Keberadaan minyak atsiri dalam tanaman Sifat-sifat minyak atsiri

Sumber minyak atsiri dapat diperoleh dari setiap bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, batang, akar ataupun rimpang. Selain itu dapat larut baik dalam etanol dan pelarut organik, namun sukar larut dalam air dan kurang larut dalam etanol yang kadarnya kurang dari 70. Umumnya zat organik pada minyak atsiri tersusun dari unsur C, H dan O berupa senyawa alifatis atau aromatis meliputi kelompok hidrokarbon, ester, eter, aldehid, keton, alkohol dan asam Agusta, 2000 2 . Salah satu hasil sisa proses metabolisme dalam tanaman adalah minyak atsiri, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Minyak tersebut di sintesis dalam sel kelenjar pada jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin, misalnya minyak terpentin dari pohon pinus Guenther, 1990.

2.2.1 Keberadaan minyak atsiri dalam tanaman

Minyak atsiri terkandung dalam berbagai organ, seperti di dalam rambut kelenjar , di dalam sel-sel parenkim, terkadang dalam semua jaringan. Pada bunga mawar, kandungan minyak atsiri terbanyak terpusat pada mahkota bunga, pada kayu manis banyak ditemui pada kulit batang korteks yang diolah dalam industri parfum Guenther, 1987.

2.2.2 Sifat-sifat minyak atsiri

Adapun sifat-sifat minyak atsiri diterangkan sebagai berikut: Sastrohamidjojo, 2004. 1. Tersusun oleh bermacam-macam komponen senyawa. 2. Memiliki bau khas, umumnya bau minyak atsiri akan ini mewakili bau dari tanaman asalnya. 3. Bau minyak atsiri satu dengan yang lain berbeda-beda, sangat tergantung dari macam dan intensitas bau masing-masing berdasarkan komponen penyusun yang terdapat pada minyak atsiri. 4. Mempunyai rasa getir, kadang-kadang berasa tajam, menggigit, memberi kesan hangat sampai panas, atau justru dingin ketika sampai dikulit, tergantung dari jenis komponen penyusun yang terdapat pada minyak. 5. Keadaan murni belum tercemar oleh senyawa-senyawa lain mudah menguap pada suhu kamar sehingga bila diteteskan pada selembar kertas maka ketika dibiarkan minyak atsiri akan menguap pada kertas. 6. Bersifat tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak bisa berubah menjadi tengik rancid. Ini berbeda dengan minyak lemak yang tersusun oleh asam- asam lemak. 7. Bersifat tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan, baik pengaruh oksigen udara, sinar matahari terutama gelombang ultra violet, dan panas karena terdiri dari berbagai macam komponen penyusun yang ada pada minyak atsiri. 8. Pada umumnya tidak dapat bercampur dengan air, tetapi cukup dapat larut sehingga dapat memberikan baunya yang khas kepada air walaupun kelarutannya kecil. 9. Sangat mudah larut dalam pelarut organik. 10. Indeks bias umumnya tinggi. Tabel 2.1 Parameter Syarat Mutu Minyak Pala menurut SNI 06-2388-2006 No Jenis Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan Warna Bau - - Tidak berwarna-kuning pucat Khas minyak pala 2 Bobot Jenis 20 C20 C - 0,880 - 0,910 3 Indeks bias � � 20 - 1,470 – 1,497 4 Kelarutan dalam etanol 90 pada suhu 20 C - 1:3 jernih, seterusnya jernih 5 Putaran optic - +8 – +25 6 Sisa penguapan Maksimum 2,0 7 Miristin Minimum 10

2.2.3 Parameter minyak atsiri