Poligami dalam Film Berbagi Suami
B. Poligami dalam Film Berbagi Suami
Setiap pasangan manusia yang akan melangsungkan pernikahan hendaknya mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh lingkungannya. Berikut kita analisis prosedur pernikahan yang sudah dilakukan oleh Pak Haji dan istri-istrinya (untuk tokoh Salma), Siti dan Pak Lik, dan Ming dan Koh Abun, walaupun adegan dalam film ini yang menampilkan prosesi pernikahan hanya dilakukan oleh Siti dan Pak Lik. Fenomena perkawinan poligami oleh Dinata diabstraksikan ke dalam 3 (tiga) penokohan, yaitu:
1. Salma Seorang Dokter yang mempunyai seorang suami seorang pejabat sekaligus seorang pengusaha. Sebagai dokter kandungan Salma merupakan seorang yang mandiri dan mapan secara ekonomi. Dibalik pembawaannya yang tenang, sebenarnya Salma dihantui konflik batin karena dipoligami oleh suaminya (Pak
Haji). Apalagi terkuaknya fakta-fakta istri muda Pak Haji diketahuinya secara tidak sengaja. Salma memiliki seorang putera yang bernama Nadim. Salma berbagi dengan Indri (diperankan oleh Nungki Kusumastuti) lalu Ima (Atiqah Hasiolan) yang mungkin lebih cocok untuk Nadim daripada buat Pak Haji. Dan seorang belia yang baru diketahui keberadaannya sebagai istri keempat Pak Haji justru pada saat pemakaman Pak Haji, yang diperankan oleh aktris muda Laudya Chintya Bella.
2. Siti (Shanty) Siti adalah seorang gadis kampung yang cerdas dan suka mengobservasi. Tujuannya ke Jakarta sebenarnya untuk sekolah atau kursus. Selama di Jakarta dia tinggal dengan pamannya, Pak Lik (Lukman Sardi). Kenyataan yang harus dihadapi Siti berbeda dengan harapannya. Siti tinggal dengan pamannya disebuah kawasan padat ibukota dengan dua istri yaitu Sri (Ria Irawan) dan Dwi (Rieke Dyah Pitaloka). Pada akhirnya Sri dan Dwi juga yang memaksa Siti untuk menjadi istri ketiga Pak Lik yang hidupnya pas-pasan itu. Tak puas hanya dengan tiga istri, Pak Lik kemudia menikah lagi dengan Santi (Jannah Sukasah). Wanita ini bertemu dengan Pak Lik di Aceh, Pak Lik yang berprofesi supir sebuah rumah produksi mendapat tugas untuk liputan tsunami di Aceh.
3. Ming (Dominique) Ming seorang gadis keturunan Tionghoa, cantik, muda dan berambisi untuk menjadi seorang bintang film terkenal. Ia bekerja di Restoran bebek terkenal 3. Ming (Dominique) Ming seorang gadis keturunan Tionghoa, cantik, muda dan berambisi untuk menjadi seorang bintang film terkenal. Ia bekerja di Restoran bebek terkenal
Film Berbagi Suami merupakan salah satu film Indonesia yang dinilai baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan berhasilnya meraih lima penghargaan di ajang Festival Film Bandung 2006. Adapun penghargaan yang diraihnya meliputi Film Terpuji, Sutradara Terpuji (Nia Dinata), Penulis Skenario Terpuji (Nia Dinata), Pemeran Utama Wanita Terpuji (Dominique) dan Pemeran Pembantu Wanita Terpuji (Ira Maya Sopha). Dan pada tanggal 15 September 2006 Film Berbagi Suami juga mendapat penghargaan dari MTV Movie Award 2006 untuk kategori Movie Of The Year, Most Favourite Supportive Actor (Tio Pakusadewo), dan Most Favourite Actress (Ria Irawan).
Produksi film selalu melibatkan tanda-tanda verbal dan non-verbal. Secara sederhana,tanda verbal merupakan unsur-unsur bahasa. Sementara tanda non verbal menunjukkan ungkapan-ungkapan komunikasi lainnya yang secara tidak langsung berkaitan dengan bahasa dan film itu sendiri. Data berupa tanda verbal diambil dari dialog para tokoh pemain dalam interaksinya sebagai penggambaran tindakan poligami terhadap wanita. Sedangkan tampilan visual yang merupakan tanda non verbal melibatkan tanda-tanda yang dikodekan dengan sinematografi.
Dalam semiotika Roland Barthes, terdapat dua tingkatan makna yaitu denotasi dan konotasi dimana di dalam tingkatan konotasi terdapat unsur mitos. Dengan
mengamati tanda-tanda yang terdapat dalam sebuah film kita dapat mengetahui ekspresi emosi dan kognisi pembuat film atau pembuat pesan baik secara denotatif, konotatif, sampai pada tataran mitologis. Model semiotika tidak dipusatkan pada transmisi pesan, melainkan pada penurunan dan pertukaran makna. Penekanan disini difokuskan pada peran komunikasi dalam memantapkan dan memelihara nilai-nilai dan bagaimana proses tersebut memungkinkan komunikasi memiliki makna.
Berikut ini adalah adegan-adegan yang merepresentasikan poligami terhadap perempuan: