42
4. Keterlaksanaan Pembelajaran
Keterlaksanaan pembelajaran STAD dengan media kartu bergambar dapat diukur dengan cara memberikan angket keterlaksanaan pembelajaran, yang
nantinya angket tersebut diisi oleh siswa sebagai tolak ukur keterlaksanaan pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa sintak-sintak
dari pembelajaran koopertaif STAD dapat terlangksana dengan sangat baik yaitu menunjukkan prosentase 92,53 data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran
21 halaman 124. Keterlaksanaan pembelajaran dengan baik didukung dengan adanya kinerja guru yang baik, sehingga dapat berdampak pada keberhasilan
pencapaian hasil belajar siswa. Hasil belajar juga diperngaruhi oleh adanya aktivitas belajar siswa.
5. Tanggapan Siswa
Tanggapan siswa merupakan balikan yang diberikan oleh siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru, diperoleh berdasarkan
angket yang diberikan guru kepada siswa sesuai dengan Tabel 11. Secara umum siswa memberi tanggapan positif terhadap kegiatan pembelajaran yang
diselenggarakan. Berdasarkan rekapitulasi angket tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran kooperatif STAD dengan media kartu bergambar pada materi
ekosistem siswa member tanggapan cukup baik. Sebesar 90,71 siswa memberi tanggapan yang baik terhadap proses pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa
siswa merasa tertarik dan menyukai suasana dalam pembelajaran sehingga hal tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi setiap siswa untuk mengikuti
pembelajaran. Pada angket tanggapan siswa untuk poin pertanyaan nomor satu yaitu
“Apakah anda senang dengan mata pelajaran biologi dan berusaha mempelajarinya dengan baik?” untuk kelas VII A dan VII C 100 siswa senang
dengan mata pelajaran bilogi, sedangkan di kelas VII B 5,13 siswa tidak suka dengan pelajaran biologi, hal ini juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
seperti terdapat pada Lampiran 23 halaman 126 . Hal ini sejalan dengan pendapat
43 Sardiman 2007 bahwa minat, motivasi dan sikap positif terhadap pembelajaran
merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran kooperatif STAD
sebanya 98, 29 siswa tertarik dengan pembelajaran koopertis STAD. Sedangkan untuk pemakaian kartu bergambar sebanyak 89,51 siswa dari seluruh kelas
tertartik dan sisanya yaitu sebesar 10,49 siswa memberikan alasan bingung terhadap pemakaian kartu bergambar karena siswa tersebut kurang memahami
materi pembelajaran. Gambar dapat digunakan sebagai media penyampaian untuk pembelajaran biologi. Gambar dapat memotivasi siswa untuk belajar dan
meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas adan hasil belajar siswa, sesuai dengan pernyataan
Sudjana dan Rivai 2009 juga mengatakan bahwa gambar bisa dipergunakan untuk tujuan pengajaran individual, kelompok kecil maupun besar. Selain itu,
gambar ini juga bisa menerjemahkan konsep atau gagasan-gagasan yang abstrak menjadi lebih realistik.
Tabel 11 untuk pertanyaan nomor delapan yaitu “Apa anda setuju jika pembelajaran ini diterapkan untuk materi yang lain?” sebanyak 41,03 siswa
menjawab “tidak” dari beberapa alasan yang diberikan dapat disimpulkan siswa
masih merasa kesulitan untuk melakukan pembelajaran STAD karena kurang terbiasa bekerja sama dengan teman lainnya padahal dalam belajar kelompok
mereka dituntut untuk saling bekerja sama karena mereka lebih sering belajar mandiri dari pada belajar kelompk, data selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 23 halaman 126. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suprijono 2010, yaitu banyak peserta didik yang tidak senang disuruh bekerja sama dengan yang
lainnya alasannya mereka yang pandai merasa tidak bisa menunjukan jati diri dan kemampuan sesungguhnya karena hasil kerja kelompok akan dianggap sebagai
hasil bersama bukan hasil perorangan. Sedangkan siswa yang menjawab “ya”
sebanyak 58,97 dari beberapa alasan siswa yang menjawab tersebut memberikan alasan bahwa mereka bisa berinteraksi dengan teman yang lain
sehingga pembelajaran menyenangkan. Untuk kelas VII A dan VII C prosentase yang menjawab “ya” sebesar 86,84 dan 100 artinya mereka setuju jika
44 pembelajaran STAD dengan media kartu bergambar diterapkan pada materi lain,
dari alasan yang diberikan dapat disimpulkan bahwa siswa di kelas tersebut senang belajar kelompok karena bisa berinteraksi dengan siswa yang lain
sehingga dan kebanyakan mereka beralasan jika bekerja secara kelompok mereka lebih bersemangat dan tentu saja pekerjaan lebih ringan karena dikerjakan
bersama-sama. Sejalan dengan pernyataan Slavin 2010 untuk meraih tujuan personal mereka, anggota kelompok harus membantu teman satu timnya untuk
melakukan apapun guna membuat kelompok mereka berhasil, dan mungkin yang lebih penting, mendorong anggota satu kelompoknya untuk melakukan usaha
maksimal. Perbedaan tanggapan siswa di setiap kelasnya pada pertanyaa
n “Apakah anda setuju jika pembelajaran ini diterapkan untuk materi yang lain?” adalah suatu
hal yang wajar karena adanya perbedaan prinsip belajar yang ada dalam setiap diri siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gulo 2008 adanya prinsip perbedaan
perorangan, yaitu kenyataan bahwa ada perbedaan-perbedaan tertentu diantara setiap siswa, sehingga mereka tidak diperlakukan secara klasikal. Untuk jalan
keluarnya bisa dicari alternatif cara pembelajaran antara lain bisa dengan pembentukan kelompok yang lebih kecil yaitu hanya dua orang tiap kelompoknya.
Pertanyaan “Apakah anda bertanya kepada guru atau teman lain saat anda belum memahami materi?” sebanyak 25,64 siswa menjawab tidak. Dari alasan
yang mereka berikan sebagian menjawab takut dan sebagian lagi menjawab bingung apa yang akan ditanyakan. Jika seorang siswa belum memiliki keberanian
untuk mengajukan pertanyaan dapat diatasi dengan cara membiasakan siswa untuk bertanya, langkah awal dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara
tertulis, jika siswa sudah terbiasa mengajukan dengan cara tertulis lambat laun siswa akan mengajukan pertanyaan tersebut secara lisan. Sesuai dengan
pernyataan Gulo 2008 membiarkan sendiri siswa menemukan informasi yang dibutuhkan dengan atau tanpa pengarahan dari guru. Sedangkan untuk siswa yang
merasa bingung pada topik yang ditanyakan dapat dilatih dengan cara siswa diberikan tugas mengenai suatu permasalahan yang berkaitan dengan materi yang
diajarkan sehingga siswa menjadi aktif mencari solusinya sesuai dengan
45 pernyataan Gulo 2008 prinsip pemecahan masalah yaitu mengarahkan siswa
untuk peka pada masalah dan mempunyai keterampilan untuk mampu menyelesaikannya.
6. Tanggapan guru