ragam competencies, skills, dan attitude. Kemampuan, keterampilan, dan sikap tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa
bayi sampai dengan tua melalui serangkaian proses belajar sepanjang hayat. Rangkaian proses belajar ini dilakukan dalam bentuk
keterlibatannya dalam pendidikan informal, keturutsertaannya dalam pendidikan formal atau pendidikan non formal.
Herold spears dalam eveline, 2014 : 4 mengemukakan bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu pada
dirinya sendiri, mendengar dan mengikuti aturan. Sementara menurut Singer dalam Eveline, 2014 : 4 mendenisikan belajar sebagai perilaku
yang relative tetap yang disebabkan praktik atau pengalaman yang sampai dalam situasi tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menghasilkan perubahan yang bersifat relative konstan. Eveline, 2014 : 5
2.1.2 Pengertian Pembelajaran
Menurut Anni 2011: 192-193 pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction yang berarti self intruction dari internal
dan external instruction dari eksternal. Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain datang dari pendidik yang disebut teaching atau
pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal, prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip pembelajaran.
Prinsip pembelajaran merupakan aturanketentuan dasar dengan sasaran utama adalah perilaku pendidik. Proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi antara pendidik dengan siswa, atau antar siswa. Dalam proses komunikasi itu dapat dilakukan secara verbal lisan dan dapat pula secara
nonverbal seperti penggunaan media komputer dalam pembelajaran. Namun demikian apapun media yang digunakan dalam pembelajaran itu,
esensi pembelajaran adalah ditandai oleh serangkaian kegiatan komunikasi.
Menurut Suprijono 2012: 13 pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Pada pengajaran, guru
mengajar dan siswa belajar, sementara pada pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya
pembelajaran. Guru mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah menyediakan fasilitas belajar bagi siswa untuk mempelajarinya. Jadi,
subjek pembelajaran adalah siswa, dengan kata lain pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran adalah dialog interaktif. Pembelajaran
merupakan proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran.
Sedangkan menurut Winataputra 2008: 1.18 pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi,
dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk
menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan proses pembelajaran, maka pembelajaran erat kaitannya dengan jenis hakikat dan jenis belajar serta
hasil belajar tersebut. Sementara itu, Briggs dalam Anni, 2009: 191
menyatakan pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu
memperoleh kemudahan dalam berinteraksi dengan lingkungan. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat
internal dan eksternal. Bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction memerintah sendiri. Maksudnya jika peserta didik itu secara
mandiri mendapatkan pengetahuan melalui caranya sendiri. Sedangkan bersifat eksternal jika peserta didik mendapatkan pengetahuan dari
pendidik. Selanjutnya, Djamarah 2010: 41 menyatakan bahwa
pembelajaran adalah suatu sistem yang mengandung sejumlah komponen, yaitu:
1. Tujuan
Dalam pembelajaran, tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dalam kegiatannya., yang bernilai normatif. Dalam tujuan
terdapat nilai-nilai yang harus ditanamkan pada anak didik. Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik bersikap dan berbuat dalam
lingkungan sosialnya, baik di sekolah maupun di luar sekolah. 2.
Bahan pelajaran Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan
dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran, proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Pemakaian bahan pelajaran harus
disesuaikan dengan bahan pelajaran pokok yang dipegang agar dapat
memberikan motivasi kepada sebagian besar atau semua anak didik. Oleh karena itu, guru sebagai pengembang kurikulum harus menyajikan
bahan pelajaran yang sesuai dengan silabus dan kebutuhan peserta didik.
3. Kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik
terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih aktif, bukan
guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator. 4.
Metode Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Dalam pembelajaran, metode diperlukan guru dalam bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam
pembelajaran guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar pembelajaran tidak membosankan tetapi menarik bagi anak didik.
5. Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Alat mempunyai fungsi yaitu sebagai
perlengkapan, sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan.
6. Sumber pelajaran
Sumber pelajaran adalah materibahan untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi si pelajar. Sebab pada
hakikatnya belajar adalah untuk mendapatkan hal-hal baru perubahan. 7.
Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk menilai
bagaimana proses pembelajaran yang telah dilakukan, apakah sudah mencapai tujuan yang ingin dicapai atau belum, serta ditemui kendala
atau tidak dalam pembelajaran. Evaluasi diarahkan untuk mengetahui bagaimana penguasaan siswa terhadap bahanmateri pelajaran yang
telah guru berikan ketika proses pembelajaran berlangsung. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah suatu peristiwa atau kegiatan dimana di dalamnya terjadi saling interaksi dan komunikasi antara guru dengan siswa
sehingga menimbulkan dialog interaktif di antara keduanya, dalam kegiatan ini seorang guru berupaya untuk menyampaikan suatu materi
kepada siswanya dengan menggunakan media atau pun fasilitas yang ada dan mengorganisirnya secara sedemikian rupa dalam suatu
lingkungan tertentu sehingga tercapailah tujuan dari pembelajaran itu.
2.1.3 Prinsip – Prinsip Pembelajaran