Materi Astronomi OSN SMP Bidang Studi IPS - Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 4 Fasa-fasa Bulan

(1)

1

Fasa Bulan

Penampakan wajah Bulan di langit berubah setiap hari, kadang-kadang Bulan nampak pada siang hari dan kadang-kadang nampak sore atau malam hari. Bentuk wajah Bulan ada yang berbentuk sabit yang tampak pada sore hari atau ada yang tampak pada pagi hari. Mungkin juga ada yang pernah melihat bentuk Bulan separuh pada siang dan sore hari menjelang Matahari terbenam atau Bulan separuh pada pagi hari ketika Matahari baru terbit. Bentuk-bentuk wajah Bulan tersebut dinamakan fasa Bulan. Fasa Bulan dimulai dari fasa Bulan Mati, wajah Bulan praktis tidak nampak di langit, kemudian menjadi Bulan Sabit kecil yang membesar, Bulan setengah atau kuartir awal (kuartir pertama), Bulan Purnama, kemudian berubah menjadi setengah lagi atau kuartir akhir dan mengecil menjadi sabit tipis dan kembali membentuk Bulan Baru atau fasa Bulan Mati berikutnya. Fasa Bulan Mati tersebut dalam astronomi dinamakan konjungsi atau juga disebut ijtimak. Perubahan-perubahan tersebut dapat kita amati di langit dengan mata telanjang dan relatif aman.

Untuk memahami fasa Bulan kita perlu mengetahui sistem Bumi-Bulan dan Matahari. Melalui telaah fenomena fasa Bulan ini diharapkan dapat menjadi proses untuk mengembangkan kemampuan berfikir manusia sejak dini, semenjak usia muda sebagai siswa. Fenomena langit fasa Bulan juga dapat dimanfaatkan untuk berlatih membangun sikap sebagai peneliti, dengan melakukan pengamatan fasa – fasa Bulan, diharapkan kita dapat melihat keteraturan alam dan pemanfatannya. Bersama Matahari, Bulan mempunyai pengaruh langsung terhadap kehidupan di planet Bumi. Oleh karena itu sebaiknya kedua benda langit itu menjadi bagian pengetahuan umum bagi penduduk di planet Bumi. Selanjutnya akan dibahas konsep dasar pembentukkan fasa-fasa Bulan dengan harapan bermanfaat sebagai perluasan wawasan materi ajar.

I. Pendahuluan

Dalam evaluasi kurikulum Mata Pelajaran IPA (2007) diperoleh fakta bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam bidang IPA ada pada peringkat ke 38 dari 40 negara yang ikut dalam TIMSS (Trends International in Mathematics and Science Study), perkembangan pendidikan IPA di Indonesia masih belum memuaskan. Hasil pendidikan hanya nampak dari kemampuan menghafal fakta, konsep, teori dan hukum. Ada harapan untuk memberikan pengertian IPA yang meliputi empat unsur : (1) produk: berupa fakta, prinsip, teori dan hukum, (2) proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah (scientific methods), metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi: evaluasi, pengukuran dan penarikan kesimpulan. (3) aplikasi: penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari – hari; (4) sikap (scientific attitudes): rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar; sains bersifat open ended.


(2)

2

Topik materi “mengenal fasa-fasa bulan” diharapkan bisa memenuhi harapan menanamkan pengertian IPA yang lebih memuaskan.

Dalam mata pelajaran SMP/SMA siswa dikenalkan pada materi tatasurya. Bulan merupakan salah satu objek langit yang sangat mudah dikenali manusia setelah Matahari. Fakta yang bisa diungkapkan bahwa Bulan merupakan objek langit yang paling dekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata Bumi-Bulan 384400 km. Hasil pengamatan dan pengukuran menunjukkan bahwa Bulan memiliki diameter sudut sekitar 30’ (tiga puluh menit busur) dan diameter linier sekitar 3479 km. Hubungan diameter sudut dan diameter linier dibahas lebih detail dalam topik lain (BAB lain??). Fakta lainnya (hasil pengamatan dan pengukuran) adalah penampakan Bulan berubah setiap harinya seiring perubahan luas daerah Bulan yang bercahaya yang teramati dari Bumi. Fraksi iluminasi, istilah yang dipergunakan untuk menandai perubahan penampakan Bulan. Fraksi iluminasi adalah perbandingan luas daerah Bulan yang bercahaya dengan luas bundaran Bulan yang menghadap ke Bumi.

Gambar 1. Skema fasa Bulan: fasa Bulan Baru (fraksi iluminasi 0% dan sudut elongasi 0o), fasa Bulan Kuartir Awal (fraksi iluminasi 50% dan sudut elongasi 90o), fasa Bulan Purnama (fraksi iluminasi 100% dan sudut elongasi 180o), fasa Bulan Kuartir Akhir (fraksi iluminasi 50% dan sudut elongasi 90o). Lingkaran hitam menandakan daerah Bulan yang tidak tampak, sedangkan lingkaran putih menandakan daerah Bulan yang tampak.

Konsep tentang fasa Bulan, fasa Bulan dimulai dari Bulan Mati dengan fraksi iluminasi 0%, bertambah menjadi 50% ketika fasa Bulan Kuartir awal, mencapai fraksi iluminasi 100% ketika


(3)

3

Bulan Purnama dan fraksi iluminasi akan berkurang kembali menjadi 50% dan 0% melalui fasa Kuartir akhir dan Bulan Mati atau konjungsi. Proses tersebut terjadi secara berkala dan teratur setiap bulannya. Proses perubahan penampakan Bulan tersebut disebut fasa-fasa Bulan. Skema sederhana tentang fasa Bulan dapat dilihat pada gambar 1.

Dalam satu Bulan, waktu penampakan Bulan di langit siang atau di langit malam bisa berbeda-beda tergantung pada fasa Bulan yang sedang terjadi. Bulan dapat diamati pada langit sore hari ketika fasa Bulan sabit dekat dengan fasa Bulan Baru. Lain halnya ketika Bulan Purnama diamati oleh pengamat di ekuator, Bulan Purnama hanya dapat diamati pada malam hari, menjelang/sejak terbenam Matahari hingga terbit Matahari. Kita bisa melihat Bulan di langit pada pagi hari setelah Matahari terbit untuk fasa Bulan tua, fasa Kuartir Akhir dan saat sabit Bulan mulai kembali mengecil menuju Bulan Mati.

Tabel 1: Fasa Bulan dan kedudukan Matahari. Kolom 1 merupakan fasa-fasa Bulan utama, kolom 2 dan kolom 3 merupakan waktu terbit dan terbenam fasa Bulan berkaitan dengan kedudukan Matahari.

Fasa Bulan Waktu Terbit Waktu Terbenam

Bulan Baru Matahari Terbit Matahari Terbenam

Kuartir Awal Tengah Siang (Matahari dekat meridian)

Tengah Malam Bulan Purnama Matahari Terbenam Matahari Terbit

Kuartir Akhir Tengah Malam Tengah Siang

Tabel 2: Fasa Bulan dan jadwal terbit Bulan. Kolom 1 merupakan fasa-fasa Bulan utama, kolom 2 dan kolom 3 merupakan waktu tebit fasa Bulan berkaitan dengan jam Matahari rata-rata.

Fasa Bulan Waktu Terbit Waktu Terbenam

Bulan Baru 06:00 18:00

Kuartir Awal 12:00 24:00

Bulan Purnama 18:00 06:00

Kuartir Akhir 24:00 12:00

Perbedaan waktu penampakan Bulan tergantung dari waktu terbit dan terbenamnya Bulan itu sendiri. Waktu terbit dan terbenam Bulan setiap fasa Bulan berbeda-beda. Fasa Bulan Baru terbit di arah Timur sekitar jam 06:00 pagi waktu lokal bersamaan dengan waktu Matahari terbit dan Bulan Baru terbenam di arah Barat sekitar jam 18:00 sore waktu lokal bersamaan dengan waktu Matahari terbenam. Fasa Bulan Kuartir Awal terbit di arah Timur sekitar jam 12:00 siang (tengah siang) dan terbenam di arah Barat sekitar jam 24:00 (tengah malam). Fasa Bulan Purnama terbit di arah Timur sekitar jam 18:00 waktu lokal bersamaan dengan waktu Matahari terbenam dan Bulan Purnama terbenam diarah Barat sekitar jam 06:00 pagi waktu lokal


(4)

4

bersamaan dengan waktu Matahari terbit. Fasa Bulan Kuartir Akhir terbit di arah Timur sekitar jam 24:00 malam (tengah malam) dan terbenam di arah Barat sekitar jam 12:00 siang (tengah tengah). Kedudukan Bulan pada fasa Bulan utama dibandingkan dengan kedudukan Matahari setiap hari dapat dirangkum dalam tabel 1 dan waktu terbit dan terbenam Bulan sesuai dengan fasanya diperlihatkan dalam tabel 2.

II. Besaran Fisis Bulan

Jarak rata-rata Bumi-Bulan 384400 km yang bervariasi dari 356400 km sampai 406700 km. Adanya variasi jarak Bulan tersebut disebabkan orbit Bulan mengelilingi Bumi berbentuk ellips sehingga Bulan akan mencapai jarak terdekat (perigee) dan jarak terjauh (apogee) ketika bergerak mengelilingi Bumi. Jarak titik apogee Bulan adalah 356400 km dan dan jarak titik perigee Bulan adalah 406700 km.

Gambar 2. Menentukan diameter linier Bulan. merupakan diameter sudut Bulan, r merupakan jarak Bumi-Bulan rata-rata, dan d merupakan dimeter linier Bulan dari sisi A ke sisi B.

Bulan memiliki diameter yang hampir sama dengan diameter Matahari, sekitar 30’ (tiga puluh menit busur) atau 0,5o (setengah derajat busur). Dari diameter sudut Bulan dan informasi jarak, kita dapat menentukan besarnya diameter linier Bulan dengan cara:

tan = =

tan 0,5 = , = tan 0,5


(5)

5

= 3354,6

Dengan cara mengasumsikan diameter sudut ( ) sangat kecil, diameter linier Bulan (d) sebanding dengan panjang busur AB. Perbandingan diameter linier dengan keliling lingkaran dengan jari-jari r akan sebanding dengan perbandingan diameter sudut dengan 360o, lihat gambar 2, sehingga:

2$ = 360%

= 2$ 3600,5%% = 3354,5

Walaupun hasilnya berbeda dengan besar diameter linier yang disebutkan sebelumnya, sebesar 3479 km, hal tersebut sangat wajar karena kita menggunakan besaran rata-rata untuk diameter sudut dan jaraknya.

Massa Bulan diperkirakan sekitar 1/81 massa Bumi. Dengan adanya perbandingan massa Bumi-Bulan, dapat ditentukan titik pusat massa Bumi-Bulan dengan konsep titik berat massa seperti pada gambar 3, sehingga:

& &= ' '

Titik pusat massa Bumi-Bulan berjarak sekitar 4667 km dari pusat Bumi (d1) dan berjarak sekitar 379718 km dari pusat Bulan (d2).

Gambar 3. Titik pusat massa Bumi-Bulan, m1 merupakan massa Bumi, m2 merupakan massa Bulan, d1 merupakan jarak titik pusat massa Bumi-Bulan dari pusat Bumi, dan d2 merupakan


(6)

6

III. Periode Bulan mengelilingi Bumi

Bulan mengelilingi Bumi dalam lintasan berbentuk ellips dengan eksentrisitas rata-rata 0,05490 (bervariasi dari 0,044 sampai 0,067). Eksentrisitas merupakan indikator kelonjongan suatu ellips, lingkaran memiliki eksentrisitas 0,0 (nol). Lintasan orbit Bulan yang berbentuk ellips menyebabkan Bulan akan memiliki jarak terdekat (perigee) dan jarak terjauh (apogee) dari Bumi. Perbedaan Bulan saat di perigee dan apogee berpengaruh terhadap diameter sudut Bulan yang terjadi saat kejadian tersebut (gambar 4).

Gambar 4. Perbedaan diameter sudut Bulan pada saat di titik Apogee (kiri) dan titik Perigee (kanan) (Anthony Ayiomamitis, Full Moon at Perigee and Apogee,

http://www.perseus.gr/Images/lunar-apogee-perigee-2010.jpg).

Bulan beredar mengelilingi Bumi ke arah timur, artinya apabila seorang pengamat dari kutub Utara ekliptika akan melihat Bulan bergerak berlawanan dengan arah putaran jarum jam (lihat gambar 1). Gerak Bulan mengelilingi Bumi satu edar penuh disebut gerak revolusi Bulan. Arah gerak revolusi Bulan searah dengan arah rotasi Bumi.

Terdapat dua periode yang menandakan gerak revolusi Bulan (lihat gambar 5). Pertama adalah periode sinodis Bulan, periode Bulan dari satu fasa ke fasa yang sama berikutnya. Peride sinodis biasanya dihitung dari fasa Bulan Mati ke fasa Bulan Mati berikutnya. Periode sinodis rata-rata adalah 29,53059 hari, yang bervariasi antara 29,2 sampai 29,8 hari. Periode sinodis menggambarkan posisi relatif Bulan terhadap Matahari selama bergerak mengelilingi Bumi (gerak no 1-3 pada gambar 5). Contoh, fasa Bulan Baru terjadi ketika Matahari-Bulan-Bumi berada dalam satu garis lurus (tepatnya Matahari dan Bulan berada dalam Bujur ekliptika yang sama). Kedua adalah periode sideris Bulan. Periode sideris adalah periode Bulan menempuh sudut 360o (gerak no 1-2 Gambar 5). Periode sideris rata-rata Bulan adalah 27,321661 hari.


(7)

7

Periode sideris menggambarkan gerak Bulan setiap harinya. Setiap hari Bulan akan menempuh sudut sebesar:

360%

27,321661 = 13,%17667728 ~ 13%) ℎ

+36013%%, 24 = 52 - ) ℎ

Arah gerak revolusi Bulan searah dengan arah rotasi Bumi (kearah timur). Oleh karena itu, Bulan setiap hari terbit terlambat sekita 52 menit dari hari sebelumnya. Misalnya hari ini Bulan terbit ditempat pengamat pada jam 19:00 WIB, esok harinya Bulan akan terbit pada jam 19:52 WIB, dan seterusnya.

Gambar 5. Skema periode sideris Bulan ketika Bulan bergerak dari posisi 1 ke posisi 2, dan periode sinodis Bulan ketika Bulan bergerak dari posisi 1 ke posisi 3.

Selain gerak revolusi, Bulan juga melakukan gerak rotasi. Gerak rotasi Bulan yang searah dengan arah gerak revolusi. Periode rotasi Bulan sama dengan periode (sideris) revolusinya, yang menyebabkan wajah Bulan yang terlihat dari Bumi selalu sama. Artinya pengamat di permukaan Bumi hanya dapat melihat 50% bagian dari permukaan Bulan dan 50% lainnya selalu membelakangi Bumi. Akan tetapi ada fenomena liberasi Bulan yang menyebabkan pengamat di Bumi dapat melihat tepi Bulan lainnya sekitar 7% (tujuh persen dari keseluruhan permukaan


(8)

8

Bulan yang menghadap ke Bumi). Fenomena liberasi ini disebabkan oleh kecepatan Bulan yang tidak konstan ketika bergerak dalam orbit yang berbentuk ellips.

Periode lainnya yaitu periode nodikal yang merupakan periode Bulan dari titik simpul naik orbit Bulan (Bulan dari selatan ekliptika ke arah utara ekliptika) ke titik simpul naik orbit Bulan berikutnya secara berurutan, dan periode anomalistik yang merupakan periode Bulan dari titik perigee Bulan ke titik perigee Bulan berikutnya secara berurutan. Periode nodikal rata-rata adalah 27,212220 hari, dan periode anomalistik rata-rata adalah 27,554551 hari.

IV. Kedudukan Bulan dalam Bola Langit

Untuk menggambarkan kedudukan benda langit digunakan istilah bola langit. Bola langit adalah bola dengan radius yang sangat besar dengan Bumi sebagai pusat dan kedudukan benda langit lainnya dianggap menempel pada permukaan bola langit. Dalam bola langit jarak linier tidak diperhitungkan, yang diperhitungkan adalah jarak sudut dari setiap benda langit. Contoh bola langit untuk menggambarkan orbit Bulan dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Kemiringan bidang orbit Bulan terhadap bidang ekliptika. Bidang ekliptika merupakan bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari, dengan dua kutub bidang ekliptika yaitu kutub utara ekliptika dan kutub selatan ekliptika. Bidang orbit Bulan miring 5o terhadap bidang ekliptika. Titik A merupakan titik ekstrim Utara Bulan, titik B merupakan titik simpul orbit Bulan ketika Bulan bergerak dari belahan langit Utara ke belahan langit Selatan, titik C merupakan titik ekstrim Selatan Bulan, dan titik D merupakan titik simpul orbit Bulan ketika Bulan bergerak dari belahan langit Selatan ke belahan langit Utara.


(9)

9

Bidang ekliptika adalah bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari (revolusi Bumi) sedangkan bidang ekuator langit merupakan perluasan dari ekuator Bumi. Pada bola langit Bumi dianggap diam dan Matahari dianggap bergerak mengelilingi Bumi. Bidang ekliptika miring 23,5o terhadap bidang ekuator langit sehingga bidang ekliptika memiliki titik ekstrim deklinasi +23,5o dan -23,5o yang merupakan titik ekstrim dari deklinasi Matahari. Kutub-kutub pada bidang ekliptika adalah kutub utara ekliptika (KUE) dan kutub selatan ekliptika (KSE). Kutub-kutub ekliptika memiliki jarak sudut 90o dari bidang ekliptika.

Bulan bergerak mengelilingi Bumi dalam bidang orbit Bulan (lihat Gambar 6). Bidang orbit Bulan memiliki kemiringan 5o (sekitar 10 kali diameter Bulan) dari bidang ekliptika. Adanya kemiringan 5o menyebabkan tidak terjadinya gerhana (Gambar 7) untuk setiap momen Bulan Baru dan Bulan Purnama. Adanya kemiringan 5o juga menyebabkan Bulan menyapu daerah langit dari deklinasi +28,5o (titik A Gambar 6) sampai -28,5o (titik C Gambar 6). Titik lainnya pada bidang orbit Bulan adalah titik simpul naik/ascending node (titik D) dan titik simpul turun/descending node (titik B).

Gambar 7. Kemiringan orbit Bulan terhadap bidang ekliptika (sekitar 10 kali diameter Bulan) mengakibatkan tidak terjadinya gerhana setiap Bulan Baru dan Purnama.

V. Pembentukan Sabit Bulan

Secara skematik, luas sabit Bulan bergantung pada konfigurasi Matahari, Bulan, dan Bumi. Bola Bulan pada Gambar 8 memperlihatkan proyeksi sabit Bulan ADHCA yang bisa dilihat dari Bumi

[6]

. Sudut SPE merupakan sudut fasa d, jarak sudut Bumi-Matahari dilihat dari titik P. Sudut elongasi e, jarak sudut Bulan-Matahari dilihat dari Bumi.

Luas sabit Bulan (A) dapat dihitung dengan mengansumsikan r adalah radius bola Bulan, d adalah sudut SPE (sudut fasa), dan sudut elongasi Bulan-Matahari dilihat dari arah Bumi (e).


(10)

10

Gambar 8. Pembentukkan sabit Bulan[6].

. = 12 $ '1

2 $ /0 /0 = / cos ∆./

∆./ = 180%

∆5/ = 90%, / =

/0 = cos 180% = − cos

. =12 $ '1

2 $ − cos . =12 $ ' 1 + cos

Fraksi iluminasi Bulan (F) adalah:


(11)

11

Gambar 9. Gambar hubungan sudut elongasi (e) dengan dengan sudut fasa (d)

Dari gambar 9 diperoleh hubungan:

e = 180o - d atau d = 180o – e

Tabel 3. Tabel hubungan sudut elongasi e, sudut fasa d, luas sabit Bulan A, dan fraksi iluminasi F untuk setiap fasa Bulan.

Fasa Bulan e d A F

(o)

Bulan Baru 0 180 0 0 Kuartir Awal 90 90 ½ r2 ½

Purnama 180 0 r2 1 Kuartir Akhir 90 90 ½ r2 ½

Oleh sebab itu, fasa Bulan Baru sering disebut fasa nol, fasa Bulan Kuartir Awal dan Akhir disebut fasa setengah, dan Bulan Purnama disebut fasa 1. Hal tersebut berkaitan langsung dengan luas piringan Bulan yang terlihat dari Bumi. Tabel 3 memperlihatkan hubungan fasa Bulan dengan kedudukan konfigurasi istimewa Bumi-Bulan-Matahari yang diwakili oleh nilai sudut elongasi e.


(12)

12

VI. Fasa-fasa Bulan tahun 2011 - 2020

Tabel jadwal fasa – fasa Bulan sangat mudah diperoleh melalui internet maupun software atau perangkat lunak astronomi. Contoh tabel fasa-fasa Bulan untuk tahun 2011 - 2020 melalui perhitungan dalam [5]. Fasa-fasa Bulan dihitung dalam universal time (UT). Untuk tiga zona waktu di Indonesia, dapat dikonversikan menjadi: WIB = UT + 7, WITA = UT + 8, dan WIT = UT +9. WIB merupakan waktu Indonesia Barat dengan zona waktu +7, WITA merupakan waktu Indonesia tengah dengan zona waktu +8, dan WIT merupakan waktu Indonesia Timur dengan zona waktu +9. Contoh kasus untuk Bulan Baru bulan Januari 2011 terjadi pada tanggal 4 Januari 2011 pukul 09:02:40 UT, jika dikonversikan kedalam zona waktu Indonesia akan menjadi tanggal 4 Januari 2011 pukul 16:02:40 WIB, pukul 17:02:40 WITA, dan pukul 18:02:40 WIT. Lain halnya untuk kasus Bulan Baru bulan Maret 2011 yang terjadi pada tanggal 4 Maret 2011 pukul 20:45:54 UT, jika dikonversikan kedalam zona waktu Indonesia akan menjadi tanggal 5 Maret 2011 pukul 03:45:54 WIB, pukul 04:45:54 WITA, dan 05:45:54 WIT. Contoh tabel fasa-fasa Bulan untuk tahun 2011 – 2020 sebagai berikut:

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

2011 Jan 4 9 2 40 Jan 12 11 31 28 Jan 19 21 21 23 Jan 26 12 57 16 Feb 3 2 30 42 Feb 11 7 18 18 Feb 18 8 35 38 Feb 24 23 26 23 Mar 4 20 45 54 Mar 12 23 44 59 Mar 19 18 9 60 Mar 26 12 7 17 Apr 3 14 32 18 Apr 11 12 5 20 Apr 18 2 43 55 Apr 25 2 46 47 Mei 3 6 50 39 Mei 10 20 32 54 Mei 17 11 8 35 Mei 24 18 52 5 Jun 1 21 2 34 Jun 9 2 10 38 Jun 15 20 13 28 Jun 23 11 48 11 Jul 1 8 53 51 Jul 8 6 29 25 Jul 15 6 39 30 Jul 23 5 1 55 Jul 30 18 39 47 Ags 6 11 8 19 Ags 13 18 57 31 Ags 21 21 54 30 Ags 29 3 4 3 Sep 4 17 39 19 Sep 12 9 26 41 Sep 20 13 38 39 Sep 27 11 8 34 Okt 4 3 15 3 Okt 12 2 5 48 Okt 20 3 30 28 Okt 26 19 55 45 Nov 2 16 38 5 Nov 10 20 16 16 Nov 18 15 9 6 Nov 25 6 9 42 Des 2 9 52 15 Des 10 14 36 26 Des 18 0 47 44 Des 24 18 6 21

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

2012 Jan 1 6 14 41 Jan 9 7 30 8 Jan 16 9 8 0

Jan 23 7 39 20 Jan 31 4 9 44 Feb 7 21 53 52 Feb 14 17 3 53 Feb 21 22 34 43 Mar 1 1 21 35 Mar 8 9 39 30 Mar 15 1 25 7 Mar 22 14 37 9 Mar 30 19 40 51 Apr 6 19 18 36 Apr 13 10 49 36 Apr 21 7 18 27 Apr 29 9 57 35 Mei 6 3 35 5 Mei 12 21 46 41 Mei 20 23 47 5 Mei 28 20 16 1 Jun 4 11 11 31 Jun 11 10 41 20 Jun 19 15 2 6 Jun 27 3 30 25 Jul 3 18 51 44 Jul 11 1 47 56 Jul 19 4 24 2 Jul 26 8 56 12 Ags 2 3 27 23 Ags 9 18 55 4 Ags 17 15 54 29 Ags 24 13 53 30 Ags 31 13 58 3 Sep 8 13 15 2 Sep 16 2 10 37 Sep 22 19 40 46 Sep 30 3 18 31 Okt 8 7 33 20 Okt 15 12 2 28 Okt 22 3 31 58 Okt 29 19 49 30 Nov 7 0 35 45 Nov 13 22 7 59 Nov 20 14 31 24 Nov 28 14 46 1 Des 6 15 31 30 Des 13 8 41 32 Des 20 5 19 2 Des 28 10 21 12


(13)

13

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

Jan 5 3 57 51

2013 Jan 11 19 43 32 Jan 18 23 45 2 Jan 27 4 38 29 Feb 3 13 56 21 Feb 10 7 20 5 Feb 17 20 30 35 Feb 25 20 26 10 Mar 4 21 52 46 Mar 11 19 50 60 Mar 19 17 26 40 Mar 27 9 27 19 Apr 3 4 36 31 Apr 10 9 35 21 Apr 18 12 31 3 Apr 25 19 57 5 Mei 2 11 14 6 Mei 10 0 28 31 Mei 18 4 34 40 Mei 25 4 24 52 Mei 31 18 58 4 Jun 8 15 56 28 Jun 16 17 23 52 Jun 23 11 32 11 Jun 30 4 53 33 Jul 8 7 14 24 Jul 16 3 18 26 Jul 22 18 15 28 Jul 29 17 43 24 Ags 6 21 50 48 Ags 14 10 56 3 Ags 21 1 44 34 Ags 28 9 35 3 Sep 5 11 36 14 Sep 12 17 8 26 Sep 19 11 12 48 Sep 27 3 55 36 Okt 5 0 34 35 Okt 11 23 2 19 Okt 18 23 37 37 Okt 26 23 40 34 Nov 3 12 49 57 Nov 10 5 57 8 Nov 17 15 15 43 Nov 25 19 27 51 Des 3 0 22 20 Des 9 15 11 46 Des 17 9 28 8 Des 25 13 47 51

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

2014 Jan 1 11 14 9 Jan 8 3 39 21 Jan 16 4 52 19 Jan 24 5 19 4 Jan 30 21 38 30 Feb 6 19 22 4 Feb 14 23 53 13 Feb 22 17 15 18 Mar 1 7 59 37 Mar 8 13 26 49 Mar 16 17 8 30 Mar 24 1 46 7 Mar 30 18 44 38 Apr 7 8 30 45 Apr 15 7 42 21 Apr 22 7 51 37 Apr 29 6 14 16 Mei 7 3 14 54 Mei 14 19 15 51 Mei 21 12 59 2 Mei 28 18 40 11 Jun 5 20 38 49 Jun 13 4 11 24 Jun 19 18 38 40 Jun 27 8 8 30 Jul 5 11 58 54 Jul 12 11 24 48 Jul 19 2 8 17 Jul 26 22 41 49 Ags 4 0 49 43 Ags 10 18 9 14 Ags 17 12 25 42 Ags 25 14 12 49 Sep 2 11 11 12 Sep 9 1 38 6 Sep 16 2 4 52 Sep 24 6 13 49 Okt 1 19 32 35 Okt 8 10 50 32 Okt 15 19 12 0 Okt 23 21 56 38 Okt 31 2 48 16 Nov 6 22 22 43 Nov 14 15 15 35 Nov 22 12 32 12 Nov 29 10 6 16 Des 6 12 26 41 Des 14 12 51 6 Des 22 1 35 49 Des 28 18 31 22

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

Jan 5 4 53 19 Jan 13 9 46 34

2015 Jan 20 13 13 39 Jan 27 4 48 20 Feb 3 23 9 3 Feb 12 3 50 0 Feb 18 23 47 11 Feb 25 17 13 59 Mar 5 18 5 30 Mar 13 17 48 3 Mar 20 9 36 8 Mar 27 7 42 38 Apr 4 12 5 42 Apr 12 3 44 28 Apr 18 18 56 49 Apr 25 23 55 15 Mei 4 3 42 12 Mei 11 10 36 8 Mei 18 4 13 9 Mei 25 17 18 60 Jun 2 16 19 3 Jun 9 15 41 44 Jun 16 14 5 17 Jun 24 11 2 37 Jul 2 2 19 35 Jul 8 20 23 51 Jul 16 1 24 23 Jul 24 4 4 0 Jul 31 10 42 52 Ags 7 2 2 39 Ags 14 14 53 30 Ags 22 19 31 6 Ags 29 18 35 7 Sep 5 9 54 8 Sep 13 6 41 25 Sep 21 8 59 8 Sep 28 2 50 26 Okt 4 21 6 5 Okt 13 0 5 51 Okt 20 20 31 20 Okt 27 12 5 4 Nov 3 12 23 48 Nov 11 17 47 10 Nov 19 6 27 22 Nov 25 22 44 7 Des 3 7 40 25 Des 11 10 29 20 Des 18 15 14 16 Des 25 11 11 21


(14)

14

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

Jan 2 5 30 25

2016 Jan 10 1 30 28 Jan 16 23 26 14 Jan 24 1 45 45 Feb 1 3 27 49 Feb 8 14 38 51 Feb 15 7 46 24 Feb 22 18 19 54 Mar 1 23 10 51 Mar 9 1 54 22 Mar 15 17 2 54 Mar 23 12 0 51 Mar 31 15 17 0 Apr 7 11 23 37 Apr 14 3 59 21 Apr 22 5 23 43 Apr 30 3 28 49 Mei 6 19 29 33 Mei 13 17 2 15 Mei 21 21 14 34 Mei 29 12 12 1 Jun 5 2 59 34 Jun 12 8 9 60 Jun 20 11 2 23 Jun 27 18 18 35 Jul 4 11 0 59 Jul 12 0 52 1 Jul 19 22 56 40 Jul 26 22 59 35 Ags 2 20 44 37 Ags 10 18 21 2 Ags 18 9 26 39 Ags 25 3 40 49 Sep 1 9 3 14 Sep 9 11 49 2 Sep 16 19 5 6 Sep 23 9 56 10 Okt 1 0 11 34 Okt 9 4 33 11 Okt 16 4 23 8 Okt 22 19 13 56 Okt 30 17 38 25 Nov 7 19 51 16 Nov 14 13 52 5 Nov 21 8 33 21 Nov 29 12 18 24 Des 7 9 3 2 Des 14 0 5 31 Des 21 1 55 50 Des 29 6 53 17

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

2017 Jan 5 19 46 57 Jan 12 11 33 55 Jan 19 22 13 30

Jan 28 0 7 3 Feb 4 4 18 51 Feb 11 0 32 52 Feb 18 19 33 11 Feb 26 14 58 18 Mar 5 11 32 17 Mar 12 14 53 47 Mar 20 15 58 18 Mar 28 2 57 6 Apr 3 18 39 22 Apr 11 6 8 10 Apr 19 9 56 53 Apr 26 12 16 4 Mei 3 2 46 55 Mei 10 21 42 36 Mei 19 0 32 53 Mei 25 19 44 25 Jun 1 12 42 9 Jun 9 13 9 43 Jun 17 11 32 40 Jun 24 2 30 41 Jul 1 0 51 8 Jul 9 4 6 41 Jul 16 19 25 35 Jul 23 9 45 34 Jul 30 15 23 14 Ags 7 18 10 40 Ags 15 1 15 1 Ags 21 18 30 9 Ags 29 8 13 7 Sep 6 7 2 49 Sep 13 6 24 57 Sep 20 5 29 54 Sep 28 2 53 35 Okt 5 18 40 7 Okt 12 12 25 27 Okt 19 19 12 4 Okt 27 22 22 8 Nov 4 5 22 51 Nov 10 20 36 29 Nov 18 11 42 6 Nov 26 17 2 54 Des 3 15 46 54 Des 10 7 51 25 Des 18 6 30 29 Des 26 9 19 60

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

Jan 2 2 24 2 Jan 8 22 25 18

2018 Jan 17 2 17 17 Jan 24 22 20 15 Jan 31 13 26 37 Feb 7 15 53 59 Feb 15 21 5 12 Feb 23 8 9 3 Mar 2 0 51 14 Mar 9 11 19 52 Mar 17 13 11 36 Mar 24 15 35 5 Mar 31 12 36 50 Apr 8 7 17 37 Apr 16 1 57 3 Apr 22 21 45 33 Apr 30 0 58 11 Mei 8 2 8 38 Mei 15 11 47 39 Mei 22 3 49 9 Mei 29 14 19 39 Jun 6 18 31 41 Jun 13 19 43 13 Jun 20 10 50 51 Jun 28 4 53 10 Jul 6 7 50 44 Jul 13 2 47 50 Jul 19 19 52 16 Jul 27 20 20 28 Ags 4 18 18 1 Ags 11 9 57 37 Ags 18 7 48 35 Ags 26 11 56 14 Sep 3 2 37 23 Sep 9 18 1 26 Sep 16 23 15 3 Sep 25 2 52 29 Okt 2 9 45 24 Okt 9 3 46 53 Okt 16 18 1 50 Okt 24 16 45 9 Okt 31 16 40 18 Nov 7 16 2 2 Nov 15 14 54 20 Nov 23 5 39 10 Nov 30 0 18 49 Des 7 7 20 26 Des 15 11 49 16 Des 22 17 48 37 Des 29 9 34 23


(15)

15

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

2019 Jan 6 1 28 18 Jan 14 6 45 26 Jan 21 5 15 59 Jan 27 21 10 27 Feb 4 21 3 31 Feb 12 22 26 5 Feb 19 15 53 26 Feb 26 11 27 44 Mar 6 16 3 56 Mar 14 10 26 55 Mar 21 1 42 47 Mar 28 4 9 39 Apr 5 8 50 26 Apr 12 19 5 46 Apr 19 11 12 2 Apr 26 22 18 13 Mei 4 22 45 20 Mei 12 1 12 11 Mei 18 21 11 13 Mei 26 16 33 26 Jun 3 10 1 50 Jun 10 5 59 15 Jun 17 8 30 39 Jun 25 9 46 14 Jul 2 19 16 6 Jul 9 10 54 46 Jul 16 21 38 14 Jul 25 1 17 58 Ags 1 3 11 42 Ags 7 17 30 56 Ags 15 12 29 17 Ags 23 14 56 8 Ags 30 10 36 57 Sep 6 3 10 25 Sep 14 4 32 53 Sep 22 2 40 54 Sep 28 18 26 16 Okt 5 16 47 7 Okt 13 21 7 58 Okt 21 12 39 15 Okt 28 3 38 24 Nov 4 10 23 13 Nov 12 13 34 25 Nov 19 21 10 51 Nov 26 15 5 36 Des 4 6 58 22 Des 12 5 12 14 Des 19 4 56 59 Des 26 5 13 12

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

2020 Jan 3 4 45 22 Jan 10 19 21 11 Jan 17 12 58 21

Jan 24 21 41 59 Feb 2 1 41 31 Feb 9 7 33 7 Feb 15 22 17 13 Feb 23 15 31 55 Mar 2 19 57 14 Mar 9 17 47 34 Mar 16 9 34 9 Mar 24 9 28 3 Apr 1 10 21 4 Apr 8 2 34 54 Apr 14 22 56 1 Apr 23 2 25 39 Apr 30 20 38 8 Mei 7 10 45 4 Mei 14 14 2 35 Mei 22 17 38 42 Mei 30 3 29 46 Jun 5 19 12 15 Jun 13 6 23 34 Jun 21 6 41 17 Jun 28 8 15 33 Jul 5 4 44 15 Jul 12 23 28 53 Jul 20 17 32 45 Jul 27 12 32 24 Ags 3 15 58 40 Ags 11 16 44 40 Ags 19 2 41 28 Ags 25 17 57 33 Sep 2 5 22 0 Sep 10 9 25 38 Sep 17 10 59 57 Sep 24 1 54 49 Okt 1 21 5 12 Okt 10 0 39 27 Okt 16 19 30 51 Okt 23 13 22 53 Okt 31 14 49 13 Nov 8 13 45 60 Nov 15 5 7 9 Nov 22 4 44 60 Nov 30 9 29 44 Des 8 0 36 30 Des 14 16 16 33 Des 21 23 41 14 Des 30 3 28 7

Keterangan tabel:

b: bulan, t: tanggal, j:jam, m: menit, d: detik

VII. Soal Latihan

Melalui soal latihan ini diharapkan dapat diukur seberapa jauh penguasaan pengetahuan fasa Bulan oleh siswa terhadap teori dan penggunaannya dalam kehidupan sehari – hari. Selain itu soal – soal latihan ini diharapkan dapat menarik sehingga bisa menggerakkan daya fikir siswa dan memberikan stimulan bagi siswa dan sekaligus membuka wawasan sains bagi siswa dan meningkatkan pembelajaran guru kepada siswa untuk membentuk proses berfikir kualitatif dan kuantitatif; yang mudah diamati/dibayangkan dan abstraksi yang lebih sulit.

Contoh soal:

1. Seorang siswa melaporkan melihat Bulan pertama kali setelah bangun tidur sekitar pukul 03:00 WIB. Siswa tersebut tinggal di kota Surabaya. Perkirakan dimana posisi Bulan yang


(16)

16

dilihat siswa tersebut di langit (Utara, Selatan, Barat atau Timur) dan kemungkinan fasa apa yang terjadi?

2. Orbit Bulan memotong ekliptika sebanyak: a) dua kali dalam sebulan,

b) tidak berpotongan kecuali saat musim gerhana, c) dua kali dalam setahun,

d) kurang 15 kali dalam setahun, e) hanya saat bulan purnama. [Jawaban: a]

3. Titik terbenam Bulan bagi pengamat di ekuator

a) bisa berada di selatan Matahari walaupun Matahari berada di titik paling selatan, b) selalu di utara titik terbenam Matahari saat berada di titik paling selatan,

c) maksimal berada pada titik terbenam Matahari saat berada di titik paling selatan, d) titik terbenam Bulan dalam kawasan 5 derajat di sekitar titik Barat,

e) titik terbenam Bulan sama dengan titik terbenam titik Aries. [Jawaban: a]

4. Deklinasi maksimum dan minimum Bulan bisa dicapai a) setiap bulan,

b) setiap tahun, c) setiap 7,5 tahun, d) setiap 19 tahun, e) setiap 100 tahun. [Jawaban: d]

5. Deklinasi maksimum Bulan sekitar a) 5 derajat,

b) 23,5 derajat, c) 28,5 derajat, d) 11 derajat, e) 0 derajat. [Jawaban: c]

6. Kemiringan bidang orbit Bulan terhadap Ekliptika sekitar a) 23,5 derajat,


(17)

17 c) 5 derajat,

d) 11 derajat, e) 0 derajat. [Jawaban: c]

7. Pada saat Bulan mencapai deklinasi maksimum dan minimum a) tidak mungkin terjadi gerhana Bulan,

b) tidak mungkin terjadi gerhana Matahari,

c) bisa terjadi gerhana Bulan dan gerhana Matahari, d) tidak mungkin terjadi gerhana Bulan dan Matahari, e) hanya terjadi gerhana bila deklinasi Bulan minimum. [Jawaban: c]

8. Diketahui bahwa fasa bulan purnama pada saat gerhana bulan penumbra 24 April 2005 berlangsung pada jam 17:07:33 WIB. Fasa bulan purnama itu akan berlangsung pada sekitar tanggal 24 April lagi pada tahun

a) tahun depan, b) tahun 2024, c) tahun 2008, d) tahun 2010,

e) tidak mungkin terjadi pada tanggal yang sama lagi. [Jawaban: b]

9. Fasa bulan purnama dalam satu bulan penanggalan Masehi a) bisa terjadi tiga kali,

b) hanya sekali saja,

c) ada kemungkinan tidak terjadi bulan purnama pada bulan Februari, d) ada kemungkinan terjadi dua bulan purnama pada bulan Februari, e) a, b, c, dan d benar.

[Jawaban: c ]

10. Tom pengamat bulan purnama 30 tahun terakhir sebelum meninggal pada usianya ke 60, yaitu antara tahun 1970 hingga tahun 2000.

a) Tom paling banyak mengamati 1000 bulan purnama,

b) Tom kemungkinan mengamati 12 hingga 13 bulan purnama pada tanggal dan bulan bersamaan,

c) Tom akan mengamati lebih dari 100 kali bulan purnama pada tanggal dan bulan yang bersamaan,


(18)

18 d) Tom melihat gerhana bulan lebih dari 10 kali, e) Tom tidak melihat gerhana bulan sama sekali. [Jawaban: b]

11. Moonsi melihat bulan 3 hari sebelum lebaran Idul Fitri a) Moonsi melihat pagi hari,

b) Moonsi melihat sore hari, c) Moonsi melihat tengah malam, d) Moonsi melihat siang hari,

e) pengamatan Moonsi tidak mungkin terjadi. [Jawaban: a]

VIII. PENUTUP

Bagi siswa/siswi di Indonesia memperoleh kesempatan luas untuk melihat semua fenomena fasa Bulan. Mengenalkan fasa – fasa bulan untuk siswa sangat memungkinkan diberikan kepada siswa SMU/MA seperti yang diuraikan di atas. Materi pembelajaran tentang fasa – fasa Bulan ini akan sangat bermanfaat dalam mengajarkan sains IPA dan sains pengamatan bagi siswa – siswa Indonesia. Apalagi bila didukung dengan peralatan teropong untuk Bulan misalnya, lebih banyak lagi kegiatan ”penelitian kecil” yang bisa dilakukan oleh siswa/siswi. Diharapkan materi khusus semacam itu akan bisa memperbaiki kualitas dan peringkat siswa Indonesia dalam penguasaan mata pelajaran IPBA/IPA. Selamat mencoba.

IX. Daftar Pustaka

[1] Anonym, Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA, Jakarta: Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional 2007 (2007) [2] Jean Meeus, Astronomical Algorithms, Richmond, Virginia 23235: Willmann-Bell, Inc., p 315 - 30 (1998)

[3] Pananides, Nicholas A. & Arny, Thomas, Introductory Astronomy: Second Edition, Addison-Wesley Publishing Company. (1979)

[4] M. Raharto, Review: Model Materi Tentang Pengetahuan Satuan Sudut:Derajat dan Radian dan Penggunaannya Dalam Memahami

Ukuran Fisik dan Jarak Benda Langit, JPFSM vol. 1 no. 1, p. 1-5 (2009).

[5] N. Sopwan, Karakteristik Hilal Metonik dekat Equinox, Solstice, Perihelion dan Aphelion, Bandung: Skripsi Prodi Astronomi FMIPA ITB (2008)

[6] W.M. Smart, Spherical Astronomy, London: Cambridge Univ. Press, pp 195-224 (1980). [7] Anthony Ayiomamitis, Full Moon at Perigee and Apogee,


(1)

13

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

Jan 5 3 57 51

2013 Jan 11 19 43 32 Jan 18 23 45 2 Jan 27 4 38 29 Feb 3 13 56 21 Feb 10 7 20 5 Feb 17 20 30 35 Feb 25 20 26 10 Mar 4 21 52 46 Mar 11 19 50 60 Mar 19 17 26 40 Mar 27 9 27 19 Apr 3 4 36 31 Apr 10 9 35 21 Apr 18 12 31 3 Apr 25 19 57 5 Mei 2 11 14 6 Mei 10 0 28 31 Mei 18 4 34 40 Mei 25 4 24 52 Mei 31 18 58 4 Jun 8 15 56 28 Jun 16 17 23 52 Jun 23 11 32 11 Jun 30 4 53 33 Jul 8 7 14 24 Jul 16 3 18 26 Jul 22 18 15 28 Jul 29 17 43 24 Ags 6 21 50 48 Ags 14 10 56 3 Ags 21 1 44 34 Ags 28 9 35 3 Sep 5 11 36 14 Sep 12 17 8 26 Sep 19 11 12 48 Sep 27 3 55 36 Okt 5 0 34 35 Okt 11 23 2 19 Okt 18 23 37 37 Okt 26 23 40 34 Nov 3 12 49 57 Nov 10 5 57 8 Nov 17 15 15 43 Nov 25 19 27 51 Des 3 0 22 20 Des 9 15 11 46 Des 17 9 28 8 Des 25 13 47 51

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

2014 Jan 1 11 14 9 Jan 8 3 39 21 Jan 16 4 52 19 Jan 24 5 19 4 Jan 30 21 38 30 Feb 6 19 22 4 Feb 14 23 53 13 Feb 22 17 15 18 Mar 1 7 59 37 Mar 8 13 26 49 Mar 16 17 8 30 Mar 24 1 46 7 Mar 30 18 44 38 Apr 7 8 30 45 Apr 15 7 42 21 Apr 22 7 51 37 Apr 29 6 14 16 Mei 7 3 14 54 Mei 14 19 15 51 Mei 21 12 59 2 Mei 28 18 40 11 Jun 5 20 38 49 Jun 13 4 11 24 Jun 19 18 38 40 Jun 27 8 8 30 Jul 5 11 58 54 Jul 12 11 24 48 Jul 19 2 8 17 Jul 26 22 41 49 Ags 4 0 49 43 Ags 10 18 9 14 Ags 17 12 25 42 Ags 25 14 12 49 Sep 2 11 11 12 Sep 9 1 38 6 Sep 16 2 4 52 Sep 24 6 13 49 Okt 1 19 32 35 Okt 8 10 50 32 Okt 15 19 12 0 Okt 23 21 56 38 Okt 31 2 48 16 Nov 6 22 22 43 Nov 14 15 15 35 Nov 22 12 32 12 Nov 29 10 6 16 Des 6 12 26 41 Des 14 12 51 6 Des 22 1 35 49 Des 28 18 31 22

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

Jan 5 4 53 19 Jan 13 9 46 34

2015 Jan 20 13 13 39 Jan 27 4 48 20 Feb 3 23 9 3 Feb 12 3 50 0 Feb 18 23 47 11 Feb 25 17 13 59 Mar 5 18 5 30 Mar 13 17 48 3 Mar 20 9 36 8 Mar 27 7 42 38 Apr 4 12 5 42 Apr 12 3 44 28 Apr 18 18 56 49 Apr 25 23 55 15 Mei 4 3 42 12 Mei 11 10 36 8 Mei 18 4 13 9 Mei 25 17 18 60 Jun 2 16 19 3 Jun 9 15 41 44 Jun 16 14 5 17 Jun 24 11 2 37 Jul 2 2 19 35 Jul 8 20 23 51 Jul 16 1 24 23 Jul 24 4 4 0 Jul 31 10 42 52 Ags 7 2 2 39 Ags 14 14 53 30 Ags 22 19 31 6 Ags 29 18 35 7 Sep 5 9 54 8 Sep 13 6 41 25 Sep 21 8 59 8 Sep 28 2 50 26 Okt 4 21 6 5 Okt 13 0 5 51 Okt 20 20 31 20 Okt 27 12 5 4 Nov 3 12 23 48 Nov 11 17 47 10 Nov 19 6 27 22 Nov 25 22 44 7 Des 3 7 40 25 Des 11 10 29 20 Des 18 15 14 16 Des 25 11 11 21


(2)

14

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

Jan 2 5 30 25

2016 Jan 10 1 30 28 Jan 16 23 26 14 Jan 24 1 45 45 Feb 1 3 27 49 Feb 8 14 38 51 Feb 15 7 46 24 Feb 22 18 19 54 Mar 1 23 10 51 Mar 9 1 54 22 Mar 15 17 2 54 Mar 23 12 0 51 Mar 31 15 17 0 Apr 7 11 23 37 Apr 14 3 59 21 Apr 22 5 23 43 Apr 30 3 28 49 Mei 6 19 29 33 Mei 13 17 2 15 Mei 21 21 14 34 Mei 29 12 12 1 Jun 5 2 59 34 Jun 12 8 9 60 Jun 20 11 2 23 Jun 27 18 18 35 Jul 4 11 0 59 Jul 12 0 52 1 Jul 19 22 56 40 Jul 26 22 59 35 Ags 2 20 44 37 Ags 10 18 21 2 Ags 18 9 26 39 Ags 25 3 40 49 Sep 1 9 3 14 Sep 9 11 49 2 Sep 16 19 5 6 Sep 23 9 56 10 Okt 1 0 11 34 Okt 9 4 33 11 Okt 16 4 23 8 Okt 22 19 13 56 Okt 30 17 38 25 Nov 7 19 51 16 Nov 14 13 52 5 Nov 21 8 33 21 Nov 29 12 18 24 Des 7 9 3 2 Des 14 0 5 31 Des 21 1 55 50 Des 29 6 53 17

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

2017 Jan 5 19 46 57 Jan 12 11 33 55 Jan 19 22 13 30 Jan 28 0 7 3 Feb 4 4 18 51 Feb 11 0 32 52 Feb 18 19 33 11 Feb 26 14 58 18 Mar 5 11 32 17 Mar 12 14 53 47 Mar 20 15 58 18 Mar 28 2 57 6 Apr 3 18 39 22 Apr 11 6 8 10 Apr 19 9 56 53 Apr 26 12 16 4 Mei 3 2 46 55 Mei 10 21 42 36 Mei 19 0 32 53 Mei 25 19 44 25 Jun 1 12 42 9 Jun 9 13 9 43 Jun 17 11 32 40 Jun 24 2 30 41 Jul 1 0 51 8 Jul 9 4 6 41 Jul 16 19 25 35 Jul 23 9 45 34 Jul 30 15 23 14 Ags 7 18 10 40 Ags 15 1 15 1 Ags 21 18 30 9 Ags 29 8 13 7 Sep 6 7 2 49 Sep 13 6 24 57 Sep 20 5 29 54 Sep 28 2 53 35 Okt 5 18 40 7 Okt 12 12 25 27 Okt 19 19 12 4 Okt 27 22 22 8 Nov 4 5 22 51 Nov 10 20 36 29 Nov 18 11 42 6 Nov 26 17 2 54 Des 3 15 46 54 Des 10 7 51 25 Des 18 6 30 29 Des 26 9 19 60

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

Jan 2 2 24 2 Jan 8 22 25 18

2018 Jan 17 2 17 17 Jan 24 22 20 15 Jan 31 13 26 37 Feb 7 15 53 59 Feb 15 21 5 12 Feb 23 8 9 3 Mar 2 0 51 14 Mar 9 11 19 52 Mar 17 13 11 36 Mar 24 15 35 5 Mar 31 12 36 50 Apr 8 7 17 37 Apr 16 1 57 3 Apr 22 21 45 33 Apr 30 0 58 11 Mei 8 2 8 38 Mei 15 11 47 39 Mei 22 3 49 9 Mei 29 14 19 39 Jun 6 18 31 41 Jun 13 19 43 13 Jun 20 10 50 51 Jun 28 4 53 10 Jul 6 7 50 44 Jul 13 2 47 50 Jul 19 19 52 16 Jul 27 20 20 28 Ags 4 18 18 1 Ags 11 9 57 37 Ags 18 7 48 35 Ags 26 11 56 14 Sep 3 2 37 23 Sep 9 18 1 26 Sep 16 23 15 3 Sep 25 2 52 29 Okt 2 9 45 24 Okt 9 3 46 53 Okt 16 18 1 50 Okt 24 16 45 9 Okt 31 16 40 18 Nov 7 16 2 2 Nov 15 14 54 20 Nov 23 5 39 10 Nov 30 0 18 49 Des 7 7 20 26 Des 15 11 49 16 Des 22 17 48 37 Des 29 9 34 23


(3)

15

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

2019 Jan 6 1 28 18 Jan 14 6 45 26 Jan 21 5 15 59 Jan 27 21 10 27 Feb 4 21 3 31 Feb 12 22 26 5 Feb 19 15 53 26 Feb 26 11 27 44 Mar 6 16 3 56 Mar 14 10 26 55 Mar 21 1 42 47 Mar 28 4 9 39 Apr 5 8 50 26 Apr 12 19 5 46 Apr 19 11 12 2 Apr 26 22 18 13 Mei 4 22 45 20 Mei 12 1 12 11 Mei 18 21 11 13 Mei 26 16 33 26 Jun 3 10 1 50 Jun 10 5 59 15 Jun 17 8 30 39 Jun 25 9 46 14 Jul 2 19 16 6 Jul 9 10 54 46 Jul 16 21 38 14 Jul 25 1 17 58 Ags 1 3 11 42 Ags 7 17 30 56 Ags 15 12 29 17 Ags 23 14 56 8 Ags 30 10 36 57 Sep 6 3 10 25 Sep 14 4 32 53 Sep 22 2 40 54 Sep 28 18 26 16 Okt 5 16 47 7 Okt 13 21 7 58 Okt 21 12 39 15 Okt 28 3 38 24 Nov 4 10 23 13 Nov 12 13 34 25 Nov 19 21 10 51 Nov 26 15 5 36 Des 4 6 58 22 Des 12 5 12 14 Des 19 4 56 59 Des 26 5 13 12

Bulan Baru Kuartir Awal Purnama Kuartir Akhir

b t j m d b t j m d b t j m d b t j m d

2020 Jan 3 4 45 22 Jan 10 19 21 11 Jan 17 12 58 21 Jan 24 21 41 59 Feb 2 1 41 31 Feb 9 7 33 7 Feb 15 22 17 13 Feb 23 15 31 55 Mar 2 19 57 14 Mar 9 17 47 34 Mar 16 9 34 9 Mar 24 9 28 3 Apr 1 10 21 4 Apr 8 2 34 54 Apr 14 22 56 1 Apr 23 2 25 39 Apr 30 20 38 8 Mei 7 10 45 4 Mei 14 14 2 35 Mei 22 17 38 42 Mei 30 3 29 46 Jun 5 19 12 15 Jun 13 6 23 34 Jun 21 6 41 17 Jun 28 8 15 33 Jul 5 4 44 15 Jul 12 23 28 53 Jul 20 17 32 45 Jul 27 12 32 24 Ags 3 15 58 40 Ags 11 16 44 40 Ags 19 2 41 28 Ags 25 17 57 33 Sep 2 5 22 0 Sep 10 9 25 38 Sep 17 10 59 57 Sep 24 1 54 49 Okt 1 21 5 12 Okt 10 0 39 27 Okt 16 19 30 51 Okt 23 13 22 53 Okt 31 14 49 13 Nov 8 13 45 60 Nov 15 5 7 9 Nov 22 4 44 60 Nov 30 9 29 44 Des 8 0 36 30 Des 14 16 16 33 Des 21 23 41 14 Des 30 3 28 7

Keterangan tabel:

b: bulan, t: tanggal, j:jam, m: menit, d: detik

VII. Soal Latihan

Melalui soal latihan ini diharapkan dapat diukur seberapa jauh penguasaan pengetahuan fasa

Bulan oleh siswa terhadap teori dan penggunaannya dalam kehidupan sehari – hari. Selain itu

soal – soal latihan ini diharapkan dapat menarik sehingga bisa menggerakkan daya fikir siswa

dan memberikan stimulan bagi siswa dan sekaligus membuka wawasan sains bagi siswa dan

meningkatkan pembelajaran guru kepada siswa untuk membentuk proses berfikir kualitatif dan

kuantitatif; yang mudah diamati/dibayangkan dan abstraksi yang lebih sulit.

Contoh soal:

1.

Seorang siswa melaporkan melihat Bulan pertama kali setelah bangun tidur sekitar pukul

03:00 WIB. Siswa tersebut tinggal di kota Surabaya. Perkirakan dimana posisi Bulan yang


(4)

16

dilihat siswa tersebut di langit (Utara, Selatan, Barat atau Timur) dan kemungkinan fasa apa

yang terjadi?

2.

Orbit Bulan memotong ekliptika sebanyak:

a) dua kali dalam sebulan,

b) tidak berpotongan kecuali saat musim gerhana,

c) dua kali dalam setahun,

d) kurang 15 kali dalam setahun,

e) hanya saat bulan purnama.

[Jawaban: a]

3.

Titik terbenam Bulan bagi pengamat di ekuator

a) bisa berada di selatan Matahari walaupun Matahari berada di titik paling selatan,

b) selalu di utara titik terbenam Matahari saat berada di titik paling selatan,

c) maksimal berada pada titik terbenam Matahari saat berada di titik paling selatan,

d) titik terbenam Bulan dalam kawasan 5 derajat di sekitar titik Barat,

e) titik terbenam Bulan sama dengan titik terbenam titik Aries.

[Jawaban: a]

4.

Deklinasi maksimum dan minimum Bulan bisa dicapai

a) setiap bulan,

b) setiap tahun,

c) setiap 7,5 tahun,

d) setiap 19 tahun,

e) setiap 100 tahun.

[Jawaban: d]

5.

Deklinasi maksimum Bulan sekitar

a) 5 derajat,

b) 23,5 derajat,

c) 28,5 derajat,

d) 11 derajat,

e) 0 derajat.

[Jawaban: c]

6.

Kemiringan bidang orbit Bulan terhadap Ekliptika sekitar

a) 23,5 derajat,


(5)

17

c) 5 derajat,

d) 11 derajat,

e) 0 derajat.

[Jawaban: c]

7.

Pada saat Bulan mencapai deklinasi maksimum dan minimum

a) tidak mungkin terjadi gerhana Bulan,

b) tidak mungkin terjadi gerhana Matahari,

c) bisa terjadi gerhana Bulan dan gerhana Matahari,

d) tidak mungkin terjadi gerhana Bulan dan Matahari,

e) hanya terjadi gerhana bila deklinasi Bulan minimum.

[Jawaban: c]

8.

Diketahui bahwa fasa bulan purnama pada saat gerhana bulan penumbra 24 April 2005

berlangsung pada jam 17:07:33 WIB. Fasa bulan purnama itu akan berlangsung pada sekitar

tanggal 24 April lagi pada tahun

a) tahun depan,

b) tahun 2024,

c) tahun 2008,

d) tahun 2010,

e) tidak mungkin terjadi pada tanggal yang sama lagi.

[Jawaban: b]

9.

Fasa bulan purnama dalam satu bulan penanggalan Masehi

a) bisa terjadi tiga kali,

b) hanya sekali saja,

c) ada kemungkinan tidak terjadi bulan purnama pada bulan Februari,

d) ada kemungkinan terjadi dua bulan purnama pada bulan Februari,

e) a, b, c, dan d benar.

[Jawaban: c ]

10.

Tom pengamat bulan purnama 30 tahun terakhir sebelum meninggal pada usianya ke 60,

yaitu antara tahun 1970 hingga tahun 2000.

a) Tom paling banyak mengamati 1000 bulan purnama,

b) Tom kemungkinan mengamati 12 hingga 13 bulan purnama pada tanggal dan bulan

bersamaan,

c) Tom akan mengamati lebih dari 100 kali bulan purnama pada tanggal dan bulan yang

bersamaan,


(6)

18

d) Tom melihat gerhana bulan lebih dari 10 kali,

e) Tom tidak melihat gerhana bulan sama sekali.

[Jawaban: b]

11.

Moonsi melihat bulan 3 hari sebelum lebaran Idul Fitri

a) Moonsi melihat pagi hari,

b) Moonsi melihat sore hari,

c) Moonsi melihat tengah malam,

d) Moonsi melihat siang hari,

e) pengamatan Moonsi tidak mungkin terjadi.

[Jawaban: a]

VIII. PENUTUP

Bagi siswa/siswi di Indonesia memperoleh kesempatan luas untuk melihat semua fenomena fasa

Bulan. Mengenalkan fasa – fasa bulan untuk siswa sangat memungkinkan diberikan kepada

siswa SMU/MA seperti yang diuraikan di atas. Materi pembelajaran tentang fasa – fasa Bulan ini

akan sangat bermanfaat dalam mengajarkan sains IPA dan sains pengamatan bagi siswa – siswa

Indonesia. Apalagi bila didukung dengan peralatan teropong untuk Bulan misalnya, lebih banyak

lagi kegiatan ”penelitian kecil” yang bisa dilakukan oleh siswa/siswi. Diharapkan materi khusus

semacam itu akan bisa memperbaiki kualitas dan peringkat siswa Indonesia dalam penguasaan

mata pelajaran IPBA/IPA. Selamat mencoba.

IX. Daftar Pustaka

[1] Anonym, Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA, Jakarta: Pusat

Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional 2007 (2007)

[2] Jean Meeus,

Astronomical Algorithms, Richmond, Virginia 23235: Willmann-Bell, Inc., p

315 - 30 (1998)

[3] Pananides, Nicholas A. & Arny, Thomas, Introductory Astronomy: Second Edition,

Addison-Wesley Publishing Company. (1979)

[4] M. Raharto, Review: Model Materi Tentang Pengetahuan Satuan Sudut:Derajat dan Radian

dan Penggunaannya Dalam Memahami

Ukuran Fisik dan Jarak Benda Langit, JPFSM vol. 1 no. 1, p. 1-5 (2009).

[5] N. Sopwan, Karakteristik Hilal Metonik dekat Equinox, Solstice, Perihelion dan Aphelion,

Bandung: Skripsi Prodi Astronomi FMIPA ITB (2008)

[6] W.M. Smart, Spherical Astronomy, London: Cambridge Univ. Press, pp 195-224 (1980).

[7]

Anthony Ayiomamitis

,

Full Moon at Perigee and Apogee,

http://www.perseus.gr/Images/lunar-apogee-perigee-2010.jpg