b. Menolak
Sebagaimana mengiyakan sebuah TTD, dalam menolak TTD juga dilakukan dalam dua bentuk yaitu menolak secara verbal dan menolak
secara non verbal. 1
Menolak secara verbal Bentuk-bentuk penolakan secara verbal yang dilakukan anak pada
kelompok usia ini antara lain: a
Menolak secara langsung dengan pernyataan ketidakmampuan Menolak secara langsung dengan pernyataan
ketidakmampuan dapat dilihat pada contoh berikut: Konteks
: Pengasuh meminta anak menyiapkan kertas gambar.
TTD : Sekarang siapkan kertas gambarnya Kode: Mt. B1.9
Tanggapan : Aku nggak bisa ngambil kertasku. Kode: Mt.B1.9
Pada konteks di atas, pengasuh meminta anak menyiapkan kertas gambar, namun ada anak yang menolak dengan
membuat pernyataan ketidakmampuan. b
Menolak secara tidak langsung dengan memberikan alasan
Menolak secara tidak langsung dengan memberikan alasan antara lain dijumpai pada TTD berikut ini:
Konteks : Pengasuh meminta anak untuk tidak main di
tangga. TTD : Ingat tidak boleh main di tangga Kode: Mt.
B1.10 Tanggapan : Aku mau pipis. Kode: Mt.B1.10
Pada konteks di atas pengasuh melarang untuk main di tangga, namun anak memberikan alasan bahwa di akan buang air
di kamar mandi, yang kebetulan letak kamar mandi di dekat tangga.
c Menolak secara tidak langsung dengan menyalahkan orang lain
Bentuk menolak secara tidak langsung dengan menyalahkan orang lain seperti terlihat pada contoh berikut:
Konteks : Pengasuh meminta anak membersihkan air yang
tumpah. TTD : Bagaimana kalau air yang tumpah kita bersihin
bersama-sama? Kode: Mt. B1.16 Tanggapan : Aku nggak numpahin kok. Kode: Mt.B1.16
Pada konteks di atas pengasuh menyuruh anak membersihkan air yang tumpah, namun salah satu anak menolak
dan menyatakan bahwa orang lainlah yang telah menumpahkan air. 2
Menolak secara non verbal Bentuk-bentk penolakan secara non verbal yang muncul
antara lain: a
Diam Bentuk penolakan secara non verbal dengan cara diam
antara lain terlihat pada contoh berikut: Konteks : Pengasuh menyuruh anak mengambilkan
penghapus. TTD : Bisa ambilkan penghapus tidak? Kode: Mt.
B1.5 Tanggapan : Tidak beranjak, diam saja. Kode: Mt.B1.9
Pada konteks di atas pengasuh menyuruh anak mengambilkan pengasuh, namun ada anak yang tidak ingin
membantu pengasuh mengambilkan penghapus dengan tindakan non verbal diam.
b Tindakan atau gerakan fisik lain seperti sibuk sendiri, mengganggu
yang lain, berlari-lari.
Penolakan secara non verbal dengan melakukan tindakan lain seperti mengganggu yang lain muncul cukup sering
di usia ini, seperti terlihat pada contoh berikut: Konteks : Pengasuh menyuruh anak mengembalikan
sandal ke rak sepatusandal. TTD : Kalau memakai sandal harus dikembalikan ke
tempatnya Kode: Mt. B1.8 Tanggapan : Berlari-larian, tetap memakai sandalnya.
Kode:Mt.B1.8
Pada konteks di atas pengasuh menyuruh anak untuk mengembalikan sandal ke tempatnya, namun anak tidak
mengindahkan perintah tersebut dengan melakukan tindakan lain.
Pada kelompok usia 4 – 5 tahun, tanggapan anak terhadap TTD tidak jauh berbeda dengan kelompok usia 3 – 4 tahun. Sebagaimana kelompok usia
3 – 4 tahun, bentuk ujaran yang langsung lebih mudah dipahami oleh anak. Namun demikian ada yang sedikit berbeda pada tanggapan anak dalam bentuk
non verbal. Fenomena “pembangkangan” terjadi pada kelompok usia ini. Tanggapan berupa tindakan-tindakan lain seperti bermain sendiri, berlarian,
atau menggangu yang lain muncul lebih banyak dibanding pada kelompok usia 3 – 4 tahun.
Sebagaimana anak usia 3 – 4 tahun, bentuk imperatif langsung merupakan kategori TTD yang memiliki daya ilokusi paling kuat sehingga
lebih mudah direspon oleh anak. Sebagai contoh adalah kategori TTD perintah. Kategori TTD ini bermodus dan berbentuk kalimat imperatif artinya
kalimat tersebut adalah kalimat langsung dan literal. Bentuk ujaran yang langsung dan literal lebih mudah direspon daripada ujaran yang tidak
langsung. Seperti contoh pada ujaran berikut: 1
Bagi yang tidak patuh, silahkan main di luar Kode Mt.B1.7 Ujaran tersebut mendapat respon positif yang lebih baik karena
ujaran tersebut memiliki IFID yang jelas yaitu “silakan main di luar” yang menunjukan ketegasan bahwa ujaran tersebut dengan jelas memerintahkan
anak untuk patuh, karena apabila tidak patuh, anak boleh ke luar.
3. Pemahaman Anak Usia 5 – 6 Tahun terhadap TTD