53
2.2.5.1 Kelompok Ricardian
Ricardian Equivalence
Richardian equivalence hypothesis
REH menyatakan bahwa defisit anggaran pemerintah tidak akan berpengaruh terhadap ekonomi makro. Hipotesis ini
didasarkan pada anggapan bahwa masyarakat memiliki asa nalar
rational expectation
terhadap kebijakan pemerintah tersebut. Bagi masyarakat yang rasional, kebijakan pemerintah menempuh anggaran defisit dengan memotong pajak
memberikan dampak kenaikan pendapatan setelah pajak untuk saat ini. Namun, pada masa yang akan datang pemerintah perlu membayar cicilan dan bunga atas utang
yang terakumulasi tersebut. Cara yang ditempuh oleh pemerintah biasanya dengan menaikkan pajak. Jadi penurunan pajak saat ini dipandang oleh konsumen hanya
memberikan pendapatan sementara
transitory income
saja dan pada masa yang akan datang akan ”diambil kembali” oleh pemerintah. Dengan demikian konsumen tidak
akan meningkatkan pengeluarannya saat ini Mankiw, 2005. REH juga mengajukan hipotesis bahwa beberapa kebijakan pemerintah tidak
akan membawa dampak yang penting bagi perekonomiaan
neutralitypreposition
. REH menggabungkan dua pendekatan fundamental, yaitu kendala anggaran
pemerintah dan
P ermanent Income Hypothesis
PIH. Kendala anggaran pemerintah menyatakan jika pengeluaran pemerintah tidak mengalami perubahan maka tingkat
pajak yang rendah pada periode sekarang akan diimbangi oleh kenaikan tingkat pajak pada periode mendatang. Dengan demikian, PIH menyatakan bahwa rumah tangga
akan merespon melalui keputusan konsumsi berdasarkan pada
permanent income
yang besarnya sangat tergantung oleh nilai pendapatan setelah pajak pada periode
54 sekarang. Pembiayaan defisit anggaran dengan memotong pajak sekarang akan
berpengaruh pada beban pajak periode mendatang, tetapi tidak dalam nilai periode sekarang sehingga pemotongan pajak tidak akan mengubah
permanent income
atau konsumsi Waluyo, 2006.
Neutrality preposition
harus ditanggapi dengan sangat hati-hati, walaupun suku bunga tidak berubah karena penerbitan obligasi negara,
tetapi suku bunga dapat mengalami perubahan karena adanya tambahan pengeluaran pemerintah.Menurut Barro 1974, setiap pembiayaan defisit anggaran dengan
penerbitan obligasi negara akan diimbangi oleh kenaikan pajak di masa periode mendatang. Kenaikan tingkat pajak tidak perlu membuat masyarakat takut terhadap
kemakmurannya
wealth
karena kenaikan pajak pada periode mendatang akan diantisipasi dengan meningkatkan tabungan sekarang dan mengurangi konsumsi
sekarang. Implikasinya, individu tidak menggunakan semua kekayaannya pendapatannya untuk meningkatkan konsumsinya karena penerbitan obligasi
negara. Individu akan menyimpan seluruhnya untuk mengantisipasi kenaikan beban pajak di kemudian hari sehingga hal itu tidak akan menaikkan permintaan terhadap
barang dan jasa. Jika pemerintah meningkatkan pajak hari ini untuk membayar utang obligasi
negara maka individu akan memandang kebijakan ini sama dengan menggantikan pajak saat ini untuk pajak yang akan datang pada
present value
yang sama. Kebijakan ini akan menggeser titik e
ndowment
tetapi nilai aliran pendapatan sekarang secara keseluruhan tidak mengalami perubahan. Individu akan memilih berkonsumsi
55 dan akan lebih banyak meminjam sekarang sampai terjadi kenaikan dalam
present value
pajak. REH juga berpendapat bahwa perubahan dalam pajak dan pembiayaan defisit
anggaran mempunyai dampak yang sama bagi variabel makro terutama konsumsi swasta. REH dibangun dari premis bahwa penerbitan obligasi negara pada saat ini
selalu disertai dengan rencana kenaikan pajak di masa mendatang. Pembiayaan utang pemerintah diasumsikan hanya mengalami perubahan sesuai dengan perubahan
perpajakan sehingga konsumsi agregat akan tetap. Dalam kerangka pemikiran REH individu mengasumsikan pajak yang akan datang sama dengan besarnya beban utang
pemerintah Barro, 1989.
2.2.5.2 Kelompok Keynesian