Pendahuluan Perhitungan Tinggi Tekan Head Pompa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Penelitian ini memodelkan bentuk fisik sistem perpompaan yang dilengkapi dengan instalasi listrik, bak penampung air, perpipaan, alat ukur meter air dan tekanan air dalam pipa. Pemasangan pompa, pondasi, pipa, dilakukan dengan mengacu kepada ketentuan yang ada dan dimaksudkan agar getaran yang terjadi pada pompa dapat diredam oleh pondasi dan getaran pada pipa tidak menggangu pompa, hal ini dilakukan dengan memasang penyangga yang cukup pada pipa isap dan pipa tekan. Sistem yang dilakukan dalam pengambilan data dari pengujian adalah menguji seberapa besar respon getaran dan kenaikan temperatur pada rumah pompa terhadap fenomena kavitasi dengan variasi bukaan katup isap.Data yang diambil dari variasi bukaan katup isap ini adalah respon getaran yang timbul pada pompa berdasarkan frequency domain dan time domain. Selain data tersebut dengan variasi tinggi tekan juga diambil kapasitas pengisian reservoir tekan,dan putaran poros pompa.Pengujian di atas dilakukan untuk empat jenis bukaan katup isap yang berbeda, yaitu 100, 75,50 dan 25. Pengambilan data respon getaran pompa dengan variasi tinggi tekan dilakukan dengan memutar katup pipa tekan.

4.2 Perhitungan Tinggi Tekan Head Pompa

Besarnya tinggi tekan pompa dari sistem adalah penjumlahan dari tinggi tekan statik head static dan kehilangan tinggi tekan head loss yang terjadi. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini kehilangan tinggi tekan head loss pada katup diatur dengan menutup dan membuka katup sesuai dengan tinggi tekan yang diinginkan. secara matematis tinggi tekan pompa dapat dihitung: H = H ST + H L 4.1 Dimana: H = Tinggi tekan pompa m H ST = Tinggi tekan statik m H L = Kehilangan tinggi tekan m Untuk mempermudah perhitungan tinggi tekan, maka dibedakan kehilangan tinggi tekan pada pipa isap h s dan kehilangan tinggi tekan pada pipa tekan h d .

4.2.1 Tinggi Tekan Statik Head Static

Gambar 4.1 Head statis pada sisi tekan dan head statis pada sisi isap Universitas Sumatera Utara Dari gambar 4.1 diketahui head statis isap Z s = 500 mm dan head statis tekan Z d =1500 mm,sehingga head statis total: m mm mm mm Z Z H s d st 1 1000 750 1750 = = − = − =

4.2.2 Kehilangan Tinggi Tekan yang Terjadi pada Pipa Isap

Gambar 4.2 Kehilangan tinggi tekan loss pada pipa isap Keterangan gambar: K 1 :loss dari reservoir isap ke pipa isapsharp-edged K 2 :loss pada katup isap suction valve K 3 :loss pada elbow K 4 :loss pada tee Kecepatan aliran dalam pipa: Q = V x A Sehingga: A Q V = K 1 K 3 K 2 K 4 Universitas Sumatera Utara Dimana: V = Kecepatan aliran dalam pipa mdt Q = Kapasitas aliran = 0,003 mdt A = Penampang pipa 2 3 2 2 10 . 03 , 2 10 . 08 , 5 . 4 . 4 m d − − = = = π π Maka kecepatan aliran dalam pipa: s m A Q V 48 , 1 10 . 03 , 2 003 , 3 = = = −

a. Kehilangan Tinggi Tekan Sepanjang Pipa Isap