4.Untuk valve closed 75
Hg cm
kPa cm
kgf m
kgf h
g V
Z Z
P
s
. 88
, 47
82 ,
63 6505
, 14
, 6505
92 ,
1960 22
, 111
28 ,
8577 9684
, 1
. 2
, 996
81 ,
9 .
2 48
, 1
. 2
, 996
61 ,
8 .
2 ,
996 .
. 2
. .
2 2
2 2
2 2
2 2
1 2
2
= =
= =
− −
= −
− =
− −
− =
γ γ
γ
Tabel 4.3 Hubungan bukaan katup isap dan tekanan pada manometer isap No Tipe bukaan
katup isap Tekanan atmosfer
cm.Hg Tekanan vakum
cm.Hg Tekanan manometer
isap T
abs
T
abs
=T
atm
-T
vakum
1 Open 100
76 72,57
3,43 2
Closed 25 71,67
4,33 3
Closed 50 68,29
7,71 4
Closed 75 47,88
28,12
4.5 Hubungan Variasi Tinggi Tekan dengan Tekanan pada Manometer
Tekan
Variasi kenaikan tinggi tekan total dalam penelitan ini dilakukan dengan cara memutar katup pipa tekan .Manometer tekan digunakan untuk mengetahui
seberapa besar tekanan sisi tekan akibat pengaruh bukaan katup tekan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9 Hubungan variasi tinggi tekan dan tekanan pada manometer tekan
Berdasarkan persamaan bernoulli diketahui bahwa:
d
h Z
g V
P Z
g V
P +
+ +
= +
+
2 2
2 2
2 1
2 1
1 1
. 2
. 2
γ γ
1 1
2 1
2 1
. 2
γ
P h
g V
Z Z
d
− =
− +
−
. 2
.
2 1
2 1
1 d
h g
V Z
Z P
− +
− −
=
γ
4.17
Dimana: P
2
= Tekanan fluida didalam reservoir tekan = 0 Karena reservoir dalam kondisi terbuka.
V
2
= Kecepatan fluida didalam reservoir tekan = 0 Karena reservoir dalam kondisi terbuka.
V
1
= Kecepatan fluida didalam pipa tekan = 1,48 ms P
2
P
1
Universitas Sumatera Utara
γ
1
= γ
2
= Berat jenis fluida = 996,2 kgfm
3
suhu fluida 28
o
C h
d
= Kehilangan tinggi tekan pada pipa tekan = 0,6230 m Sehingga:
1. Untuk tinggi tekan 2 m:
2 2
2 2
1 2
1 1
25 ,
86 ,
2501 6230
, 1116
, 2
. 2
, 996
6230 ,
81 ,
9 .
2 48
, 1
2 .
2 ,
996 .
2 .
cm kgf
m kgf
h g
V Z
Z P
d
= =
− +
− −
= −
+ −
− =
− +
− −
=
γ
2. Untuk tinggi tekan 3 m:
2 2
2 2
1 2
1 1
35 ,
06 ,
3498 6230
, 1116
, 3
. 2
, 996
6230 ,
81 ,
9 .
2 48
, 1
3 .
2 ,
996 .
2 .
cm kgf
m kgf
h g
V Z
Z P
d
= =
− +
− −
= −
+ −
− =
− +
− −
=
γ
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk tinggi tekan 4 m:
2 2
2 2
1 2
1 1
45 ,
26 ,
4494 6230
, 1116
, 4
. 2
, 996
6230 ,
81 ,
9 .
2 48
, 1
4 .
2 ,
996 .
2 .
cm kgf
m kgf
h g
V Z
Z P
d
= =
− +
− −
= −
+ −
− =
− +
− −
=
γ
4. Untuk tinggi tekan 5 m:
2 2
2 2
1 2
1 1
55 ,
46 ,
5490 6230
, 1116
, 5
. 2
, 996
6230 ,
81 ,
9 .
2 48
, 1
5 .
2 ,
996 .
2 .
cm kgf
m kgf
h g
V Z
Z P
d
= =
− +
− −
= −
+ −
− =
− +
− −
=
γ
5. Untuk tinggi tekan 6 m:
2 2
2 2
1 2
1 1
65 ,
27 ,
6482 6230
, 1116
, 6
. 2
, 996
6230 ,
81 ,
9 .
2 48
, 1
6 .
2 ,
996 .
2 .
cm kgf
m kgf
h g
V Z
Z P
d
= =
− +
− −
= −
+ −
− =
− +
− −
=
γ
Universitas Sumatera Utara
6. Untuk tinggi tekan 7 m:
2 2
2 2
1 2
1 1
75 ,
86 ,
7482 6230
, 1116
, 7
. 2
, 996
6230 ,
81 ,
9 .
2 48
, 1
7 .
2 ,
996 .
2 .
cm kgf
m kgf
h g
V Z
Z P
d
= =
− +
− −
= −
+ −
− =
− +
− −
=
γ
7. Untuk tinggi tekan 8 m:
2 2
2 2
1 2
1 1
85 ,
06 ,
8479 6230
, 1116
, 8
. 2
, 996
6230 ,
81 ,
9 .
2 48
, 1
8 .
2 ,
996 .
2 .
cm kgf
m kgf
h g
V Z
Z P
d
= =
− +
− −
= −
+ −
− =
− +
− −
=
γ
Dari pengujian diperoleh tinggi tekan 7 m adalah tinggi tekan yang tertinggi dapat dilakukan pengukuran, sedangkan bila tinggi tekan dinaikkan 8 m pompa
tidak mampu mengalirkan fluida atau katup pipa tekan terkunci rapat.
4.6 Hubungan Variasi Tinggi Tekan dengan Kapasitas Pengisian