Susunan Tim Penguji:

C. Identifikasi Morfologi Daun

1. Bentuk daun Setiap tanaman memiliki bentuk daun yang khas. Data pengamatan bentuk daun disajikan pada tabel 8. Tabel 8. Bentuk daun durian sunan dan brongkol

Sampel

Bentuk daun

Hasil penelitian durian sunan sampel 1,2,3 dan brongkol sampel 2 dan 3 memiliki bentuk daun oblongus (skor 4) yaitu perbandingan panjang daun dan lebar daun sebesar 2,5 – 3 : 1 (gambar 4). Sedangkan durian brongkol sampel

1 memiliki bentuk daun lanset (lanceolatus) (skor 5) yaitu perbandingan panjang dan lebar daun 3 – 5 : 1 (gambar 5). Bentuk daun suatu tanaman di sebabkan oleh faktor genetik yang terdapat pada bahan tanam. Bahan tanam pada durian sunan menggunakan bagian vegetatif dari tanaman induk. Organ vegetatif tersebut di okulasi dan menghasilkan keturunan daun yang sama

commit to user

Bahan genetik dari biji menghasilkan keturunan daun yang beragam.

2. Panjang daun Data pengukuran panjang daun durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 9. Tabel 9. Panjang daun durian sunan dan brongkol

Sampel

Panjang daun (cm)

Berdasarkan hasil penelitian, panjang daun durian sunan antara 12,34 – 14,58 cm (tabel 9), sedangkan durian brongkol antara 14,77 – 19,37 cm (tabel 9). Hasil pengamatan panjang daun tertinggi terdapat pada durian brongkol sampel 3 sebesar 19,37 (tabel 9) dan hasil terendah pada daun durian sunan sampel 1 sebesar 12,34 (tabel 9). Perbedaan panjang daun disebabkan oleh faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam.

Gambar 20. Daun durian sunan

Gambar 21.

Daun durian brongkol

Gambar 22. Daun durian brongkol

commit to user

Data pengukuran lebar daun durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 10. Tabel 10. Lebar daun durian sunan dan brongkol

Sampel

Lebar daun (cm)

Berdasarkan hasil pengamatan lebar daun durian sunan antara 4,80 – 5,64 cm, sedangkan durian brongkol antara 4,45 – 6,97 cm. Hasil tertinggi untuk pengamatan lebar daun terdapat pada daun durian brongkol sampel 2 dengan lebar daun 6,97 (tabel 10), sedangkan hasil terendah terdapat pada daun durian sunan sampel 1 dengan lebar 4,80 (tabel 10). Perbedaan lebar daun disebabkan oleh faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam.

4. Tebal daun Berdasarkan hasil penelitian ketebalan daun durian sunan dan brongkol sama sebesar 0,03 cm (skor 1). Hal ini menunjukkan adanya kesamaan sifat morfologi tebal daun antar durian sunan dan brongkol. Menurut Kurniawan (2012) tebal daun durian adalah 0,03 cm.

5. Tekstur daun Berdasarkan hasil penelitian tekstur daun durian sunan dan brongkol memiliki tekstur perkamen (perkamenteus) (skor 3) yaitu tekstur yang tipis tetapi cukup kaku. Hal ini disebabkan oleh faktor genetik. Menurut Rianggono (2010) tekstur daun durian adalah perkamen.

6. Tepi daun muda dan daun tua Setiap daun memiliki suatu karakter. Karakter daun diantaranya adalah tepi daun. Berdasarkan hasil penelitian, tepi daun durian sunan dan brongkol adalah rata (integer) tidak bertoreh (skor 1). Berdasarkan hasil tersebut

commit to user

brongkol. Sifat tepi daun muda dan tua di sebabkan oleh faktor genetik.

7. Bentuk ujung daun Ujung daun atau bagian helaian daun yang terletak paling jauh dari tangkai daun disebut ujung daun (apex folii). Beberapa bentuk ujung daun antara lain meruncing (acuminatus), runcing (acutus), tumpul (obtusus), ujung daun terpotong (truncatus) dan ujung daun berlekuk (emarginatus) (Tjitrosoepomo 2003). Data pengamatan bentuk ujung daun disajikan pada tabel 11. Tabel 11. Bentuk ujung daun durian sunan dan brongkol

Sampel

Bentuk ujung daun

Skor sunan 1

Meruncing (Acuminate)

2 sunan 2

Meruncing (Acuminate)

2 sunan 3

Meruncing (Acuminate)

2 brongkol 1

Meruncing panjang (Long Acuminate)

3 brongkol 2

Meruncing (Acuminate)

2 brongkol 3

Meruncing panjang (Long Acuminate)

3 Berdasarkan hasil penelitian, durian sunan sampel 1, 2, 3 dan durian

brongkol sampel 2 memiliki ujung daun meruncing (acuminate) (skor 2), sedangkan pada durian brongkol sampel 1 dan sampel 3 memiliki bentuk ujung daun meruncing panjang (long acuminate) (skor 3).

Bentuk ujung daun ditentukan oleh faktor genetik suatu tanaman yang dibawa oleh bahan tanam, durian sunan memiliki ujung daun yang seragam (meruncing) dikarenakan bahan tanam berasal dari hasil okulasi sehingga

Gambar 23. Tepi daun tua dan

muda durian sunan

Gambar 24. Tepi daun tua dan muda durian brongkol

commit to user

brongkol terdapat keragaman bentuk ujung daun (meruncing dan meruncing panjang) karena bahan tanam durian brongkol berasal dari biji.

8. Bentuk pangkal daun Pangkal daun dibagi menjadi 6 macam berdasarkan kedua tepi daun (kanan dan kiri) pangkal tidak bertemu melainkan terpisah oleh tulang daun, yaitu runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundus), rompang (truncatus), berlekuk (emarginatus) (Tjitrosoepomo 2003). Berdasarkan hasil penelitian, bentuk pangkal daun durian sunan dan brongkol adalah tumpul (obtusus) (skor 2). Karakter bentuk pangkal daun pada tanaman durian sunan dan brongkol dipengaruhi oleh faktor genetik. Hal ini sesuai dengan pendapat Rianggono (2010) bahwa bentuk pangkal daun durian adalah tumpul (obtusus).

Gambar 27. Bentuk ujung daun durian brongkol

Gambar 28. Bentuk pangkal

daun durian sunan

Gambar 29. Bentuk pangkal daun durian brongkol

Gambar 26. Bentuk

ujung daun durian

brongkol

Gambar 25. Bentuk ujung daun durian sunan

commit to user

Daun pada suatu tanaman biasanya terdapat pada batang atau cabang. Umumnya daun pada batang terpisah dengan jarak tertentu. Letak daun antara satu tanaman dengan tanaman lainnya berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian, tipe kedudukan daun durian sunan dan brongkol yaitu berseling. Tipe kedudukan daun disebabkan oleh faktor genetik. Menurut Dinas Pertanian dan Perikanan (2010) tipe kedudukan daun durian adalah berseling.

10. Rumus daun Rumus daun adalah perbandingan antara berapa kali daun yang tegak lurus mengelilingi batang dengan jumlah daun yang dilewati. Berdasarkan hasil penelitian, durian sunan dan brongkol memiliki rumus daun sama yaitu ½ (skor 1).

11. Tipe tangkai daun Tangkai daun (petiolus) merupakan bagian daun yang berfungsi untuk menempatkan helaian daun pada posisi yang sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh cahaya matahari sebanyak-banyaknya (Muzayyinah 2008). Tangkai daun berfungsi untuk mendukung helaian daun. Tangkai ini juga memudahkan helaian daun untuk memperoleh cahaya matahari, sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung dengan baik.

Berdasarkan hasil pengamatan, tipe tangkai daun durian sunan dan brongkol memiliki memiliki tipe tangkai daun bulat (skor 1), ini menunjukkan

Gambar 30. Tipe kedudukan

daun durian sunan

Gambar 31. Tipe kedudukan daun durian brongkol

commit to user

daun disebabkan oleh faktor genetik.

12. Panjang tangkai daun Tangkai daun memiliki ukuran panjang tertentu. Data pengukuran panjang tangkai daun durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 12. Tabel 12. Panjang tangkai daun durian sunan dan brongkol

Sampel

Panjang tangkai daun (cm)

Skor sunan 1

Panjang tangkai daun durian sunan antara 1,82 – 1,91 cm, sedangkan durian brongkol antara 2,12 – 2,27 cm. Panjang tangkai daun terbesar pada durian brongkol sampel 3 dengan panjang 2,27 cm, sedangkan terkecil panjang tangkai durian sunan sampel 1 dengan panjang 1,82. Panjang tangkai daun dipengaruhi oleh faktor genetik.

13. Warna permukaan atas daun yang muda Klorofil memberi ciri warna hijau pada daun. Pigmen ini terdapat di dalam kloroplas, sel-sel memiliki kemampuan menyerap energi cahaya matahari sehingga terjadi proses fotosintesis. Daun tanaman durian bagian permukaan atas dan permukaan bawah daun berbeda secara morfologis (Divinkom 2005). Berdasarkan hasil penelitian, warna permukaan atas daun

Gambar 32. Tipe tangkai daun

durian sunan

Gambar 33. Tipe tangkai daun durian brongkol

commit to user

Warna hijau muda pada daun yang muda disebabkan jumlah klorofil sedikit.

14. Warna permukaan bawah daun yang muda Data pengamatan warna permukaan bawah daun yang muda pada durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 13. Tabel.13 Warna permukaan bawah daun yang muda durian sunan dan brongkol

Sampel

Warna permukaan bawah

daun yang muda

Skor sunan 1

Coklat muda

sunan 2

Coklat muda

sunan 3

Coklat muda

brongkol 1

Coklat muda

brongkol 2

Coklat muda

brongkol 3

Coklat muda

Warna permukaan bawah daun yang muda pada semua sampel durian sunan dan brongkol berwarna coklat muda (skor 2). Hal ini disebabkan oleh faktor genetik. Pigmen pembentuk warna coklat muda pada permukaan bawah daun muda adalah karotenoid.

Gambar 35. Warna permukaan atas daun yang muda pada durian brongkol

Gambar 37. Permukaan bawah daun yang muda pada durian brongkol

Gambar 36. Permukaan bawah daun yang muda pada durian sunan

Gambar 34. Warna permukaan atas daun yang muda pada durian sunan

commit to user

Berdasarkan hasil penelitian, warna permukaan atas daun yang tua pada semua sampel durian sunan dan brongkol adalah hijau tua (skor 4). Hal ini disebabkan klorofil pada daun tua lebih banyak daripada daun muda. Kesamaan warna permukaan atas daun yang tua pada durian sunan dan brongkol menunjukkan kesamaan morfologi.

16. Warna permukaan bawah daun yang tua Data pengamatan warna permukaan bawah daun yang tua disajikan pada tabel 14. Tabel 14. Warna permukaan bawah daun yang tua durian sunan dan brongkol

Sampel

Warna permukaan bawah daun yang tua

Skor

sunan 1

Coklat muda

sunan 2

Coklat muda

sunan 3

Coklat muda

Warna permukaan bawah daun yang tua durian sunan sampel 1, 2 dan 3 adalah coklat muda (skor 2), sedangkan durian brongkol sampel 1,2 dan 3 berwarna coklat (skor 3). Hal ini disebabkan oleh faktor genetik. Pigmen pembentuk warna coklat dan coklat muda pada permukaan bawah daun yang tua adalah karotenoid.

Gambar 38. Permukaan atas daun yang tua pada durian sunan

Gambar 39. Permukaan atas daun yang tua pada durian brongkol

commit to user

17. Susunan tulang daun Tulang-tulang daun (nervatio) adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan dan bentuk pada daun, dan sebagai berkas-berkas pembuluh atau jalan pengangkutan makanan, baik dari dalam tanah ke daun, maupun dari daun ke seluruh tubuh tanaman. Susunan tulang daun dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu menyirip (penninervis), menjari (palminervis), melengkung (cervinervis), dan sejajar (rectinervis).

Berdasarkan hasil penelitian, susunan tulang daun durian sunan dan brongkol adalah bertulang menyirip (penninervis) (skor 2). (Tjitrosoepomo 2003). Susunan tulang daun disebabkan oleh faktor genetik. Kesamaan susunan tulang daun durian sunan dan brongkol menunjukkan kesamaan sifat morfologi.

Gambar 40. Permukaan bawah daun yang tua pada durian

sunan

Gambar 41. Permukaan bawah daun yang tua pada durian brongkol

Gambar 42. Susunan tulang daun durian sunan

Gambar 43. Susunan tulang

daun durian brongkol

commit to user

Berdasarkan hasil penelitian, tidak ada aroma khas pada flush durian sunan dan brongkol (skor 1). Tidak ada aroma flush menunjukkan kesamaan sifat morfologi. Karakter aroma flush disebabkan oleh faktor genetik.

19. Matriks data daun Matriks data daun diperoleh dengan melakukan analisis menggunakan dengan program NTSYS versi 2.02i (Numerical Taxonomy and Multivariate System) menggunakan metode UPGMA (Unweighted Pair Group Methode Arithmatic Average) untuk menggambarkan tingkat kemiripan (Rohlf 1998). Matriks data daun disajikan pada tabel 15. Tabel 15. Matriks data daun

Varietas sunan 1 sunan 2 sunan 3 brongkol 1 brongkol 2 brongkol 3 sunan 1

Gambar 44. Flush durian

sunan

Gambar 45. Flush durian brongkol

commit to user

Gambar 46. Dendrogram daun

Berdasarkan dendrogram, pada nilai kemiripan 0,72 dibedakan menjadi

2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B yang dibedakan atas sifat bentuk daun, panjang daun, lebar daun, bentuk ujung daun, panjang tangkai daun, dan warna permukaan bawah daun yang tua. Kelompok A terdiri atas durian sunan sampel 1, sampel 2, dan sampel 3 pada nilai kemiripan 1,00, tidak terdapat perbedaan sifat morfologi daun. Sedangkan pada nilai kemiripan 0,81 kelompok B terpisah menjadi kelompok B1 dan B2 yang dibedakan atas sifat bentuk daun, panjang daun, dan lebar daun. Pada nilai kemiripan 0,94 kelompok B2 terpisah menjadi kelompok B3 dan B4 yang dibedakan atas sifat bentuk ujung daun.

Pada nilai kemiripan tertinggi 1,00 terdiri atas terdiri atas durian sunan sampel 1, durian sunan sampel 2, dan durian sunan sampel 3. Tidak terdapat perbedaan sifat morfologi. Penyebab kesamaan semua karakter pada daun diantara semua sampel durian sunan adalah sifat genetik dari bahan tanam durian sunan berasal dari perkembangbiakan vegetatif (okulasi). Perkembangbiakan vegetatif menghasilkan keturunan yang sama dengan induknya.

Sedangkan pada nilai kemiripan terendah 0,72 dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B yang dibedakan atas sifat bentuk daun, panjang daun, lebar daun, bentuk ujung daun, panjang tangkai

Coefficient

0.72 0.79 0.86 0.93 1.00

sunan1

sunan2

sunan3

brongkol1

brongkol2

brongkol3

B1

B2

B3

B4

commit to user

durian sunan sampel 1, sampel 2, dan sampel 3. Kelompok B terpisah menjadi kelompok B1 (durian brongkol sampel 1) dan kelompok B2 yang terpisah menjadi kelompok B3 (durian brongkol sampel 2) dan kelompok B4 (durian brongkol sampel 3). Kelompok A terdiri atas durian sunan, sedangkan kelompok B terdiri atas durian brongkol. Perbedaan sifat bentuk daun, panjang daun, lebar daun, bentuk ujung daun, panjang tangkai daun, dan warna permukaan daun yang tua disebabkan oleh faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam.

D. Identifikasi Morfologi Buah

1. Tipe buah berdaging Buah merupakan bagian dari tanaman yang menjadi struktur reproduksi tambahan pada tanaman angiospermae yang di dalamnya terdapat biji. Buah durian merupakan tipe buah berdaging. Pada umumnya tipe buah berdaging tergolong sebagai buah sejati. Hal ini sesuai dengan penelitian ini karena berdasarkan hasil penelitian, buah durian sunan dan brongkol tergolong ke dalam buah kotak sejati (skor 4). Menurut Tjitrosoepomo (2003) durian termasuk tipe buah kotak sejati.

2. Bentuk buah Data bentuk buah durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 16. Tabel. 16 Bentuk buah durian sunan dan brongkol

Sampel

Bentuk buah

Skor sunan 1

Bulat telur (ovoid)

sunan 2

Bulat telur (ovoid)

sunan 3

Bulat telur (ovoid)

brongkol 1

Bulat telur (ovoid)

brongkol 2

Bulat telur (ovoid)

brongkol 3

Bulat panjang (oblong)

commit to user

Pada durian sunan memiliki bentuk buah yang sama yaitu bulat telur di sebabkan oleh faktor genetik dan bahan tanam. Bentuk buah durian sunan bulat telur sedangkan durian brongkol bulat telur dan bulat panjang. Bentuk buah durian sunan seragam (bulat telur) dipengaruhi oleh sifat genetik yang terkandung dalam bahan tanam yang berasal dari okulasi, sehingga bentuk buah durian sunan sama dengan induk. Sedangkan pada durian brongkol, bentuk buah beragam dipengaruhi oleh sifat genetik yang terkandung dalam bahan tanam yang berasal dari biji.

3. Bentuk dasar buah Berdasarkan hasil penelitian, durian sunan dan brongkol memiliki bentuk dasar buah yang sama yaitu membulat (skor 4). Karakter bentuk dasar buah yang sama pada durian sunan dan brongkol disebabkan oleh faktor genetik.

Gambar 47. Bentuk buah durian sunan

Gambar 48. Bentuk buah durian brongkol

Gambar 49. Bentuk buah durian brongkol

Gambar 50. Bentuk dasar

buah durian sunan

Gambar 51. Bentuk dasar buah durian brongkol

commit to user

Ujung buah merupakan bagian buah yang letaknya paling jauh dari dasar buah. Data pengamatan bentuk ujung buah durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 17. Tabel 17. Bentuk ujung buah durian sunan dan brongkol

Sampel

Ujung buah

Perbedaan sifat bentuk ujung buah disebabkan oleh faktor genetik. Sifat ujung buah durian sunan adalah tumpul, keseragaman sifat ini disebabkan oleh sifat genetik yang terkandung dalam bahan tanam durian sunan berasal dari perkembangbiakan

tanam dengan perkembangbiakan vegetatif menghasilkan keturunan yang sama dengan induk. Sedangkan bahan tanam durian brongkol berasal dari biji sehingga menghasilkan sifat yang bervariasi.

Gambar 52. Bentuk ujung buah durian sunan

Gambar 53. Bentuk ujung buah durian brongkol

Gambar 54. Bentuk ujung Gambar 55. Bentuk ujung

commit to user

Setiap buah memiliki ciri khas warna kematangan buah. Proses pematangan buah sering dihubungkan dengan rangkaian perubahan yang dapat dilihat meliputi warna, aroma, tekstur dan rasa. Perpaduan sifat – sifat tersebut akan menyokong kemungkinan buah – buahan enak dimakan.

Data pengamatan warna kulit buah masak durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 18. Tabel 18. Warna kulit buah masak durian sunan dan brongkol

Sampel

Warna kulit buah masak

Skor

sunan 1

Hijau kecoklatan

sunan 2

Hijau kecoklatan

sunan 3

Hijau kecoklatan

brongkol 1

Kuning kecoklatan

brongkol 2

Kuning kecoklatan

brongkol 3

Kuning kecoklatan

Ciri khas warna kulit buah masak pada durian sunan adalah hijau kecoklatan. Sedangkan pada durian brongkol adalah kuning kecoklatan. Warna kulit buah masak dipengaruhi oleh faktor genetik. Pematangan buah distimulasi oleh gas etilen yang berdifusi ke dalam ruang-ruang antar sel buah (Purnomo et al. 2010).

Warna hijau kecoklatan pada durian sunan dipengaruhi oleh pigmen hijau (klorofil) dan karotenoid. Sedangkan pada durian brongkol, terjadi

Gambar 56. Warna kulit buah

masak durian sunan

Gambar 57. Warna kulit buah masak durian brongkol

commit to user

ini dipengaruhi oleh pigmen karotenoid.

6. Tekstur permukaan kulit buah masak Berdasarkan hasil penelitian durian sunan dan brongkol memiliki tekstur permukaan kulit buah masak adalah agak keras (skor 3). Persamaan tekstur permukaan kulit buah masak menunjukkan terdapat kesamaan sifat morfologi antara durian sunan dan brongkol. Menurut Purnomo et al. (2010) dalam proses pematangan buah terjadi perubahan asam dan pati menjadi gula bebas, terjadi peningkatan pektinase yang akan melunakkan dan merusak dinding sel, peningkatan berbagai macam pigmen seperti antosianin, serta degradasi klorofil. Tekstur permukaan buah mengalami perubahan, dari keras menjadi agak keras.

7. Warna kulit dalam Warna pada bagian-bagian tumbuhan dipengaruhi oleh pigmen tertentu. Berdasarkan hasil penelitian, durian sunan dan brongkol memiliki warna kulit dalam putih kusam (skor 2). Ciri khas warna kulit dalam durian ditentukan oleh faktor genetik.

8. Panjang tangkai buah Data pengukuran panjang tangkai buah durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 19.

Gambar 58. Warna kulit dalam

durian sunan

Gambar 59. Warna kulit dalam durian brongkol

commit to user

Sampel

Panjang tangkai buah

Panjang tangkai buah durian sunan berkisar antara 10,0 – 10,4 cm, sedangkan durian brongkol berkisar antara 8,5 – 12,5 cm. Sifat panjang tangkai buah dipengaruhi oleh faktor genetik.

9. Diameter buah Data pengukuran diameter buah durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 20. Tabel 20. Diameter buah durian sunan dan brongkol

Sampel

Diameter buah durian

Durian sunan memiliki durian sunan memilki diameter 14,3 – 15,2. Sedangkan durian brongkol memilki diameter 17,1 – 19,4. Pada pengukuran diameter buah menunjukkan bahwa diameter buah durian brongkol mempunyai diameter lebih besar daripada durian sunan. Diameter buah dipengaruhi oleh faktor genetik.

10. Berat buah Data pengukuran berat buah durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 21.

commit to user

Sampel

Berat buah

Berat buah durian sunan antara 1,6 – 1,8 kg, sedangkan durian brongkol antara 1,87 – 3,25 kg. Durian brongkol memiliki ukuran buah yang lebih besar daripada durian sunan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik tanaman. Menurut Purnomo et al. (2010) Buah dianggap dewasa apabila telah mencapai ukuran maksimum dan tidak terjadi pertambahan berat lagi.

11. Jumlah duri Duri pada buah durian merupakan organ aksesori pada buah. Duri pada buah durian ini terbentuk jaringan epidermis yang terdapat pada kulit buah yang kemudian menghasilkan tonjolan-tonjolan. Data penghitungan jumlah duri durian sunan dan brongkol di hitung pada luasan 10 cm x 10 cm disajikan pada tabel 22. Tabel 22. Jumlah duri durian sunan dan brongkol

Sampel

Banyak duri (10 x 10 cm)

Jumlah duri durian sunan berkisar antara 86 – 97 duri, sedangkan durian brongkol berkisar antara 45 – 93 duri. Perbedaan karakter jumlah duri pada durian sunan dan brongkol disebabkan oleh faktor genetik yang terkandung di dalam bahan tanam.

Penyebab keseragaman karakter jumlah duri pada durian sunan adalah sifat genetik bahan tanam durian sunan berasal dari perbanyakan vegetatif dengan okulasi. Hasil perbanyakan vegetatif menghasilkan keturunan yang

commit to user

dari biji. Hasil perkembangbiakan generatif yang terjadi melalui biji biasanya berbeda dengan tanaman induk. Hal inilah yang menyebabkan durian brongkol memiliki karakter jumlah duri yang bervariasi jumlahnya yaitu 45,

54, 93.

12. Warna daging buah Data pengamatan warna daging buah durian sunan dan brongkol

disajikan pada tabel 23. Tabel 23. Warna daging buah durian sunan dan brongkol

Sampel

Warna daging buah

Ciri khas warna daging durian sunan adalah krem, sedangkan warna daging durian brongkol adalah kuning. Sifat warna daging buah disebabkan oleh faktor genetik tanaman. Pigmen pembentuk warna krem dan kuning adalah karotenoid (Abidin 1984).

Gambar 60. Duri pada durian

sunan

Gambar 61. Duri pada durian brongkol

commit to user

13. Rasa buah Masing-masing buah memiliki rasa yang berbeda – beda. Data rasa buah durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 24. Tabel 24. Rasa buah durian sunan dan brongkol

Sampel

Rasa buah

Skor

sunan 1

Manis pahit

sunan 2

Manis pahit

sunan 3

Manis pahit

brongkol 1

Manis pahit

brongkol 2

Manis pahit

brongkol 3

Manis

Perbedaan rasa disebabkan oleh faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam. Keseragaman rasa daging buah durian sunan (manis pahit) disebabkan oleh bahan tanam yang berasal dari hasil okulasi. Hasil perkembangbiakan vegetatif akan menghasilkan keturunan yang sama dengan induknya. Sedangkan pada tanaman durian brongkol, bahan tanam berasal dari biji, sehingga keturunan beragam (manis dan manis pahit).

14. Jumlah lokus Lokus merupakan ruang daging buah durian. Data jumlah lokus durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 25.

Gambar 62. Warna daging

buah durian sunan

Gambar 63. Warna daging buah durian brongkol

commit to user

Sampel

Jumlah lokus

Skor sunan 1

Berdasarkan data tersebut, jumlah lokus durian sunan dan brongkol adalah 5. Kesamaan jumlah lokus menunjukkan kesamaan sifat morfologi. Kesamaan karakter jumlah lokus pada durian sunan dan brongkol dipengaruhi oleh faktor genetik.

15. Tebal kulit lokus Data pengukuran tebal kulit lokus buah durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 26. Tabel 26. Tebal kulit lokus durian sunan dan brongkol

Sampel

Tebal kulit lokus

Skor sunan 1

Tebal kulit lokus durian sunan antara 0,64 – 0,79 cm, sedangkan durian brongkol antara 1,03 – 1,22 cm. Berdasarkan data pengamatan, durian brongkol memiliki tebal kulit lokus yang lebih tebal daripada durian sunan. Tebal kulit lokus suatu tanaman disebabkan oleh faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam.

16. Lebar lokus Data pengukuran lebar lokus durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 27.

commit to user

Sampel

Lebar lokus buah

Lebar lokus durian sunan antara 4,91 – 5,25 cm, sedangkan durian brongkol antara 4,95 – 5,97 cm. Lebar lokus dipengaruhi oleh faktor genetik.

17. Panjang lokus Data pengukuran panjang lokus durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 28. Tabel 28. Panjang lokus durian sunan dan brongkol

Sampel

Panjang lokus buah

Panjang lokus durian sunan antara 13,70 – 15,16 cm, sedangkan panjang lokus durian brongkol antara 14,75 – 19,82 cm. Panjang lokus dipengaruhi oleh faktor genetik.

18. Matriks data buah Matriks data buah diperoleh dengan melakukan analisis menggunakan dengan program NTSYS versi 2.02 i (Numerical Taxonomy and Multivariate System) menggunakan metode UPGMA (Unweighted Pair Group Methode Arithmatic Average) untuk menggambarkan tingkat kemiripan (Rohlf 1998). Matriks data buah disajikan pada tabel 29.

commit to user

Varietas sunan 1 sunan 2 sunan 3 brongkol 1 brongkol 2 brongkol 3 sunan 1

Gambar 64. Dendrogram buah

Berdasarkan dendrogram, pada nilai kemiripan 0,51 dibedakan menjadi

2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B yang dibedakan atas sifat bentuk buah, bentuk ujung buah, panjang tangkai buah, berat buah, banyak duri, rasa buah dan panjang lokus. Pada nilai kemiripan 0,76, kelompok A terpisah menjadi kelompok A1 dan A2 yang dibedakan atas warna kulit buah masak, diameter buah, dan warna daging buah. Pada nilai kemiripan 0,94 kelompok A1 terpisah menjadi kelompok A3 dan A4 yang dibedakan atas sifat tebal kulit lokus. Kelompok A3 terdiri atas durian sunan sampel 1 dan durian sunan sampel 2 pada nilai kemiripan 1,00, tidak ada perbedaan sifat morfologi buah. Sedangkan pada nilai kemiripan 0,64, kelompok B terpisah menjadi kelompok B1 dan B2 yang dibedakan atas sifat bentuk buah, bentuk ujung buah, panjang tangkai buah, diameter buah, berat buah, banyak duri, rasa buah, dan tebal kulit lokus.

0.51 Coefficient 0.63 0.75 0.88 1.00

sunan1

sunan2

sunan3

brongkol2

brongkol1

brongkol3

A1

A2

A3

A4

B1

B2

commit to user

sampel 1 dan durian sunan sampel 2. Tidak terdapat perbedaan sifat morfologi. Penyebab kesamaan semua karakter pada buah durian sunan sampel 1 dan durian sunan sampel 2 adalah faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam. Perkembangbiakan tanaman dengan cara vegetatif menghasilkan keturunan yang sama dengan tanaman induk.

Sedangkan pada nilai kemiripan terendah 0,51 dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B yang dibedakan atas sifat bentuk buah, bentuk ujung buah, panjang tangkai buah, berat buah, banyak duri, rasa buah dan panjang lokus. Kelompok A terpisah menjadi kelompok A1 dan kelompok A2. Kelompok A1 terpisah menjadi kelompok A3 (durian sunan sampel 1 dan durian sunan sampel 2) dan kelompok A4 (durian sunan sampel 3). Kelompok A2 yaitu durian brongkol sampel 2. Kelompok B terpisah menjadi kelompok B1 (durian brongkol sampel 1) dan B2 (durian brongkol sampel 3). Kelompok A terdiri atas durian sunan sampel 1,2 ,3 dan durian brongkol sampel 2. Kelompok B terdiri atas durian brongkol sampel 1 dan durian brongkol sampel 3.

Perbedaan sifat bentuk buah disebabkan oleh faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam. Bentuk buah durian sunan bulat telur sedangkan durian brongkol bulat telur dan bulat panjang. Keseragaman bentuk buah durian dipengaruhi oleh faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam yang berasal dari hasil okulasi. Sedangkan pada durian brongkol, bentuk buah beragam dipengaruhi oleh faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam yang berasal dari biji.

Perbedaan sifat pada bentuk ujung buah, panjang tangkai buah, berat buah, banyak duri, rasa buah, dan panjang lokus buah disebabkan oleh faktor genetik dalam bahan tanam. Pada durian sunan memiliki ujung buah yang tumpul, keseragaman sifat ini disebabkan oleh sifat gen dalam bahan tanam durian sunan berasal dari perbanyakan vegetatif dengan okulasi. Bahan tanam dengan perkembangbiakan vegetatif menghasilkan keturunan yang sama

commit to user

sehingga menghasilkan sifat yang bervariasi.

E. Identifikasi Morfologi Biji

1. Jumlah biji per buah Biji terbentuk dari hasil pembuahan yang terjadi di dalam bakal buah. Data jumlah biji durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 30. Tabel 30. Jumlah biji per buah durian sunan dan brongkol

Sampel

Jumlah biji/buah

Jumlah biji per buah durian sunan antara 19 – 20 biji, sedangkan durian brongkol berkisar antara 10 – 19. Keseragaman jumlah biji pada durian sunan dikarenakan faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam yang berasal dari perkembangbiakan vegetatif (okulasi). Perkembangbiakan vegetatif menghasilkan keturunan yang seragam. Sedangkan sifat beragam pada jumlah biji durian brongkol disebabkan oleh faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam berupa biji. Bahan tanam dari biji menghasilkan keturunan yang bervariasi.

2. Jumlah biji per lokus Data jumlah biji tiap lokus durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 31. Tabel 31. Jumlah biji per lokus durian sunan dan brongkol

Sampel

Jumlah biji/lokus

Skor

sunan 1

sunan 2

sunan 3

brongkol 1

brongkol 2

brongkol 3

commit to user

brongkol 2 – 4 biji perlokus. Dari data tersebut menunjukkan durian brongkol sampel 2 memiliki biji yang jumlahnya paling sedikit. Keseragaman jumlah biji pada durian sunan dikarenakan faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam yang berasal dari perkembangbiakan vegetatif (okulasi). Sedangkan pada durian brongkol perkembangbiakan tanaman berasal dari biji. Sehingga jumlah biji per buah durian beragam.

3. Bentuk biji Setiap biji tanaman memiliki bentuk yang berbeda-beda. Data pengamatan bentuk biji disajikan pada tabel 32. Perbedaan bentuk biji disebabkan oleh faktor genetik dalam bahan tanam. Keseragaman jumlah biji pada durian sunan dikarenakan faktor genetik dalam bahan tanam yang berasal dari perkembangbiakan vegetatif (okulasi). Sedangkan pada durian brongkol perkembangbiakan tanaman berasal dari biji.

Tabel 32. Bentuk biji durian sunan dan brongkol Sampel

Bentuk biji

Skor

sunan 1

Bulat telur

sunan 2

Bulat telur

sunan 3

Bulat telur

brongkol 1

Bulat telur

Bulat telur

Gambar 65. Bentuk biji durian sunan

Gambar 66. Bentuk

biji durian brongkol

Gambar 67. Bentuk biji durian brongkol

commit to user

Berdasarkan hasil penelitian, durian sunan dan brongkol memiliki ujung biji yang tumpul (skor 3). Kesamaan sifat ujung biji ini menunjukkan kesamaan morfologi. Persamaan ujung biji yang tumpul pada sampel buah durian sunan dan brongkol disebabkan oleh faktor genetik.

5. Tekstur kulit biji Berdasarkan hasil penelitian durian sunan dan brongkol sama-sama memiliki tekstur kulit biji keras (skor 4). Tekstur kulit biji durian yang keras dipengaruhi oleh sklereid pada kulit biji (Marini 2003).

6. Tekstur kotiledon Kotiledon merupakan organ cadangan makanan pada biji. Berdasarkan hasil penelitian, durian sunan dan brongkol memiliki tekstur kotiledon yang keras (skor 4).

7. Lebar biji Data pengukuran lebar biji durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 33. Tabel 33. Lebar biji durian sunan dan brongkol

Sampel

Lebar biji

Gambar 68. Bentuk ujung biji

durian sunan

Gambar 69. Bentuk ujung biji durian brongkol

commit to user

sedangkan durian brongkol memiliki biji 2,35 – 3,38 cm. Lebar biji dipengaruhi oleh faktor genetik dalam bahan tanam.

8. Panjang biji Biji tanaman memiliki ukuran panjang tertentu. Data panjang biji durian sunan dan brongkol pada tabel 34. Tabel 34. Panjang biji durian sunan dan brongkol

Sampel

Panjang biji

Ukuran panjang biji durian sunan adalah 4,81, 4,88, 4,98. Sedangkan ukuran panjang biji durian brongkol adalah 5,31, 5,38, 5,44. Panjang biji dipengaruhi oleh faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam.

9. Ketebalan biji Data pengukuran ketebalan biji durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 35 pengukuran tebal biji durian sunan dan brongkol. Tabel 35. Ketebalan biji durian sunan dan brongkol

Sampel

Ketebalan biji

Durian sunan memiliki ukuran ketebalan biji 2,40, 2,61 dan 2,67 cm, sedangkan durian brongkol memiliki ukuran ketebalan biji antara 1,07, 2, 27 3,09 cm. Ketebalan biji dipengaruhi faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam.

commit to user

Warna kulit biji merupakan warna permukaan terluar pada biji. Berdasarkan hasil penelitian, warna kulit biji durian sunan dan brongkol adalah coklat muda (skor 2). Hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik. Warna coklat muda pada kulit biji dipengaruhi oleh pigmen karotenoid (Abidin 1984).

11. Warna kotiledon Warna kotiledon durian sunan dan brongkol adalah putih kekuningan (skor 1). Kesamaan sifat warna biji dalam menunjukkan kesamaan sifat morfologi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik. Warna kotiledon dipengaruhi oleh pigmen warna karotenoid (Abidin 1984).

12. Besar embrio Berdasarkan hasil pengamatan embrio durian sunan dan brongkol memiliki embrio berukuran besar (skor 2).

Gambar 70. Warna kulit biji pada kulit biji durian sunan

Gambar 71. Warna kulit biji durian brongkol

Gambar 72. Warna kotildeon

durian sunan

Gambar 73. Warna kotiledon durian brongkol

commit to user

13. Berat biji Berat biji adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan besarnya massa yang dimiliki oleh suatu biji. Data pengukuran berat biji durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 36. Tabel 36. Berat biji durian sunan dan brongkol

Sampel

Berat biji (gr)

Berat biji durian sunan antara 14,32 – 15,06 gram, sedangkan durian brongkol memiliki berat biji berkisar anatar 6,30 – 31,25 gram. Biji durian sunan lebih berat daripada durian brongkol. Keseragaman berat biji pada durian sunan dikarenakan faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam yang berasal dari perkembangbiakan vegetatif (okulasi). Sedangkan pada durian brongkol menghasilkan berat biji yang beragam, hal ini dipengaruhi faktor genetik yang terkandung dalam biji. Bahan tanam dari biji menghasilkan keturunan yang bervariasi.

Gambar 74. Embrio durian

sunan

Gambar 75. Embrio durian brongkol

Gambar 76. Biji durian sunan

commit to user

14. Matriks data biji Matriks data biji diperoleh dengan melakukan analisis menggunakan dengan program NTSYS versi 2.02i (Numerical Taxonomy and Multivariate System ) menggunakan metode UPGMA (Unweighted Pair Group Methode Arithmatic Average ) untuk menggambarkan tingkat kemiripan (Rohlf 1998). Matriks data biji disajikan pada tabel 37. Tabel 37. Matriks data biji

Varietas sunan 1 sunan 2 sunan 3 brongkol 1 brongkol 2 brongkol3 sunan 1

Gambar 76. Biji durian sunan

Gambar 77. Biji durian brongkol

Gambar 78. Biji durian brongkol

commit to user

Gambar 79. Dendrogram biji

Berdasarkan dendrogram, pada nilai kemiripan 0,55 dibedakan menjadi

2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B yang dibedakan atas sifat jumlah biji per lokus dan bentuk biji. Pada nilai kemiripan 0,70, kelompok A terpisah menjadi kelompok A1 dan A2 yang dibedakan atas sifat lebar biji. Pada nilai kemiripan 0,80 kelompok A1 terpisah menjadi kelompok A3 dan A4 yang dibedakan atas sifat panjang biji dan berat biji. Pada nilai kemiripan 0,92 kelompok A3 terpisah menjadi kelompok A5 dan A6 yang dibedakan atas sifat ketebalan biji. Pada kelompok A5 terdiri atas durian sunan sampel 1 dan durian sunan sampel 2 pada nilai kemiripan 1,00, tidak ada perbedaan sifat morfologi biji.

Pada nilai kemiripan tertinggi 1,00 terdiri atas terdiri atas durian sunan sampel 1 dan durian sunan sampel 2. Tidak terdapat perbedaan sifat morfologi. Pada nilai kemiripan 1,00 terdiri atas terdiri atas durian sunan sampel 1 dan durian sunan sampel 2. Tidak terdapat perbedaan sifat morfologi. Penyebab kesamaan semua karakter pada biji durian sunan sampel

1 dan durian sunan sampel 2 adalah faktor genetik yang terkandung dalam bahan tanam yang didapatkan dari okulasi. Perkembangbiakan vegetatif menghasilkan keturunan yang seragam.

Sedangkan pada nilai kemiripan terendah 0,55 terbagi atas kelompok A dan kelompok B. Perbedaan sifat terdapat pada jumlah biji per lokus dan bentuk biji. Kelompok A terdiri atas durian sunan sampel 1, durian sunan

0.55 Coefficient 0.67 0.78 0.89 1.00

sunan1

sunan2

sunan3

brongkol3

brongkol1

brongkol2

A1

A2

A3

A4

A5

A6

commit to user

brongkol sampel 1. Sedangkan kelompok B yaitu durian brongkol sampel 2. Perbedaan sifat pada biji dipengaruhi oleh faktor genetik yang terkandung dalam biji. Durian brongkol menggunakan perkembangbiakan generatif. Hasil dari perkembangbiakan generatif bervariasi.

F. Identifikasi Morfologi Keseluruhan Karakter Morfologi (Pohon,