35
fungsional yang ditimbulkannya. Kegagalan mencapai ROM penuh dapat menyebabkan cedera berulang dan kesalahan biomekanika.
2.1.4.1 Pengertian ROM
Range of motion atau range of movement ROM atau Luas Gerak Sendi LGS adalah luas lingkup gerakan sendi yang mampu dicapai atau dilakukan
oleh sendi Afriwardi, 2012:34. Range of Motion ROM merupakan salah satu indikator fisik yang berhubungan dengan fungsi pergerakan Easton, 1999.
Menurut Kozier 2004, ROM dapat diartikan sebagai pergerakan maksimal yang dimungkinkan pada sebuah persendian tanpa menyebabkan rasa nyeri. Latihan
ROM dapat dilakukan dengan posisi duduk dan berdiri serta pada posisi
terlentang di tempat tidur Wold, 1999.
ROM atau luas gerak sendi diukur oleh fisioterapis menggunakan alat yang disebut goniometer. Goniometer berupa alat yang terbuat dari logam atau
plastik dengan dua lengan-seperti busur lipat. Angka dalam goniometer menunjukkan besar sudut dalam derajat, seperti busur. Menurut Basmajian, John
V 1980:89 Untuk derajat normal ankle yaitu:
1 Fleksi : 45 2 Ekstensi : 20
3 Inversi : 40 4 Eversi : 20
2.1.4.2 Jenis ROM
Ada tiga jenis ROM yang perlu diketahui, yaitu: 1 Pasif PROM
Pasif ROM PROM terjadi pada sendi jika seseorang tidak menggunakan otot untuk menggerakkan tubuhnya. Orang lain misalnya fisioterapis, yang secara
36
manual menggerakkan tubuh, sementara itu orang yang diukur rileks. 2 Active Assisted AAROM
Active Asisted ROM AAROM terjadi pada sendi ketika seseorang mampu menggerakkan bagian tubuh yang cedera, namun masih memerlukan bantuan
untuk bergerak agar tidak terjadi kerusakan jaringan atau untuk mencegah cedera lebih lanjut. Bantuan untuk menggerakkan tubuh itu bisa berasal dari
orang itu sendiri menggunakan bagian tubuh yang sehat atau bantuan dari orang lain.
3 Active AROM. AROM terjadi pada sendi jika seseorang menggunakan otot untuk
menggerakkan bagian tubuhnya dan tidak memerlukan orang lain untuk membantunya bergerak.
2.1.4.3 Alat yang dapat digunakan dalam mengukur ROM