Analisis Stabilitas Lereng Tanpa Perkuatan

4.1. Analisis Stabilitas Lereng Tanpa Perkuatan

Analisis stabilitas lereng tanpa perkuatan lereng dilakukan dengan perhitungan manual dan program Geoslope. Tinjauan perhitungan yaitu selebar 1 m ⊥ bidang gambar. Contoh perhitungan yang digunakan pada analisis ini yaitu variasi 1, dengan menggunakan tiga tinjauan kelongsoran, yaitu lereng 1, lereng 2, dan lereng secara keseluruhan.

4.1.1. Analisis dengan Perhitungan Manual

Untuk mengetahui bidang longsor kritis masing-masing tinjauan lereng, maka dilakukan analisis dengan program Geoslope. Metode yang digunakan dalam melakukan analisis tersebut yaitu Ordinary Slices Method. Bidang longsor kritis yang telah diperoleh kemudian dibagi menjadi beberapa pias seperti yang terlihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Bidang Longsor Kritis Lereng

Lereng Keseluruhan

Lereng 2

γ = 21 kN/m 3 c = 1,8 kN/m 2 ϕ = 24 o

γ = 19,5 kN/m 3 c = 2,9 kN/m 2 ϕ = 15 o

γ = 21 kN/m 3 c = 1,8 kN/m 2 ϕ = 24 o

commit to user

1. Perhitungan pada lereng 1 Langkah-langkah yang dilakukan sebelum menganalisis stabilitas lereng yaitu :

a. Menentukan berat irisan tanah (W i ). W i = γ xA i x1 Contoh pada irisan 1

W 1 = 21 x 0,5 x 4,292 x 1,1 x 1 = 49,573 kN

b. Menentukan besarnya sudut dari pusat irisan ke titik berat ( θ i ). Contoh pada irisan 1, diperoleh θ dari hasil pengukuran langsung sebesar

62 0 .

c. Menentukan panjang garis longsor tiap irisan ( α i ) Contoh pada irisan 1, diperoleh α dari hasil pengukuran langsung sebesar 4,431 m.

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Analisis pada Lereng 1

No.

c α .1 m W sin θ N=Wcos θ c α +N tan ϕ

- (kN)

(kN/m 2 )

(kN) (kN) 1 49,573

423,476 533,656

0,794

commit to user

2. Perhitungan pada lereng 2 Langkah-langkah yang dilakukan sebelum menganalisis stabilitas lereng yaitu :

a. Menentukan berat irisan tanah (W i ). W i = γ xA i x1 Untuk irisan dengan beban jalan di atasnya, maka berat irisan diperoleh dengan cara W i =( γ xA i x 1) + ( q x L x 1)

Dimana q merupakan besarnya beban jalan (kN/m 2 ) dan L merupakan lebar irisan (m). Contoh pada irisan 1

W 1 = (19,5 x 0,5 x 1,273 x 0,5 x 1) + (267, 58 x 0,5 x 1) = 139,996 kN

b. Menentukan besarnya sudut dari pusat irisan ke titik berat ( θ i ). Contoh pada irisan 1, diperoleh θ dari hasil pengukuran langsung sebesar

69 0 .

c. Menentukan panjang garis longsor tiap irisan ( α i ) Contoh pada irisan 1, diperoleh α dari hasil pengukuran langsung sebesar

1,367 m. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Analisis pada Lereng 2

No.

c α .1 m W sin θ N=Wcos θ c α +N tan ϕ

- (kN)

(kN/m 2 )

(kN) (kN) 1 139,996

69 2,90

1,367

3,964

130,697

50,170 17,407 2 149,902

57 2,90

0,909

2,636

125,718

81,642 24,512 3 23,273

47 2,90

0,974

2,825

17,021

15,872 7,078 4 29,211

37 2,90

0,838

2,430

17,580

23,329 8,681 5 33,462

29 2,90

0,762

2,210

16,223

29,267 10,052 6 32,688

22 2,90

0,607

1,760

12,245

30,308 9,881 7 18,318

16 2,90

0,380

1,102

5,049

17,608 5,820 8 5,852

10 2,35

0,585

1,375

1,016

5,763 3,940 9 1,288

5 1,80

0,669

1,204

0,112

1,283 1,775 10 1,515

-2

1,80

0,667

1,201

-0,053

1,514 1,875 11 0,683

-9

1,80

0,675

1,215

-0,107

0,674 1,515

325,502

- 92,537

commit to user

92,537 325,502

0,284

3. Perhitungan pada lereng secara keseluruhan Langkah-langkah yang dilakukan sebelum menganalisis stabilitas lereng secara keseluruhan pada dasarnya sama dengan analisis stabilitas pada lereng

1 dan 2, yaitu :

a. Menentukan berat irisan tanah (W i ). W i = γ xA i x1 Untuk irisan dengan beban jalan di atasnya, maka berat irisan diperoleh dengan cara W i =( γ xA i x 1) + ( q x L x 1)

Dimana q merupakan besarnya beban jalan (kN/m 2 ) dan L merupakan lebar irisan (m). Contoh pada irisan 6

W 6 = {19,5 x 0,5 x (1,806 + 2,8) x 1,717 x 1} + (267, 58 x 1,717 x 1) W 6 = 536,543 kN

b. Menentukan besarnya sudut dari pusat irisan ke titik berat ( θ i ). Contoh pada irisan 1, diperoleh θ dari hasil pengukuran langsung sebesar

66 0 .

c. Menentukan panjang garis longsor tiap irisan ( α i ) Contoh pada irisan 1, diperoleh α dari hasil pengukuran langsung sebesar 4,911 m.

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Analisis pada Lereng secara Keseluruhan

No.

c α .1 m W sin θ N=Wcos θ c α +N tan ϕ

- (kN)

(kN/m 2 )

(kN) (kN) 1 50,484

78 1,80

4,911

8,840

49,381

10,496 13,513 2 144,121

61 1,80

3,602

6,484

126,051

69,871 37,592

commit to user

Tabel 4.3. Analisis pada Lereng secara Keseluruhan (Lanjutan)

No.

c α .1 m W sin θ N=Wcos θ c α +N tan ϕ

683,973 811,915

0,842

4.1.2. Analisis dengan Program Geoslope

Angka keamanan terhadap kelongsoran yang diperoleh dari program Geoslope dapat dilihat pada Gambar 4.2.

(a) Hasil Analisis Kelongsoran pada Lereng 1

commit to user

(b) Hasil Analisis Kelongsoran pada Lereng 2

(c) Hasil Analisis Kelongsoran secara Keseluruhan Gambar 4.2. Hasil Analisis Kelongsoran Lereng dengan Program Geoslope

Berdasarkan dari Gambar 4.2. tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Angka keamanan (SF) ditinjau pada lereng 1 sebesar 0,790.

2. Angka keamanan (SF) ditinjau pada lereng 2 sebesar 0,291.

3. Angka keamanan (SF) ditinjau pada lereng secara keseluruhan sebesar 0,783.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN METODE INKUIRI DI MAN 2 FILAIL PONTIANAK Sajidin Muttaqin Putra. Nanang Heryana. Syambasril. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DI SDN 24 PONTIANAK TENGGARA Hajar Mariani, Sugiyono, Syamsiati. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak Email: marianiriri606gmail.com Abst

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF KELAS III SD NEGERI 21 PONTIANAK BARAT Nadhirah AR, K.Y Margiati, Kaswari. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak Email: nadhirah_arasyid

0 0 14

Hayana Indryani, Suryani, Sri Utami Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak Email : hayanaindryaniyahoo.com Abstract - PENGARUH PENGGUNAAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH

0 0 8

KAJIAN STRUKTURALIAME DAN NILAI-NILAI PADA HIKAYAT HANG TUAH JILID I KARYA MUHAMMAD HAJI SALEH Fiky Indra Gunawan Saputra, Antonius Totok Priyadi, Agus Wartiningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan, Pontianak Email : fikyind

0 0 14

Yoga Kharisma Putra Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP UNTAN Pontianak E-mail : yogagoyaaayahoo.co.id Abstract - BIOGRAFI H. MUHAMMAD (TOKOH SENIMAN HADRAH KOTA PONTIANAK)

0 0 12

PENGARUH TYPE THINK PAIR SHERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SDN 39 PONTIANAK KOTA Niki Anggraini, Tahmid Sabri, Hery Kresnadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan, Pontianak Email: anggraininikigmail.com Abstract - PENGARUH TYPE THINK PAIR

0 0 8

Program Pascasarjana FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak venysafaria123yahoo.com Abstract - PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR

0 0 10

Muhamad Ramadhan, Gusti Budjang A, Supriadi Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak Email : muhamadramadhan441gmail.com Abstract - PENGENDALIAN SOSIAL PERILAKU INDISIPLINER SISWA OLEH GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA

0 1 12

Safitri, Nuraini Asriati, Supriadi Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak Email : safitri1915yahoo.co.id Abstract - UPAYA ORANG TUA DALAM MENGATASI REMAJA PUTUS SEKOLAH (STUDI DI DUSUN TUMPUAN HATI DESA BENTUNAI KECAMATAN SELAKAU)

0 0 8