Kedudukan Bulan dalam Bola Langit

8 Bulan yang menghadap ke Bumi. Fenomena liberasi ini disebabkan oleh kecepatan Bulan yang tidak konstan ketika bergerak dalam orbit yang berbentuk ellips. Periode lainnya yaitu periode nodikal yang merupakan periode Bulan dari titik simpul naik orbit Bulan Bulan dari selatan ekliptika ke arah utara ekliptika ke titik simpul naik orbit Bulan berikutnya secara berurutan, dan periode anomalistik yang merupakan periode Bulan dari titik perigee Bulan ke titik perigee Bulan berikutnya secara berurutan. Periode nodikal rata-rata adalah 27,212220 hari, dan periode anomalistik rata-rata adalah 27,554551 hari.

IV. Kedudukan Bulan dalam Bola Langit

Untuk menggambarkan kedudukan benda langit digunakan istilah bola langit. Bola langit adalah bola dengan radius yang sangat besar dengan Bumi sebagai pusat dan kedudukan benda langit lainnya dianggap menempel pada permukaan bola langit. Dalam bola langit jarak linier tidak diperhitungkan, yang diperhitungkan adalah jarak sudut dari setiap benda langit. Contoh bola langit untuk menggambarkan orbit Bulan dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Kemiringan bidang orbit Bulan terhadap bidang ekliptika. Bidang ekliptika merupakan bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari, dengan dua kutub bidang ekliptika yaitu kutub utara ekliptika dan kutub selatan ekliptika. Bidang orbit Bulan miring 5 o terhadap bidang ekliptika. Titik A merupakan titik ekstrim Utara Bulan, titik B merupakan titik simpul orbit Bulan ketika Bulan bergerak dari belahan langit Utara ke belahan langit Selatan, titik C merupakan titik ekstrim Selatan Bulan, dan titik D merupakan titik simpul orbit Bulan ketika Bulan bergerak dari belahan langit Selatan ke belahan langit Utara. 9 Bidang ekliptika adalah bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari revolusi Bumi sedangkan bidang ekuator langit merupakan perluasan dari ekuator Bumi. Pada bola langit Bumi dianggap diam dan Matahari dianggap bergerak mengelilingi Bumi. Bidang ekliptika miring 23,5 o terhadap bidang ekuator langit sehingga bidang ekliptika memiliki titik ekstrim deklinasi +23,5 o dan -23,5 o yang merupakan titik ekstrim dari deklinasi Matahari. Kutub-kutub pada bidang ekliptika adalah kutub utara ekliptika KUE dan kutub selatan ekliptika KSE. Kutub-kutub ekliptika memiliki jarak sudut 90 o dari bidang ekliptika. Bulan bergerak mengelilingi Bumi dalam bidang orbit Bulan lihat Gambar 6. Bidang orbit Bulan memiliki kemiringan 5 o sekitar 10 kali diameter Bulan dari bidang ekliptika. Adanya kemiringan 5 o menyebabkan tidak terjadinya gerhana Gambar 7 untuk setiap momen Bulan Baru dan Bulan Purnama. Adanya kemiringan 5 o juga menyebabkan Bulan menyapu daerah langit dari deklinasi +28,5 o titik A Gambar 6 sampai -28,5 o titik C Gambar 6. Titik lainnya pada bidang orbit Bulan adalah titik simpul naikascending node titik D dan titik simpul turundescending node titik B. Gambar 7. Kemiringan orbit Bulan terhadap bidang ekliptika sekitar 10 kali diameter Bulan mengakibatkan tidak terjadinya gerhana setiap Bulan Baru dan Purnama.

V. Pembentukan Sabit Bulan