dengan menggunakanmenekankan pada aktivitas fisik yang mengembangkan fitness, fungsi organ tubuh, kontrol neuro-muscular, kekuatan intelektual, dan
pengendalian emosiproses yang menguntungkan dalam penyesuaian dari belajar gerak, neuro-muscular, intelektual, sosial, kebudayaan, baik emosional dan etika
sebagai akibat yang timbul sesuai pilihannya melalui aktifitas fisik yang menggunakan sebagian besar otot tubuh, melibatkan interaksi antara anak didik
dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai-nilai fungsional yang
mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial.
2.1.6 Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan
kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Model pembelajaran yang diintrodusir oleh Joyce dan Weil 1986 adalah istilah lain yang memiliki kaitan maknapengertian dengan strategi pembelajaran.
Secara umum, istilah model diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya, seperti globe adalah model dari bumi, replica pesawat
terbang yang biasa dipajang di travelbiro-biro perjalanan adalah model dari pesawat
terbang, dsb. Secara khusus istilah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan dalam melakukan sesuatu kegiatan. Dengan mengacu
kepada pengertian khusus tersebut, model pembelajaran, menurut Joyce dan Weil
1986 adalah “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran”.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkankan bahwa model pembelajaran adalah sebagai penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran dibuat dengan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
2.1.7 Pengertian Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh atau bagian tubuh tanpa gangguan pada keseimbangan Dirjen Pendidikan Luar
Sekolah, Pemuda dan Olahraga, 1997:7. Keseimbangan ditinjau dari segi fisiologi dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam mengendalikan organ-organ syaraf otot dalam mempertahankan posisi yang dikehendaki.
Latihan keseimbangan bertujuan untuk mempertinggi perasaan kerja otot dan mempunyai arti dan kegunaan yang besar dalam pembentukan sikap dan
gerak. Di samping itu latihan keseimbangan juga mempunyai nilai yang besar terhadap pertumbuhan, ketangkasan, dan prestasi Tamat dan Mirman,
2001:3.30.
Menurut Tim Abdi Guru 2006:26 dalam pembelajaran latihan keseimbangan gerak di kelas III Sekolah Dasar, ada 4 macam gerakan yaitu :
1. Sikap berdiri satu kaki tekuk sila,
Mengangkat satu kaki menggunakan dua tangan. Kaki diangkat hingga ke pangkal paha.
Pertahankan selama 10 detik secara bergantian. 2.
Sikap berdiri satu kaki tekuk samping, Mengangkat satu kaki kanan ke samping dengan
lutut lurus. Tangan kanan memegang kaki kanan. Tangan kiri lurus menjaga keseimbangan.
Dapat dilakukan dengan cara kaki bergantian. 3.
Sikap berdiri satu kaki lurus ke depan, Berdiri tegak, dan perlahan-lahan luruskan
kaki ke depan dengan ujung kaki lancip. Peganglah pita dengan kedua tangan dan
bentangkan di bawah tungkai kakimu yang terangkat. 4.
Sikap kapal terbang. Lakukan dengan meniru sikap kapal terbang, berdiri
dengan satu kaki dan kaki yang lain luruskan ke belakang. Ambilah pita dan bentangkan dengan kedua
tanganmu. Gerak-gerakan ujung pita dengan tangan. Gambar 1.
Macam-macam Gerakan Pembelajaran Latihan Keseimbangan Gerak
2.1.8 Pengertian Lingkungan