91 beredar, PDB riil,dan inflasi berupa data kuartalan dari tahun 2001.1 hingga 2013.4.
Alasan pemilihan data kuartalan dari tahun 2001.1 hingga 2013.4 didasarkan karena keterbatasan data, sehingga di pilih data kuartalan dari periode 2001.1 hingga
2013.4. Berdasarkan sumbernya, data dalam penelitian ini diperoleh dari publikasi
Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik Indonesia, Badan Kebijakan Fiskal, serta sumber lain yang relevan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka dari berbagai laporan, literatur-literatur, penelitian, dan dokumentasi secara resmi
dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Badan Kebijakan Fiskal, serta sumber lain yang relevan.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis informasi kuantitatif
data yang dapat diukur, diuji, dan diinformasikan dalam bentuk persamaan, tabel dan sebagainya.
3.4.1 Proses Pegujian Analisis
Untuk menguji model empiris sebagaimana disebutkan dalam kerangka pemikiran teoritis, digunakan metode
Vector Error Correction Model
VECM. Proses analisis menggunakan pendekatan VECM digambarkan dalam diagram di
bawah ini.
92
Gambar 3.1 Proses Analisis VECM
Sumber : Ascarya, 2009.
Berdasarkan Gambar 3.1 diatas, langkah pertama untuk melakukan suatu analisis data dalam model VECM Gustiani dkk, 2010 sebagai berikut :
1. Mengekspolarasi data. Tujuan ekspolarasi data adalah mengetahui adanya
penyimpangan-penyimpangan dari suatu model dan berusaha untuk mencari cara penyelesainnya.
2. Transformasi data. Merupakan suatu proses dalam merubah bentuk data.
Semua data dalam penelitian ini ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural ln kecuali variabel inflasi dan defisit anggaran dalam bentuk
persentase.
93 3.
Unit root test.
Uji stasioneritas yang populer digunakan adalah
Unit Root Test
. Hasil Pengujian stasioneritas data adalah pengujian untuk menguji apakah
variasi dari data pada penelitian bersifat konstan atau tidak. Suatu data dapat dikatakan baik adalah ketika data tersebut memiliki sifat stasioner artinya nilai
rata-rata dan variansnya konstan. Pengujian stasioneritas data dapat dilakukan dengan melakukan pada tingka
level
terlebihdahulu, lalu jika tidak stasioner dilanjutkan pada tingkat
first difference
dan jika tidak stationer lagi maka dilanjutkan pada tingkat
second difference.
4. Penentuan panjang
lag
.
Sebelum melakukan uji kointegrasi perlu dilakukan penentuan panjang lag. Karena uji kointegrasi sangat peka terhadap panjang lag,
maka penentuan lag yang optimal menjadi salah satu prosedur penting yang harus dilakukan dalam pembentukan model.
5. Uji kointegrasi. Uji kointegrasi dilakukan untuk melihat apakah variabel-
variabel penelitian memiliki hubungan jangka panjang. Adapun syarat hasil pengujian dikatakan memiliki hubungan kointegrasi ialah jika nilai
Trace Statistic
Critical value.
6.
Vector Error Correction Model
VECM jika data yang digunakan adalah stationer pada perbedaan pertama namun terdapat kointegrasi.
7.
Innovation Accounting
. Tujuan
innovation accounting
adalah untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh
shock
atau
impulse
terhadap variabel- variabel yang digunakan dalam persamaan.
94 8.
Analisis
impulse response function
juga dilakukan untuk melihat respon suatu variabel endogen terhadap guncangan variabel lain dalam model.
9. Analisis
variance decomposititon
juga dilakukan untuk melihat kontribusi relatif suatu variabel dalam menjelaskan variabilitas variabel endogenusnya.
3.4.2 Spesifikasi Model Penelitian