Implementasi Penjaminan Mutu
7.1.4 Implementasi Penjaminan Mutu
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Untirta dirancang, dilaksanakan, dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan merujuk model PDCA ( Plan, Do, Check, Action ), sebagaimana gambar berikut:
Gambar Model PDCA
Implementasi dalam penjaminan mutu di Untirta pada setiap bagian dari model tersebut adalah sebagai berikut:
2. PLAN, pada tahap ini, implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Untirta diawali dengan dibentuknya Unit Penjaminan Mutu (UPM) pada tahun 2008. Pada tahapan ini, adalah 2. PLAN, pada tahap ini, implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Untirta diawali dengan dibentuknya Unit Penjaminan Mutu (UPM) pada tahun 2008. Pada tahapan ini, adalah
Tahap awal dari terbentuknya Lembaga Pengembangan Pendidikan, dan Penjaminan Mutu (LP3M) tersebut, adalah melakukan analisis situasi dan organisasi terkait keberadaan LP3M sebagai garda terdepan dalam penjaminan mutu di Untirta. Merujuk pada analisis situasi, dan meneruskan serta meningkatkan semangat kelengkapan berbagai dokumen, diperlukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penjaminan mutu yang telah ditanamkan oleh pengelola UPM saat itu, maka langkah pertama pada tahun 2013 adalah melakukan benchmarking ataupun studi banding ke Lembaga penjaminan mutu keberbagai perguruan tinggi diantaranya di UNDIP dan UNSOED dalam rangka untuk mendapatkan input serta hal-hal baru yang berhubungan dengan penyusunan dokumen mutu dan SPMI. Selanjutnya pada tanggal 27-29 September 2012 LP3M menyelenggarakan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Interna (SPMI) bagi dosen yang mempunyai tugas tambahan di Untirta untuk memberikan pengetahuan baru juga kembali mengingatkan pentingnya penjaminan mutu internal, yang mana peserta yang hadir mayoritas mereka yang belum genap setahun dilantik menjadi pimpinan fakultas dan prodi/jurusan/bidang di lingkungan Untirta.
Implementasi Plan dalam SPMI Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) diperlukan agar dalam menjalankan dan melaksanakan penjaminan mutu di UNTIRTA dapat secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan. Pelaksanaan penjaminan mutu yang sistematis, konsisten dan berkelanjutan tersebut mutlak dilakukan agar : (a) Visi, Misi, dan Tujuan UNTIRTA dapat dicapai, (b) Kepentingan dan tuntutan para pihak terkait atau pemangku kepentingan (stakeholders) dapat terpenuhi, (c) Mematuhi dan memenuhi ketentuan peraturan dan undang undang terkait yang berlaku.
2. DO, untuk mencapai Visi, Misi, dan Tujuan UNTIRTA, kepentingan dan tuntutan para pihak terkait atau pemangku kepentingan (stakeholders) dapat terpenuhi, pada tahap Do ini dokumen Kebijakan SPMI atau Kebijakan Mutu mulai disusun. Merujuk pada hasil benchmarking ke UNDIP, UNSOED, dan UNY, UMY serta Workshop SPMI di UB Malang pada akhir tahun 2012, pada akhir tahun 2012 kemudian LP3M menginisiasi untuk mendorong pembentukkan Unit Mutu pada tingkat Fakultas/Pascasarjana dan Tim Mutu pada tingkat Program Studi/Jurusan dan Bidang. Pada tahap Do inilah kemudian terbentuk kelembagaan mutu di Untirta sebagai berikut :
3. CHECK, pada tahap check ini, LP3M pada tingkat Universitas dalam melaksanakan tugasnya, sampai saat ini telah melakukan evaluasi diri atau evaluasi mutu internal prodi/jurusan dengan standar mutu yang telah ditetapkan kemendikbud, yang mana hasil dari Evaluasi Mutu Internal Perguruan Tinggi (EMI-PT) tahun 2013 untuk prodi Non LPTK nilai reratanya Cukup, dan untuk prodi LPTK nilai reratanya juga mendekati cukup.
4. ACTION, pada tahap action ini, merujuk pada hasil EMI-PT tahun 2013, pada non LPTK yang harus jadi prioritas perbaikan adalah dalam hal standar kerjasama. Meski disadari bahwa kerjasama yang telah dilakukan pada tingkat Universitas sudah cukup, akan tetapi nilai capaian standar kerjasama tersebut menjadikan bahan refleksi bagi kami untuk meningkatkan hal-hal yang terkait dengan standar kerjasama, yang bisa berimbas bagi penguatan program studi/jurusan/bidang. Begitupun dengan hasil EMI-PT pada LPTK, yang harus jadi perbaikan prioritas adalah dalam hal standar pengabdian kepada masyarakat, yang artinya hal-hal yang terkait dengan aspek ini tentunya harus bisa mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Selain melakukan perbaikan terkait dengan hasil EMI-PT tersebut di atas, kiranya yang paling penting adalah pada tingkat fakultas dan prodi/jurusan/bidang untuk melakukan aksi-aksi perbaikan mutu yang berkelanjutan. Dalam konteks ini belum seluruhnya fakultas, prodi/jurusan/bidang memiliki komitmen yang kuat dalam penjaminan mutu internal. Penjaminan mutu internal di UNTIRTA pada tingkat fakultas dan prodi/jurusan/bidang dari fase UPM sampai dengan LP3M, Fakultas Kedokteranlah yang menjadi garda terdepan dalam penjaminan mutu internal, yang intens melakukan penjaminan mutu internal dan audit mutu internal, hal ini yang menjadi stimulus bagi Fakultas lain untuk segera melakukan penjaminan mutu dan audit mutu internal. Meski secara formal siklus audit terhadap SPMI tahunan akan dimulai pada tahun 2014, setelah pengesahan dokumen mutu dalam BUKU PEDOMAN SPMI yang baru disahkan Senat Universitas. Namun secara informal untuk mengetahui peta awal dari penjaminan mutu di Untirta, kiranya kami sudah melakukan Evaluasi Mutu Internal Perguruan Tinggi (EMI-PT) yang mana UNTIRTA menjadi sampel Pemetaan Mutu Perguruan Tinggi oleh PPMP- BPSDMPK-PMP Kemendikbud pada tahun 2013 ini, hasilnya sudah terdokumentasi sebagaimana mestinya.