Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Tempat Imunisasi Distribusi Frekuensi Tindakan Responden dalam Menanyakan Kelengkapan Imunisasi Bayi

56

8. Pengetahuan Responden tentang Tempat Imunisasi Tabel

4.20. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Tempat Imunisasi

No. Tempat Imunisasi Jawaban Jumlah Tahu Tidak Tahu n n n 1. Posyandu 32 40,00 48 60,00 80 100,00 2. Puskesmas 44 55,00 36 45,00 80 100,00 3. Rumah Sakit 12 15,00 68 85,00 80 100,00 Dari tabel 4.20. dapat diketahui bahwa ada beberapa responden yang mengetahui posyandu, puskesmas, dan rumah sakit merupakan tempat imunisasi bayi. Sehingga dari hasil diperoleh sebanyak 44 responden 55,00 mengatakan puskesmas, 32 responden 40,00 mengatakan posyandu, dan sebanyak 12 responden 15,00 mengatakan rumah sakit. 10. Pengetahuan Responden tentang Biaya Yang Harus Dikeluarkan Untuk Mengimunisasi Bayi Tabel 4.21. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Biaya Yang Harus Dikeluarkan Untuk Mengimunisasi Bayi No. Biaya Yang Harus Dikeluarkan Untuk Mengimunisasi Bayi Frekuensi Persentase 1. Ada 58 72,50 2. Tidak ada 22 27,50 Total 80 100,00 Dari tabel 4.21. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan ada biaya yang harus dikeluarkan pada saat anak diimunisasi yaitu sebanyak 58 responden 72,50, sementara sisanya yaitu 22 responden 27,50 mengatakan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan pada saat anak diimunisasi. Universitas Sumatera Utara 57

1.1. Kategori Pengetahuan Responden

Tabel 4.22. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Imunisasi Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kolang Kecamatan Kolang Tahun 2011 No. Pengetahuan Tentang Imunisasi Pada Bayi Frekuensi Persentase 1. Pengetahuan Baik 13 16,25 2. Pengetahuan Sedang 27 33,75 3. Pengetahuan Kurang 40 50,00 Total 80 100,00 Dari tabel 4.22. diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan responden tentang imunisasi pada bayi berada dikategori kurang yaitu sebanyak 40 orang 50,00, sementara pengetahuan pada kategori baik hanya sebanyak 13 orang 16,25. 4.4.2. Sikap Responden Sikap responden terhadap mendukung imunisasi pada bayi untuk seluruh indikator dalam pengukuran sikap dapat dilihat pada tabel 2.23. berikut :

1. Sikap Responden Berdasarkan Indikator-Indikator Pernyataan Tentang

Imunisasi Pada Bayi Tabel 4.23. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Imunisasi Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kolang Kecamatan Kolang Tahun 2011 No. Pernyataan Jawaban Jumlah Setuju KS TS n n n n 1. Selain untuk ibu, penyuluhan tentang imunisasi bagi ayah juga penting dilakukan. 34 42,50 21 26,25 25 31,25 80 100,00 2. Pemberian imunisasi pada bayi sangat penting dilakukan. 21 26,25 23 28,75 36 45,00 80 100,00 3. Jika timbul reaksi gangguan kesehatan setelah imunisasi, bapak seharusnya tidak lagi menyarankan istri untuk mengimunisasi 41 51,25 23 28,75 16 20,00 80 100,00 Universitas Sumatera Utara 58 bayi. 4. Bapak seharusnya memberikan dukungan pada istri agar membawa bayi untuk diimunisasi. 34 42,50 28 35,00 18 22,50 80 100,00 5. Bapak seharunya tidak malu untuk mengantar anak imunisasi. 17 21,25 27 33,75 36 45,00 80 100,00 6. Anak akan tetap memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi, meskipun anak tidak diimunisasi. 47 58,75 24 30,00 9 11,25 80 100,00 7. Pemberian imunisasi dapat menunjang tumbuh kembang anak lebih berkualitas 22 27,50 39 48,75 19 23,75 80 100,00 8. Seharusnya bayi tidak diimunisasi karena dapat meninggal setelah diimunisasi. 31 38,75 29 36,25 20 25,00 80 100,00 9. Seharusnya bayi tidak diimunisasi karena vaksin yang disuntikkan itu terbuat dari zat yang haram. 20 25,00 31 38,75 29 36,25 80 100,00 10. Pemberian imunisasi seharusnya dilakukan sebelum bayi berusia 1 tahun. 25 31,25 21 26,25 34 42,50 80 100,00 11. Pemberian imunisasi hanya akan menyusahkan keluarga saja, karena setelah bayi diimunisasi bayi pasti sakit parah. 41 51,25 22 27,50 17 21,25 80 100,00 12 Munculnya rasa sakit, kemerahan di sekitar tempat penyuntikan merupakan reaksi normal dan tidak akan berbahaya terhadap bayi. 32 40,00 28 35,00 20 25,00 80 100,00 13. Seharusnya bayi tidak boleh diimunisasi sesaat setelah bayi lahir 41 51,25 23 28,75 16 20,00 80 100,00 14. Penundaan atau penolakan imunisasi akan membawa risiko terkena penyakit menular bagi anak bersangkutan 23 28,75 30 37,50 27 33,75 80 100,00 15. Seharusnya bayi tidak diimunisasi karena vaksin yang disuntikkan itu terbuat dari kuman yang menyebabkan penyakit sapi gila. 23 28,75 36 45,00 21 26,25 80 100,00 16.. Vaksin yang diberikan dalam imunisasi merupakan produk yang sangat tidak aman 22 27,50 39 48,75 19 23,75 80 100,00 17. Jika bapak ragu terhadap efek samping yang ditimbulkan setelah pemberian imunisasi, maka sebaiknya hal itu bapak tanyakan saja pada petugas kesehatan agar bapak mendapat saran yang menguntungkan dari mereka. 38 47,50 26 32,50 16 20,00 80 100,00 18 Sebenarnya tidak ada manfaatnya diberikan imunisasi pada bayi. 39 48,75 22 27,50 19 23,75 80 100,00 19. Seharusnya program imunisasi yang ada di desa saya dihilangkan saja. 39 48,75 17 21,25 24 30,00 80 100,00 20. Peran suami sangat besar bagi ibu untuk membawa anak imunisasi. 43 53,75 27 33,75 10 12,50 80 100,00 Dari tabel 4.23 diketahui sebanyak 34 responden 42,50 setuju supaya dilakukannya penyuluhan imunisasi bagi suami, sementara responden yang menyatakan setuju terhadap pemberian imunisasi pada bayi hanya sebanyak 21 Universitas Sumatera Utara 59 responden 26,25. Sebanyak 41 responden 51,25 menyatakan setuju supaya tidak lagi menyarankan istri mengimunisasi bayi jika timbul reaksi gangguan kesehatan setelah imunisasi. Sebanyak 34 responden 42,50 setuju agar memberikan dukungan pada istri dalam membawa bayi untuk diimunisasi. Dari hasil penelitian juga diketahui sebanyak 17 responden 21,25 setuju supaya tidak malu untuk mengantar anak imunisasi. Sebanyak 47 responden 58,75 setuju bahwa meskipun anak tidak diimunisasi, tetapi anak tetap memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi. Sebanyak 22 responden 27,50 setuju terhadap pemberian imunisasi dapat menunjang tumbuh kembang anak lebih berkualitas. Sebanyak 31 responden 38,75 setuju untuk tidak mengimunisasi bayi karena dapat meninggal setelah diimunisasi. Sebanyak 20 responden 25,00 setuju agar bayi tidak diimunisasi karena vaksin yang disuntikkan itu terbuat dari zat yang haram. Dari tabel 4.23. juga dapat diketahui sebanyak 25 responden 31,25 setuju terhadap pemberian imunisasi seharusnya dilakukan sebelum bayi berusia 1 tahun. Sebanyak 41 responden 51,25 menyatakan setuju bahwa pemberian imunisasi hanya akan menyusahkan keluarga saja, karena setelah bayi diimunisasi bayi pasti sakit. Sebanyak 32 responden 40,00 menyatakan setuju jika rasa sakit, kemerahan di sekitar tempat penyuntikan merupakan reaksi normal dan tidak akan berbahaya terhadap bayi. Sebanyak 41 responden 51,25 menyatakan setuju jika bayi tidak boleh diimunisasi sesaat setelah bayi lahir. Sebanyak sebanyak 23 responden 28,75 setuju bahwa penundaan atau penolakan imunisasi akan membawa risiko terkena penyakit menular bagi anak bersangkutan Universitas Sumatera Utara 60 Berdasarkan tabel 4.23. juga dapat dilihat sebanyak 23 responden 28,75 menyatakan setuju supaya bayi tidak diimunisasi karena vaksin yang disuntikkan itu terbuat dari kuman yang menyebabkan penyakit sapi gila. Sebanyak 22 responden 27,50 menyatakan setuju bahwa vaksin yang diberikan dalam imunisasi merupakan produk yang sangat tidak aman. sebanyak 38 responden 47,5 setuju untuk menanyakan kepada petugas kesehatan tentang efek samping yang ditimbulkan setelah pemberian imunisasi. Sebanyak 39 responden 48,75 setuju bahwa tidak ada manfaatnya diberikan imunisasi pada bayi. Sebanyak 39 responden 48,75 setuju terhadap program imunisasi yang ada di desa mereka dihilangkan saja. Sebanyak 43 responden 53,75 setuju terhadap peran suami sangat besar bagi ibu untuk membawa anak imunisasi.

2. Kategori Sikap Responden

Tabel 4.24. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Imunisasi Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kolang Kecamatan Kolang Tahun 2011 No. Sikap Tentang Imunisasi Pada Bayi Frekuensi Persentase 1. Sikap Baik 11 13,75 2. Sikap Sedang 39 48,75 3. Sikap Kurang 30 37,50 Total 80 100,00 Dari tabel 4.24. diketahui bahwa sebagian besar sikap responden tentang imunisasi pada bayi berada dikategori sedang yaitu sebanyak 39 orang 48,75, sementara sikap pada kategori baik dan kategori kurang masing-masing sebanyak 11 orang 13,75 dan 30 orang 37,50. Universitas Sumatera Utara 61

4.4.2. Tindakan Responden

Tindakan responden dalam mendukung imunisasi pada bayi untuk setiap masing-masing pertanyaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

1. Status Imunisasi Bayi Tabel 4.25. Distribusi Frekuensi Status Imunisasi Bayi

No. Status Imunisasi Bayi Frekuensi Persentase 1. Diimunisasi 44 55,00 2. Tidak diimunisasi 36 45,00 Total 80 100,00 Dari tabel 4.25. diketahui bahwa sebagian besar bayi diimunisasi yaitu sebanyak 44 bayi 55,00, sementara bayi yang tidak diimunisasi sebanyak 36 bayi 45,00. 2. Alasan Responden Mengimunisasi Bayi Tabel 4.26. Distribusi Frekuensi Alasan Responden Mengimunisasi Bayi No. Alasan Mengimunisasi Bayi Frekuensi Persentase 1. Agar anak sehat 18 40,90 2. Lebih kebal terhadap penyakit 26 59,10 Total 44 100,00 Dari tabel 4.26. diketahui bahwa dari 44 bayi yang diimunisasi, sebanyak 26 responden 59,10 mengatakan alasan bayi diimunisasi supaya lebih kebal terhadap penyait, sementara responden lainnya 40,90 mengatakan agar anak sehat 3. Alasan Responden Tidak Mengimunisasi Bayi Tabel 4.27. Distribusi Frekuensi Alasan Responden Tidak Mengimunisasi Bayi No. Alasan Tidak Mengimunisasi Bayi Frekuensi Persentase Universitas Sumatera Utara 62 1. Bayi menjadi sakit 29 80,60 2. Bayi menjadi lumpuh 7 19,40 Total 36 100,0 Dari tabel 4.27. diketahui bahwa dari 36 bayi yang tidak diimunisasi, sebanyak 29 responden 80,60 mengatakan alasan bayi tidak diimunisasi karena bayi akan menjadi sakit, sementara responden lainnya 19,40 mengatakan bayi menjadi lumpuh jika bayi diimunisasi. 4. Usia bayi Saat Pertama Kali Imunisasi Tabel 4.28. Distribusi Frekuensi Usia bayi Saat Pertama Kali Imunisasi No. Usia Bayi Diimunisasi Frekuensi Persentase 1. 0-3 bulan 31 70,50 2. 4-7 bulan 10 22,70 3. 8-12 bulan 3 6,80 Total 44 100,00 Dari tabel 4.28. diketahui bahwa dari 44 bayi yang diimunisasi, sebanyak 31 responden 70,50 mengatakan bayi mulai diimunisasi pada usia 0-3 bulan, sementara responden lainnya mengatakan bayi diimunisasi mulai pada usia 4-7 bulan 22,70 dan 8-12 bulan 6,80. 5. Tindakan Responden Ikut Membawa Bayi Imunisasi Tabel 4.29. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden dalam Ikut Membawa Bayi Imunisasi No. Ikut Membawa Bayi Imunisasi Frekuensi Persentase 1. Ikut 0,00 2. Tidak ikut 44 100,00 Total 44 100,00 Dari tabel 4.29. diketahui bahwa semua responden tidak ikut membawa bayi imunisasi. Universitas Sumatera Utara 63

6. Alasan Responden Tidak Ikut Membawa Bayi Imunisasi

Tabel 4.29. Distribusi Frekuensi Alasan Responden Tidak Ikut Membawa Bayi Imunisasi No. Alasan Tidak Ikut Membawa Bayi Imunisasi Frekuensi Persentase 1. Sibuk kerja 30 68,18 2. Imunisasi urusan ibu rumah tangga 9 20,45 3. Malu 5 11,36 Total 44 100,00 Dari tabel 4.29. diketahui bahwa alasan responden tidak ikut membawa bayi imunisasi karena responden sibuk kerja 68,18, responden merasa imunisasi merupakan urusan ibu rumah tangga 20,45, dan responden merasa malu 11,36. 7. Tindakan Responden dalam Mendukung Istri untuk Mengimunisasi Bayi Tabel 4.30. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden dalam Mendukung Istri untuk Mengimunisasi Bayi No. Mendukung Istri Untuk Mengimunisasi Bayi Frekuensi Persentase 1. Ya 6 7,50 2. Kadang - kadang 40 50,00 3. Tidak pernah 34 42,50 Total 80 100,00 Dari tabel 4.30. diketahui bahwa ada sebanyak 34 responden 42,50 tidak pernah mendukung istri untuk mengimunisasi bayi, sementara yang selalu mendukung hanya sebanyak 6 responden 7,50. Universitas Sumatera Utara 64

8. Tindakan Responden dalam Menanyakan Kelengkapan Imunisasi Bayi Tabel

4.31. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden dalam Menanyakan Kelengkapan Imunisasi Bayi

No. Menanyakan Kelengkapan Imunisasi Bayi Frekuensi Persentase 1. Ya 6 7,50 2. Kadang - kadang 42 52,50 3. Tidak pernah 32 40,00 Total 80 100,00 Dari tabel 4.31. diketahui bahwa jumlah responden yang tidak pernah menanyakan kelengkapan imunisasi kepada istri sebanyak 32 responden 40,00, sementara yang selalu menanyakan kelengkapan imunisasi hanya ada sebanyak 6 responden 7,50. 9. Tindakan Responden dalam Menyediakan Biaya Untuk Imunisasi Bayi Tabel 4.32. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden dalam Menyediakan Biaya Untuk Imunisasi Bayi No. Menyediakan Biaya Untuk Imunisasi Bayi Frekuensi Persentase 1. Ya 10 12,50 2. Kadang - kadang 30 37,50 3. Tidak pernah 40 50,00 Total 80 100,00 Dari tabel 4.32. diketahui sebagian besar responden tidak pernah menyediakan biaya untuk imunisasi bayi yaitu sebanyak 40 responden 50,00, sementara yang yang selalu menyediakan biaya untuk imunisasi bayi hanya sebanyak 10 responden 12,50. Universitas Sumatera Utara 65 10. Tindakan Responden dalam Membawa Bayi Untuk Imunisasi Tabel 4.33. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden dalam Membawa Bayi Untuk Imunisasi No. Membawa Bayi Untuk Imunisasi Frekuensi Persentase 1. Ya 0,00 2. Kadang - kadang 0,00 3. Tidak pernah 44 100,00 Total 44 100,00 Dari tabel 4.33. diketahui bahwa semua responden 100 tidak pernah membawa bayi untuk imunisasi pada saat istri berhalangan. 11. Tindakan Responden Ikut Merawat Bayi Saat Demam Setelah Imunisasi Tabel 4.34. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Ikut Merawat Bayi Saat Demam Setelah Imunisasi No. Ikut Merawat Saat Bayi Demam Setelah Imunisasi Frekuensi Persentase 1. Ya 23 52,30 2. Kadang - kadang 21 47,70 3. Tidak pernah 0,00 Total 44 100,00 Dari tabel 4.34. diketahui bahwa dari 44 bayi yang diimunisai, sebanyak 23 responden 52,30 selalu ikut merawat saat bayi demam setelah imunisasi, sementara responden lainnya 47,70 mengatakan kadang-kadang.

12. Tindakan Responden dalam Mengkompres Bekas Suntikan Dengan Air Hangat

Tabel 4.35. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden dalam Mengkompres Bekas Suntikan Dengan Air Hangat No. Bekas Suntikan Imunisasi Dikompres Dengan Air Hangat Frekuensi Persentase Universitas Sumatera Utara 66 1. Ya 17 38,60 2. Kadang - kadang 27 61,40 3. Tidak pernah 0,00 Total 44 100,00 Dari tabel 4.35. diketahui bahwa dari 44 responden yang ikut merawat bayi saat demam setelah imunisasi, sebanyak 17 responden 38,60 selalu mengkompres bekas suntikan dengan air hangat, sementara responden lainnya 61,40 mengatakan kadang-kadang.

13. Tindakan Responden dalam Mendukung Program Imunisasi Tabel

4.36. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden dalam Mendukung Program Imunisasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pendapatan Warga Transmigrasi Ditinjau Dari Garis Kemiskinan Di Kabupaten Tapanuli Tengah (studi Kasus : Desa U PT Rawa Kolang 10, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah Propinsi Sumatera Utara)

0 42 102

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami terhadap Pemberian Imunisasi BCG Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Aekraja Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011

4 34 88

Perilaku Suami Terhadap Pencegahan diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sarudik Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012

0 5 115

Perilaku Suami Terhadap Pencegahan diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sarudik Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012

1 1 14

Perilaku Suami Terhadap Pencegahan diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sarudik Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012

0 0 2

Perilaku Suami Terhadap Pencegahan diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sarudik Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012

0 0 8

Perilaku Suami Terhadap Pencegahan diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sarudik Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012

0 1 27

Perilaku Suami Terhadap Pencegahan diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sarudik Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012

0 0 3

Perilaku Suami Terhadap Pencegahan diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sarudik Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012

0 0 7

Analisis Faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia di Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2015

0 0 19