0,05 dengan nilai koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,485384. Sehingga profitabilitas terbukti berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti hipotesis pertama diterima.


(69)

b. Pengujian Hipotesis Kedua

Berdasarkan tabel 4.15 growth yang di proksikan dengan

menggunakan sales memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0146 < 0,05 dengan nilai koefisien regresi positif sebesar 1,236924. Sehingga growth

terbukti berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti hipotesis kedua diterima.

c. Pengujian Hipotesis Ketiga

Berdasarkan tabel 4.15 IOS memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 dengan nilai koefisien regresi positif sebesar 1,272273. Sehingga IOS terbukti memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti hipotesis ketiga diterima.

d. Pengujian Hipotesis Keempat

Berdasarkan tabel 4.16 profitabilitas yang di proksikan dengan ROE memiliki nilai probabilitas sebesar 0,3980 > 0,05 dengan nilai koefisien regresi positif sebesar 0,123885. Sehingga profitabilitas terbukti tidak berpengaruh terhadap leverage. Hal ini berarti hipotesis keempat ditolak.

e. Pengujian Hipotesis Kelima

Berdasarkan tabel 4.16 growth yang di proksikan dengan sales memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0029 < 0,05 dengan nilai koefisien regresi positif sebesar 0,462345. Sehingga growth terbukti memiliki pengaruh terhadap leverage. Hal ini berarti hipotesis kelima diterima.


(70)

f. Pengujian Hipotesis Keenam

Berdasarkan tabel 4.16 IOS memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0511 > 0,05 dengan nilai koefisien regresi negatif sebesar -0,018622. Sehingga IOS terbukti tidak berpengaruh terhadap leverage. Hal ini berarti hipotesis keenam ditolak.

g. Pengujian Hipotesis Ketujuh

Berdasarkan tabel 4.16 leverage memiliki nilai probabilitas 0,000 < 0,05 dengan nilai koefisien regresi positif sebesar 1,531446. Sehingga


(71)

Hasil Pengujian Hipotesis

H1 = 0,0435

H4 = 0,3980

H2 = 0,0029 H7 = 0,0000

H6 = 0,0511

H3 = 0,0000

H2 = 0,0146

Gambar 2

Profitabilitas

Growth

Investment Opportunity Set


(72)

F. Pembahasan

1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa koefisien regresi variabel sebesar 0,485384 dan nilai probabilitas sebesar 0,0435 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka semakin tinggi pula nilai sebuah perusahaan, begitu pun sebaliknya. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi, maka dapat dikatakann bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang prospek. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi minat investor dalam menenamkan sahamnya pada perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang baik. Hal ini dapat mendorong naiknya harga saham perusahaan. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi nilai suatu perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2014), Mahendra et al (2012), Sri (2012), Sri Hermuningsih (2013), Ginanjar dkk (2013), Umi dkk (2012), Yangs (2011), Ayu dan Ary (2013), Yuniar (2015), dan Sudiani (2016) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.


(1)

Persamaan 2

Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Harvey

F-statistic

0.944460 Prob. F(3,234)

0.4198

Obs*R-squared

2.847336 Prob. Chi-Square(3)

0.4158

Scaled explained SS

2.461815 Prob. Chi-Square(3)

0.4822


(2)

Uji Autokorelasi

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob .|. | .|. | 1 -0.004 -0.004 0.0048 0.945 .|. | .|. | 2 0.010 0.010 0.0273 0.986 .|* | .|* | 3 0.135 0.135 4.4493 0.217 .|. | .|. | 4 0.001 0.002 4.4494 0.349 .|. | .|. | 5 0.058 0.057 5.2792 0.383 .|* | .|* | 6 0.094 0.078 7.4252 0.283 .|. | .|. | 7 0.003 0.003 7.4269 0.386 .|. | .|. | 8 0.025 0.010 7.5874 0.475 .|. | .|. | 9 -0.000 -0.023 7.5874 0.576 .|. | .|. | 10 0.014 0.009 7.6330 0.665 .|. | .|. | 11 0.032 0.019 7.8901 0.723 .|. | .|. | 12 0.010 0.006 7.9141 0.792 .|* | .|* | 13 0.205 0.205 18.503 0.139 .|. | .|. | 14 0.039 0.038 18.894 0.169 .|. | .|. | 15 0.007 0.008 18.908 0.218 .|. | *|. | 16 -0.034 -0.095 19.203 0.258 .|. | .|. | 17 0.010 -0.009 19.229 0.316 .|. | .|. | 18 0.005 -0.022 19.236 0.377 .|. | .|. | 19 -0.001 -0.026 19.237 0.442 .|. | .|. | 20 -0.014 -0.020 19.290 0.503 .|. | .|. | 21 -0.016 -0.013 19.357 0.562 .|. | .|. | 22 -0.004 0.016 19.361 0.623 .|. | .|. | 23 0.006 0.013 19.372 0.679 .|. | .|. | 24 -0.024 -0.027 19.522 0.724 .|. | .|. | 25 0.044 0.043 20.029 0.745 .|. | .|. | 26 0.035 -0.007 20.352 0.775 .|. | .|. | 27 -0.002 -0.007 20.354 0.816 .|. | .|. | 28 0.014 -0.004 20.409 0.849 .|. | .|. | 29 -0.022 0.001 20.538 0.875 .|. | .|. | 30 -0.009 -0.005 20.560 0.901 .|. | .|. | 31 -0.037 -0.048 20.942 0.913 .|. | .|. | 32 -0.014 -0.010 20.997 0.932 .|. | .|. | 33 -0.010 0.000 21.025 0.947 .|. | .|. | 34 -0.003 0.018 21.027 0.960 .|. | .|. | 35 0.018 0.029 21.121 0.969 .|. | .|. | 36 0.017 0.019 21.199 0.976


(3)

Persamaan 2 Uji Autokorelasi

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob .|. | .|. | 1 -0.025 -0.025 0.1517 0.697 .|. | .|. | 2 0.025 0.024 0.2988 0.861 .|. | .|. | 3 -0.018 -0.016 0.3743 0.946 .|* | .|* | 4 0.118 0.117 3.7736 0.438 .|. | .|. | 5 0.018 0.025 3.8550 0.570 .|. | .|. | 6 -0.042 -0.047 4.2790 0.639 *|. | *|. | 7 -0.069 -0.070 5.4721 0.603 .|. | .|. | 8 0.043 0.029 5.9373 0.654 .|. | .|. | 9 -0.042 -0.043 6.3676 0.703 .|. | .|. | 10 -0.030 -0.027 6.5972 0.763 .|. | .|. | 11 -0.042 -0.023 7.0375 0.796 .|. | .|. | 12 0.069 0.062 8.2238 0.767 .|. | .|. | 13 -0.050 -0.045 8.8568 0.784 .|. | .|. | 14 -0.039 -0.039 9.2387 0.815 .|. | .|. | 15 -0.039 -0.028 9.6265 0.843 .|* | .|* | 16 0.128 0.109 13.852 0.610 .|. | .|. | 17 0.005 0.015 13.858 0.677 .|* | .|* | 18 0.101 0.112 16.507 0.557 .|. | .|. | 19 0.025 0.047 16.665 0.613 *|. | *|. | 20 -0.068 -0.118 17.867 0.596 .|. | .|. | 21 -0.034 -0.055 18.172 0.638 .|. | .|. | 22 -0.036 -0.053 18.511 0.675 .|. | .|. | 23 -0.050 -0.052 19.180 0.691 .|. | .|. | 24 -0.064 -0.058 20.261 0.682 .|. | .|. | 25 -0.014 0.030 20.317 0.730 .|. | .|. | 26 -0.045 -0.032 20.862 0.749 .|* | .|* | 27 0.093 0.110 23.207 0.674 .|. | .|. | 28 -0.030 -0.021 23.459 0.710 .|. | .|. | 29 -0.002 -0.002 23.460 0.755 .|. | .|. | 30 0.018 0.013 23.547 0.792 .|. | *|. | 31 -0.044 -0.070 24.083 0.807 .|. | .|. | 32 0.035 0.037 24.429 0.828 .|. | .|. | 33 0.024 0.031 24.587 0.854 .|. | .|. | 34 0.005 -0.027 24.594 0.882 .|. | .|. | 35 0.030 0.005 24.840 0.899 .|. | .|. | 36 -0.037 -0.029 25.218 0.911


(4)

(5)

Persamaan 1 Tabel Uji Hipotesis Uji T, Uji F, Uji R2

Dependent Variable: PBV Method: Least Squares Sample (adjusted): 6 258

Included observations: 237 after adjustments Weighting series: IOS

Weight type: Inverse variance (average scaling)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.028606 0.113074 -9.096721 0.0000 IOS 1.272273 0.017735 71.73961 0.0000 LEVERAGE 1.531446 0.127441 12.01694 0.0000 ROE 0.485384 0.239143 2.029685 0.0435 GROWTH 1.236924 0.502718 2.460471 0.0146

Weighted Statistics

R-squared 0.990159 Mean dependent var 3.053487 Adjusted R-squared 0.989989 S.D. dependent var 4.020349 S.E. of regression 0.278724 Akaike info criterion 0.303680 Sum squared resid 18.02337 Schwarz criterion 0.376846 Log likelihood -30.98613 Hannan-Quinn criter. 0.333171 F-statistic 5835.417 Durbin-Watson stat 1.563770 Prob(F-statistic) 0.000000 Weighted mean dep. 4.206127

Unweighted Statistics

R-squared 0.980357 Mean dependent var 2.439009 Adjusted R-squared 0.980019 S.D. dependent var 2.200824 S.E. of regression 0.311099 Sum squared resid 22.45361 Durbin-Watson stat 1.524065


(6)

Tabel Uji Hipotesis Uji T, Uji F, Uji R2

Dependent Variable: LEVERAGE Method: Least Squares

Sample (adjusted): 6 258

Included observations: 238 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.374042 0.029854 12.52901 0.0000 IOS -0.018622 0.009496 -1.961049 0.0511 ROE 0.123885 0.146303 0.846767 0.3980 GROWTH 0.462345 0.153813 3.005885 0.0029 R-squared 0.051056 Mean dependent var 0.420441 Adjusted R-squared 0.038890 S.D. dependent var 0.197725 S.E. of regression 0.193842 Akaike info criterion -0.426879 Sum squared resid 8.792522 Schwarz criterion -0.368521 Log likelihood 54.79855 Hannan-Quinn criter. -0.403359 F-statistic 4.196649 Durbin-Watson stat 1.720377 Prob(F-statistic) 0.006456


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2013

6 65 94

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 70 119

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103

Pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 7 92

Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS), Voluntary Disclosure, Leverage dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014)

0 16 193