Posisi dD = 0,7 didalam garis horisontal Grafik sudden expansion dan sudden contraction losses dapat dihitung dengan menginterpolasikan nilai
yang ada terhadap skala jarak sehingga diperoleh:
25 ,
16 4
16 2
, 4
, 4
,
1
= −
− =
− −
sc
K cm
cm cm
cm K
21 ,
16 1
16 2
, 4
, 4
,
2
= −
− =
− −
se
K cm
cm cm
cm K
Maka: K
4
= K
sc
+ K
se
= 0,25 + 0,21= 0,46 V = Kecepatan aliran dalam pipa = 1,48 ms
g = Percepatan gravitasi = 9,81 ms
2
Sehingga:
m g
V K
h
fm
0514 ,
81 ,
9 .
2 48
, 1
. 46
, .
2 .
2 2
= =
Σ =
d. Kehilangan Tinggi Tekan pada Katup Tekan Valve
Kehilangan tinggi tekan pada katup tekan dihitung dengan persamaan:
g V
K h
v
. 2
.
2 5
=
4.12 Dimana:
h
v
= Kehilangan tinggi tekan pada katup tekan K
5
= Koefisien Kehilangan tinggi tekan pada katup tekan = 0,16 untuk
kondisi katup tekan terbuka 100. V = Kecepatan aliran dalam pipa = 1,48 ms
g = Percepatan gravitasi = 9,81 ms
2
Universitas Sumatera Utara
Sehingga:
m g
V K
h
v
0179 ,
81 ,
9 .
2 48
, 1
. 16
, .
2 .
2 2
5
= =
=
e. Kehilangan Tinggi Tekan pada Kecepatan Air Keluar Pipa Tekan
Kehilangan tinggi tekan pada kecepatan air keluar pipa tekan dihitung dengan persamaan:
g V
h
c
. 2
2
=
4.13 Dimana:
h
c
= Kehilangan tinggi tekan pada kecepatan air keluar pipa tekan m V = Kecepatan aliran dalam pipa = 1,48 ms
g = Percepatan gravitasi = 9,81 ms
2
Sehingga:
m g
V h
c
1116 ,
81 ,
9 .
2 48
, 1
. 2
2 2
= =
=
Sehingga kehilangan tinggi tekan total pada pipa tekan adalah:
m h
h h
h h
h h
c t
e v
se f
d
6230 ,
1116 ,
0179 ,
0514 ,
1005 ,
1373 ,
2043 ,
= +
+ +
+ +
= +
+ +
+ +
=
Sehingga tinggi tekan pompa adalah:
m m
h h
H H
H H
d s
ST L
ST
2 9123
, 1
6230 ,
2893 ,
1 =
= +
+ =
+ +
= +
=
Universitas Sumatera Utara
4.3 Hubungan Variasi Bukaan Katup dengan NPSH
A
pada Sisi Isap
NPSH
A
yang tersedia dapat dituliskan sebagai berikut:
s st
v atm
A
h h
P P
NPSH −
− −
=
γ γ
4.14 Dimana:
P
atm
= Tekanan atmosfir = 1 atm = 10.332 kgfm
2
P
v
= Tekanan uap jenuh = 393,7 kgfm
2
suhu fluida 28
o
C γ = Berat jenis fluida = 996,2 kgfm
3
suhu fluida 28
o
C h
st
= Head isap statis = Z
1
- Z
2
= 750 – 150 = - 600 mm = -0,6 m karena pompa terletak dibawah permukaan zat cair yang diisap maka h
st
bertanda negatif
Gambar 4.7 Head statis pada sisi isap pompa
h
s
= Kehilangan tinggi tekan pada pipa isap,tergantung pada variasi bukaan katup isap dalam hal ini variasi bukaan katup ada 4 tipe
yaitu:open valve 100,closed valve 25,closed valve 50,dan
Universitas Sumatera Utara
closed valve 75.Nilai kehilangan tinggi tekan pada masing- masing tipe bukaan katup isap dapat dihitung dengan persamaan:
g V
K h
v v
. 2
2 .
=
4.15 Dimana:
h
se
= Kehilangan tinggi tekan pada katup isap m K
v
= Koefisien kehilangan tinggi tekan pada katup isap tipe katup isap
screwed gate valve,dihitung dengan perbandingan:
open open
v open
open v
K K
Ratio K
K K
K Ratio
K K
× =
=
Nilai
open
K K
Ratio
diperoleh dari tabel 4.1 dan nilai K
open
untuk
masing-masing tipe bukaan katup isap diperoleh dari tabel 4.2.
Tabel 4.1 Kenaikan kehilangan tinggi tekan dengan tipe bukaan katup
open
K K
Ratio
Condition Gate Valve
Globe Valve Open 100
1,0 1,0
Closed 25 3,0 - 5,0
1,5 - 2,0 Closed 50
12 - 22 2,0 - 3,0
Closed 75 70 - 120
6,0 - 8,0
Sumber:Bruce R.Munson ,Fundamental Of Fluid Mechanics 5
Th
Edition
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Nilai koefisien K
open
untuk tipe screwed valve Nominal
Screwed Diameter,in
½ 1
2 4
Valve fully open: Globe
14 8,2
6,9 5,7
Gate 0,30
0,24 0,16
0,11 Swing check
5,1 2,9
2,1 2,0
Angle 9,0
4,7 2,0
1,0
Sumber:Bruce R.Munson ,Fundamental Of Fluid Mechanics 5
Th
Edition
open
K K
Ratio
:
1.Valve open 100 = 1 2.Valve closed 25 =
4 2
5 3
= +
3.Valve closed 50 =
17 2
22 12
= +
4.Valve closed 75 =
95 2
120 70
= +
Sehingga: K
v open 100
= 0,16 x 1 = 0,16 K
v closed 25
= 0,16 x 4 = 0,64 K
v closed 50
= 0,16 x 17 = 2,72 K
v closed 75
= 0,16 x 95 = 15,20 V = Kecepatan aliran dalam pipa = 1,48 ms
g = Percepatan gravitasi = 9,81 ms
2
Universitas Sumatera Utara
Sehingga diperoleh kehilangan tinggi tekan katup isap pada masing-masing tipe bukaan katup isap:
m g
V Kv
hv
open
0179 ,
81 ,
9 .
2 48
, 1
. 16
, .
2 .
2 2
100
= =
=
m g
V Kv
hv
closed
0715 ,
81 ,
9 .
2 48
, 1
64 ,
. 2
.
2 2
25
= =
=
m g
V Kv
hv
closed
3037 ,
81 ,
9 .
2 48
, 1
. 72
, 2
. 2
.
2 2
50
= =
=
m g
V Kv
hv
closed
6970 ,
1 81
, 9
. 2
48 ,
1 .
20 ,
15 .
2 .
2 2
75
= =
=
Maka diperoleh Kehilangan tinggi tekan total pipa isaph
s
pada masing-masing tipe bukaan katup isap:
m h
h h
h h
h
t e
v se
f valve
open s
2893 ,
1005 ,
0458 ,
0179 ,
0502 ,
0749 ,
100
= +
+ +
+ =
+ +
+ +
=
m h
h h
h h
h
t e
v se
f valve
closed s
3429 ,
1005 ,
0458 ,
0715 ,
0502 ,
0749 ,
25
= +
+ +
+ =
+ +
+ +
=
m h
h h
h h
h
t e
v se
f valve
closed s
5751 ,
1005 ,
0458 ,
3037 ,
0502 ,
0749 ,
50
= +
+ +
+ =
+ +
+ +
=
m h
h h
h h
h
t e
v se
f valve
closed s
9684 ,
1 1005
, 0458
, 6970
, 1
0502 ,
0749 ,
25
= +
+ +
+ =
+ +
+ +
=
Universitas Sumatera Utara
Sehingga diperoleh hubungan variasi bukaan katup dengan NPSH
A
pada sisi isap:
m NPSH
open valve
A
30 ,
10 2893
, 60
, 3952
, 3714
, 10
2893 ,
60 ,
2 ,
996 7
, 393
2 ,
996 10332
100
= −
+ −
= −
− −
− =
m NPSH
closed valve
A
23 ,
10 3429
, 60
, 2
, 996
7 ,
393 2
, 996
10332
75
= −
− −
− =
m NPSH
closed valve
A
00 ,
10 5751
, 60
, 2
, 996
7 ,
393 2
, 996
10332
50
= −
− −
− =
m NPSH
closed valve
A
61 ,
8 9684
, 1
60 ,
2 ,
996 7
, 393
2 ,
996 10332
25
= −
− −
− =
4.4 Hubungan Variasi Bukaan Katup Isap dengan Tekanan pada