Pekerjaan Pada Balok Dan Plat Lantai II

kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah 1 orang mandor, 1 orang pengawas, 1 orang kepala tukang, 2 orang tukang dan 8 orang pekerja. 3.1.4 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting Pekerjaan pembongkaran bekisting kolom ini dilakukan setelah beton 2 - 3 hari. Pekerjaan ini dilakukan hati-hati agar bekisting tidak rusak. Pembongkaran tidak dilakukan sekaligus yaitu dengan membongkar keempat sisi bekisting sekaligus melainkan dengan membongkar salah satu sisi bekisting kemudian diikuti dengan sisi depan dan sisi kiri dan diikuti sisi kanan, hal ini dilakukan karena bekisting kolom tersebut saling mengait satu sisi dengan sisi depannya. Agar memudahkan pembongkaran, pekerja menggunakan linggis. Bekisting yang telah dibongkar lalu dibersihkan dan disimpan pada tempat yang terlindung agar dapat digunakan pada pekerjaan berikutnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 3 orang pekerja. 3.1.5 Perawatan Beton Perawatan beton dilakukan setelah beton mengeras, yaitu kira-kira 2 hari setelah pengecoran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mencegah pengeringan bidang-bidang beton yang dapat menyebabkan retak-retak pada beton. Perawatan kolom ini dilakukan dengan cara menyiram air kepermukaan beton selama 3 hari. Perawatan beton segera dimulai setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harus berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 dua minggu jika tidak ditentukan lain, tetapi sejauh pengamatan penulis, perawatan beton di lapangan tidak dilakukan sama sekali.

3.2 Pekerjaan Pada Balok Dan Plat Lantai II

Pekerjaan pada balok dan plat lantai II meliputi : 1. Pemasangan bekisting balok dan plat lantai 2. Pembesian balok dan plat lantai 3. Pengecoran balok dan plat lantai 4. Pekerjaan perawatan 3.2.1 Pemasangan bekisting balok dan plat lantai II Metode Pembuatan bekisting pada dasarnya adalah bagaimana cetakan beton dapat memikul beban beton diatasnya terutama pada plat saat pengecoran. Oleh sebab itu papan bekisting menggunakan kayu keras dengan kualitas baik rata,kokoh dan baik. Ini bertujuan agar diperoleh hasil beton yang rapi. Dengan hasil ini, finishing beton akan lebih mudah dan cepat terselesaikan. Untuk plat struktur menggunakan kayu bekisting Multipleks 9 mm, dengan perancah scafolding, horrybeam, serta pipe support. Pembentukan mal dilakukan diatas frame yang telah diletakkan dibawahnya, sedangkan pada bagian sisi atas dibiarkan terbuka untuk pengecoran. Mal harus datar agar menghasilkan kotak mal yang baik. Antara tripleks satu dengan tripleks yang lainnya harus rapat dan dipakai selotip karna tidak boleh ada rongga atau celah, agar adukan beton tidak merembes keluar mal. Pemasangan bekisting dilakukan sebelum pemasangan tulangan, bekisting tersebut sudah dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya. Peralatan yang dibutuhkan saat pembuatannya adalah gergaji, palu, meteran,waterpass, pahat kayu, dan lain-lain yang dianggap perlu. Adapun bahan-bahannya adalah tripleks 9mm, dolken kayu φ 8, Kayu kelas III, Balok kayu kelas II, Paku kayu 5cm – 12 cm, Minyak bekisting, dan lain-lain. Pada pekerjaan ini pekerja yang dibutuhkan mencapai 25-30 orang. Dengan alat yang digunakan palu, tang kakak tua, linggis. Dalam sehari pekerja dapat mengecor sebanyak 10 m 3 . 3.2.2 Pembesian balok dan plat lantai II Pemotongan dan pembengkokan tulangan balok lantai dan Plat lantai dilakukan dilokasi kerja. Tulangan-tulangan yang telah dibentuk diangkat ke atas papan bikisting untuk dirangkai sesuai dengan gambar rencana yang menggunakan kawat beton berdiameter 1 mm. Pekerjaan pembesian balok dan plat lantai II dikerjakan setelah pengecoran sloof dan kolom sudah diselesaikan. Pembesian balok dan plat lantai II menurut ukuran penampang seperti yang tercamtum pada gambar rencana. Pekerjaan balok dan plat lantai II ini terdiri dari 3 tipe yaitu: Balok lantai BL1 Dimensi 30 x 50 cm Tulangan atas 5 Ø 16 mm Tulangan tengah 4 Ø 16 mm Tulangan bawah 3 Ø16 Beugel Ø8-10 mm Balok Lantai BL2 Dimensi 30 x 50 Tulangan atas 4 Ø 16 mm Tulangan tengah 4 Ø 16 mm Tulangan bawah 3 Ø16 Beugel Ø 8-10 mm Balok lantai BLT Dimensi 13 x 13 cm Tulangan atas 2 Ø 10 mm Tulangan bawah 3 Ø 10 mm Beugel Ø6-12 mm Pada pembesian plat lantai dan balok, tulangan yang telah disiapkan langsung dirangkai dan dipasang pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan ukuran dan dimensinya. Besi yang digunakan pada plat lantai adalah besi berdiameter 10 mm. Pembuatan nya langsung dilakukan di atas bikisting lantai yang telah dibuat. Untuk menjaga agar kedudukan rangkaian tulangan tidak menempel pada bikisting , maka setiap jarak 50 cm dipasang beton tahu yang adukannya 1 pc : 2 ps dengan ketebalan 3 cm dibawah tulangan lapisan bawah. Adapun alat yang dipakai pada pembesian balok dan plat lantai II yaitu meteran, kawat, tang kakak tua dengan bahan yaitu besi ulir dan besi polos. Volume pekerjaan pada pembesian balok dan plat lantai II untuk dimensi 30x50 cm kira-kira dalam 1 hari mencapai 10 m 3 . Untuk dimensi 50x30 cm kira-kira dalam 1 hari mencapai 2,16 m 3 . Tenaga kerja dalam pelaksanaan pembesian sloof berkisar antara 6 – 12 orang pekerja. Dengan 1 orang mandor, 1 orang kepala tukang. 3.2.3 Pengecoran balok dan plat lantai II Sebelum pengecoran dimulai hendaklah semua bikisting dibersihkan dari kotoran- kotoran yang melekat dan juga diadakan pemeriksaan letak tulangan maupun letak bikisting. Pengecoran balok dan plat lantai II yang merupakan beton struktural menggunakan mutu beton K 250 yang campurannya diperoleh dari hasil Mix design, Mix design harus dilakukan di laboratorium yang berwenang dan independent, perbandingan campuran adalah 1:2:3 terdiri dari 1 zak semen, 2 tong pasir, 3 tong kerikil. untuk selimut beton dipakai 3 cm, dengan slump test 12±2 cm. pengecoran harus dilakukan sesuai prosedur karena sangat berpengaruh kepada kekakuan bangunan. Peralatan yang digunakan adalah molen, vibrator, ember, gerobak sorong, ruskam, kayu, sendok spasi, skop dan alat-alat lain yang mendukung. Volume pada pengecoran balok dan plat lantai II dalam 1 hari biasanya mencapai 8 m 3 . Dengan pekerja mencapai 20-30 orang pekerja. Adapun alat yang digunakan dalam pengecoran balok dan plat lantai II antara lain molen, cangkul, skrop, timba, selang air, dengan bahan yang digunakan berupa air, pasir, kerikil dan semen.

BAB IV MASALAH YANG TIMBUL DAN PEMECAHANNYA