Ciri-ciri Hak Tanggungan TINJAUAN UMUM MENGENAI HAK TANGGUNGAN

Menurut Sutarno, hak tanggungan adalah jaminan yang adanya karena diperjanjikan lebih dahulu antara kreditur dan debitur. Jaminan yang adanya atau lahirnya karena perjanjian ini akan menimbulkan jaminan khusus yang berupa jaminan kebendaan. 21 Pengertian yang diberikan oleh para ahli tersebut diatas pada intinya adalah sama dengan pengertian yang diberikan oleh UUHT, dan unsur-unsurnya sama dengan yang diuraikan oleh Salim, HS.

2. Ciri-ciri Hak Tanggungan

Menurut Purwahid Patrik dan Kashadi, ciri-ciri hak tanggungan adalah: Memberikan kedudukan yang diutamakan atau mendahulu kepada pemegangnya droit de preference. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 1 ayat 1 seperti telah disebutkan di atas bunyinya, dan Pasal 20 Ayat 1 Undang- undang Hak Tanggungan yang berbunyi: Apabila debitor cidera janji, maka berdasarkan: hak pemegang Hak Tanggungan pertama untuk menjual obyek Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, atau title eksekutorial yang terdapat dalam sertifikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 2, obyek Hak Tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan untuk pelunasan piutang pemegang Hak Tanggungan dengan hak mendahulu daripada kreditor-kreditor lainnya. 21 Sutarno, Op.cit., hal 151. Selalu mengikuti objek yang dijaminkan dalam tangan siapapun obyek itu berada droit de suite. Ditegaskan dalam Pasal 7 Undang-undang Hak Tanggungan yang berbunyi: Hak tanggungan tetap mengikuti obyeknya dalam tangan siapapun obyek itu berada. Mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya. 22 Sedangkan menurut Salim HS, ciri-ciri hak tanggungan tidak hanya tiga seperti telah disebut diatas, tetapi ada empat ciri-ciri hak tanggungan, yaitu: Memberikan kedudukan yang diutamakan atau mendahulu kepada pemegangnya atau yang dikenal dengan droit de preference. Selalu mengikuti obyek yang dijamin dalam tangan siapapun benda itu berada atau disebut droit de suite. Keistimewaan ini ditegaskan dalam Pasal 7 Undang-undang Hak Tanggungan. Biarpun obyek hak tanggungan sudah dipindahkan haknya kepada pihak lain, kreditur pemegang hak tanggungan tetap masih berhak untuk menjualnya melalui pelelangan umum jika debitur cidera janji. Memenuhi asas spesialitas dan publisitas sehingga dapat mengikat pihak ketiga dan memberikan kepastian hukum bagi pihak yang berkepentingan. Mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya. 23 Uraian ciri-ciri oleh Salim HS sedikit berbeda dengan uraian Purwahid Patrik dan Kashadi. Perbedaannya terletak pada ciri-ciri ke tiga, adanya penambahan memenuhi asas spesialitas dan publisitas. Purwahid Patrik dan 22 Prof. Purwahid Patrik, SH dan Kashadi, SH, Hukum Jaminan edisi Revisi dengan UUHT, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, 2005, hal 54. 23 H. Salim HS, Op.cit., hal 98. Kashadi memasukkan asas spesialitas dan publisitas ini ke dalam asas-asas hak tanggungan.

3. Asas-asas Hak Tanggungan