justru ia mendukung langkah anaknya untuk bercerai dan bahkan memberi modal usahanya yang baru ketika perceraian terjadi.
3.2.2.3 Tindakan
Beberapa tindakan sudah dilakukan Reny sebagai bentuk usaha menjagakeharmonisan keluarga hingga menginjak tahun ke-15 pernikahannya. Salah satunya yaitu hanya
berperan murni sebagai ibu rumah tangga yang menjaga dan mengasuh kelima anaknya dengan maksimal. Terhadap keharmonisan hubungan seksual, sudah diupayakan
sedemikian rupa bahkan seolah-olah ia bagaikan pelacur bagi suaminya. Ketika konflik muncul, diantaranya suami bersikeras ingin menikahi
selingkuhannya, Reny juga sudah mengusahakan jalan damai dengan bermusyawarah terlebih dahulu dengan suaminya. Namun karena tak adanya titik temu dalam dialog
tersebut maka langkah selanjutnya ia menempuh jalur dialog dengan mertuanya. Menurut perkiraannya semula, mertua sebagai sesama perempuan tentunya akan menasihati anak
lelakinya untuk kembali pada keluarganya. Di luar harapan, ternyata mertua bahkan membela suaminya untuk menikahi selingkuhannya. Alasannya adalah bahwa kesalahan
istri jika suami sampai mengejar kenikmatan di luar perkawinannya. Alasan lainnya adalah bahwa perkawinan lebih mulia daripada mereka berzinah. Alasan ketiga adalah
bahwa sudah menjadi hak suaminya jika menginginkan menikah lagi. Tindakan yang ditempuh Reny ketika proses perceraian tak dapat dihindarkan lagi
adalah dengan melakukan dialog bersama pengacaranya demi keamanan harta atas namanya. Salah satu tindakan yang ditempuh adalah dengan segera menjual tanah dan
rumah atas namanya demi masa depan anak-anak dan dirinya sendiri. Ia masih
berbelaskasihan pada mantan suaminya dengan meninggalkan usaha bengkel dan sebuah sepeda motor untuk dikelolanya.
Setelah perceraian terjadi, dari hasil penjualan harta bersama suaminya sebagian didepositokan untuk keperluan mendatang masa depan anak-anaknya dan sebagian lagi
digunakannya untuk merintis usaha baru dengan dibantu adiknya. Usaha lama tetap berjalan yaitu rental mobil ditambah usaha baru yaitu membuka warung makan
sederhana. Suami Reny pada awal pernikahan hingga menginjak usia perkawinan ke-14
dikenal sebagai sosok yang kalem dan pekerja keras. Namun pada perjalanan menuju perkawinan usia ke-15 suaminya mulai menunjukkan ketidaksetiaannya dengan
membawa perempuan lain ke rumah tatkala istri dan anak-anaknya tak berada di rumah. Ketika adik Reny mempergoki perbuatannya, ia justru tanpa takut atau kecut
memperkenalkan sebagai calon kakak iparnya yang baru. Suami Reny bersikeras menikahi selingkuhannya meski istrinya menyatakan
keberatannya dimadu. Dengan dominasi kekuasaan sebagai suami yang tak dituruti keinginannya oleh istrinya maka ia mempergunakan hak preoregatifnya dengan
menjatuhkan talak satu padanya. Ketika proses perceraian berlangsung ia sempat berkeberatan ketika Reny menjual semua aset atas namanya termasuk rumah dan tanah.
Namun segera surut perlawanannya manakala Reny mengancam akan membeberkan perselingkuhanlah sejatinya awal penyebab perceraian di antara mereka di meja hijau.
3.2.2.4 Dialog