Buah Lerak Sapindus rarak DC

2.2 Buah Lerak Sapindus rarak DC

Menurut taksonominya, Sapindus rarak DC diklasifikasikan dalam: 22 • Divisi : Spermatophyta • Subdivisi : Angiospermae • Kelas : Dycotyledonae • Bangsa : Sapindales • Suku : Sapindaceae • Marga : Sapindus • Spesies : Sapindus rarak Nama umumnya adalah Lerak. Masyarakat Sunda menyebutnya dengan nama Rerek, penduduk Jambi menyebutnya Kalikea, masyarakat Minang menyebutnya Kanikia. Di Palembang tanaman ini dikenal dengan nama Lamuran, sedangkan di Jawa dikenal dengan nama Lerak atau Werak dan Tapanuli Selatan dikenal dengan nama buah sabun. 22 Gambar 4. Tanda panah di atas menunjukkan pohon lerak yang terdapat di Desa Ujung Pasir, Kec.Danau Kerinci, Jambi 23 Universitas Sumatera Utara Lerak Sapindus rarak DC merupakan tanaman rimba yang tingginya dapat mencapai 42 m dan lebarnya 1 m. Tanaman ini mempunyai batang berwarna putih kotor, berakar tunggang dan berwarna kuning kecoklatan. Daun tanaman ini majemuk menyirip ganjil dan anak daun berbentuk lanset. Bunga tanaman ini melekat di pangkal, kuning, dan daun mahkotanya empat. Tanaman ini mempunyai buah yang keras, bulat, diameter + 1,5 cm dan berwarna kuning kecoklatan. Biji tanaman ini tunggang dan kuning kecoklatan. Buah lerak terdiri dari 73 daging buah dan 27 biji. 7 Gambar 5. Buah lerak yang telah dikeluarkan Gambar 6. Buah lerak yang berasal dari Muara Bijinya 23 Imat, Kab.Kerinci, Jambi 23 Buah lerak sering dipergunakan untuk mencerahkan warna yang diperoleh dari soga alampewarna alam, mencuci kain batik, emas dan sebagai sabun wajah untuk mengurangi jerawat. 6 Lerak sangat baik untuk membasmi cacing tanah. Di Jakarta buah ini sudah diolah menjadi insektisida. Secara tradisional, lerak juga digunakan sebagai sabun wajah untuk mengurangi jerawat, obat eksim dan kudis. 6,7 Sementara khasiat farmakologiknya antara lain adalah sebagai antijamur, bakterisid, anti radang, anti spasmodinamik, peluruh dahak, dan diuretik. 7 Penelitian Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa lerak mengandung senyawa saponin, alkaloid, steroid dan triterpen masing-masing berurutan mengandung bahan aktif sebesar 12, 1, 0,036, dan 0,029. 8 Ekstrak lerak memiliki kandungan berupa saponin dan flavonoid didapat dari kulit buah, biji, kulit batang dan daun. Sedangkan alkaloid dan polifenol terdapat pada kulit buahnya. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba sebagai surfaktan atau deterjen yang diduga akan menyerang lapisan batas sel melalui ikatan gugus polar dan non polar. Saponin yang merupakan kandungan utama dari buah lerak juga dapat dikembangkan sebagai bahan baku untuk membuat sampo. 23 Flavonoid diduga dapat merusak membran sel karena sifatnya yang lipofilik dan kemampuannya membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler. Senyawa fenol menghambat enzim penting mikroorganisme, sedangkan alkaloid sudah digunakan berabad-abad dalam bidang medis karena dapat melawan sel asing melalui ikatan DNA sel sehingga mengganggu fungsi sel. 10 Berbagai penelitian untuk mengembangkan lerak sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar telah dilakukan. Ekstrak lerak memiliki efek antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan nilai MBC 0,01, 9 terhadap Fusobacterium nucleatum ekstrak lerak mempunyai efek antibakteri dengan nilai kadar hambat minimal KHM 0,25 , 10 terhadap Enterococcus faecalis ekstrak lerak mempunyai efek antibakteri dengan nilai MBC 25 11 Saponin yang merupakan kandungan utama dari buah lerak juga memiliki efek antibakteri terhadap S.pyogenus pada Minimum Inhibitory Concentration MIC 0,75 mgml, dan 50 mgml untuk S.aureus. 7 Sedangkan pada penelitian lain terdapat ± 10 gram 17,5 saponin dari 175 gram daging buah lerak, Universitas Sumatera Utara yang pada konsentrasi 0,008 dapat membersihkan dinding saluran akar lebih baik dari NaOCl 5 yang umum digunakan di praktek. 13 Ekstrak lerak juga memiliki efek antifungal terhadap Candida albicans lebih baik daripada NaOCl 5 . 12 Ekstrak lerak selain memiliki efek anti bakteri dan antifungal juga memiliki efek anti analgetik dan efek anti inflamasi. Untuk efek analgetik sebagai bahan pereda nyeri gigi yaitu pada konsentrasi 2,5 dan 7,5. 25 Dan ekstrak lerak 0,01 memiliki efek anti inflamasi dilihat dari penurunan sel radang dan perbaikan jaringan. 26

2.3 Sitotoksisitas

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Porphyromonas gingivalis (Penelitian In Vitro)

5 140 88

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Uji Sitotoksisitas Ekstrak Daun Tumbuhan Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Larva Artemia salina Leach

3 80 73

Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Aloe vera Terhadap Sel Fibroblas Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Secara In Vitro.

8 106 83

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

1 55 78

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 14

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 4

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 13

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

2 6 4

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 14