4.1.4.3.3. Pembagian Kerja
Kantor Cabang mempunyai tugas merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasional Kantor Cabang.
Kantor cabang mempunyai fungsi : 1.
Menetapkan kebijakan operasional Kantor Cabang 2.
Mengarahkan dan mengendalikan pencapaian target dan peningkatan pelayanan kepada peserta
3. Mengarahkan dan mendukung terselenggaranya sistem teknologi
informasi 4.
Mengarahkan dan mengendalikan fungsi keuangan 5.
Memastikan pelaksanaan sistem kepersonaliaan dan umum 6.
Merencanaan pembinaan hubungan kemitraan dengan instansi terkait. Bidang Pemasaran mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan fungsi pemasaran guna mencapai target kepesertaan dan iuran.
Bidang Pelayanan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan fungsi pelayanan guna memastikan
kelancaran dan keakuratan pelayanan jaminan. Bidang teknologi informasi mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan pengelolaan dan pengamanan data base guna menyajikan informasi yang benar dan akurat.
Bidang Keuangan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan fungsi keuangan di kantor cabang.
Bidang Umum dan Personalia mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan,
pemeliharaan sarana atau prasarana kerumah tanggaan, kearsipan serta administrasi dan pembinaan personil.
4.2.
HASIL PENELITIAN 4.2.1. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem terdiri dari jaringan prosedur; sedangkan prosedur merupakan kegiatan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal clerical operation terdiri dari
kegiatan menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih mensortasi, memindah dan membandingkan yang dilakukan untuk
mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar Mulyadi 2001 : 5-6.
Prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan kerani klerikal, biasanya adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi
perusahaan yang sering terjadi Baridwan 1994 : 3. Kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat
diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau
tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu Baridwan 1992 : 86. Sedangkan menurut Sarwoko dan Abdul Halim, kas adalah uang tunai dan
seluruh benda atau sumber lainnya surat berharga yang segera tersedia untuk memenuhi kewajiban 1989 : 119.