Hubungan Kemiringan Lereng, Panjang Geotekstil, dan Jarak Vertikal antar Geotekstil dengan Stabilitas terhadap Kelongsoran Lereng
4.3.3. Hubungan Kemiringan Lereng, Panjang Geotekstil, dan Jarak Vertikal antar Geotekstil dengan Stabilitas terhadap Kelongsoran Lereng
Analisis stabilitas terhadap kelongsoran lereng dilakukan dengan tinjauan lereng
1, lereng 2, dan lereng secara keseluruhan. Nilai SF dipengaruhi oleh kemiringan lereng, panjang geotekstil, dan jarak vertikal antar geotekstil (Sv). Hasil analisis yang dilakukan ada 2, yaitu hasil perhitungan manual dan program Geoslope. Hubungan antara kemiringan lereng, panjang geotekstil, dan Sv dengan nilai SF terhadap kelongsoran lereng dari hasil perhitungan manual dapat dilihat pada Gambar 4.12. sampai dengan Gambar 4.19.
Gambar 4.12. Hubungan antara Panjang Geotekstil dan Jarak Vertikal antar
Geotekstil (Sv) dengan nilai SF terhadap Kelongsoran Lereng pada Lereng 1 untuk Kemiringan 70 o
sv = 0,5 m; manual sv = 1 m; manual sv = 1,5 m; manual sv = 0,5 m; program sv = 1 m; program sv = 1,5 m; program
Panjang Geotekstil (m)
em
(S
commit to user
Gambar 4.13. Hubungan antara Panjang Geotekstil dan Jarak Vertikal antar
Geotekstil (Sv) dengan nilai SF terhadap Kelongsoran Lereng pada Lereng 1 untuk Kemiringan 90 o
Gambar 4.14. Hubungan antara Panjang Geotekstil dan Jarak Vertikal antar
Geotekstil (Sv) dengan nilai SF terhadap Kelongsoran Lereng pada Lereng 2 untuk Kemiringan 70 o
sv = 0,5 m; manual sv = 1 m; manual sv = 1,5 m; manual sv = 0,5 m; program sv = 1 m; program sv = 1,5 m; program
Panjang Geotekstil (m)
sv = 0,5 m; manual sv = 1 m; manual sv = 1,5 m; manual sv = 0,5 m; program sv = 1 m; program sv = 1,5 m; program
Panjang Geotekstil (m)
em
(S
commit to user
Gambar 4.15. Hubungan antara Panjang Geotekstil dan Jarak Vertikal antar
Geotekstil (Sv) dengan nilai SF terhadap Kelongsoran Lereng pada Lereng 2 untuk Kemiringan 90 o
Gambar 4.16. Hubungan antara Panjang Geotekstil dan Jarak Vertikal antar
Geotekstil (Sv) dengan nilai SF terhadap Kelongsoran Lereng pada Lereng Keseluruhan untuk Kemiringan 70 o - 70 o
sv = 0,5 m; manual sv = 1 m; manual sv = 1,5 m; manual sv = 0,5 m; program sv = 1 m; program sv = 1,5 m; program
Panjang Geotekstil (m)
sv = 0,5 m; manual sv = 1 m; manual sv = 1,5 m; manual
sv = 0,5 m; program sv = 1 m; program sv = 1,5 m; program
Panjang Geotekstil (m)
em
(S
commit to user
Gambar 4.17. Hubungan antara Panjang Geotekstil dan Jarak Vertikal antar
Geotekstil (Sv) dengan nilai SF terhadap Kelongsoran Lereng pada Lereng Keseluruhan untuk Kemiringan 70 o - 90 o
Gambar 4.18. Hubungan antara Panjang Geotekstil dan Jarak Vertikal antar
Geotekstil (Sv) dengan nilai SF terhadap Kelongsoran Lereng pada Lereng Keseluruhan untuk Kemiringan 90 o - 70 o
sv = 0,5 m; manual sv = 1 m; manual sv = 1,5 m; manual sv = 0,5 m; program sv = 1 m; program sv = 1,5 m; program
Panjang Geotekstil (m)
sv = 0,5 m; manual sv = 1 m; manual sv = 1,5 m; manual sv = 0,5 m; program sv = 1 m; program sv = 1,5 m; program
Panjang Geotekstil (m)
em
(S
commit to user
Gambar 4.19. Hubungan antara Panjang Geotekstil dan Jarak Vertikal antar
Geotekstil (Sv) dengan nilai SF terhadap Kelongsoran Lereng pada Lereng Keseluruhan untuk Kemiringan 90 o - 90 o
Gambar 4.12 sampai dengan Gambar 4.15. menunjukkan bahwa besarnya nilai SF mengalami penurunan pada saat kemiringan bertambah. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.12., pada saat kemiringan lereng 1 sebesar 70 o dan tanpa perkuatan, nilai SF yang dihasilkan sebesar 0,794 (dari perhitungan manual) dan 0,79 (dari program Geoslope). Kemudian pada saat kemiringan lereng 1 tanpa perkuatan diperbesar menjadi 90 o (lihat Gambar 4.13), nilai SF mengalami penurunan, menjadi 0,333 (dari perhitungan manual dan program Geoslope).. Jadi semakin besar kemiringan lereng, maka nilai SF semakin kecil. Hal ini juga berlaku pada lereng 2 (lihat Gambar 4.14. dan Gambar 4.15.), namun tidak berlaku pada lereng secara keseluruhan (lihat Gambar 4.16. sampai dengan Gambar 4.19.). Hal ini dikarenakan kondisi lereng tersebut pada dasarnya terdiri dari 2 lereng yang mempunyai kemiringan berbeda yang dianggap sebagai satu kesatuan lereng secara keseluruhan.
Gambar 4.12. dan Gambar 4.19. menunjukkan bahwa besarnya angka keamanan (SF) mengalami peningkatan akibat adanya pertambahan panjang geotekstil. Gambar 4.12. dan Gambar 4.13. menunjukkan bahwa nilai SF mengalami
sv = 0,5 m; manual sv = 1 m; manual sv = 1,5 m; manual sv = 0,5 m; program sv = 1 m; program sv = 1,5 m; program
Panjang Geotekstil (m)
em
(S
commit to user
kenaikan pada saat panjang geotekstil bertambah dari 5 m menjadi 8 m, kemudian nilai SF konstan pada saat panjang geotekstil bertambah menjadi 10 m. Gambar
4.14. dan Gambar 4.15. menunjukkan nilai SF mengalami kenaikan pada saat diberi perkuatan geotekstil sepanjang 5 m. Namun nilai SF konstan pada saat panjang geotekstil ditambah menjadi 8 m dan 10 m. Gambar 4.16. sampai dengan Gambar 4.19. menunjukkan nilai SF mengalami kenaikan pada saat panjang geotekstil bertambah dari 5 m menjadi 8 m dan 10 m. Hal ini dikarenakan semakin panjang geotekstil, maka kemungkinan geotekstil yang tertanam di dalam zona pasif semakin besar sehingga jumlah tahanan momen yang dihasilkan bertambah.
Gambar 4.12. sampai dengan Gambar 4.19. cenderung sama dimana besarnya nilai SF untuk Sv = 0,5 m (dengan jumlah perkuatan lereng 1 = 20 perkuatan dan lereng 2 = 8 perkuatan) memiliki selisih yang cukup besar terhadap nilai SF untuk Sv = 1 m. Namun nilai SF untuk Sv = 1 m (dengan jumlah perkuatan lereng 1 =
10 perkuatan dan lereng 2 = 4 perkuatan) memiliki selisih yang tidak terlalu besar terhadap nilai SF untuk Sv = 1,5 m (dengan jumlah perkuatan lereng 1 = 7 perkuatan dan lereng 2 = 3 perkuatan). Kondisi ini dikarenakan semakin besar Sv, maka jumlah geotekstil yang digunakan untuk perkuatan menjadi berkurang sehingga nilai SF menjadi semakin kecil.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan (lihat Lampiran B), pada saat kemiringan lereng bertambah dari 70 o menjadi 90 o , nilai SF mengalami penurunan rata-rata sebesar 26,081% (lereng atas) dan 15,18% (lereng bawah). Pada saat panjang geotekstil bertambah dari 5 m menjadi 8 m, nilai SF mengalami peningkatan rata-rata sebesar 41,81% (lereng atas) dan 9,915% (lereng secara keseluruhan). Sedangkan pada saat panjang geotekstil bertambah dari 8 m menjadi 10 m, nilai SF pada lereng secara keseluruhan mengalami penignkatan rata-rata sebesar 7,565%. Pada saat besarnya Sv bertambah dari 0,5 m menjadi 1 m, nilai SF mengalami penurunan rata-rata sebesar 32,932% (lereng atas), 35,68% (lereng bawah), dan 27,115% (lereng secara keseluruhan). Sedangkan pada saat besarnya Sv bertambah dari 1 m menjadi 1,5 m, nilai SF mengalami penurunan
commit to user
sebesar 15,441% (lereng atas), 11,549% (lereng bawah), dan 10,176% (lereng secara keseluruhan).