2.2 Pembangkitan Bilangan Acak
Pembangkitan bilangan acak digunakan untuk menghasilkan deretan angka- angka sebagai hasil perhitungan, yang diketahui distribusinya sehingga angka-
angka tersebut muncul secara acak. Pembangkitan data masukan pada simulasi ini berdasarkan pada
pembnagkitan bilangan acak berdistribusi Uniform. Distribusi ini memiliki kepadatan probalilitas yang sama untuk semua besaran yang diambil yang terletak
antara 0 dan 1. Fungsi kepadatan probabilitas dinyatakan dengan persamaan[2]: �� = �
1 �−�
untuk � ≤ � ≤ �
����� ������� 2.1
Dimana : a dan b = konstanta Proses pembangkitan distribusi Uniform dilakukan dengan persamaan:
� = � + � − ��
�
2.2
2.3 Konsep Modulasi Quadrature Ampiltude Modulation QAM
Modulasi adalah suatu proses untuk merubah gelombang pembawa carrier sebagai fungsi dari sinyal informasi[3]. Sedangkan demodulasi adalah proses
suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti sinyal aslinya dari suatu gelombang pembawa carrier yang termodulasi oleh rangkaian. Kegunaan dari
modulasi adalah untuk memudahkan radiasi, multiplexing, mengatasi keterbatasan peralatan, pembagian frekuensi dan mengurangi noise dan interferensi. Sistem
modulasi dibagi menjadi 2 yaitu antara lain : 1. Modulasi Analog
Yaitu teknik modulasi dimana gelombang pembawa carrier merupakan gelombang analog kontinyu. Meliputi antara lain :
a. Modulasi Amplitudo AM b. Modulasi Frekuensi FM
c. Modulasi Phase PM
Universitas Sumatera Utara
2. Modulasi Digital Yaitu teknik modulasi dimana gelombang pembawanya carrier adalah
merupakan gelombang pulsa, meliputi antara lain : a. Amplitude-Shift Keying ASK
b. Frekuensi-Shift Keying FSK c. Phase-Shift Keying PSK
Pada Tugas Akhir ini menggunakan modulasi Quadrature Amplitude Modulation QAM. Quadrature Amplitude Modulation QAM merupakan salah
satu teknik modulasi digital. Pada QAM, informasi yang akan dikirimkan diubah menjadi simbol QAM yang dapat direpresentasikan sebagai sinyal analog
pemodulasi. Sinyal pemodulasi ini mengubah amplitudo dan fasa dari sinyal pembawa. Setiap perubahan fasa
dan amplitudo sinyal pembawa
merepresentasikan satu simbol QAM yang terdiri sejumlah bit informasi. Orde QAM yang sering dinyatakan sebagai M-ary QAM menunjukkan jumlah simbol
QAM yang dapat dihasilkan M = 2
n
, dengan n adalah jumlah bit penyusun satu simbol. Bentuk sinyal modulasi QAM dapat ditunjukkan pada Gambar 2.3.
Sedangkan diagram konstelasinya ditunjukkan pada Gambar 2.4 dan 2.5[3].
Gambar 2.3 Bentuk sinyal 8-QAM untuk jumlah bit = 3
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Diagram konstelasi modulasi 4-QAM dan 8-QAM
Gambar 2.5 Diagram kontelasi modulasi 16-QAM Orde QAM yang sering digunakan dalam sistem komunikasi adalah orde 16,
64, dan 256. Dengan demikian pada orde 16-QAM dapat terbentuk 16 simbol. Orde 64-QAM dapat menghasilkan 64 simbol, dan orde 256-QAM dapat
menghasilkan simbol sebanyak 256 simbol. Pengubah bit ke simbol berfungsi memetakan bit informasi menjadi simbol
QAM. Bit informasi dibagi menurut banyak bit dalam satu simbol dan diubah ke bentuk berurutan kemudian diurutkan menjadi bit ganjil dan bit genap. Pada
umumnya, keluaran pengubah bit-ke-simbol akan dipetakan ke bentuk kode Gray Gray Code terlebih dulu sebelum dipetakan ke analog. Dengan dipetakan ke
kode Gray, antar simbol terdekat pada diagram konstelasi hanya akan berbeda satu bit. Hal ini akan membantu mengurangi error di penerima dan untuk
mempermudah dalam desain perangkat keras. Jika misalnya di penerima terjadi satu kesalahan pembacaan simbol maka hanya
akan ada satu bit yang salah karena jarak antar simbol terdekat hanya berbeda satu bit.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Filter Digital Finite Impuls Respons FIR