Sterilisasi Alat Pembuatan Ekstrak Daun Sirih Hijau

yang artinya timbul warna asam. Hasil negatif bila tidak terjadi perubahan menjadi warna biru. c. Uji SIM Sulfid Indol Motility Tujuan uji ini untuk melihat pergerakan bakteri. Hasil positif jika ada pertumbuhan bakteri disekitar tusukan dengan ose dan menyebar pada media SIM tersebut.

3.7.5. Teknik Pembuatan Suspensi Bakteri

Bakteri strain murni Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi dibuat suspensi dengan memasukannya ke nutrient broth untuk mendapatkan bakteri sebanyak 10 8 CFUml. Kemudian suspensi bakteri diinkubasi di dalam inkubator selama 24 jam.

3.7.6. Teknik Pembuatan Media Agar MHA Muller Hinton Agar

Menimbang 9,5 gram Muller Hinton Agar MHA 38 grl dengan komposisi medium Beef infusion 300 gram, Casamino acid 17,5 gram, Starch 1,5 gram, dan agar, kemudian melarutkan dalam 250 ml akuades lalu dipanaskan sampai mendidih, kemudian disterilkan dalam autoklaf selama 20 menit dengan tekanan udara 1 atm suhu 121 o C. Media MHA yang sudah steril, didiamkan sampai kisaran suhu 50-60 o C, kemudian secara aseptis dicampurkan kultur bakteri Salmonella typhi Media I dan Staphylococcus aureus Media II uji dengan perbandingan 1:10 bakteri : media. Media yang sudah bercampur bakteri uji dituang kedalam kedalam cawan petri steril masing-masing 20 ml dan dibiarkan memadat. Media padat yang bercampur bakteri uji, dibuat sumuran dengan menggunakan sedotan stertil dengan diameter 6 mm.

3.7.7. Uji Diameter Zona Hambat Staphylococcus aureus

dan Salmonella typhi dengan Metode Sumuran 1. Dimasukkan ekstrak daun sirih hijau Piper betle L dengan konsentrasi 20, 40, 60, 80, dan 100 pada sumuran yang telah dibuat dengan diameter 6 mm pada media I dan II dengan jarak ± 15 mm sebanyak masing-masing 50 µl. Ainurrochmah et al., 2013 2. Sebagai kontrol positif digunakan Seftriakson untuk bakteri Salmonella typhi dan Penisilin G untuk bakteri Staphylococcus aureus sebanyak 50 µl. 3. Sebagai kontrol negatif, digunakan aquades steril yang dimasukan kedalam sumuran sebanyak 50 µl. 4. Kedua media lalu diinkubasi pada suhu kamar 37 o C selama 24 jam. 5. Diukur zona hambat yang terbentuk disekitar sumuran dengan menggunakan penggaris atau jangka sorong. 6. Prosedur diatas dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali.