Kerangka Berfikir TINJAUAN PUSTAKA

30 yang kecil- kecil tidak terbatas pada hal- hal besa. Kalau ia akan bercerita tentang bangsawan istana di Yogyakarta pada abad ke 19, ia harus menulis hal- hal sekecil- kecilnya, tentang pendidikan, perkawinan, klangenan dan sebagainya dari para bangsawan. Sejarawan adalah master of details Kuntowijoyo, 2005 :17- 18 .

D. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam skripsi yang berjudul Pembelajaran Ilmu pengetahuan Sosial IPS Materi Sejarah pada Kelas VIII SMP Di Kecamatan Kalinyamatan Jepara adalah penelitian yang dipusatkan pada pembelajaran IPS materi Sejarah pada satuan tingkat pendidikan menengah pertama SMP . IPS social studies adalah pengetahuan yang mengkaji hubungan antara manusia human relationship dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, dengan menggunakan ilmu politik, ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, hukum, budaya maupun psikologi sebagai sumbernya. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMPMTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai Triyanto, 2010:171. 31 Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau berdasarkan metode dan metodologi tertentu. Pengetahuan masa lampau tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Mata pelajaran sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air Aman, 2011: 56. Dalam pembelajaran peranan guru sangatlah penting. Guru lah yang menentukan tujuaan, bahan, metode, alat dan penilaian.Selain itu, Guru merupakan fasilitator dalam pemberian materi pembelajaran, sehingga siswa lebih mudah dalam mengorganisirnya menjadi suatu pola yang bermakna. Guru diperlukan untuk mengaktualkan potensi, mengorganisir potensi yang terdapat pada diri siswa, dengan demikian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakuaknan oleh guru dan siswa, sehingga siswa akan berubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik. Keberadaan guru dalam proses belajar mengajar sangat penting dan mutlak, karena guru adalah sutradara sekaligus aktor dalam pembelajaran yang mempengaruhi kulaitas pembelajaran Sudjana, 2004:39. Guru memiliki peranan penting dalam keseluruhan proses pembelajaran. Selain mengembangkan bentuk-bentuk alat bantu pembelajaran secara mekanis dan mengembangkan pendidikan yang 32 berfokus pada kemajuan siswa, guru juga memegang peranan penting dalam membuat pelajaran menjadi hidup dan menarik bagi para siswa. Guru sejarah harus lengkap dari segi akademik. Meskipun ia hanya mengajar kelas-kelas dasar, guru sejarah harus sekurang-kurangnya bergelar sarjana dengan spesialisasi dalam periode tertentu dalam sejarah. Ia harus memiliki latar belakang pengetahuan yang bagus mengenai tren masa kini dalam sejarah hubungan internasional. Di kelas-kelas yang lebih tinggi, sebagai tambahan untuk subjek yang menjadi spesialisasinya, guru sejarah harus dapat memasukkan ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan. Guru sejarah harus menguasai berbagai metode penelitian sejarah Kochhar, 2008 : 393. Guru sangat berperan penting dalam pembelajaran IPS materi sejarah. Guru di tuntut untuk bisa memberikan pembelajaran IPS materi sejarah sesuai dengan perencanaan dan tujuan dari pembelajaran IPS materi sejarah tersebut. 33 Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan berupa bagan alur kerangka berfikir sebagai berikut : Pelaksanaan Pembelajaran IPS Guru Materi Sejarah Siswa Hambatan Gambar 1. Kerangka Berfikir

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka- angka, melainkan data tersebut berasal dari wawancara mendalam, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pembelajaran sejarah serta upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam menumbuhkan kesadaran sejarah siswa. Dengan demikian, gambaran mengenai realita penelitian ini dapat lebih dikupas secara rinci dan tuntas. Menurut Sugiyono 2010 : 15 Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah sebagai lawan dari eksperimen. Sebagai suatu upaya penelitian, studi kasus dapat memberi nilai tambah pada pengetahuan kita secara unik tentang fenomena individual, organisasi, sosial, dan politik.Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong,2011:4, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Definisi tersebut dapatlah disintesiskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa 34