Jenis-jenis Tayangan Televisi Tinjauan Tentang Tayangan Televisi 1. Pengertian Tayangan Televisi

Opini yang berlaku kini diantara para peneliti adalah bahwa media dapat mempunyai pengaruh yang kuat terhadap agenda public, tetapi tidak selalu. Kekuasaan media tergantung pada faktor-faktor seperti kredibilitas media terhadap isu tertentu, tingkat konflik fakta, tingkat nilai media, dan kebutuhan public terhadap bimbingan. Heru puji, 2005:103 Dalam agenda setting dikenal istilah konstruksi realitas. Dalam mengkonstruksi realitas yang ada di masyarakat maka media menggunakan empat tahapan: a. Tahap menyiapkan materi konstruksi. Merupakan tugas redaksi media massa. Pada tahap ini isu yang biasa dipilih adalah yang sensitive, sensual, atau kengerian. b. Tahap menyebarkan konstruksi. Prinsip utama dari penyebaran konstruksi ini adalah real time. Biasanya modelkonstruksi yang dipakai media massa adalah model satu arah. Media hanya menyodorkan satu informasi sehingga khalayak tidak memiliki pilihan lain kecuali mengkonsumsinya. c. Tahap pembangunan konstruksi. Pada tahap ini media massa membangun citra suatu berita menjadi dua bentuk, good news, dan bad news. Dalam kedua bentuk ini, media akan member kesan lebih pada objek pemberitaan. Kesan yang lebih baik atau lebih buruk dari sebenarnya. d. Tahap konfirmasi. Pada tahap ini media massa dan khalayak mengeluarkan argumentasi terhadap bentuk pemberitaan dari berita yang sudah memasuki tahap konstruksi. Bagi media tahapan ini penting untuk menguatkan serta membenarkan berita yang telah dikonstruksinya. 2.7. Tinjauan Tentang Framing 2.7.1 Konsep Framing Analisis framing merupakan versi terbaru dari pendekatan analisis wacana, khususnya untuk menganalisa teks media. Analisis framing mewakili tradisi yang mengedepankan pendekatan atau perspektif multidisipliner untuk menganalisa fenomena atau aktivitas komunikasi. Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti, atau lebih diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya. Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa kemana berita tersebut Alex Sobur, 2012:162. Gamson dan Modigliani menyebut cara pandang itu sebagai kemasan package yang mengandung konstruksi makna atas peristiwa yang akan diberitakan. Menurut mereka, frame adalah cara bercerita atau gugusan ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana.

Dokumen yang terkait

Konstruksi Pemberitaan Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive (Studi Analisis Framing Tentang Konstruksi Pemberitaan Dalam Frame Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive di Metro TV)

0 47 112

JURNALISME BENCANA DALAM KONSTRUKSI MEDIA MASSA (Analisis Wacana pada TV One Online dan Media Indonesia Online)

16 71 64

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG BENCANA KABUT ASAP (Analisis Framing Pemberitaan Bencana Kabut Asap di Televisi Nasional Metro TV dan Televisi Lokal Duta TV)

0 7 23

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Indonesia Lawyers Club Di Tv One).

0 0 93

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Indonesia Lawyers Club Di Tv One).

0 0 93

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB TV ONE.

1 13 253

Konstruksi pandangan Islam dalam media tentang fenomena LGBT Indonesia: analisis framing acara debat Kompas TV dan TV One.

0 0 90

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Nazaruddin dalam Bingkai Media Metro TV dan TV One (Analisis Framing Nazaruddin Pada Media Metro TV dan TV One)

0 0 14

KORUPSI DALAM KONSTRUKSI MEDIA: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN KORUPSI DI TELEVISI SWASTA NASIONAL TV ONE DAN KOMPAS TV -

0 1 48

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ACARA DISKUSI “INDONESIA LAWYERS CLUB” DI STASIUN TELEVISI TV ONE

0 0 15