dalam kasus Dukun AS pengajuan grasi yang kedua ditolak melalui pejabat setingkat Kepala Biro di Sekretariat Negara.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada bagian latar belakang diatas, maka yang menjadi isu permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi
ini, dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah prosedur pengajuan grasi kepada Presiden baik grasi I maupun II?
2. Apakah eksekusi dapat dilaksanakan setelah permohonan Grasi I ditolak,
sebelum permohonan Grasi II dikabulkan?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini antara lain, yaitu: a
untuk memaparkan bagaimana sesungguhnya prosedur pengajuan grasi kepada Presiden sampai akhirnya dibalas kembali oleh Presiden kepada terdakwa
pada praktiknya dan membandingkannya dengan ketentuan tertulis yang mengatur prosedur pengajuan grasi tersebut;
b untuk mengetahui hubungan pelaksanaan putusan hakim eksekusi dengan
upaya hukum yang dilakukan terpidana terhadap putusan hakim, dalam hal ini grasi;
Universitas Sumatera Utara
c untuk mengetahui hal-hal apa sajakah yang harus dipenuhi untuk
terlaksananya eksekusi terhadap putusan hakim terhadap terpidana mati, dikaitkan dengan realita yang terjadi terhadap terpidana mati saat ini
2. Manfaat Penulisan
Disamping tujuan sebagaimana telah diuraikan di atas, penulisan skripsi ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal. Apakah itu sebagai
sumbangan pemikiran teoretis maupun manfaat secara praktis berkenaan dengan masalah penegakan hukum dan keadilan dalam kaitannya dengan pemenuhan hak-
hak hukum terpidana mati dalam proses pengajuan grasi kepada Presiden. a
Manfaat teoretis Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberi manfaat baik bagi
penulis, mahasiswa, maupun masyarakat luas dalam hal memahami bagaimana proses pengajuan grasi terhadap putusan pidana mati berdasarkan UU RI No. 22
Tahun 2002 tentang Grasi. Dalam hal ini secara spesifik berkaitan dengan kasus pidana mati Dukun A.S.
b Manfaat Praktis
Penulisan skripsi ini juga diharapkan dapat memberi masukan dan menjadi suatu dorongan bagi aparat penegak hukum agar dapat menerapkan
hukum dalam hal ini pemberian grasi kepada terpidana mati agar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangn yang berlaku dengan memperhatikan
prinsip-prinsip keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum.
Universitas Sumatera Utara
D. Keaslian Penulisan