Penanganan cedera ankle .1 Perawatan Sendiri
20
2.1.2 Penanganan cedera ankle 2.1.2.1 Perawatan Sendiri
Seorang yang mengalami cedera ringan baik karena aktivitas sehari-hari maupun berolahraga, perlu untuk melengkapi dirinya dengan perawatan sendiri
sebagai pertolangan pertama sebelum dilakukan pertolongan medis. Ada 2 cedera yang dapat dilakukan dengan perawatan sendiri, yaitu cedera trauma
akut dan over-use syndrome. Trauma akut memerlukan perawatan profesional dengan segera. Sedangkan over-use syndrome bukan cedera yang terjadi
secara tiba-tiba, melainkan terjadi karena adanya pengulangan-pengulangan trauma kecil dalam waktu yang lama.
Seorang yang telah mengalami cedera harus menyadari dan mengantisipasi akan perkembangan cedera tersebut untuk tidak menjadi meluas
dan kronis. Sehingga antisipasi untuk mencegah cedera lebih dini preventif akan membantu mempermudah dalam merawat diri, salah satunya dengan
mempelajari pencegahan cedera menggunakan masase terapi cedera olahraga Bambang Wijanarko, dkk., 2010:V.
Satu aspek adanya respon tubuh terhadap cedera yang harus dimengerti adalah terjadinya peradangan. Peradangan yang terjadi akan mengeluarkan
tanda di tubuh, antara lain: panas, merah, nyeri, bengkak. Bila peradangan terjadi cukup berat, bisa mengakibatkan hilangnya fungsi-fungsi anggota tubuh.
Peradangan yang terjadi bisa berlanjut sampai 24-48 jam sesudah terjadi cedera. Dengan menyadari bagaimana respon kita terhadap cedera, menentukan
bagaimana perawatan yang seharusnya dilakukan. Seperti pada cedera akut yang berat harus menghentikan aktivitas fisik dan perawatan segera mungkin.
Pada cedera berat seperti patah tulang dan perobekan yang mengeluarkan
21
darah yang banyak perlu segera mendapatkan perawatan medis. Untuk jenis cedera yang berlarut, umumnya perawatan atau pengobatan dapat dilakukan
dengan diri sendiri.
Menurut Ali Satia Graha dan Bambang Priyonoadi, 2012:72. Tiga langkah dasar perawatan cedera berlarut yang meliputi:
1 Mengurangi atau menghentikan tekanan yang menyebabkan cedera
tersebut. 2
Mengurangi peradangan dan menghibur hati atlet yang mengalami cedera. 3
Mengoreksi beberapa faktor yang menyebabkan kemungkinan mengalami cedera kembali.
Sedangkan menurut Dollard, M.D 2002:109 jika gejala-gejala cedera masih muncul, perawatan sendiri secara sederhana dapat dilakukan yaitu:
a Peregangan, b perawatan es setelah melakukan lari kompres, c mengangkat dan menaikan tumit, d menghindari latihan-latihan berat, e
menghindari sepatu yang menimbulkan iritasi, f penggunaan alat-alat ortotis, dan g penggunaan aspirin, jika belum sembuh juga dianjurkan untuk menjalani
perawatan profesional.