MODERNISASI STASIUN
MODERNISASI STASIUN
MENINGKATKAN LAYANAN
Pemerintah merencanakan pengoperasian berbagai prasarana kereta api di area Jabodetabek dan Banten pada akhir tahun 2018 ini. Pengoperasian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lintas perjalanan kereta api (KA) pada lintas yang ada melalui modernisasi 6 stasiun dan pembangunan satu depot lokomotif (Depo) baru di Cipinang.
E Baru, Cakung, Stasiun Kranji pada commuter line atau kereta rel listrik kapasitas dan pelayanan transportasi
nam stasiun yang telah
enam stasiun itu, pemerintah juga dimodernisasi tersebut adalah
nanti modernisasi enam stasiun
melakukan pengembangan Stasiun Stasiun Klender, Buaran, Klender
selesai dan dioperasikan maka
itu berarti level of service kereta
Manggarai untuk meningkatkan
menjadi tiga lantai. Pembangunan Citeras yang berada di lintas Tanah
lintas Manggarai – Bekasi, dan Stasiun
(KRL) Jabodetabek akan bertambah
Stasiun Manggarai ini dilakukan untuk Abang – Rangkasbitung.
baik dan dapat menampung
kebutuhan pelbagai lapisan
memisahkan jalur KRL Jabodetabek,
KA bandara, dan KA jarak jauh. Sebelumnya pada 2017 lalu, perlintasan Manggarai - Bekasi hanya
masyarakat.
Rencananya, lantai satu difungsikan dioperasikan tiga stasiun, yakni Bekasi
Menteri Perhubungan (Menhub)
untuk layanan jalur KA Bekasi 4 Timur, Cibitung, dan Cikarang. Jika
Budi Karya Sumadi mengatakan,
selain pembangunan modernisasi
jalur, KA Bandara 4 jalur, dan peron
1 Fasilitas underpass di Stasiun Manggarai
kereta. Tidak ada kereta api jarak jauh berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persilangan atau persusulan antarkereta api.
“Pemerintah berharap proses pembangunan Stasiun Manggarai dan rencana pengoperasian enam stasiun, dapat meningkatkan pelayanan transportasi KA secara lebih baik dan nyaman. Pembangunan enam stasiun tersebut menerapkan konsep ecogreen. Dengan konsep ini, penggunaan listrik untuk fasilitas pendingin udara diharapkan lebih
1 hemat,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi.
12 stamformasi. Pemerintah telah
Jakarta-Tangerang dan Jakarta-
mengoperasikan KRL stamformasi 12
Serpong-Maja akan transit di Stasiun
atau kereta berkapasitas 12 gerbong
Tanah Abang, Jakarta Pusat.
di relasi dari dan menuju Bogor karena pertumbuhan penumpang.
Saat ini Stasiun Manggarai mempunyai 10 jalur kereta api.
Lantai dua yang luasnya sekitar 9.108
Tujuh jalur digunakan untuk
m 2 , difungsikan untuk pelayanan
pemberhentian KRL, sedangkan tiga
penumpang dengan perkiraan daya
sisanya digunakan untuk langsiran
tampung mencapai 17.800 orang.
menuju Pengawas Urusan Kereta,
Lantai dua juga dilengkapi dengan
Dipo Bukit Duri, maupun ke Balai
fasilitas lift dan eskalator. Kelengkapan
Yasa Manggarai. Jalur 1 dan 2
Saat ini Stasiun
adanya fasilitas lift dan eskalator ini
digunakan untuk pemberhentian
berperan untuk mengakomodasi
KRL Jakarta Kota–Bekasi dan KA
Manggarai mempunyai
masyarakat yang berkebutuhan
Loopline. Jalur 3 dan 4 digunakan
10 jalur kereta api.
khusus, seperti lansia, difabel, ibu
sebagai sepur lurus untuk KA jarak
dalam kondisi hamil maupun anak-
jauh serta untuk pemberhentian KRL
Tujuh jalur digunakan
anak.
Jakarta Kota–Bekasi. Jalur 5, 6, dan
untuk pemberhentian
7 digunakan untuk pemberhentian
Sedangkan lantai tiga akan
KRL Jakarta Kota–Bogor dan KA
KRL, sedangkan tiga
difungsikan untuk jalur KA main line
loopline. Pemerintah berencana
sisanya digunakan
6 jalur, Bogor line 4 jalur, dan peron 12
membangun jalur kereta api layang
stamformasi. Stasiun ini diproyeksikan
atau Loopline untuk menghindari
untuk langsiran menuju
menjadi tempat perhentian terakhir
perlintasan sebidang pada tahun
Pengawas Urusan
untuk perjalanan kereta api jarak jauh
2020 mendatang. Jalur Loopline
dari Jawa.
nantinya meliputi Manggarai–Pondok
Kereta, Dipo Bukit Duri,
Jati–Rajawali–Kampung Bandan–
maupun ke Balai Yasa
Menurut Menhub, Stasiun Manggarai
Tanah Abang-Manggarai.
akan dijadikan stasiun transit terbesar
Manggarai.
bagi KRL di Ibukota Jakarta. Stasiun
Stasiun Manggarai juga telah memiliki
ini akan dilalui KRL lintas Jakarta-
underpass seperti di Stasiun Pasar
Bekasi-Cikarang dan Jakarta Kota-
Senen, supaya penumpang mudah
Bogor. Sedangkan untuk lintas barat
mencapai peron dan tak ketinggalan
2 Paket B1 Elektrifikasi Manggarai-Cikarang 34 km
3 Jalur Ganda KA Maja-Rangkasbitung sepanjang 17 km’sp
4 Pembangunan Depo Cipinang
Selain itu, stasiun-stasiun tersebut juga dilengkapi dengan ruang menyusui, mushola, ruang kesehatan dan fasilitas toilet modern. Pemerintah juga telah memperpanjang peron-peron yang ada di masing-masing stasiun
sehingga mampu mengakomodasi rangkaian panjang KRL yang mencapai 12 kereta. Perpanjangan peron diharapkan dapat menunjang
layanan angkutan KRL menghadapi 3 kemungkinan terjadinya lonjakan
penumpang pada tahun-tahun mendatang. Potensi lonjakan penumpang muncul mengingat pertumbuhan pembangunan perumahan baru yang berada di sepanjang jalur KA, cukup tinggi.
Depo Cipinang dibangun di atas lahan seluas 9
Penyelesaian Pembangunan Depo
Stasiun Jatinegara. Fungsinya, untuk
hektare (ha). Seluas 1,6
Selain modernisasi stasiun,
pengecekkan kondisi kelayakan
ha di antaranya untuk
pemerintah juga akan
lokomotif dan rangkaian gerbong
mengoperasikan depo lokomotif
kereta yang akan berangkat jarak jauh
bangunan dan dilengkapi
(Depo) induk di Cipinang Jakarta
dari Jakarta ke berbagai tujuan.
14 jalur KA. Secara Timur. Proyek dengan anggaran
sekitar Rp 900 miliar ini diharapkan
“Jadi, kalau ada arrangement
total, kapasitasnya
selesai pada akhir 2018 ini dan
(pengaturan) baru, dibawa ke
dapat menampung 132 sini (Depo Cipinang) dulu untuk
dapat dioperasikan pada 2019. Depo
tersebut akan menjadi bengkel KA
diperiksa tim mekanik. Setelah itu,
lokomotif dan 440
terbesar di Indonesia.
baru ke Stasiun Gambir, Manggarai,
gerbong KA setiap atau ke Kota untuk diberangkatkan
Menhub Budi Karya Sumadi
mengangkut ke luar Jakarta,” jelas
bulan.
menambahkan, Depo Cipinang
Menhub.
memiliki kapasitas dua kali lebih besar dibanding Depo Jatinegara yang
Selain itu, Depo Cipinang dilengkapi
dihapus untuk memperluas kapasitas
tempat istirahat untuk masinis
dan kru kereta sehingga dapat mendongkrak tingkat keamanan perjalanan kereta api. “Kita berharap, dengan beroperasinya depo ini dapat meningkatkan level of safety dengan memastikan kereta yang digunakan dalam kondisi baik, begitu juga dengan krunya. Semuanya untuk meningkatkan kualitas pelayanan,” imbuh Menhub.
Depo Cipinang dibangun di atas lahan seluas 9 hektare (ha). Seluas 1,6 ha di antaranya untuk bangunan dan dilengkapi 14 jalur KA. Secara total, kapasitasnya dapat menampung 132 lokomotif dan 440 gerbong KA setiap bulan. Kamar peristirahatan masinis yang sebelumnya berada di Jatinegara, juga akan dipindah ke Depo Cipinang. Di tempat barunya itu, kamar masinis dilengkapi AC dan kamar mandi. Pengoperasian Depo Cipinang bersamaan dengan rampungnya pembangunan enam stasiun untuk memperluas layanan kereta Commuter Jabodetabek.
Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan dari modernisasi stasiun dan depo tersebut, Pemerintah berharap animo masyarakat untuk memilih kereta api sebagai pilihan transportasi mereka akan terus meningkat, sehingga target penumpang yang terlayani KRL pada tahun 2019 sebesar 1,2 Juta penumpang dapat terealisasikan.
Pengoperasian DDT Cikarang - Manggarai
Upaya peningkatan pelayanan angkutan kereta api juga dilakukan dengan rencana pengoperasian double track (DT) dan elektrifikasi di segmen Maja - Rangkasbitung, serta pengoperasian double-double track (DDT) segmen Jatinegara - Kranji pada lintas Manggarai - Bekasi.
Khusus pada pembangunan double- double track lintas Manggarai - Bekasi yang rencananya akan diperpanjang hingga Cikarang, bertujuan untuk memisahkan jalur ganda kereta jarak jauh dan kereta api commuter. Selain itu untuk menghindari susulan perjalanan kereta api jarak jauh dan KRL, dan peningkatan pelayanan melalui penambahan kapasitas jalur.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Kementerian Perhubungan, Yusrizal mengatakan dengan penambahan kapasitas jalur maka frekuensi kereta api jarak jauh dan KA commuter akan ikut bertambah. Pertambahan frekuensi ini diharapkan dapat menunjang target pelayanan angkutan KA yang mencapai 1,2 juta penumpang per hari pada tahun 2019.
Peningkatan kapasitas lintas kereta api Jabodetabek juga akan memperlancar perjalanan angkutan umum berbasis rel ini
terutama setelah ada pemisahan jalur utama jawa (Main Line) dengan jalur commuter (KRL maupun KA bandara). “Pemisahan jalur KA jarak jauh dan kereta commuter tentunya akan menunjang peningkatkan keselamatan transportasi secara signifikan,” ujar Yusrizal.
Bila tidak ada pemisahan jalur, KRL Bogor biasanya akan menunggu kereta jarak jauh masuk terlebih dulu ke jalur 6 atau 7 di Stasiun Manggarai. Hal ini membuat kedatangan KRL Bogor sering terlambat. Dengan adanya pemisahan jalur maka arus lalu lintas perjalanan kereta api jarak jauh dan kereta commuter yang melewati Stasiun Manggarai diharapkan lancar.
Yusrizal menambahkan, pemisahan jalur dapat dilakukan setelah pembangunan pembangunan proyek double double track (DDT) atau dwi ganda dari Stasiun Manggarai- Jatinegara-Cikarang sepanjang
35 kilometer selesai. Pemerintah menargetkan penyelesaian proyek pembangunan DDT tersebut pada tahun 2020.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kemenhub, Proyek DDT dimulai sejak 2013. Pembiayaannya menggunakan sistem paket, yang dibagi menjadi paket A (Manggarai-Jatinegara), paket B1 (Bekasi-Cikarang), dan paket B21 (Jatinegara-Bekasi). Paket A senilai Rp 2,5 triliun menggunakan sukuk negara, Paket B1 (Rp 3 triliun) berasal dari pinjaman Jepang, dan Paket B21 (Rp 1 triliun) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). DDT diharapkan akan meningkatkan kapasitas penumpang dari Bekasi sebesar 25 persen mulai 2019.
Berbagai program pembangunan dan pengembangan stasiun, depo, dan peningkatan jalur DDT di Jabodetabek diharapkan dapat meningkatkan kapasitas prasarana dan pelayanan angkutan umum massal perkotaan berbasis rel yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan adanya peningkatan kapasitas dan layanan itu, animo masyarakat untuk menggunakan angkutan umum KA juga diharapkan ikut meningkat. o Berbagai program pembangunan dan pengembangan stasiun, depo, dan peningkatan jalur DDT di Jabodetabek diharapkan dapat meningkatkan kapasitas prasarana dan pelayanan angkutan umum massal perkotaan berbasis rel yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan adanya peningkatan kapasitas dan layanan itu, animo masyarakat untuk menggunakan angkutan umum KA juga diharapkan ikut meningkat. o
S dilakukan melalui fasilitas
istem e-learning merupakan metode pembelajaran yang