Kerangka Penelitian
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Pada semua jenis KAP, kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja (lihat Tabel 7). Koefisien tertinggi ada pada KAP Kecil. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja auditor, semakin baik kinerja auditor. Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian Spector (1997). Hal ini menunjukkan bahwa Kantor Akuntan Publik harus memperhatikan tingkat kepuasan kerja auditor agar kinerja mereka menjadi lebih baik dan kualitas audit yang dihasilkan juga lebih
baik. Pada KAP Menengah variabel kontrol
yang signifikan mempengaruhi kinerja adalah LEVEL, dimana semakin tinggi level, semakin rendah kinerja auditor. Hal ini mungkin disebabkan karena semakin tinggi level auditor, semakin tinggi tingkat kompleksitas tugas yang harus dihadapinya, sementara sarana dan prasarana di KAP Menengah belum cukup memadai dibandingkan dengan KAP
besar. Hal ini membuat kinerja auditor di KAP Menengah menjadi rendah.
Pada KAP Besar, variabel kontrol yang signifikan mempengaruhi kinerja adalah GENDER, dimana kinerja laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Hal ini sesuai dengan nature kerja di KAP yang terkadang harus lembur, pulang malam dan keluar kota.
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Keinginan Berpindah Kerja Auditor dan Peran Kinerja dalam Memoderasi Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Keinginan Berpindah Kerja
Tabel 8 menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap keinginan berpindah kerja auditor pada semua jenis KAP. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja auditor, semakin rendah keinginan berpindah kerja auditor. Kinerja terbukti memoderasi hubungan antara kepuasan kerja dan keinginan berpindah kerja auditor pada KAP Kecil dan Menengah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan negatif antara kepuasan kerja dan keinginan berpindah kerja tergantung pada apakah orang tersebut memiliki kinerja yang tinggi atau rendah. Karena koefisien moderasi JOB*PERF adalah positif, maka bagi orang yang memiliki kinerja tinggi, semakin besar ketidakpuasannya terhadap pekerjaannya, sehingga semakin besar keinginannya untuk berpindah kerja. Hasil ini sesuai dengan temuan Spector (2001). Dapat kita simpulkan bahwa jika KAP tidak ingin kehilangan orang-orang yang memiliki kinerja tinggi, KAP Kecil dan Menengah harus memperhatikan masalah kepuasan kerja auditor, terutama mereka yang memiliki kinerja tinggi.
Pada KAP Besar, kinerja tidak terbukti memoderasi hubungan antara kepuasan kerja dan turnover intention. Keinginan berpindah kerja di KAP Besar tidak tergantung pada kinerja auditor. Jika mereka tidak puas, mereka akan keluar dari KAP, baik yang memiliki kinerja tinggi atau rendah.
Karakteristik pribadi auditor berpengaruh positif terhadap keinginan berpindah kerja
Fitriany, Lindawati Gani, Sylvia Veronica Siregar, Arywarti Marganingsih, Viska Anggraita, Analisis... 187
di KAP Kecil dan Menengah, dimana orang seorang auditor semakin besar kesempatan yang memiliki karakteristik A lebih tinggi
untuk memperoleh tawaran pekerjaan atau keinginan berpindah kerjanya ketika dia
semakin baik kondisinya untuk mengajukan mengalami ketidakpuasan kerja. Di KAP
lamaran ke target perusahaan. Pada umumnya Besar, karakteristik pribadi tidak berpengaruh
posisi senior dan manager adalah posisi yang terhadap keinginan berpindah kerja auditor.
paling rawan bagi KAP atau yang paling baik Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada beda
bagi auditor untuk mencari pekerjaan yang tingkat keinginan berpindah kerja antara
dianggap lebih baik. Dalam keadaan yang auditor yang memiliki karakteristik A dan B di
jarang, ditingkat partner hal yang sama dapat KAP Besar. Faktor yang berpengaruh terhadap
terjadi. EXPERIEN (pengalaman) berpengaruh keinginan berpindah kerja di KAP Besar
negatif terhadap keinginan berpindah kerja, adalah jobs, experience dan level. Semakin artinya semakin lama pengalaman auditor, lama experience (pengalaman kerja), semakin
semakin rendah keinginan untuk berpindah kecil keinginan berpindah kerja auditor di
kerja auditor di KAP Big 4. Seorang auditor KAP Besar dan Menengah. Hal ini mungkin
baru akan memikirkan karir jangka panjangnya disebabkan karena orang yang lama bertahan
setelah berpengalaman bekerja di KAP. Seperti bekerja di KAP Besar dan Menengah adalah
halnya terjadi pada KAP Menengah, pada orang yang sudah cocok dengan lingkungan
mulanya mungkin tujuan untuk bekerja di Big kerja di KAP tersebut, sehingga mereka tidak
4 adalah sebagai batu loncatan, tetapi ketika ingin mencari pekerjaan lain.
terjadi kecocokan minat maka keinginan Variabel kontrol yang signifikan mem-
untuk berpindah kerja menurun. Kecocokan pengaruhi turnover intention di KAP Besar
minat tidak terjadi begitu saja terjadi, tetapi dan Menengah adalah LEVEL (jabatan)
melalui suatu proses. Kemungkinan besar dan EXPERIEN (Pengalaman). LEVEL
dengan berjalannya waktu seorang auditor (jabatan) berpengaruh positif terhadap keinginan
mulai merasakan adanya kecocokan antara berpindah kerja, sedangkan EXPERIEN
pekerjaan yang diinginkan dengan pekerjaan (pengalaman) berpengaruh negatif terhadap
yang sedang dilakukan dan atau kecocokan keinginan berpindah kerja . Artinya semakin
dengan lingkungan kerja.
tinggi posisi auditor, semakin tinggi juga keinginan berpindah kerja auditor di KAP
SIMPULAN
Besar, tapi semakin lama pengalaman auditor, semakin rendah keinginan untuk berpindah
Dari variabel yang diteliti, penelitian kerja auditor di KAP Big 4. Hasil temuan ini
ini hanya menemukan sedikit variabel yang sepertinya merupakan fenomena yang ganjil,
berpengaruh terhadap kepuasan auditor. tetapi sebenarnya sangat logis dan konsisten
Pada KAP Kecil, hanya gaya kepemimpinan dengan temuan Soedibyo (2010). Soedibyo
consideration yang berpengaruh terhadap (2010) menjelaskan bahwa Big 4 adalah target
kepuasan auditor. Pada KAP Menengah, tidak utama untuk batu loncatan, tujuannya adalah
ada faktor yang signifikan mempengaruhi suatu saat seorang audit staff mempunyai
tingkat kepuasan kerja auditor. Sedangkan pada kesempatan untuk pindah kerja ketempat yang
KAP Besar, gaya kepemimpinan consideration dipandang lebih baik. Tujuan ini dapat dicapai
dan structure punya pengaruh positif terhadap dengan mengajukan lamaran ke perusahaan
kepuasan kerja auditor. Kompleksitas tugas target yang diinginkan atau memperoleh
dan time budget pressure tidak mempengaruhi tawaran dari perusahaan yang membutuhkan.
kepuasan kerja auditor di semua jenis KAP. Maka posisi seorang auditor akan memegang
Penelitian ini menemukan bahwa kepuasan peranan penting, baik untuk menambah
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pada bobot pada surat lamaran atau menarik untuk
semua jenis KAP. Hal ini menunjukkan bahwa dilamar. Oleh karena itu semakin tinggi posisi
Kantor Akuntan Publik harus memperhatikan
188 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2011, Volume 8 - No. 2, hal 171 - 196
tingkat kepuasan kerja auditor agar kinerja semakin besar keinginan berpindah kerja mereka menjadi lebih baik dan kualitas audit
auditor di KAP Besar dan Menengah. Hasil yang dihasilkan juga lebih baik. Pada KAP
ini berkebalikan dengan kondisi di KAP Kecil, Menengah, semakin tinggi level, semakin
dimana semakin tinggi level, semakin kecil rendah kinerja auditor. Hal ini mungkin
keinginan berpindah kerja auditor. disebabkan karena semakin tinggi level auditor,
Implikasi penelitian ini bahwa time semakin tinggi tingkat kompleksitas tugas
budget pressure dan kompleksitas tugas yang harus dihadapinya sehingga kinerjanya
tidak berpengaruh pada kepuasan kerja. Hal rendah. Penelitian ini menemukan bahwa
ini menunjukkan bahwa auditor memang pada KAP Besar, kinerja laki-laki lebih tinggi
menyadari bahwa pekerjaan di KAP memang dibandingkan dengan wanita.
kompleks dan penuh dengan tekanan. Kepuasan kerja terbukti berpengaruh
Karyawan yang berkinerja tinggi, pada negatif terhadap keinginan berpindah kerja
umumnya memiliki keinginan yang besar untuk auditor pada semua jenis KAP. Kinerja terbukti
keluar dari KAP jika mereka tidak puas dengan memoderasi hubungan antara kepuasan kerja
pekerjaannya. Gaya kepemimpinan cukup dan keinginan berpindah kerja pada KAP Kecil
signifikan mempengaruhi tingkat kepuasan dan Menengah. Hal ini menunjukkan bahwa
auditor, dan gaya kepemimpinan yang cocok hubungan negatif antara kepuasan kerja dan
diterapkan tergantung pada ukuran KAP. Oleh keinginan berpindah kerja auditor tergantung
karena itu KAP perlu memperhatikan kepuasan pada apakah orang tersebut memiliki kinerja
kerja auditornya.
yang tinggi atau rendah. Bagi orang yang Studi ini memiliki keterbatasan yang memiliki kinerja tinggi, semakin besar melekat (inherent limitation ) pada data yang rasa tidak puasnya terhadap pekerjaannya,
diperoleh melalui kuesioner, dimana ada semakin besar keinginannya untuk berpindah
kemungkinan terjadi perbedaan persepsi antara kerja. Maka dapat disimpulkan bahwa jika
peneliti dan responden karena responden dan KAP tidak ingin kehilangan orang-orang
peneliti tidak bisa mengklarifikasi pertanyaan. yang memiliki kinerja tinggi, KAP Kecil dan
Meskipun telah dicoba untuk diminimalkan Menengah harus memperhatikan masalah
dengan melakukan preliminary survey, namun kepuasan kerja auditornya, terutama mereka
keterbatasan ini akan tetap akan ada pada yang memiliki kinerja tinggi. Pada KAP Besar,
penelitian yang menggunakan data primer. kinerja tidak terbukti memoderasi hubungan
Bagi penelitian selanjutnya hendaknya antara kepuasan kerja dan keinginan berpindah
memasukkan variabel-variabel lain yang kerja. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan
diduga dapat mempengaruhi kepuasan kerja berpindah kerja di KAP Besar tidak tergantung
seperti mentoring, pelatihan, konflik peran, pada kinerja auditor. Jika auditor merasa tidak
budaya, karakteristik pekerjaan dan lain puas, mereka akan keluar dari KAP, baik yang
lain. Ada banyak cara pengukuran kepuasan memiliki kinerja tinggi atau rendah, karena
kerja, pada penelitian ini kepuasan kerja mereka hanya menjadikan KAP sebagai batu
hanya diukur dengan 20 pernyataan dari JSS, loncatan untuk karir berikutnya.
maka dapat dicoba pengukuran kepuasan Karakteristik pribadi auditor berpengaruh
kerja yang lain seperti Job Descriptive Index positif terhadap keinginan berpindah kerja
(JDI), Minnesota Satisfaction Questionnaire di KAP Kecil dan Menengah, dimana orang
(MSQ), Job Diagnostic Survei (JDS), Job in yang memiliki karakteristik A lebih tinggi
General Scale (JIG), dan lain lain. Penelitian keinginannya untuk berpindah kerja ketika
ini membagi KAP menjadi 3 kelompok yaitu dia mengalami ketidakpuasan kerja. Di KAP KAP Besar, KAP Menengah dan KAP Kecil. Besar, karakteristik pribadi tidak berpengaruh
Pada KAP Menengah terdapat variasi ukuran terhadap keinginan berpindah kerja. Temuan
yang cukup tinggi sehingga banyak variabel lain adalah bahwa semakin tinggi level,
yang belum terbukti signifikan, terutama
Fitriany, Lindawati Gani, Sylvia Veronica Siregar, Arywarti Marganingsih, Viska Anggraita, Analisis... 189
belum ditemukannya gaya kepemimpinan Direktori Ikatan Akuntan Indonesia. yang signifikan mempengaruhi kepuasan
2006. Ikatan Akuntan Indonesia. kerja. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya
Kompartemen Akuntan Pendidik. dicoba mengelompokkan KAP menjadi
Ghiselli, E. E., and Thomas A. Wyatt. 1972.
4 atau 5 kelompok. Penelitian akan lebih Need Satisfaction, Managerial Success, representatif apabila selain menggunakan
and Attitude Toward Leadership. kuisioner juga melakukan wawancara sehingga Personnel Psychology,
25, 413 – 420. dapat diketahui secara langsung faktor yang Gibson, James L, Ivancevich John M., mempengaruhi kepuasan kerja auditor. and Donnely James H. Jr. 1996.
Organisasi: Perilaku, Struktur dan Proses Terjemahan. Jakarta: Penerbit
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak
Binarupa Aksara.
Agung Nugroho Soedibyo atas bantuannya th Gujarati, D.N. 1995. Basic Econometrics 4 . dalam proses penyebaran dan pengumpulan
New York: McGraw-Hill Inc. kuesioner dari auditor.
Igbaria, M., and Tan M. 1997. The
Consequences
of Information Technology Acceptance on Subsequent
DAFTAR PUSTAKA
Individual Performance. Information & Management,
32, 113 – 121. Abelson, M. A. 1987. Examination of Larkin, J. M., and James A. S. 1992. A Avoidable and Unavoidable Turnover. Performance Model for Staff Internal
Journal of Applied Phsychology, 72, 382-386.
Auditors: Implications for Personnel Ahituv, Niv., and Igbaria Magid. 1998.
Management. American Journal of The Effect of Time Pressure and
Business, 7(2), 19 – 24. Completeness of Information on
Judge, T. A., Piccolo R. F., and Ilies R. 2004. Decision Making. Journal Management
The Forgotten Ones? The Validity of Information System, 15 (2), 153-172.
Consideration and Initiating Structure Berg, Lilly M. 1999. Psychology at work 2 nd .
in Leadership Research. Journal of New York: Mc Graw Hill.
Applied Psychology, 89 (1), 36-51. Belfield, C., and Harris R. 2002. How Well
Kalbers, Lawrence P., and Fogarty Timothy Do Theories of Job Matching Explain
J. 1995. Profesionalism its Con- Variation in Job satisfaction Across
sequences: A Study of Internal Auditors. Educational Level? Evidence for UK
Auditing: A Journal of Practice, 14(1), Graduates. Applied Economics, 34,
64-86.
535-548. Kennedy, J. 1993. Debiasing Audit Judgement Bender, A.K, Susan M.D., and John S.H.
With Accountability: A Frame Work 2005. Job satisfaction and Gender
and Experience Mental Result. Journal Segregation. Oxford Economic Papers, of Accounting Research, 23 (Autumn),
57, 479-496.
1-245.
Clark, A. E. 1997. Job satisfaction and Gender: Kreitner and Kinichi. 1998. Organization
Why Are Women so Happy at Work?. Labour Economics, 4, 341-372.
Behavior. Boston : Irwin McGraw Hill. DeZoort, Todd. 2002. Time Pressure Research
Larkin, Joseph M. 1990. Does Gender Affect in Auditing Implication for Practice.
Internal auditors’ Performance? The The Auditor’s Report, 22, 1-5.
Women CPA, Spring, 20 – 24.
190 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2011, Volume 8 - No. 2, hal 171 - 196
Lekatompessy, J. Eduard. 2005. Analisis Nurhayati, Putri. 2007. Pengaruh Gaya Variabel-variabel Anteseden dan
Kepemimpinan terhadap Kepuasan Konsekuensi Organizational Pro-
Kerja. Skripsi, Fakultas Psikologi fessional Conflict Akuntan di KAP
Universitas Indonesia. dan Industri. Jurnal Riset Akuntansi
Otley, David T. 1980. The Contingency Indonesia, 8(2), 158 – 174.
Theory of Management Accounting: Libby, R. and Lipe, M. 1992. Incentive Effects
Achievement and Prognosis. Accounting and The Cognitive Processes Involved
Organization and Society, 5 , 413 – 428. in Accounting Judgements, Journal of Özer, G. and M. Günlük. 2010.The Effects
Accounting Research, 30, 249-273. of Discrimination Perception and Lok, Peter and John Crawford. 2004. The
Job Satisfaction on Turkish Public Effect of Organizational Culture and
Accountants’ Turnover Intention. Leadership Style on Job satisfaction
African Journal of Business and Organizational Commitment. The
Management, 4 (8), 1500-1509. Journal of Management Development,
Pasewark, W.R., and J.R. Strawser. 1996. The
23, 321-337 Determinants and Outcomes Associated Maryani, Dwi., and Bambang Supomo. 2001. With Job Insecurity in a Professional Studi Empiris Pengaruh Kepuasan Kerja Accounting Environment. Behavioral Terhadap Kinerja Individual. Jurnal Research in Accounting, 8, 91-113 Bisnis dan Akuntansi, 3(1), 367 – 376.
Prasita, Andin., dan Priyo Hari Adi. 2007. Marganingsih, Arywarti. 2009. Analisis
Pengaruh Kompleksitas Audit dan Variabel Anteseden Perilaku Auditor
Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Internal dan Konsekuensinya terhadap
Kualitas Audit dengan Moderasi Kinerja : Studi Empiris pada Auditor di
Pemahaman Terhadap Sistem Infor- Lingkungan Aparat Pengawasan Intern masi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 13 Pemerintah-Lembaga Pemerintah Non
(1), 54-78
Departemen. Tesis Pascasarjana Ilmu Randhawa, M.G. 2007. Relationship
Akuntansi, Universitas Indonesia between job satisfaction and turnover Mathis, Robert L. and John H. Jackson. 2006.
intentions: an empirical analysis. Human Resource Management 10 . Indian Management Studies Journal, Jakarta: Salemba Empat.
th
11 , 149-159.
McDaniel, Linda S. 1990. The Effects of Time Reed, S.,Kratchman, S.H., and Strawser, R.H. Pressure and Audit Program Structure 1994. Job satisfaction, Organizational on Audit Performance. Journal of Commitment, and Turnover Intentions Accounting Research, 28(2), 267 – 285. of United States Accountants: The McKee, T.E., and W.E. Stead. 1988. Managing Impact of Locus of Control and Gender. The Professional Accountant. Journal Accounting, Auditing & Accountability
of Accountancy, Juli, 76-86.
Journal, 7, 1-58.
Mobley, W.H., R.W. Griffeth., H. H. Hand., Restuningdiah, Nurika dan Nur Indriantoro.
and B. M. Meglino. 1979. Review and 2000. Pengaruh Partisipasi Ter-
Conceptual Analysis of the Employee hadap Kepuasan Pemakai dalam
Turnover Process. Journal of Applied Pengembangan Sistem Informasi
Psychology,
dengan Kompleksitas Tugas, Kom- Nguyen, A.N, Jim T., and Steve B. 2003. Job
pleksitas Sistem, dan Pengaruh Autonomy and Job Satisfaction: New
Pemakai sebagai Moderating Variabel. Evidence. Working Paper, Lancaster
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 3 University Management School at UK.
(2),119-133.
Fitriany, Lindawati Gani, Sylvia Veronica Siregar, Arywarti Marganingsih, Viska Anggraita, Analisis... 191
Rivai, Harif Amali. 2001. Pengaruh Kepuasan Trisnaningsih, S. 2003. Pengaruh Komitmen Gaji, Kepuasan Kerja, dan Komitmen
Terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Organisasional Terhadap Intensi
Motivasi Sebagai Variabel Intervening Keluar. Jurnal Bisnis dan Akuntansi ,
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan
3 (1), 335-352. Publik di Jawa Timur). Jurnal Riset Robbins, P. Stephen. 2002. Prinsip-prinsip
Akuntansi Indonesia, 6 , 199 – 216. Perilaku Organisasi: Edisi Kelima.
______________ .2007. Independensi Auditor Jakarta: Penerbit Erlangga.
dan Komitmen Organisasi sebagai Robbins, P. Stephen. 2006. Perilaku Organisasi:
Mediasi Pengaruh Pemahaman Edisi Keenam. Jakarta: PT. Indeks.
Good Corporate Governance, Robbins, P. Stephen. 2009. Essentials of
Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organizational Behavior 10 th . Prentice Organisasi Terhadap Kinerja Auditor.
Hall. Paper dipresentasikan pada acara Sedarmayanti. 2007. Good Governance dan
Simposium Nasional Akuntansi X, Good Corporate Governance: Bagian Ketiga.
Makasar.
Jakarta: CV. Mandar Maju. Waggoner, J.B, and Cashell, J.D. 1991. The Snead, K. and A. Harrell. 1991. The Impact
Impact of Time Pressure on Auditor’s of Psychological Factors on the Job
Performance. CPA Journal, Jan-Apr, Satisfaction of Senior Auditors.
27-32.
Behavioral Research in Accounting, 3. Wijanto, Setyo Hari. 2008. Konsep dan Sososutikno, Christina. 2003. Hubungan
Structural Equation Tekanan Anggaran Waktu dengan
Tutorial:
Modeling dengan LISREL 8.8. Perilaku Disfungsional serta Penga-
Jakarta: Graha Ilmu. ruhnya Terhadap Kualitas Audit. Paper dipresentasikan pada acara Simposium Nasional Akuntansi VI.
Soedibyo, Agung Nugroho, 2010, Peran Nutrient Information dan Information Consciousness dalam Memoderasi Hubungan antara Job Satisfaction dan Turnover Intention Di Kantor Akuntan Publik, Tesis Magister Akuntansi Universitas Indonesia.
Suwandi dan Indriantoro, N. 1999. Pengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser: Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publik. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 2 (2), 173-195.
Spector, Paul E. 2001. Job satisfaction Application, Assessment, Cause, and Consequences. Sage Publications.
Tan, Hun-Tong, Terence Bu-Peow Ng, dan Bobby-Yeong Mak. 2002. The Effects of Task Complexity on Auditors’ Performance: The Impact of Accountability and Knowledge. Auditing: A Journal of Practice & Theory, 21(2).
192 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2011, Volume 8 - No. 2, hal 171 - 196
Lampiran
Tabel 9 Ringkasan Hasil Uji Validitas
Fitriany, Lindawati Gani, Sylvia Veronica Siregar, Arywarti Marganingsih, Viska Anggraita, Analisis... 193
Tabel 9 (lanjutan) Ringkasan Hasil Uji Validitas
No Variabel
KAP BESAR Indikator
KAP KECIL KAP
MENENGAH JOB SATISFACTION SALARY
25 SL1 Saya merasa imbalan yang saya terima sesuai dengan pekerjaan Valid Kurang Valid Valid yang saya lakukan. 26 SL2
Ketika saya memikirkan jumlah gaji saya, saya merasa tidak Kurang Valid Kurang Valid Kurang Valid dihargai oleh kantor saya.*)
27 SL3 Saya merasa puas dengan kesempatan saya untuk memperoleh
Kurang Valid Valid peningkatan gaji 28 SL4
Valid
Di kantor saya ada kesenjangan gaji yang cukup tinggi antara Kurang Valid Kurang Valid Kurang Valid karyawan yang satu dengan yang lain
PROMOSI
Kurang Valid Valid dengan di tempat lain. 30 PR2
29 PR1 Di kantor ini, saya dapat maju (berkembang) sama cepatnya
Valid
Kurang Valid Valid pegawai. 31 PR3
Kantor saya memberikan kesempatan promosi bagi setiap
Valid
Kurang Valid 32 PR4
Promosi dapat meningkatkan pendapatan dan status sosial saya Kurang Valid Kurang Valid
Di kantor saya ada prosedur yang jelas mengenai kenaikan
Kurang Valid Kurang Valid jabatan.
Valid
BENEFIT
Kurang Valid Valid yang ditawarkan dikantor lain.
33 B1 Benefit yang saya terima dikantor ini sama baiknya dengan
Valid
34 B2 Paket benefit yang saya peroleh fair, adil, dan pantas.
Kurang Valid Valid 35 B3 Ada benefit yang seharusnya saya dapatkan tetapi tidak
Valid
Kurang Valid Kurang Valid Kurang Valid diberikan kantor. 36 B4 Saya tidak puas dengan benefit yang saya terima *)
Kurang Valid Kurang Valid Kurang Valid
KOMUNIKASI
37 KO1 Komunikasi antar atasan dan bawahan di kantor saya
Kurang Valid Valid menyenangkan. 38 KO2
Valid
Kurang Valid menyenangkan. 39 KO3
Komunikasi antar sesama rekan kerja di kantor saya
Kurang Valid Valid
Pendelegasian kewenangan dan tanggung jawab di kantor ini Kurang Valid Kurang Valid Kurang Valid tidak jelas bagi saya.*) 40 KO4
Goals / tujuan (sasaran) yang ingin dituju oleh kantor ini tidak Kurang Valid Kurang Valid Kurang Valid jelas bagi saya.*)
CO WORKER
41 C1 Saya menikmati bekerja dengan rekan kerja saya dikantor ini
Kurang Valid 42 C2 Saya dapat bekerja sama dengan baik dengan rekan kerja saya
Kurang Valid Valid
Kurang Valid di kantor ini 43 C3 Saya suka bekerja sama dengan rekan kerja saya di kantor ini
Kurang Valid Valid
Kurang Valid 44 C4 Saya harus bekerja lebih keras karena ketidak–mampuan dari
Kurang Valid Valid
Kurang Valid Kurang Valid Kurang Valid rekan kerja saya.*) Relibility
Cukup Reliabe Cukup Reliabe Cukup Reliabe *) Kuesioner di reverse
194 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2011, Volume 8 - No. 2, hal 171 - 196
Tabel 10 Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas
No
KAP Menengah KAP Besar 1 LEADERSHIP_CONSIDERATION
Variabel Laten
KAP Kecil
Reliabel 2 LEADERSHIP_STRUCTURE
Reliabel
Reliabel
Reliabel 3 COMPLEXITY
Reliabel
Reliabel
Reliabel 4 TIME
Reliabel
Reliabel
Fixed 5 PERFORMANCE
Reliabel
Fixed
Cukup Reliabel 6 TURNOVER
Fixed
Fixed
Reliabel 7 JOBS
Reliabel
Reliabel
Cukup Reliabel 8 JOBS*PERFORMANCE
Cukup Reliabel Cukup Reliabel
12.15 P1 4.30 12.30 P2 -4.57 5.01 12.03 P3
15.21 LEADER_C
10.57 LEADER_S
PERFORM 7.72 KB3
10.42 -0.09 0.70 10.20 SL1
28.53 -1.13 0.56 1.45 SL3
0.00 CH GENDER
-0.14 -1.49 -0.12
28.53 -1.05 1.27 10.01 PR1
GEN 11.61
13.00 28.53 -0.06 3.70 11.19 5.21 0.00 EXP
0.00 11.85 B1 USIA 13.09
B2 12.54 0.00 POSISI
-2.75 13.37 BKN1 6.22 12.20 BKN2
12.17 KOKN1 Chi-Square=1123.83, df=547, P-value=0.00000, RMSEA=0.051