36
2.3 Kerangka Berfikir
Usaha kecil dan menengah merupakan usaha yang potensial untuk dikembangkan karena usaha kecil dan menengah bersifat fleksibel dalam
menyesuaikan keadaan. Dalam suatu usaha pada dasarnya modal, tenaga kerja, dan bahan baku merupakan satu kesatuan. Modal kerja merupakan faktor produksi
yang digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan sehari-hari yang dapat merubah sesuai dengan keadaan perusahaan. Dalam penelitian ini modal kerja
dialokasikan untuk membiayai proses produksi, yaitu meliputi biaya produksi, biaya upah dan biaya bahan baku. Sedangkan tenaga kerja yang dimaksud di sini
adalah para pekerja pada usaha kecil dan menengah batik di Kelurahan Kauman Kota Pekalongan yang berjumlah 526 orang dan tersebar di 33 unit usaha batik.
Banyaknya modal, tenaga kerja, bahan baku dalam proses produksi pada usaha kecil dan menengah batik merupakan faktor yang sangat penting. Jadi
besarnya modal, banyaknya tenaga kerja dan jumlah bahan baku merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap produksi usaha kecil dan menengah
batik. Dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh masing-masing variabel
independen yaitu modal, tenaga kerja dan bahan baku secara parsial terhadap variabel dependen yaitu jumlah nilai produksi. Namun untuk lebih meningkatkan
nilai produksi usaha kecil dan menengah batik yang diperlukan adalah bagaimana mengalokasikan faktor-faktor produksi usaha kecil dan menengah batik agar lebih
efisien, baik efisiensi secara teknis, efisiensi harga alokatif, maupun efisiensi ekonomis.
37
Untuk mempermudah skripsi ini, maka penulis menggambarkan kerangka
berfikir sebagai berikut :
Gambar 2.3 : Kerangka Fikir
Tenaga Kerja X2:
Jumlah Tenaga Kerja Hasil Nilai
Produksi Batik Y
Bahan Baku X3:
1. Kain 2. Malam
3. Obat Pewarna
Efisiensi penggunaan faktor- faktor produksi
Efisiensi Teknis Efisiensi Harga
Efisiensi Ekonomi
Modal X1 :
Nilai Modal
38
2.4 Hipotesis Penelitian