2.3 Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Keterampilan guru 1. Guru mengajar masih monoton dan kurang bervariasi.
2. Belum mengoptimalkan media 3. Guru sudah menggunakan media, namun belum maksimal.
Aktivitas Siswa 1. Siswa kurang antusias dalam pembelajaran.
2. Respon siswa rendah. 3. Siswa cenderung bosan.
Hasil belajar 1. Nilai individu siswa rendah.
2. Rerata nilai klasikal kurang dari KKM
Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn siswa kelas IV SDN Pudakpayung 02, Semarang dengan indikator sebagai
berikut:
1.
Keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui model Kancing Gemerincing dengan media Audio Visual meningkat dengan kriteria
sekurang-kurangnya baik yaitu 21≤ skor 31,5
2.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui model Kancing Gemerincing meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik
yaitu 16 ≤ skor 24,5
3.
Hasil belajar siswa meningkat serta rata-rata nilai secara klasikal meningkat.
Hasil Akhir
Guru menerapkan model kancing gemerincing berbantuan media audiovisual 1. guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. guru menjelaskan materi yang akan dipelajari. 3. guru menayangkan video pembelajaran berupa video.
4. Guru membentuk kelompok. 5. Guru memberikan lembar kerja soal kepada setiap kelompok.
6. Guru membagikan kancing baju setiap siswa mendapatkan 3 buah kancing
baju. 7. Guru menjelaskan tentang teknik menjawab.
8. Setiap anggota kelompok yang ingin menjawab,harus menaruh 1 buah kancing di atas meja.
9. Setiap siswa maksimal menjawab 3 kali kesempatan. 10. Siswa boleh menjawab lagi jika kancing baju teman yang lain telah habis
dan jumlah pertanyaan belum terjawab. 11. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi menuju ke depan kelas.
12. Siswa yang lain menanggapi hasil jawaban kelompok yang telah maju ke depan.
Pelaksanaan tindakan
2.4 Hipotesis
Dengan menggunakan model Kancing Gemerincing Berbantuan media AudioVisual dapat meningkatkan ketrampilan guru, aktivitas siswa, dan
hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Pudakpayung 02 kota Semarang.
62
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
Menurut Wardhani 2009:1.4, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Sejalan dengan itu
Arikunto 2009 : 18 menggambarkannya dalam skema berikut :
3.1.1 Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas
Arikunto 2008 :6 menyatakan bahwa garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Perencanaan
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
Perencanaan Pelaksanaan
SIKLUS II
Pengamatan Refleksi
?