pendekatan kepada responden dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Menurut Nursalam 2009, ada pertimbangan etik yang perlu diperhatikan pada penelitian ini yaitu:
1 Self Determination, peneliti memberi kebebasan kepada responden untuk menentukan apakah bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian, 2 Informed Consent,
peneliti menanyakan kesediaan menjadi responden setelah peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, dan manfaat penelitian. Jika responden bersedia menjadi peserta
penelitiaan maka responden diminta menandatangani lembar persetujuan, 3 Anonimity, penelitian tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tetapi
akan memberikan kode pada masing-masing lembar persetujuan tersebut, 4 Confidentially
, penelitian menjamin kerahasiaan informasi responden dan kelompok tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.
4.5. Alat Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuisioner yang disusun berdasarkan tinjauan pustaka kuntjoro, 2002 dalam Nainggolan, 2008.
Instrumen terdiri dari dua bagian yaitu kuisioner data demografi dan kuisioner kepatuhan diet pasien hemodialisa. Pada bagian awal instrumen penelitian berisi data demografi
yang bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik responden yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, lama menjalani hemodialisa, serta pendapatan perbulan.
Bagian instrumen yang kedua berisi pernyataan untuk mengidentifikasi tingkat kepatuhan pasien hemodialisa dalam mematuhi diet. Bagian ini terdiri dari 29 pernyataan
dengan menggunakan skala Likert dengan pilihan Tidak Pernah, Jarang, Kadang-Kadang, Sering, dan Selalu. Untuk pernyataan positif tidak pernah diberikan nilai 1, jarang
dengan nilai 2, kadang-kadang dengan nilai 3, sering dengan nilai 4, dan selalu dengan nilai 5. Pernyataan positif terdapat pada nomor
1,2,3,4,5,6,7,8,13,16,18,23,24,25,26,27,28 dan 28 Untuk pernyataan negatif, jawaban
tidak pernah diberi nilai 5, Jarang dengan nilai 4, kadang-kadang diberi nilai 3, sering diberi nilai 2 dan selalu diberi nilai 1. Pernyataan negatif terdapat pada nomor
9,10,11,12,14, 15, 17, 19, 20, 21,22 dan 29. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 29 dan nilai tertinggi 145.
4.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Validitas suatu ukuran yang menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya di ukur, berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan
tugasnya dalam mencapai sasarannya, berhubungan dengan kenyataan dan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan
benar sehingga alat ukur yang tidak valid akan memberikan hasil ukuran yang menyimpang dari tujuannya Erlina, 2011.Angket yang digunakan dalam penelitian ini
telah divalidasi oleh orang yang ahli dibidangnya. Reliabilitas
adalah tingkat
ketepatan, ketelitian, atau keakuratan sebuah instrumen
Hasan, 2002.Untuk mengetahui kepercayaan reliabilitas instrumen dilakukan uji reliabilitas instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian berikutnya dalam ruang
lingkup yang sama. Instrumen reliabel akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya atau benar sesuai kenyataannya sehingga walaupun data diambil berulang-
ulang, hasilnya akan tetap sama. Uji reliabilitas angket penelitian ini dilakukan dengan menggunakan suatu instrumen yang dibuat berdasarkan dari konsep teoritis. Dikatakan
reliabel bila nilai reabilitasnya 0.70-0.95 Tavakol Dennick, 2011. Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan sehingga didapatkan hasilnya untuk kepatuhan diet
pasien hemodialisa pria adalah 0,705 dan wanita adalah 0, 712 dengan demikian instrumen kepatuhan diet dapat digunakan.
4.7. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data telah dilakukan setelah peneliti menerima surat dari institusi pendidikan Fakultas Keperawatan USU dan memperoleh izin dari lokasi penelitian yaitu
RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Setelah memperoleh izin tersebut, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian dengan terlebih dahulu meminta kesediaan responden yang memenuhi kriteria untuk
mengikuti penelitian. Jumlah responden telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti berdasarkan kriteria sampel yang akan diambil. Peneliti menjelaskan tentang tujuan,
manfaat dan prosedur pengisian angket pada calon responden. Calon responden yang bersedia, diminta untuk menandatangani informed consent surat persetujuan. Selanjutnya
peneliti akan meminta responden untuk mengisi angket dengan didampingi oleh peneliti.
4.8. Pengolahan dan Analisa Data
Data demografi responden dianalisa dengan metode statistik deskriptif untuk masing- masing variabel penelitian dengan menggunakan frekuensi distribusi berdasarkan
persentase dari masing-masing variabel. Pengkategorian masing-masing variabel dan sub variabel dilakukan dengan menentukan meanrata-rata x dengan menggunakan rumus
yang dikutip dari Wahyuni 2011, yaitu:
n x
x
Keterangan :
x
= Nilai rata - rata
x = Jumlah nilai dari data responden n = Sampel
Analisa data yang dikumpulkan dari hasil angket untuk tingkat kepatuhan antara pria dan wanita dalam menjalani diet GGK.
Pengkatagorian tingkat kepatuhan dibagi dua, yaitu: a.
Patuh, apabila diperoleh nilai: x ≥
x
b. Tidak patuh, apabila diperoleh nilai: x
x
Selanjutnya setiap variabel yang telah dikelompokkan kedalam kategori masing- masing, disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, dengan menggunakan rumus berikut
Arikunto, 2006, yaitu:
p
n fi
x 100
keterangan : p = persentasi
fi = frekuensi teramati n = jumlah sampel.
Selanjutnya perbedaan tingkat kepatuhan antara pria dan wanita dalam menjalani diet GGK menggunakan analisis statistik dalam mencari perbedaan kepatuhan klien GGK pria
dan wanita dengan menggunakan Uji t- Independent dengan tingkat kemaknaan 5 α=0,05. Bila p 0.05 maka ada perbedaan yang signifikan antara perilaku pria dan
wanita klien GGK dalam mematuhi pelaksanaan terapi diet, yang dapat dilakukan dengan bantuan perangkat komputerisasi.
Menurut Patton dalam Hasan 2002, analisis data adalah proses pengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Penelitian ini
dilakukan untuk membandingkan perbedaan yang terdapat pada tingkat kepatuhan diet laki-laki dan perempuan. Setelah semua data terkumpul maka dilakukan analisa data
melalui beberapa tahap Editing, Coding, Processing, Cleaning dan Analise dengan menggunakan independent samples test.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan September 2013 di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Jumlah sampel yang digunakan
peneliti adalah sebanyak 29 pasien hemodialisa pria dan 29 pasien hemodialisa wanita.
5.2. Karakteristik Responden
Hasil penelitian karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, umur, pendidikan, lama menjalani hemodialisa, dan pendapatan. Havighurst 1992 menggolongkan rentang
usia remaja 11-24 tahun, dewasa dini 25-40 tahun, dewasa madya 41-60 tahun, dan usia dewasa lanjut diatas 60 tahun. Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan mayoritas
responden pria berada pada usia dewasa madya 41-60 tahun yaitu sebanyak 19 orang n=29 atau 65,5, dengan tingkat pendidikan terbanyak SMA 10 orang n=29 atau 34,5,
lama menjalani hemodialis terbanyak antara 1 bulan-12 bulan sebanyak 13 orang n=29
atau 44,9, serta pendapatan terbanyak 1juta-2Juta sebanyak 12 orang n=29 atau 41,4.
Responden wanita didapatkan mayoritas berada pada usia dewasa madya 41-60 tahun sebanyak 17 orang n=29 atau 58,7, Pendidikan terbanyak SMA sebanyak 16
orang n=29 atau 55,2, lama menjalani hemodialisa terbanyak antara 1-12 bulan sebanyak 15 orang n=29 atau 51,8, serta pendapatan terbanyak antara 1 juta-2Juta
sebanyak 14 orang n=29 atau 48,3.
Tabel 5.1.Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Karakteristik Responden Pasien Hemodialisa Pria dan Wanita di RSU. Dr. Pirngadi Medan n =58
Karakteristik Pasien Hemodialisa Pria
Pasien Hemodialisa Wanita
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
Umur 11-24 Tahun
25-40 Tahun 41-60 Tahun
60 Tahun 3
5 19
2
10,3 17,3
65,5
6,9
1 10
17 1
3,4 34,5
58,7 3,4
Pendidikan
SD SMP
SMA Perguruan
Tinggi 3
9 10
7 10,3
31,1 34,5
24,1 4
6 16
3 13,8
20,7 55,2
10,3
Lama Hemodialisa 1 bulan - 12 bulan
12 bulan- 24 bulan 24 bulan
13 6
10
44,9 20,7
34,4 15
5 9
51,8 17,2
31
Pendapatan
500 Ribu 500 Ribu- 1 Juta
1 Juta- 2 Juta 2 Juta
5 4
12
8
17,2 13,8
41,4 27,6
2 5
14 8
6,9 17,2
48,3 27,6
5.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Perbedaan Tingkat Kepatuhan Pasien Hemodialisa Pria dan Wanita dalam Mematuhi Diet
Hasil analisa data menunjukkan bahwa distribusi dan persentase perbedaan tingkat kepatuhan diet pasien hemodialisa berdasarkan jenis kelamin dalam mematuhi diet pada
pria terbanyak pada kategori patuh 15 orang n=29 atau 51,7, sedangkan pada wanita terbanyak berada pada kategori tidak patuh 16 orang n=29 atau 55,2.
Tabel 5..2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kepatuhan Pasien Hemodialisa Pria dan Wanita dalam Mematuhi Diet
Tingkat Kepatuhan
Pasien Hemodialisa Pria Frekuensi Persentase
Pasien Hemodialisa Wanita Frekuensi Persentase
Patuh 15 51,7 13 44,8
Tidak Patuh 14 48,3 16 55,2
Total
29 100 29 100
5.5. Hasil Uji t -test Independent Perbedaan Tingkat Kepatuhan Pasien Hemodialisa
Berdasarkan Jenis Kelamin dalam Mematuhi Diet
Hasil pengolahan data dengan menggunakan uji Independet t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kepatuhan diet pasien
hemodialisa di RSU dr Pirngadi Kota Medan dengan nilai t=1,190, p=0,239 p0,05, maka Ha dalam penelitian ini ditolak.
Tabel 5.3 Hasil Uji t -test Independent Perbedaan Tingkat Kepatuhan Pasien
Hemodialisa Berdasarkan Jenis Kelamin dalam Mematuhi Diet Karakteristik Mean
Std. Deviasi
T
Tingkat Kepatuhan Diet 1,190
Pasien Hemodialisa Pria 100,83
8,371 Pasien Hemodialisa Wanita
98,14 8,831
Sig 2-tailed = 0,239 5.6. Pembahasan
Pada pembahasan peneliti ingin mencoba menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana tingkat kepatuhan pasien hemodialisa pria dan bagaimana tingkat kepatuhan diet
pasien hemodialisa wanita, serta bagaimana perbedaan tingkat kepatuhan pasien hemodialisa berdasarkan jenis kelamin dalam mematuhi diet.