Bagian-bagian Cerita Pola Narasi Feature “Neraka di Rumah Mertua” .1 Episode Perkenalan

Dari dialog di atas terungkap bahwa hubungan mereka sebagai mantan suami-istri tak lagi diliputiperasaan dendam satu sama lain. Sehingga ketika Januar mencurigai mantan istrinya bunda Rasya yang mendapatkan Herman duda beranak satu sebagai suami barunya sebagai sebuah kamuflase agar tak dianggap mandul, diterima dengan tertawa dan tanpa rasa sakit hati sedikitpun. Demikian juga Herman juga tak merasakan terhina dengan pernyataan Januar, bahkan ia memberikan nasihat kepada Januar yang lebih dulu menikah lagi untuk selalu bersabar dan berdoa dalam menunggu kehadiran buah hati di perkawinan barunya tersebut.

3.4.2.5 Bagian-bagian Cerita

Dalam feature pada curhat berjudul “Aku Dicerai dengan Alasan yang Salah” ini merupakan suatu bagian narasi yang berkesinambungan antara pendahuluan, pra-konflik, konflik, solusi meskipun akhir cerita masih mengambang, karena tak semua pihak berakhir bahagia pada bagian penutup cerita. Misalnya pada bagian pendahuluan tercantum pada alinea ke-2 seperti berikut ; Perceraian yang terjadi di antara dua pasangan suami istrimemiliki alasan bermacam-macam. Ada yang karena salah satunya ketahuan selingkuh, ketakcocokkan paham dan prinsip, adanya pihak orang tua yang terlalu ikut campur urusan rumah tangga dan lainnya. Cuplikan feature di atas menunjukkan pendahuluan dimana dijelaskan beberapapenyebab sebuah perceraian yang dialami pasangan rumah tangga. Dan salah satunya yaitu ketidakcocokkan paham dan prinsip diprediksi menjadi penyebab perceraian pelaku confession “Aku Dicerai dengan Alasan yang Salah” ini. Bahkan prediksi tersebut dibuktikan dengan keinginan suaminya untuk menikah lagi, karena tiadanya keturunan diantara mereka setelah menikah selama 7 tahun lebih. Hal ini terungkap pada bagian pra-konflik alinea ke-4 berikut; Keinginan suami untuk menikah lagi diungkapkan langsung kepadaku.Dia berterus terang ingin menikah karena aku dianggap tidakbisa memberikan keturunan. Maklum, sudah tujuh tahun kami menikah tapi belum dikaruniai seorang anak pun. Dia juga mengatakan, meski telah menikah lagi, dia berjanji tak akan mengurangi perhatiannya kepadaku. Bahkan dia berkata,”Siapa tahu dengan begitu akan menjadi jalan bagi kamu untuk bisa memilikianak”. Feature di atas menunjukkan narasi yang sudah mengarah pada pra-konflik. Dimana yang tadinya perkawinan mereka adem ayem berubah mulai ada riak-riak yang mengganggu perjalanannya. Sikap suami yang secara terbuka ingin menikah lagi dengan alasan yang tak bisa diterima mantan istrinya bunda Rasya sangat membuat pelaku confession merasa sangat terpukul dan terbuang. Bagian cerita yang mengindikasikan ke arah konflik ditengarai dengan adanya alasan yang disampaikan Januar bahwa langkah tersebut ditempuhnya karena merupakan salah satu ungkapan perasaan sayang dan cinta yang sangat mendalam dari suaminya. Hal ini ditunjukkan pada alinea ke-7 berikut; Namun, ungkapan cintanya tak bisa membuatku menerima alasannya untuk menikah lagi. “Kalau kamu benar-benar mencintaiku, tentu saja kamu tidak akan menikah lagi walaupun kita tidak dikaruniai anak. Kalau memang kamu menikah lagi, berarti kamu tidak mencintaiku. Kamu menikahiku hanya karena ingin punya keturunan saja,” kataku saat itu. Cuplikan di atas menegaskan adanya konflik yang semakin menajam, hingga dengan sadar bunda Rasya akhirnya menuntut untuk diceraikan suaminya terlebih dahulu sebelum suaminya melangkah untuk menikah lagi. Sedangkan pada paragraf terakhir pelaku confession mengemukakan kebahagiaannya setelah mampu menunjukkan pada mantan suaminya bahwa ia bisa mengandung dan melahirkan anak hasil pernikahan keduanya yang diberi nama Rasya, meskipun masih merasakan masgul atas apa yang dialami mantan suaminya tersebut yaitu tak mungkin menghamili istri barunya karena ternyata terbukti mandul secara medis. Kini,Januar sering main ke rumahku. Untunglah suami dekat dengan dia, dan mereka saling percaya. Januar hanya ingin bermain-main dengan anakku. Dia ingin merasakan punya bayi. Dan oleh suamiku yang amat baik dan mengerti, anakku Zidan Rasya, boleh dianggap sebagai anak Januar sendiri. Aku lega. Aku yang dulu merasa dicampakkan Januar, kini jadi tahu,bahwa perasaan tercampakkan itu tengah juga dia alami. Entah mengapa, tak ada perasaan benci atau dendam, aku malah sedih atas nasib dankesepian dalam perkawinannya…. Dari penutup narasi yang mengambang karena tak semua pihak merasakan kepuasan atas pilihan hidup yang ditempuhnya sendiri-sendiri di atas, maka permasalahan yang dianggap sebab perceraian sudah tampak jelas. Bahwa yang tak bisa memberikan keturunan adalah dari pihak suami yaitu Januar. Sehingga tak ada sama sekali beban bagi pembacanya untuk sekedar memberikan motivasi, masukan atau doa kepada pelaku confession. Hal ini disebabkan pelaku confession sama sekali tak menyampaikan permintaaan atau harapan apapun pada pembaca, selain justru agar kisah hidupnya tersebut menjadi inspirasi bagi pembacanya.

3.4.2.6 Dramatisasi