aturan turnamen, mengerjakan soal turnamen, dan memaruhi aturan turnamen,  siswa  MWA  kegiatan  pada  saat  mengikuti  turnamen
memperoleh skor 4 yang masuk dalam katergori sangat baik, hal ini terbukti karena ada 3 komponen yang muncul yaitu mendengarkan
penjelasan  guru  saat  membacakan  aturan  turnamen,  mengerjakan soal turnamen, dan memaruhi aturan turnamen, siswa GS  kegiatan
pada  saat  mengikuti  turnamen  memperoleh  skor  4  yang  masuk dalam  katergori  sangat  baik,  hal  ini  terbukti  karena  ada  3
komponen  yang  muncul  yaitu  mendengarkan  penjelasan  guru  saat membacakan  aturan  turnamen,  mengerjakan  soal  turnamen,  dan
memaruhi aturan turnamen, siswa IS kegiatan pada saat mengikuti turnamen  memperoleh  skor  4  yang  masuk  dalam  katergori  sangat
baik,  hal  ini  terbukti  karena  ada  3  komponen  yang  muncul  yaitu mendengarkan penjelasan guru saat membacakan aturan turnamen,
mengerjakan  soal  turnamen,  dan  memaruhi  aturan  turnamen. Kegiatan  pada  saat  mengikuti  turnamen  pada  tabel  aktivitas  siswa
meliputi:  1  mendengarkan  penjelasan  guru  saat  membacakan aturan  turnamen;  2  mengerjakan  soal  turnamen;  3  mematuhi
aturan turnamen.
c. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan  hasil  penelitian  bahwa  terdapat  peningkatan  hasil belajar    matematika  dengan  mengguankan  Metode  KAS  dari  siklus  I
sampai  siklus  II.  Hasil  belajar  siklus  I  nilai  rata-ratanya  adalah  76,45.
Sedangkan ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh siswa adalah  76 dengan  jumlah  siswa  sebanyak  34  siswa.  Untuk  siklus  II  nilai  rata-rata
hasil  belajar  adalah  84,5.  Adapun  ketuntasan  belajar  klasikal    yang diperoleh adalah 89 dengan jumlah siswa sebanyak 35 siswa.
Menurut data di atas terdapat kenaikan hasil belajar serta kenaikan ketuntasan  belajar  klasikal    dari  siklus  I  sampai  dengan  siklus  II,  dari
76 menjadi 89. Terjadinya kenaikan hasil belajar dikarenakan dalam tahap  pembelajaran  guru  melakukan  kegiatan  secara  terencana  dan
sistematis. Nilai  ketuntasan  adalah  nilai  yang  menggambarkan  proporsi  dan
kualifikasi  penguasaan  peserta  didik  terhadap  kompetensi  yang  telah dikontrakan dalam pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai
ketuntasan peserta tes dapat menggunakan pedoman yang ada Poerwanti 2008: 6-16. Berdasarkan indikator keberhasilan yang ditetapkan, kriteria
ideal  ketuntasan  klasikal  adalah  80.  Bersadarkan  nilai  belajar  siswa pada siklus I menunjukkan bahwa prosentase ketuntasan belajar klasikal
siswa belum mencapai 80. Bersadarkan  nilai  kemampuan  pemecahan  masalah  siklus  ini
menunjukkan  ketuntasan  belajar  belum  tercapai.  Maka  penelitian dilanjutkan ke siklus II.
Setelah  dilaksanakan  siklus  II  ternyata  menunjukkan  bahwa prosentase ketuntasan siswa pada siklus II mencapai 89 dengan jumlah
anak  yang  tuntas  belajar  sebanyak  31  anak  dari  35  siswa.  Dengan
demikian  berdasarkan  nilai  kemampuan  pemecahan  masalah  maka penelitian ini berhenti sampai di siklus II.
Dalam penelitian yang telah dilakukan terllihat adanya peningkatan baik itu  berupa  keterampilan  guru,  aktivitas  siswa,  dan  hasil  belajar  dalam
pembelajaran.  Hal  ini  dapat  membuktikan  bahwa  Metode  KAS  cocok  untuk diterapkan  dalam  pembelajaran  matematika.  Karena  dalam  pembelajaran
dengan  Metode  KAS  terdapat  komponen-komponen  yang  sangat  lengkap, sehingga  dengan  menggunakan  pendekatan  lebih  memaksimalkan  proses
pembelajaran.
2. Implikasi Hasil Penelitian