55 dan akan lebih banyak meminjam sekarang sampai terjadi kenaikan dalam
present value
pajak. REH juga berpendapat bahwa perubahan dalam pajak dan pembiayaan defisit
anggaran mempunyai dampak yang sama bagi variabel makro terutama konsumsi swasta. REH dibangun dari premis bahwa penerbitan obligasi negara pada saat ini
selalu disertai dengan rencana kenaikan pajak di masa mendatang. Pembiayaan utang pemerintah diasumsikan hanya mengalami perubahan sesuai dengan perubahan
perpajakan sehingga konsumsi agregat akan tetap. Dalam kerangka pemikiran REH individu mengasumsikan pajak yang akan datang sama dengan besarnya beban utang
pemerintah Barro, 1989.
2.2.5.2 Kelompok Keynesian
Kelompok kaum
Keynesian berpendapat
bahwa defisitanggaran
mempengaruhi perekonomian. Pertama, kelompok Keynesian mengasumsikan bahwa ada kemungkinan sumber daya tidak digunakan secara penuh. Kedua, pelaku
ekonomi mempunyai pandangan yang bersifat
myopic
. Sifat ini menggambarkan adanya hubungan antar generasi yang erat. Ketiga, aliran Keynesian lebih
memfokuskan diri pada efek defisit anggaran temporer yang disebabkan oleh fluktuasi perekonomian Berheim, 1989.
Menurut kaum Keynesian, defisit anggaran akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, dan konsumsi pada giliran berikutnya. Defisit anggaran yang
dibiayai utang, yang berarti beban pajak pada masa sekarang relatif menjadi lebih ringan, akan menyebabkan peningkatan pendapatan yang siap dibelanjakan.
56 Peningkatan pendapatan yang siap dibelanjakan akan meningkatkan konsumsi dan
sisi permintaaan secara keseluruhan. Jika perekonomian belum dalam kondisi kesempatan penuh, peningkatan sisi permintaan akan mendorong produksi dan
selanjutnya peningkatan pendapatan nasional. Pada periode selanjutnya, peningkatan pendapatan nasional akan mendorong perekonomian melalui
multiplier efek Keynesian
. Karena defisit anggaran meningkatkan konsumsi dan tingkat pendapatan sekaligus, tingkat tabungan dan akumulasi kapital juga meningkat. Menurut kaum
Keynesian secara keseluruhan, defisit anggaran dalam jangka pendek akan menguntungkan perekonomian Pramuji, 2008.
Namun demikian, pengeluaran pemerintah yang meningkat secara terus- menerus merupakan kebijakan yang tidak mungkin dilakukan, ada suatu batas jumlah
total yang mungkin dikeluarkan pemerintah yaitu tidak bisa mengeluarkan lebih dari 100 persen dari PDB. Faktanya, sebelum batas tersebut dicapai, proses politik akan
menghentikan pengeluaran pemerintah yang meningkat tersebut. Seperti saat terjadinya penyusunan anggaran pemerintah, dimana antara publik, politikus dan
pemerintah pasti akan berdebat tentang keseimbangan anggaran dan belanja pemerintah agar memiliki target yang tepat bagi perekonomian. Tentu saja persepsi
publik dan politikus sedikit banyak menentukan batas yang wajar untuk pengeluaran pemerintah dapat naik. Dengan demikian, kelompok Keynesian menganggap bahwa
inflasi yang tinggi tidak hanya disebabkan oleh kebijakan fiskal semata Andrian, 2011.
57
2.2.5.3 Kelompok Neoklasik