Kelompok Perlakuan Besar Sampel

3.7.1.2. Bahan Penelitian

1. Ekstrak daun sirih hijau Piper betle L. yang diperoleh dari ekstraksi daun sirih hijau. Proses pengekstrakan dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Lampung. 2. Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. Bakteri diperoleh dari UPTD Balai Laboratorium Klinik Bandar Lampung. 3. Media agar nutrient agar, lempeng agar darah, Mac- Conkey, dan MHA Muller Hinton Agar. 4. Aquades steril.

3.7.2. Sterilisasi Alat

Mensterilisasi alat dan bahan penelitian, kecuali ekstrak temulawak dan suspensi kuman, agar bebas dari pengaruh mikroorganisme lain yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian. Sterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121 o C selama 15-20 menit. Alat- alat ditunggu sampai mencapai suhu kamar dan kering.

3.7.3. Pembuatan Ekstrak Daun Sirih Hijau

Daun sirih hijau dicuci bersih lalu diangin-anginkan, kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 50 o C sampai kering, kemudian diremas dan dihaluskan sampai menjadi serbuk menggunakan blender. Ekstrak daun sirih didapatkan dengan menghaluskan 200 gram daun sirih hijau muda, lalu dimaserasi dengan 2L etanol, selanjutnya disaring untuk diambil filtratnya. Hasil penyaringan dimasukan kedalam rotary evaporator dengan suhu 40 o C untuk menguapkan bahan pelarut ekstrak, sehingga didapatkan larutan aktif yang pekat, berwarna coklat, dengan bau khas aromatik larutan stok. Larutan stok ini diencerkan dengan akuades untuk mendapatkan konsentrasi yang diinginkan yaitu 20, 40, 60, 80, dan 100.

3.7.4. Identifikasi Bakteri Uji

Identifikasi bakteri uji dilakukan dengan pewarnaan dan tes biokimiawi sebagai berikut: 1. Pewarnaan Gram 2. Tes Biokimiawi Bakteri Gram Positif a. Uji Katalase Dilakukan tes katalase untuk membedakan Staphylococcus sp. dengan Streptococcus sp. Dengan cara meneteskan H 2 O 2 pada koloni bakteri yang diambil menggunakan ose dan dipindahkan ke kaca objek. Hasil positif jika terbentuk busa, menandakan Staphylococcus sp. Hasil negatif apabila tidak terdapat busa, menandakan Streptococcus sp.