PERAN GKAT M UTU 5

PERAN GKAT M UTU 5

D I AGRAM PARETO

D ia gr a m Pa r e t o

Ju ga dise bu t : a n a lisis Pa r e t o

V a r ia si: D ia gr a m be r a t Pa r e t o, dia gr a m pe r ba n din ga n Pa r e t o

D e sk r ipsi

Diagram Pareto adalah diagram batang. Panjang tiap batangan menggambarkan frekuensi atau beban (waktu atau uang), dan disusun dengan batang tertinggi di sebelah kiri dan batang terendah ditempatkan paling kanan. Dengan cara ini, diagram tersebut secara visual menunjukkan situasi mana yang lebih signifikan.

Ka pa n Sa a t unt u k M e n ggun a k a n D ia gr a m Pa r e t o

Saat menganalisis data tentang frekuensi masalah atau penyebab dalam sebuah proses. Saat ada banyak masalah atau penyebab dan saudara ingin fokus pada masalah yang paling signifikan. Saat menganalisis penyebab umum dengan memperhatikan komponen- komponennya yang spesifik. Saat mengkomunikasikan data saudara kepada orang lain.

Pr ose du r Pe n yu su na n D ia gr a m Pa r e t o

Tentukan kategori apa yang akan saudara gunakan untuk mengelompokkan item-item yang didapat. Tentukan pengukuran apa yang paling tepat. Pengukuran yang biasa dipakai adalah pengukuran frekuensi, kuantitas, biaya dan waktu. Tentukan periode waktu yang akan tercakup dalam diagram Pareto: Satu siklus kerja? Satu hari penuh? Satu minggu? Kumpulkan data, catat kategorinya tiap kali. (Atau susun data yang sudah ada.) Jumlahkan hasil pengukuran (penghitungan) untuk tiap kategori Tentukan skala yang tepat untuk hasil pengukuran yang telah dikumpulkan. Nilai maksimalnya tidak boleh lebih dari jumlah tertinggi yang didapat dari

langkah 5. (Jika saudara ingin mengerjakan langkah 8 dan 9 berikut, nilai maksimal untuk langkah ini adalah jumlah semua subtotal tiap kategori dari langkah 5.) Beri tandaskala ini di sisi kiri diagram. Susun batangan-batangan untuk tiap kategori dan beri label. Tempatkan batangan tertinggi di sisi paling kiri dan urutkan sesuai ketinggiannya ke sebelah kanan. Jika ada banyak kategori yang hasil pengukurannya (subtotalnya) sedikit, kategori-kategori ini bisa dikelompokkan sebagai ‘lain- lain’. Langkah 8 dan 9 berikut tidak wajib, tapi berguna untuk analisis dan komunikasi. Hitung persentase untuk tiap kategori: subtotal kategori tersebut dibagi jumlah total semua kategori. Buat sebuah sumbu vertikal di sebelah kanan dan beri label persentase. Pastikan kedua skala tersebut sesuai: Misalnya, hasil pengukuran di sebelah kiri yang nilainya setengah harus berada di seberang nilai 50% di sebelah kanan. Hitung dan gambarkan jumlah kumulatifnya: Tambahkan subtotal kategori pertama dan kedua, dan gambar titik diatas batangan kedua yang menunjukkan jumlah tersebut. Lalu, tambahkan jumlah itu dengan subtotal kategori ketiga, dan gambar titik diatas batangan ketiga untuk menunjukkan angka tersebut. Lanjutkan proses ini untuk semua batangan yang ada. Hubungkan semua titik tersebut, dimulai dari atas batangan pertama. Titik terakhir harus mencapai nilai 100% di skala sebelah kanan.

Cont oh D ia gr a m Pa r e t o

Contoh #1 menunjukkan berapa banyak konsumen yang mengeluh yang di dapat untuk kelima kategori tersebut. Contoh #2 mengambil kategori terbesar, ‘dokumen’, dari Contoh #1, memecahnya menjadi enam kategori keluhan yang terkait dengan dokumen, dan menunjukkan nilai kumulatifnya. Jika semua keluhan menyebabkan jumlah tekanan yang sama bagi konsumen, maka penghilangan keluhan yang terkait dengan dokumen akan memberikan dampak yang paling besar, dan dengan demikian, usaha untuk mendapatkan sertifikat mutu pasti lebih berhasil.

Analisis kejadian sampai didapatkan 10 kekurangan. Mulailah dengan memasukkan kekurangan-kekurangan tersebut kedalam lembar periksa. Lembar periksa ini menyusun diagram Pareto berdasarkan data yang saudara masukkan. Mulailah menggunakan program diagram Pareto (Excel-Windows,

85 KB).