Manajemen Akademis

6.1 Manajemen Akademis

6.1.1 Prosedur pembukaan dan penutupan program studi di tingkat fakultas dan perguruan tinggi

Pembukaan dan penutupan program studi adalah proses pengusulan hingga keluarnya Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) tentang pembukaan dan penutupan program studi sesuai dengan ketentuan dari Dirjen Dikti.

Dasar hukum yang digunakan adalah Keputusan Mendiknas No. 234/U/2000 tentang Pendirian Perguruan Tinggi; Keputusan Dirjen Dikti No. 108/DIKTI/Kep/2001 tanggal 30 April 2001 tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan berdasarkan Keputusan Mendiknas No. 234/U/2000 tentang Pendirian Perguruan Tinggi; Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa; Keputusan DIKTI No. 163/DIKTI/Kep/2007 tanggal

29 November 2007 tentang Penataan dan Kodefikasi PS pada Perguruan Tinggi Dirjen Dikti; Renstra Untirta 2011 – 2015.

A. Persyaratan untuk pembukaan program studi adalah:

1. Proposal pembukaan program studi baru disusun dengan mengacu pada Keputusan DIKTI No. 108/DIKTI/Kep/2001 tanggal 30 April 2001 tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan Berdasarkan Keputusan Mendiknas No. 234/U/2000 tentang Pendirian Perguruan Tinggi;

2. Penyusunan kurikulum mengacu pada Kepmendiknas No. 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi dan Kepmendiknas No.232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa;

3. Persyaratan minimal jumlah dan kualifikasi dosen tetap untuk setiap program studi mengacu pada Kepmendiknas No.234/U/2000 tentang Pendirian Perguruan Tinggi.

B. Tatacara pembukaan program studi baru:

1. Unsur pelaksana akademis (Fakultas/Jurusan) yang memiliki prakarsa pembukaan program studi baru membentuk Tim Penyusun Proposal Pembaukaan Program Studi (selanjutnya disebut Tim) yang ditetapkan dengan SK Rektor Untirta. Tim diharapkan dapat berkonsultasi dengan masyarakat luar kampus yang terkait; Tim bertugas untuk menyiapkan dokumen usulan pembukaan program studi baru,

2. Tim menyiapkan dokumen Proposal Pembukaan Program Studi Baru dalam format dan isi yang sesuai dengan ketentuan yang tersebut dalam surat Keputusan DIKTI No. 108/DIKTI/Kep/2001,

3. Tim mengajukan proposal kepada pimpinan fakultas untuk dibahas ditingkat Senat Fakultas,

4. Pimpinan fakultas menyelenggarakan pembahasan proposal di tingkat senat Fakultas,

5. Pimpinan fakultas meneruskan usulan yang telah disetujui oleh senat fakultas kepada Rektor,

6. Rektor Untirta meminta Komisi Akademis untuk mengevaluasi proposal dengan mengacu pada Keputusan DIKTI No. 108/DIKTI/Kep/2001 dalam jangka waktu selambat-lambatnya satu bulan setelah proposal diterima,

7. Jika proposal dinilai memenuhi persyaratan yang ditentukan, selanjutnya Rektor Untirta menyampaikan proposal ke Senat Universitas; jika proposal dinilai masih memerlukan perbaikan maka Rektor Untirta mengirimkannya kembali proposal tersebut ke Fakultas untuk diperbaiki,

8. Tim memperbaiki proposal sesuai saran komisi akademik serta menyerahkan kembali proposal yang telah diperbaiki kepada Rektor Untirta melalui pimpinan fakultas selambat-lambatnya satu bulan sesudah hasil evaluasi komisi akademik diterima,

9. Proposal yang oleh Komisi Akademik dinilai telah memenuhi persyaratan disampaikan oleh Rektor kepada Senat Universitas,

10. Senat universitas mensyahkan proposal, dan

11. Rektor Untirta mengirimkan proposal yang telah disyahkan Senat Universitas ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

C. Persyaratan penutupan program studi adalah:

1. Untuk menjamin efektifitas program pendidikan, suatu program studi harus dapat ditutup dan dibuka kembali sesuai dengan kebutuhan,

2. Program studi dianggap tidak efektif jika memenuhi sekurang-kurangnya satu kriteria berikut: (1) Jumlah mahasiswa program tersebut terus menurun, atau (2) Lulusan tidak terserap dalam lapangan pekerjaan, atau (3) sarana dan prasarana tidak lagi memenuhi keperluan penyelenggaraan program studi,

3. Dalam hal terjadi penutupan program studi, diperlukan kemampuan melakukan relokasi sumber daya program studi ke unit-unit dai Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

D. Tatacara penutupan program studi:

1. Jurusan membentuk tim untuk menyiapkan dokumen usulan penutupan program studi yang terdiri dari staf Untirta yang terkait dengan program studi yang akan ditutup,

2. Jurusan dan/atau program studi membahas dokumen usulan penutupan program studi untuk penyempurnaannya,

3. Jurusan mengajukan usulan kepada pimpinan fakultas untuk dibahas di tingkat senat fakultas,

4. Pimpinan fakultas meneruskan usulan yang telah disetujui oleh Senat Fakultas kepada Rektor Untirta,

5. Rektor Untirta menyampaikan usulan ke Senat Universitas,

6. Setelah adanya pengesahan dari Senat Universitas maka penutupan program studi dilaporkan kepada Dirjen Dikti,

7. Jurusan dan/atau program studi mempersiapkan pelimpahan program studi dan mempersiapkan sistem alih kredit,

8. Universitas bersama fakultas, jurursan, dan program studi menyusun proses pemindahan mahasiswa ke program baru yang telah ditentukan fakultas dan universitas, dan pemindahan aset jurusan/program studi tersebut ke fakultas.

Tabel 6.1 Diagram Alur Pembukaan Prodi Baru

Universitas Perumusan

Kajian kelayakan Proposal Pembukaan

1 akademis dan Program studi baru

adminitratif (studi kelayakan) Evaluasi Dokumen

Kajian kelayakan Tahap 1

akademis dan 2 adminitratif Pengesahan

Kajian kelayakan Dokumen Tahap 1

3 akademis dan adminitratif

Evaluasi Tahap II Kajian kelayakan 4 akademis

dan 4 adminitratif Pengesahan

Kajian kelayakan Dokumen Tahap II

5 akademis dan adminitratif Evaluasi Tahap III

Kajian kelayakan

dan adminitratif Pengesahan

6 akademis

Kajian kelayakan Dokumen Tahap III

7 akademis dan adminitratif

Tabel 6.2 Diagram Alur Penutupan Program Studi

Universitas Evaluasi Program

1 Usulan Penutupan Studi oleh tim jurusan

Program Studi

Evaluasi Dokumen Usulan Penutupan Tahap I

2 2 Program Studi Pengesahan

Usulan Penutupan Dokumen Tahap I

3 Program Studi Evaluasi Tahap II

Usulan Penutupan 4 4 Program Studi Pengesahan

Usulan Penutupan Dokumen Tahap II

Program Studi

6.1.2 Struktur organisasi dan manajemen penyelengaraan Program Studi Pendidikan Dokter Untirta

Struktur Organisasi Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Untirta terdiri atas: Ketua, Sekretaris Prodi, Unit Penjaminan Mutu, Bidang Akademik, Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Bidang Pendidikan Profesi, Administrasi Akademik dan Keuangan.

Penjaminan Mutu

KETUA

Program Studi

PROGRAM STUDI

Sekretaris Program Studi

Unit Administrasi Administrasi Penunjang

Akademik Keuangan

Bidang Kemahasiswa- Bidang pendidikan Bidang Akademik

Bidang Penelitian&

Pengabdian

an dan Alumni

Profesi

Kepala Laboratorium Terpadu

Kepala Kepala

Kepala

Kepala

Perpustakaan dan Field Lab

Skills Lab

Lab. Biomedik

Komputer

Gambar 6.1 Bagan Organisasi Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Untirta Manajemen pengelolaan Program Studi dapat tergambar dari uraian tugas pokok dan fungsi dari setiap bagian sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 6.3 Tupoksi Manajemen Pengelolaan PSPD Untirta

BAGIAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1. KETUA PROGRAM STUDI  Menyusun dan melaksanakan Rencana Strategis program studi berdasarkan pada RENSTRA Fakultas yang hendak dicapai dalam masa jabatannya dengan melibatkan para dosen.

 Menyusun Program Kerja dan Anggaran Tahunan program studi.  Melaksanakan pengembangan pendidikan tinggi sesuai

kompetensinya.  Mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan akademik, penelitian, pengabdian masyarakat, kegiatan kemahasiswaan dan kerjasama pada lingkup program studi.

 Melaksanakan pembinaan sivitas akademika pada program studi.  Melaksanakan urusan tata usaha pada tingkat program studi.  Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan prodi kepada

dekan.  Mengevaluasi kinerja Dosen dan tenaga kependidikan pada

tingkat prodi  Mewakili program studi dalam rapat-rapat dinas di tingkat

Fakultas atau Universitas

 Memimpin rapat program studi.

2. SEKRETARIS PROGRAM

 Membantu pelaksanaan tugas pokok ketua program studi.

STUDI

 Merancang dan menyelenggarakan kearsipan program studi  Menyusun data base program studi  Mendokumentasikan semua kegiatan program studi  Melakukan inventarisasi semua asset program studi  Menyusun laporan kegiatan program studi secara periodic  Mewakili program studi saat ketua program studi berhalangan

3. UNIT JAMINAN MUTU

a. Ketua

 Melaksanakan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh anggota.  Bersama anggota menyusun Standar Penjaminan Mutu program studi dalam melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan KBK di PSPD Untirta.

 Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas UJM PSPD Untirta

dan melaporkannya kepada Dekan.

b. Sekretaris

 Membantu Ketua UJM dalam perencanaan, koordinasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan jaminan mutu program studi.

 Bertanggung jawab dalam pelaksanaan surat-menyurat yang berkaitan dengan UJM Program Studi dan mengarsipkannya  Bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan hasil agenda rapat rutin, rapat koordinasi dan rapat evaluasi kegiatan jaminan mutu.

 Bertanggung jawab kepada Ketua UJM Program Studi

c. Anggota

 Membantu terlaksananya tugas UJM  Memberikan masukan kepada ketua UJM

4. ADMINISTRASI AKADEMIK  Mengkoordinasikan unit administrasi khusus PS dalam jajaran tata usaha khususnya di bagian adminsitrasi akademik fakultas untuk tata laksana administrasi pengajaran dan pelaksanaan pembelajaran di PS

 Mengusulkan kebutuhan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengembangan sarana dan prasarana tata usaha dan bagian administrasi akademik program studi yang diperlukan bagi perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran.

 Bertanggung jawab pada Registrasi mahasiswa baru dan daftar

ulang mahasiswa lama.  Bertanggung jawab pada Registrasi keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan akademik khusus seperti semester pendek dan lain-lain.

 Bertanggung jawab terhadap presensi dosen dan mahasiswa

dalam proses belajar mengajar.  Membantu penjadwalan kegiatan, tempat, dan waktu

pembelajaran berkoordinasi dengan PS lain  Administrasi KRS, Kartu Perubahan Rencana Studi, (KPRS), KHS

mahasiswa peserta KBK.  Melaksanakan penyusunan, penyimpanan, dan pemanfaatan database akademik Sistim Informasi Akademik (SIAKAD)  Melaksanakan pengisian berkala dan berkesinambungan borang

akreditasi akademik.  Melaksanakan penyiapan sarana/prasarana rapat-rapat

akademik.  Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan

akademik.  Menjalankan sistem informasi dan administrasi kemahasiswaan  Memberikan layanan informasi tentang bursa kerja pada tingkat  Menjalankan sistem informasi dan administrasi alumni.

5. ADMINISTRASI KEUANGAN  Menyusun anggaran tahunan dan bulanan program studi sesuai

dengan program kerja yang telah disusun  Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja program studi  Menyelenggarakan pengelolaan kas program studi  Melakukan pengelolaan hutang-piutang program studi  Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan

investasi program studi  Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan

program studi

 Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan

program studi.

6. BIDANG AKADEMIK

 Merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan melakukan evaluasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

 Melakukan inventarisasi kegiatan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.  Melakukan pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran

setiap semester.  Melakukan pengendalian standarisasi baku mutu pendidikan

akademik dan profesi.  Menyelenggarakan pengelolaan data bidang administrasi

akademik  Melakukan koordinasi fungsional dengan Wakil Dekan Bidang

Akademik  Menyiapkan yudisium sarjana  Menentukan penasehat akademik mahasiswa.  Bertanggung jawab dan melaporkan hasil kerja kepada ketua

jurusan

7. BIDANG PENELITIAN DAN

 Menentukan arah penelitian dan pengabdian kepada

PENGABDIAN PADA

masyarakat.

MASYARAKAT

 Mengkoordinasikan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi dan

atau seni.  Mengkoordinasikan penelitian untuk mengembangkan konsepsi  pembangunan nasional, wilayah dan atau daerah melalui kerja

sama antar perguruan tinggi dan atau badan lain, baik di dalam dan dengan luar negeri.

 Melakukan kegiatan penyebarluasan hasil penelitian melalui

publikasi ilmiah;  Mengkoordinasikan penerapan hasil-hasil penelitian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu untuk menunjang pembangunan.

 Mengkoordinasikan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan konsepsi pembangunan nasional,  Mengkoordinasikan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan konsepsi pembangunan nasional,

 Melaksanakan inventarisasi dan pendataan semua aktivitas pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di tingkat program studi.

 Mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan pengkajian dan pengembangan penelitian yang diselenggarakan oleh program studi.

 Menghimpun para peneliti di tingkat program studi.  Melakukan koordinasi dengan bidang akademik program studi

guna menjamin relevansi antara kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan pendidikan.

 Mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan.

8. BIDANG KEMAHASISWAAN  Merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan melakukan

DAN ALUMNI

evaluasi kegiatan kemahasiswaan pada lingkup program studi.  Melakukan pembinaan kesejahteraan mahasiswa dalam lingkup  program studi.  Melakukan usaha peningkatan dan pengembangan minat, bakat,

dan penalaran mahasiswa dalam lingkup program studi.  Melakukan koordinasi dengan Pengurus Komisariat Ikatan

Alumni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.  Melakukan koordinasi fungsional dengan Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan.  Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada ketua

program studi.

9. BIDANG PENDIDIKAN

 Berkoordinasi tentang persiapan dan pelaksanaan profesi.

PROFESI

 Bekerja sama dengan sekretaris jurusan untuk mempersiapkan  kebutuhan administrasi, dan saran/prasarana pelaksanaan

kegiatan profesi kedokteran.  Mengkoordinasikan, memonitor dan menjaga kelancaran seluruh

kegiatan profesi dokter.  Bekerjasama dengan bidang akademik dalam menyiapkan

yudisium dokter  Bekerjasama dengan bidang akademik dalam menyiapkan yudisium dokter  Bekerjasama dengan bidang akademik dalam menyiapkan

wisuda dan pelepasan mahasiswa.  Bertanggung jawab dan melaporkan hasil kerjanya kepada ketua

jurusan

10. KEPALA LABORATORIUM Mempersiapkan rencana program kerja tahunan

 Mempersiapkan bahan dan sarana penunjang kegiatan praktikum serta untuk untuk melaksanakan penelitian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

 Merencanakan dan mengkoordinasi kebutuhan alat dan bahan

praktek pada setiap awal semester.  Mengoordinir dan memberi tugas asisten laboratorium.  Memonitor pelaksanaan praktek dan mengatur jadwal

penggunaan laboratorium  Berkoordinasi dengan dosen praktek untuk mengatur jumlah

mahasiswa dalam satu kelompok praktek.  Merekap dan mempertanggungjawabkan kehadiran asisten

laboratorium  Menyususn tata tertib penggunaan laboratorium.  Menginventarisir semua laporan yang masuk dari asisten dan

menguapayakan solusinya.  Memberikan nilai praktikum kepada dosen mata kuliah yang

bersangkutan.  Mengevaluasi kegiatan praktikum bersama dengan dosen.  Membuat program peningkatan dan pengembangan sumber

daya manusia di lingkungan laboratorium/studio.  Mengupayakan kerjasama dengan pihak lain.  Membuat peraturan peminjaman alat oleh pihak lain.  Bersama Ketua Jurusan dan Dekan menentukan kriteria laboran.  Memberikan laporan dan bertanggung jawab kepada ketua

jurusan.

6.1.3 Metode pengelolaan dan pengembangan sumberdaya yang ada tanpa mengganggu program

studi lain dan metode peningkatan mutu akademik program studi pendidikan dokter untirta

Pada tahap awal pengelolaan sumberdaya bagi operasional PSPD Untirta akan lebih dominan pada methode Resources Shearing dimana masih banyak menggunakan sumberdaya yang dimiliki program studi lain bahkan institusi lain di luar Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Beberapa langkah yang dilakukan dalam mengatasi kondisi ini diantaranya adalah:

a. Melakukan koordinasi dengan program studi lain dalam rangka menginventarisir sumber daya yang tersedia sehingga dapat digunakan bersama,

b. Melakukan koordinasi dengan Pemda Banten dan Pemkot Cilegon dalam hal penggunaan sumberdaya dosen dan fasilitas rumah sakit pendidikan.

Dalam hal peningkatan mutu akademik pada PSPD Untirta maka dilakukan pemgefektivitasa dalam manajemen sumberdaya dan manajemen mutu akademis, diantaranya:

A. Manajemen sumber daya

Untuk mengefektifkan proses belajar mengajar maka perlu dilakukan langkah-langkah berikut:

a. Dosen pengasuh mata kuliah pada PSPD Untirta ditetapkan oleh Dekan atas usul Ketua Program Studi berdasarkan hasil rapat Kelompok Kerja Dosen,

b. Dosen pengasuh mata kuliah pada PSPD minimal bergelar magister yang sesuai dengan kompetensi keilmuannya.

c. Kinerja dosen dievaluasi stiap semester. Penilaiannya didasarkan pada aktivitas dosen dalam memberikan kuliah, tutorial, bimbingan tesis, kehadiran dalam rapat dan seminar, dan lain-lain. Dosen yang menunjukan kinerja yang rendah dalam hubungannya dengan persyaratan minimum manajemen akan mendapatkan peringatan atau sanksi,

d. Setiap akhir semester diadakan evaluasi terhadap kemajuan proses belajar mengajar dan evaluasi akhir dari kinerja pengajaran (kehadiran dosen dan nilai dari setiap mata kuliah).

e. Ketua Program Studi senantiasa melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi proses belajar mengajar antar dosen,

f. Setiap dosen senior diharuskan membimbing dosen yang lebih junior dalam bidangnya dengan pemberian wewenang yang semakin hari semakin ditingkatkan kearah kemandirian melalui penugasan dibawah pengawasan dan bimbingannya,

g. Ketua Program Studi senantiasa melakukan pemantauan apakah tugas institutional para dosen sudah relatif merata sehingga tidak ada dosen yang kelebihan beban yang pada akhirnya akan menggangu kinerjanya. Setiap dosen hanya dapat mengasuh maksimal dengan beban yang setara dengan 6 SKS untuk mata kuliah yang berbeda atau setara dengan 9 SKS untuk mata kuliah yang sama pada setiap semester.

B. Manajemen mutu akademis

Untuk mendapatkan lulusan dengan mutu akademis yang baik maka dilakukan hal-hal berikut: Untuk mendapatkan lulusan dengan mutu akademis yang baik maka dilakukan hal-hal berikut:

b. Melakukan sitem penilaian yang ketat yaitu: - Mahasiswa yang mendapat IPK < 2,75 (skala 0 - 4) diakhir semester pertama akan mendapat

peringatan untuk lebih giat pada semester berikut untuk meningkatkan IPK-nya. - Mahasiswa yang mendapat nilai IPK < 3,0 (skala 0 – 4) diakhir semester kedua dikenai sanksi untuk tidak dapat melanjutkan studi.

c. Mendatangkan penceramah/kuliah tamu dari instansi yang relevan agar wawasan mahasiswa menjadi lebih luas.

d. Mendorong mahasiswa untuk aktif menulis pada jurnal ilmiah, baik lokal, nasional maupun internasional.

e. Memberikan penilaian terhadap kinerja dosen dengan faktor-faktor sebagai berikut: - Ketersediaan GBPP - Jumlah kehadiran dosen - Evaluasi mahasiswa terhadap dosen melalui angket. - Mengusahakan agar setiap dosen senantiasa memperbaharui materi ajar - Membentuk Kelompik Kerja Dosen (KKD) dengan tugas utama memberikan pertimbangan

kepada Ketua Program Studi dalam pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan akademik.

6.1.4 Mekanisme penerimaan dan jumlah mahasiswa baru dalam 5 (lima) tahun pertama

Mekanisme penerimaan mahasiswa baru PSPD Untirta dalam 5 (lima) tahun pertama secara umum dapat dikatagorikan dalam dua pola, yaitu Pola Beasiswa Ikatan Dinas dan Pola Seleksi Untirta/Reguler.

A. Pola Seleksi Ikatan Dinas (80%)

Latar belakang dibukannya Program Studi Pendidikan Dokter di Untirta adalah untuk meratakan distribusi dokter di propinsi Banten sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat. Untuk mencapai tujuan tersebut maka mahasiswa program ini diambil dari perwakilan setiap kabupaten/kota di propinsi Banten melalui pola beasiswa ikatan dinas dari kabupaten/kota dan pemda provinsi Banten. Setiap Kabupaten/Kota di Banten dapat mengirimkan calon mahasiswa yang akan disekesi oleh pengampu PSPD Untirta yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Indonseia (FKUI) sebagai pengampu program ini. Mahasiswa yang lolos diambil dari setiap daerah sesuai dengan kuota yang diberikan. Mahasiswa yang lolos dalam seleksi ini akan mendapatkan beasiswa ikatan dinas dari kabupaten/kota sehingga setelah selesai menempuh pendidikan kedokteran di PSPD Untirta maka yang bersangkutan wajib mengabdi ke daerah asalnya.

B. Pola Seleksi Untirta/Reguler (20%)

Rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru PSPD Untirta dalam pola ini mengikuti sistem rekrutmen dan seleksi yang dilakukan oleh Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, yaitu melalui jalur Seleksi Nasional

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMB PT) dengan uraian penjelasan sebagai berikut :

a. SNMPTN merupakan jalur rekruitmen yang dilaksanakan secara nasional dan jadwal pelaksanaannya serentak secara nasional. Pada jalur ini juga terdapat jalur Bidik Misik yang diperuntukkan bagi calon mahasiswa tidak mampu namun mempunyai potensi akademik yang baik. Kuota penerimaan mahasiswa pada jalur ini sebesar 50%.

b. SBMPTB merupakan sistem penerimaan melalui tes tulis yang dilaksanakan secara nasional bersama dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Kuota penerimaan mahasiswa pada jalur ini sebesar 20%.

c. UMB PT adalah penerimaan mahasiswa baru melalui jalur seleksi khusus yang diadakan secara bersamaan dengan 13 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 8 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ternama. Kuota penerimaan mahasiswa pada jalur ini sebesar 20%.

Jumlah kuota mahasiswa yang akan diterima dalam program ini adalah 50 orang pada setiap tahun angkatan, sehingga jumlah mahasiswa dalam jangka waktu 5 (lima) tahun pertama adalah 250 orang (asumsi belum ada yang lulus). Adapun sebaran dan rincian mahasiswa tersebut ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 6.4 Jumlah Mahasiswa PSPD Untirta dalam Periode 5 (Lima) Tahun POLA SELEKSI

ANGKATAN

KUOTA (Org)

Reguler (org) Tahun I

Ikatan Dinas (org)

50 40 10 Tahun II

50 40 10 Tahun III

50 40 10 Tahun IV

50 40 10 Tahun V

6.1.5 Rencana pengembangan dan peningkatan mutu akademik program studi untuk jangka pendek, menengah dan panjang

Rencana peningkatan mutu akademik Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Untirta meliputi beberapa komponen akademik, terdiri dari: