BAB III KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN YANG DIIKUTI
Proyek Pembangunan RKB SMP NEGERI 7 LHOKSEUMAWE yang telah diikuti oleh penulis melalui Praktek Kerja Lapangan PKL yang diikuti penulis selama ± 4 empat
minggu. Adapun kegiatan – kegiatan yang penulis ikuti selama Praktek Kerja Lapangan yang
dimulai dari tanggal 26 September sampai dengan 22 Oktober 2013 meliputi ruang lingkup pekerjaan Beton Bertulang, pekerjaan tersebut terdiri dari beberapa item pekerjaan antara lain
: 1.
Pekerjaan Kolom 2.
Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
3.1 Pekerjaan Kolom
Pada Praktek Kerja Lapangan ini penulis mengikuti praktek pekerjaan kolom. Pekerjaan kolom dikerjakan setelah pekerjaan plat lantai selesai. Pekerjaan kolom merupakan
pekerjaan beton bertulang yang sangat penting atau berpengaruh pada suatu konstruksi suatu bangunan.
Kolom adalah beton penyangga atau tiang bagi suatu konstruksi bangunan dan merupakan struktur yang menahan beban axial dan lateral yang sangat diperlukan sekali
ketelitian dan presisinya. Pekerjaan ini memerlukan waktu 9 hari. Dalam pekerjaan kolom ini terdapat beberapa tahapan yang harus dikerjakan. Tahapan-tahapan tersebut meliputi :
3.1.1 Pekerjaan pembesian kolom Pada pekerjaan ini, besi yang telah dipotong lalu dibentuk bending kemudian
dirangkai dan dipasang pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan ukuran dan dimensinya. Perakitan besi dilakukan dilokasi pemasangan kolom tersebut, hal ini dilakukan
untuk memudahkan pekerjaan dan untuk menghemat waktu. Pekerjaan kolom ini terdiri dari 3 type :
a. Kolom K1
Dimensi 35 x 45 cm Atas 3 Ø 16 mm
Tengah 4 Ø 16 mm Bawah 3 Ø 16 mm
Behel Ø 8 - 15
b. Kolom K2
Dimensi 25 x 25 cm Atas 3 Ø 14 mm
Tengah 2 Ø 14 mm Bawah 3 Ø 14 mm
Behel Ø 8 - 15
c. Kolom Praktis KP
Dimensi 13 x 13 cm Atas 2 Ø 12 mm
Bawah 2 Ø 12 mm Behel Ø 6 – 5
Pekerjaan pembesian kolom diawali dengan pemotongan dan pembengkokan besi yang dilakukan di lokasi proyek di lapangan terbuka. Tulangan dan sengkang akan dipakai
terlebih dahulu diukur lalu dipotong dan dibentuk dan panjang yang diinginkan. Tulangan dan sengkang yang telah dibentuk dibawa ke lokasi pekerjaan untuk dipasang ataupun
dirangkai. Adapun alat yang dipakai pada pembesian kolom yaitu meja pembengkokan, alat
pembengkok besi, alat pemotong besi, meteran, kawat, tang kakak tua dengan bahan yaitu besi polos.Tenaga kerja dalam pelaksanaan pembesian kolom berkisar antara 4 – 6 orang
pekerja
3.1.2 Pembuatan dan pemasangan bekisting kolom Pekerjaan mal dilakukan setelah pekerjaan pembesian selesai. Papan mal untuk kolom
dibuat sesuai bentuk dan ukuran kolom yang direncanakan, papan mal terbuat dari kayu 220 cm. Untuk mendapatkan ukuran mal yang sesuai dengan kolom, papan ini disusun tegak
dengan memakai plat kayu ukuran 57 tiap jarak 50 cm, setiap sisi dan panjang mal yang dibuat sesuai dengan tinggi kolom.
Pembuatan papan mal dibuat dengan menggunakan peralatan tukang. Cetakan yang telah selesai, dibawa ke lokasi pekerjaan dan dipasang sesuai dengan posisi tulangan yang
telag dipasang seluruhnya. Untuk memeriksa tegak lurusnya mal digunakan unting-unting yang telah diikatkan dengan benang yang kemudian digantung pada papan mal. Bila jarak
antara benang dengan papan mal di bagian bawah dan atas telah sama, bearti papan ini telah tegak lurus, maka mal tersebut disokong pada sisi-sisinya dengan kayu 57 cm, sehingga
aman terhadap pergeseran pada saat pengecoran. Dalam pekerjaan pemasangan mal ini diperlukan 3 orang tenaga kerja untuk 5 buah
mal. Pekerjaan pemasangan mal ini waktu pelaksanaannya berselangan dengan pengecoran kolom. Hal ini dilakukan karena jumlah cetakan terbatas. Jadi mal yang sudah pernah dipakai
bisa digunakan lagi pada pengecoran kolom berikutnya.
3.1.3 Pekerjaan pengecoran kolom Pengecoran akan segera dilaksanakan setelah pembesian dan pemasangan mal.
Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu diperiksa pembesian dan mal untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengecoran. Papan mal harus kokoh dan benar.
Adukan campuran pengecoran berpedoman pada data mix design yang telah diteliti. Dari hasil penelitian tersebut adukancampuran yang dipakai adalah campuran 1 semen, 2
pasir dan 3 kerikil dengan mutu beton K-225. Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian- bagian yang akan dicor harus bersih dan bebas dari kotoran dan bagian beton yang lepas.
Bagian-bagian yang akan ditanam dalam beton sudah harus terpasang pipa-pipa untuk instalasi listrik, plumbing dan perlengkapan lainnya. Adukan semen dituangkan ke dalam
cetakan dengan menggunakan ember setelah menggunakan palu dipakai sebagai penggetar semen agar merata.
Peralatan yang digunakan adalah ember, gerobak sorong, ruskam, kayu, sendok spasi, skop dan alat-alat lain yang mendukung. Untuk campuran diaduk langsung dilapangan
kemudian diangkat ke lokasi pengecoran dilantai dua dengan menggunakan ember. Tenaga
kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah 1 orang mandor, 1 orang pengawas, 1 orang kepala tukang, 2 orang tukang dan 8 orang pekerja.
3.1.4 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting
Pekerjaan pembongkaran bekisting kolom ini dilakukan setelah beton 2 - 3 hari. Pekerjaan ini dilakukan hati-hati agar bekisting tidak rusak. Pembongkaran tidak dilakukan
sekaligus yaitu dengan membongkar keempat sisi bekisting sekaligus melainkan dengan membongkar salah satu sisi bekisting kemudian diikuti dengan sisi depan dan sisi kiri dan
diikuti sisi kanan, hal ini dilakukan karena bekisting kolom tersebut saling mengait satu sisi dengan sisi depannya. Agar memudahkan pembongkaran, pekerja menggunakan linggis.
Bekisting yang telah dibongkar lalu dibersihkan dan disimpan pada tempat yang terlindung agar dapat digunakan pada pekerjaan berikutnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 3
orang pekerja.
3.1.5 Perawatan Beton
Perawatan beton dilakukan setelah beton mengeras, yaitu kira-kira 2 hari setelah pengecoran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mencegah pengeringan bidang-bidang
beton yang dapat menyebabkan retak-retak pada beton. Perawatan kolom ini dilakukan dengan cara menyiram air kepermukaan beton selama 3 hari. Perawatan beton segera dimulai
setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harus berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 dua minggu jika tidak ditentukan lain, tetapi sejauh pengamatan penulis,
perawatan beton di lapangan tidak dilakukan sama sekali.
3.2 Pekerjaan Pada Balok Dan Plat Lantai II