d. Berhak memperpanjang waktu pelaksanaan proyek apabila ada laporan dari konsultan
pengawas tentang hambatan pada proyek tersebut. e.
Berkewajiban mengurus surat-surat untuk izin mendirikan bangunan pada pemerintah daerah.
2.1.2 Perencana Konsultan
Perencana adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang pelaksanaan konstruksi yang menerima tugas dari pemilik proyek untuk membuat perencanaan konstruksi
maupun detailnya dan sesuatu yang sifatnya perencanaan. Yang bertindak sebagai perencana
pada proyek ini dipercayakan kepada perencana CV. MULTI ENGENEERING
Adapun tugas dan tanggung jawab perencana adalah sebagai berikut : 1.
Merencanakan gambar kerja dan estimasi anggaran biaya dari gambar kerja tersebut 2.
Membantu pemilik proyek dalam tahap pelaksanaan pratender, tender dan post tender
a. Pra tender
1 Membuatmembantu estimasi biaya. Pekerjaan ini adalah tahap pertama mengetahui
perkiraan dana pembangunan proyek. 2
Membahas dan memberi saran atas fasilitas yang telah dibuat. 3
Menyediakan tenaga ahli, seperti arsitek dan kontraktor. 4
Pengamanan biaya dan memberikan saran ekonomi terhadap perubahan design. 5
Membuat rencana biaya dan berkonsultasi dengan arsitek.
b. Tender
1 Membuat Bill of Quantities
2 Menyiapkan formulir-formulir tender.
3 Membantu membuat seleksi kontraktor yang akan ikut tender.
4 Menyiapkan surat-surat undangan tender untuk para kontraktor.
5 Membuat memberi rekomendasi evaluasi tender untuk masalah non teknis.
c. Post Tender
1 Membuat rencana cash flow pemilik.
2 Membuat pembayaran termyn prestasi pekerjaan fisik kontraktor.
3 Menghitung dan menilai pekerjaan yang dilaksanakan.
4 Memeriksa dan menyetujui pekerjaan harian.
5 Menilai pekerjaan yang dilaksanakan oleh sub-kontraktor.
6 Memeriksa dan menilai bahan bangunan di lapangan yang belum terpasang.
7 Memeriksa dan membuat laporan atas klaim yang diajukan kontraktor.
2.1.3 Pelaksana Proyek Kontraktor
Pelaksana proyek adalah suatu badan resmi yang bergerak dibidang bangunan sesuai dengan keahliannya, pelaksanaan Proyek Pembangunan baru gedung perpustakaan
mahasiswa dipercayakan kepada PT. LAMNA TAMITA JAYA operasional lapangan
pemimpin perusahaan dibantu oleh pelaksana lapangan dan anggota lainnya. Pelaksana mengkoordinir serta sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek serta
bertanggung jawab langsung kepada pemimpin proyek. Struktur organisasi pelaksana diperlihatkan pada lampiran.
Adapun tugas kontraktor dalam menangani proyek antara lain adalah : 1.
Mengerjakan tiap - tiap jenis pekerjaan sesuai dengan bestek dan gambar kerja. 2.
Mendatangkan bahan, peralatan, tenaga kerja dan lain - lain yang diperlukan sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai tepat pada waktunya.
3. Mengerjakan perubahan – perubahan yang diperlukan sesuai dengan anjuran direksi.
4. Membayar semua pajak – pajak yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
ketentuan – ketentuan yang berlaku. 5.
Dan lain – lain.
2.1.4 Pengawas Direksi
Pengawas adalah salah satu unsur badan hukum yang ditunjuk dan diberi kuasa penuh oleh pemimpin proyek untuk membentuk Direksi Teknik dalam pengawasan di lapangan agar
tidak menyimpang dari gambar rencana. Pada proyek ini sebagai pengawas adalah CV. MULTI ENGENEERING yang dalam pelaksanaan tugas bertanggung jawab kepada
pimpinan proyek. Adapun tugas dan tanggung jawab dari pengawas adalah :
1. Mengawasi pekerjaan sesuai dengan gambar rencana.
2. Menyetujui perubahan – perubahan serta penyesuaian di lapangan selama pelaksanaan atas
dasar persetujuan bersama. 3.
Membuat laporan harian dan bulanan atas dasar kemajuan pekerjaan. 4.
Mengawasi kecepatan waktu penyelesaian.
Dalam hal pembangunan Proyek Pembangunan Gedung Perpustakaan Mahasiswa, pengawas langsung ditunjuk oleh pemilik proyek sebagai direksi untuk mengawasi pekerjaan
sampai selesai.
2.2 Hubungan Kerja Antara Unsur-Unsur Pelaksana
Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang telah ditetapkan. Maka perlu adanya hubungan kerja yang cukup baik antara keempat unsur
organisasi yang berperan dalam pekerjaan tersebut. Hubungan unsur – unsur ini diperlihatkan atas kedua kedudukan antara lain :
1. Kedudukan masing – masing pihak secara teknis.
2. Kedudukan masing – masing pihak secara hukum.
2.2.1 Kedudukan masing – masing pihak secara teknis
Kedudukan masing – masing pihak secara teknis ini bertujuan untuk menetapkan komunikasi antara pihak – pihak yang terlibat sesuai dengan jabatan dan tanggung jawabnya.
Ada dua jalur komunikasi yang diterapkan disini, yaitu jalur pemerintah dan jalur komunikasi.
Gambar 2.1 Hubungan kerja antara unsur – unsur pelaksana proyek secara teknik Dari gambar di atas terlihat bahwa antara pemilik dengan pengawas dan pelaksana
terdapat hubungan vertikal. Dari diagram di atas terlihat bahwa pimpinan proyek mempercayakan semua masalah kepada perencana.
Apabila pengawas telah ditunjukan oleh pemilik proyek, maka semua masalah di lapangan diserahkan kepada pengawas dan menjadi tanggung jawabnya, sehingga jika
terdapat kesalahan teknis yang perlu dibicarakan, pemilik proyek tidak dapat langsung memerintahkan pelaksana, melainkan harus melalui pengawas lapangan yang berkuasa penuh
di lapangan. Perencana konsultan dapat memerintahkan pelaksana secara lisan maupun secara
tulisan sesuai dengan wewenangnya untuk kelancaran pekerjaan di lapangan. Jika terjadi suatu kesalahan dan perintah pengawas tidak dipatuhi maka pengawas dapat mengambil
tindakan administratif dan dapat memberhentikan pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Pengawas dan perencana mempunyai hubungan horizontal, sedangkan antara
perencana dengan pelaksana tidak terdapat hubungan komunikasi kerja secara langsung.
2.2.2 Kedudukan masing – masing pihak secara hukum
Secara hukum masing – masing pihak mempunyai kedudukan yang sama dan terikat kontrak sehingga pekerjaan yang telah disepakati dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Kedudukan masing – masing pihak secara hukum diperlihatkan pada bagan di bawah ini
Gambar 2.2 Kedudukan masing – masing pihak secara hukum Pemimpin proyek dengan pengawas bertindak atas dasar jalur teknik, demikian juga
antara pengawas dan pelaksana. Untuk jalur non teknik dilakukan antara pemilik proyek dengan kontraktor pelaksana.
2.3 Pelelangan
Pelelangan adalah suatu sistem penawaran, dimana kontraktor yang diundang diberikan kesempatan untuk melakukan pengajuan syarat – syarat administrasi yang
diperlukan sebesar harga penawaran yang diajukan. Tujuan dari pelelangan ini adalah agar terdapat persaingan antara kontraktor lain untuk mengajukan permohonan. Dalam hai ini
yang memenangkan tender adalah PT. LAMNA TAMITA JAYA.
2.4 Pelaksanaan Di Lapangan
Pada pelaksanaan proyek di lapangan, pelaksana tidak langsung membawahi para tukang akan tetapi menunjuk kepala tukang untuk memimpin pekerjaan di lapangan.
Mengenai bahan – bahan seperti pasir dan kerikil yang akan digunakan pada proyek ini ditimbun di lokasi di sekitar lokasi proyek, sedangkan semen dan besi tulangan disimpan di
dalam gudang bahan yang dibuat di sekitar lokasi proyek. Sedangkan jadwal kerja harian para buruh diatur oleh kontraktor dan jam kerjanya berlangsung dari 8.00 sd 12.00 WIB,
kemudian istirahat dan dilanjutkan kembali dari jam 14.00 sd 16.30 WIB. Sistem pembayaran upah kepada pekerja dilakukan dengan sistem bulanan. Untuk menjaga
keamanan pada proyek dipekerjakan 3 orang penjaga, yang merangkap sebagai penerima barang masuk ke proyek.
2.5 Time Schedule