86
2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh defisit anggaran, uang beredar, PDB terhadap tingkat inflasi di Indonesia. Sukirno 2000 mendefenisikan
inflasi adalah presentasi kecepatan kenaikan harga-harga dalam satu tahun tertentu, biasanya digunakan sebagai suatu ukuran untuk menunjukkan sampai dimana
buruknya masalah ekonomi yang dihadapi. Menurut Boediono 1988 inflasi disebabkan karena adanya tekanan dari sisi supply
cost push inflation,
dari sisi permintaan
demand pull inflation
. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi naik turunya inflasi di Indonesia,
antara lain melalui kebijakan fiskal ekspansif dengan instrumen defisit anggaran. Menurut Teori Keynesian, defisit anggaran akan meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan, dan konsumsi pada giliran berikutnya. Akibat dari kenaikan pengeluaran pemerintah tersebut, maka terjadi kenaikan tingkat pendapatan yang
akan mendorong kenaikan tingkat harga dan output. Kenaikan tingkat harga dan output akan menyebabkan terjadinya inflasi di dalam negeri meningkat. Selain itu
kenaikan permintaan uang jumlah uang beredar atau
money supply
juga akan mempertinggi laju inflasi Mankiw, 2003.
Uang beredar dalam arti luas M2 berpengaruh terhadap inflasi sebagaimana dijelaskan oleh teori kuantitas Fisher M.V = P.T. Dalam teori tersebut, fisher
menyatakan inflasi erat kaitanya denganuang beredar. Jika terjadi kenaikan jumlah uang beredar, maka akan mestimulus terjadinya inflasi, dengan asumsi kecepatan
jumlah uang beredar dan volume produksi perekonomian yang bersifat konstan.
87 Angraini 2012 menjelaskan bahwa peningkatan jumlah uang beredar yang
berlebihan dapat mendorong peningkatan harga inflasi tinggi melebihi tingkat yang diharapkan sehingga dalam jangka panjang dapat mengganggu pertumbuhan
ekonomi. Selanjutnya, PDB dapat menggambarkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan mempengaruhi pendapatan masyarakat di negara tersebut, dengan pendapatan masyarakat yang tinggi tersebut akan
memperbesar permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa. Berdasarkan sebab- sebab inflasi, dari sisi tarikan permintaan
demand full inflation
. Kenaikan permintaan agregat
aggregat demand
yang tidak diimbangi dari sisi penawaran
aggregat supply
akan menimbulkan celah inflasi
inflationary gap
yang merupakan sumber inflasi Sukirno, 1994.Selain itu, menurut Teori Keynesian kenaikan PDB
dari sisi pengeluaran akan meningkatkan permintaan efektif masyarakat. Bila jumlah permintaan efektif terhadap komoditas meningkat, pada tingkat harga berlaku,
melebihi jumlah maksimum dari barang-barang yang bisa dihasilkan oleh masyarakat, maka
inflationary gap
akan timbul dan menimbulkan masalah inflasi Nugroho, 2012.
Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis di atas, maka skema hubungan antar variabel dalam penelitian ini dijelaskan dalam Gambar 2.16 berikut:
88
Gambar 2.16 Hubungan antar Variabel dalam Kerangka Pemikiran Teoritis
2.8 Hipotesis