Hubungan Kemiringan Lereng, Panjang Geotekstil, dan Jarak Vertikal antar Geotekstil dengan Stabilitas Eksternal

4.3.2. Hubungan Kemiringan Lereng, Panjang Geotekstil, dan Jarak Vertikal antar Geotekstil dengan Stabilitas Eksternal

Analisis stabilitas eksternal terdiri dari analisis terhadap bahaya penggeseran, penggulingan, dan masalah kuat dukung tanah. Analisis dilakukan dengan tinjauan lereng 1 dan 2. Untuk analisis dengan tinjauan lereng 2, dilakukan secara keseluruhan dengan menganggap lereng 1 dan 2 merupakan satu kesatuan konstruksi perkuatan. Berdasarkan Tabel 4.12., nilai SF terhadap penggeseran dan

commit to user

penggulingan tidak dipengaruhi oleh jarak vertikal antar geotekstil (Sv), melainkan oleh kemiringan lereng dan panjang geotekstil. Hal ini dikarenakan perhitungan stabilitas konstruksi perkuatan ditinjau pada perlawanan gesek yang terjadi di dasar konstruksi yang merupakan satu kesatuan (Suryolelono, 2000), dimana panjang geotesktil pada dasar lereng dianggap sama dengan lebar konstruksi perkuatan lereng.

Hubungan antara kemiringan lereng dan panjang geotekstil dengan dengan nilai SF terhadap penggeseran dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10. Hubungan antara Kemiringan Lereng dan Panjang Geotekstil dengan SF terhadap Penggeseran

Gambar 4.10. menunjukkan bahwa nilai SF untuk kemiringan 70 o -70 o dan 70 o -90 o dengan tinjauan lereng 1 (lereng atas) sama besar, namun mengalami penurunan pada kemiringan 90 o -70 o , dan kemudian konstan pada kemiringan 90 o -90 o . Sedangkan nilai SF dengan tinjauan lereng 2 mengalami peningkatan pada kemiringan 70 o -90 o , namun mengalami penurunan pada kemiringan 90 o -70 o , dan kemudian mengalami peningkatan kembali pada kemiringan 90 o -90 o . Untuk tinjauan lereng 1 (lereng atas), semakin curam kemiringan suatu lereng maka

Lereng 1, panjang geotekstil = 5 m

Lereng 1, panjang geotekstil = 8 m

Lereng 1, panjang geotekstil = 10 m

Lereng 2, panjang geotekstil = 5 m

Lereng 2, panjang geotekstil = 8 m

Lereng 2, panjang geotekstil = 10 m

Kemiringan Lereng ( o )

em

commit to user

nilai SF semakin kecil. Namun hal ini tidak berlaku untuk tinjauan lereng 2 (lereng bawah) karena nilai SF tidak hanya dipengaruhi oleh kemiringan lereng 2 (lereng bawah) saja, melainkan juga dipengaruhi oleh kemiringan lereng 1 (lereng atas). Persentase penurunan nilai SF terhadap penggeseran akibat pertambahan kemiringan lereng dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16. Persentase Penurunan Nilai SF terhadap Penggeseran Akibat Pertambahan Kemiringan Lereng

Kemiringan Lereng

SF terhadap Penggeseran pada Lereng 1 (Atas)

Panjang Geotekstil (m)

Tabel 4.16. menunjukkan bahwa pada saat kemiringan lereng bertambah dari 70 o menjadi 90 o untuk tinjauan lereng 1 (lereng atas), nilai SF terhadap penggeseran mengalami penurunan rata-rata sebesar 19,401%.

Gambar 4.10. juga menunjukkan nilai SF pada saat panjang geotekstil sebesar 5 m lebih kecil daripada pada saat panjang geotekstil sebesar 8 m. Kemudian nilai SF mengalami peningkatan lagi pada saat panjang geotekstil bertambah yaitu dari 8 m menjadi 10 m. Hal ini dikarenakan nilai SF terhadap penggeseran merupakan perbandingan antara gaya yang melawan, yaitu akibat beban perkuatan geotekstil dengan gaya yang menggeser, yaitu dari tekanan tanah dan beban jalan raya. Jadi semakin panjang geotekstil, maka besarnya gaya yang melawan gaya geser semakin besar sehinggan nilai SF menjadi bertambah. Persentase peningkatan nilai SF terhadap penggeseran akibat pertambahan panjang geotekstil dapat dilihat pada Tabel 4.17.

commit to user

Tabel 4.17. Persentase Peningkatan Nilai SF terhadap Penggeseran Akibat Pertambahan Panjang Geotekstil

Panjang Geotekstil (m)

SF terhadap Penggeseran

Lereng 1 (Atas)

Lereng 2 (Bawah)

Kemiringan Lereng ( o )

Tabel 4.17. menunjukkan bahwa pada saat panjang geotekstil bertambah dari 5 m menjadi 8 m, nilai SF terhadap penggeseran mengalami peningkatan rata-rata sebesar 45,612% (lereng atas) dan 69,339% (lereng bawah). Sedangkan pada saat panjang geotekstil bertambah dari 8 m menjadi 10 m, nilai SF terhadap penggeseran mengalami peningkatan rata-rata sebesar 43,160% (lereng atas) dan 44,480% (lereng bawah).

Hubungan antara kemiringan lereng dan panjang geotekstil dengan dengan nilai SF terhadap penggulingan dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11. Hubungan antara Kemiringan Lereng dan Panjang Geotekstil

dengan SF terhadap Penggulingan

Lereng 1, panjang geotekstil = 5 m

Lereng 1, panjang geotekstil = 8 m

Lereng 1, panjang geotekstil = 10 m

Lereng 2, panjang geotekstil = 5 m

Lereng 2, panjang geotekstil = 8 m

Lereng 2, panjang geotekstil = 10 m

Kemiringan Lereng ( o )

em

commit to user

Gambar 4.11. menunjukkan bahwa nilai SF dengan tinjauan lereng 1 (lereng atas) mengalami peningkatan pada kemiringan 70 o -90 o , namun mengalami penurunan pada kemiringan 90 o -70 o , dan kemudian konstan pada kemiringan 90 o -90 o . Sedangkan nilai SF dengan tinjauan lereng 2 (lereng bawah) mengalami penurunan pada kemiringan 70 o -90 o , namun mengalami peningkatan pada kemiringan 90 o -70 o , dan kemudian mengalami penurunan kembali pada kemiringan 90 o -90 o . Jadi, semakin curam kemiringan lereng, maka nilai SF semakin kecil. Hal ini dikarenakan lereng yang landai lebih stabil sehingga lebih aman dari bahaya penggulingan. Persentase penurunan nilai SF terhadap penggulingan akibat pertambahan kemiringan lereng dapat dilihat pada Tabel

4.18.

Tabel 4.18. Persentase Penurunan Nilai SF terhadap Penggulingan Akibat Pertambahan Kemiringan Lereng

Kemiringan Lereng ( o )

SF terhadap Penggulingan

Lereng 1 (Atas)

Lereng 2 (Bawah)

Panjang Geotekstil (m)

Tabel 4.18. menunjukkan bahwa pada saat kemiringan lereng bertambah dari 70 o menjadi 90 o , nilai SF terhadap penggulingan mengalami penurunan rata-rata sebesar 43,431% (lereng atas) dan 15,558% (lereng bawah).

Gambar 4.11. juga menunjukkan nilai SF pada saat panjang geotekstil sebesar 5 m untuk tinjauan lereng 1 lebih kecil daripada pada saat panjang geotekstil sebesar 8 m. Kemudian nilai SF mengalami peningkatan lagi pada saat panjang geotekstil bertambah yaitu dari 8 m menjadi 10 m. Hal ini dikarenakan nilai SF terhadap penggulingan merupakan perbandingan antara momen yang melawan, yaitu momen akibat beban perkuatan geotekstil dengan momen yang menggulingkan, yaitu momen akibat tekanan tanah dan beban jalan raya. Jadi semakin panjang geotekstil, maka besarnya momen yang melawan penggulingan semakin besar sehingga nilai SF menjadi bertambah. Persentase peningkatan nilai SF terhadap

commit to user

penggulingan akibat pertambahan panjang geotekstil dapat dilihat pada Tabel

4.19.

Tabel 4.19. Persentase Peningkatan Nilai SF terhadap Penggulingan Akibat Pertambahan Panjang Geotekstil

Panjang Geotekstil (m)

SF terhadap Penggulingan

Lereng 1 (Atas)

Lereng 2 (Bawah)

Kemiringan Lereng ( o )

Tabel 4.19. menunjukkan bahwa pada saat panjang geotekstil bertambah dari 5 m menjadi 8 m, nilai SF terhadap penggulingan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 116,522% (lereng atas) dan 74,931% (lereng bawah). Sedangkan pada saat panjang geotekstil bertambah dari 8 m menjadi 10 m, nilai SF terhadap penggulingan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 74,313% (lereng atas) dan 67,917% (lereng bawah).

Untuk nilai SF terhadap kuat dukung tanah tidak dipengaruhi oleh adanya perkuatan geotekstil. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.19., menunjukkan bahwa nilai SF terhadap kuat dukung tanah konstan, meskipun ada perubahan kemiringan lereng, panjang geotekstil, atau jarak vertikal antar geotekstil. Hal ini dikarenakan perhitungan stabilitas terhadap kuat dukung tanah dipengaruhi oleh parameter tanah itu sendiri, seperti berat isi ( γ ), kohesi (c), dan sudut geser ( ϕ ) yang digunakan untuk mencari faktor-faktor kuat dukung tanah.

commit to user

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN METODE INKUIRI DI MAN 2 FILAIL PONTIANAK Sajidin Muttaqin Putra. Nanang Heryana. Syambasril. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DI SDN 24 PONTIANAK TENGGARA Hajar Mariani, Sugiyono, Syamsiati. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak Email: marianiriri606gmail.com Abst

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF KELAS III SD NEGERI 21 PONTIANAK BARAT Nadhirah AR, K.Y Margiati, Kaswari. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak Email: nadhirah_arasyid

0 0 14

Hayana Indryani, Suryani, Sri Utami Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak Email : hayanaindryaniyahoo.com Abstract - PENGARUH PENGGUNAAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH

0 0 8

KAJIAN STRUKTURALIAME DAN NILAI-NILAI PADA HIKAYAT HANG TUAH JILID I KARYA MUHAMMAD HAJI SALEH Fiky Indra Gunawan Saputra, Antonius Totok Priyadi, Agus Wartiningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan, Pontianak Email : fikyind

0 0 14

Yoga Kharisma Putra Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP UNTAN Pontianak E-mail : yogagoyaaayahoo.co.id Abstract - BIOGRAFI H. MUHAMMAD (TOKOH SENIMAN HADRAH KOTA PONTIANAK)

0 0 12

PENGARUH TYPE THINK PAIR SHERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SDN 39 PONTIANAK KOTA Niki Anggraini, Tahmid Sabri, Hery Kresnadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan, Pontianak Email: anggraininikigmail.com Abstract - PENGARUH TYPE THINK PAIR

0 0 8

Program Pascasarjana FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak venysafaria123yahoo.com Abstract - PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR

0 0 10

Muhamad Ramadhan, Gusti Budjang A, Supriadi Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak Email : muhamadramadhan441gmail.com Abstract - PENGENDALIAN SOSIAL PERILAKU INDISIPLINER SISWA OLEH GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA

0 1 12

Safitri, Nuraini Asriati, Supriadi Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak Email : safitri1915yahoo.co.id Abstract - UPAYA ORANG TUA DALAM MENGATASI REMAJA PUTUS SEKOLAH (STUDI DI DUSUN TUMPUAN HATI DESA BENTUNAI KECAMATAN SELAKAU)

0 0 8